PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS XI DI MAN RENGASDENGKLOK

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

PENGARUH METODE BERBASIS PROYEK MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING MODEL POLYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION AUDITORY KINESTHETIC (VAK)TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTS AL-I ANAH KOSAMBI

PENERAPAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

IMPLEMENTASI STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP 1 KARAWANG TIMUR

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MTS KELAS VIII

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MAN

PERAN TEORI CONDITIONING-REINFORCEMENT- SCAFFOLDING BERBANTUAN BAHAN AJAR MASTERY LEARNING PADA KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA SMP NEGERI 1 RAWAMERTA

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNSIKA, 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika UNSIKA,

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI TIPE MAKE A MATCH DENGAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA

Kata kunci: Metode Discovery, Metode Problem Solving, Kemampuan Berpikir Kritis

METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TELUKJAMBE TIMUR

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMP

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN DISCOVERY-INQUIRY DI SMA

JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 2, Nomor 1, Maret 2017 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

P - 63 KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SERTA SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SMP

PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Kata kunci: Pendekatan konstruktivisme, hasil belajar matematika

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SERTA SELF- ESTEEM MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL ADVANCE ORGANIZER

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

SKRIPSI. Oleh. Dewi Nindya Sari NIM

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis Soft Skill

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

EFEKTIFITAS PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Pembelajaran Matematika Menggunakan Strategi Inkuiri Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PADA SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB I PENDAHULUAN. matematis sehingga dapat dimengerti secara pasti oleh manusia untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan bertujuan agar siswa secara aktif

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan Metode Two Stay Two Stray

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan memerlukan kecakapan hidup.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Anggraini, Jufri, & Juliati p-issn: ; e-issn: Padang, Sumatera Barat, Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBASIS RME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

III. METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KARAWANG BARAT

Skripsi. Oleh NURFITRIYANA NIM Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Penggunaan CD Interaktif Dan Digital Storytelling Berbasis Kontekstual Sebagai Media Pembelajaran Matematika

MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PADA SISWA SMP

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Socrates Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Hukum Newton

P-34 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 PAKISJAYA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH IRINGAN MUSIK INSTRUMENTAL DALAM PENYELESAIAAN SOAL MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 640-644 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP WARSAH 1, RINA MARLINA 2, HAERUDIN 3 1, 2, 3 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang, Jalan H.S Ronggowaluyo Telukjambe Karawang 1 ichawarsah93@gmail.com 2 rinamarlina89@yahoo.com 3 heruquantumsains@yahoo.com Abstrak. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Posing terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequvalent Control Grup Design. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negri 2 Karawang Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negri 2 Karawang Timur yanag berjumlah 10 kelas, sedangkan yang menjadi samplenya dipilih dua kelas dengan teknik Purvosive Sampling, diperoleh kelas VII J sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Problem Posing dan kelas VII H sebagai kelas control yang diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Instrument yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Berdasarkan analisis data, maka diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh model pembelajaran Problem Posing terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Model Pembelajaran Problem Posing, Kemampuan Pemecahan Masalah. 1. Pendahuluan Sejalan dengan pesatnya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di Indonesia menuntut tersedianya sumber daya manusia yang berpengetahuan luas dan berketerampilan tinggi. Untuk itu, diperlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti berpikir kritis, sistematis, logis, dan kemampuan bekerja sama dengan efektif dan efisien. Sumber daya manusia yang berpengetahuan luas dan berketerampilan tinggi akan tersedia dengan baik melalui pendidikan. Pendidikan merupakan keharusan bagi semua orang untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, yang mana pendidikan dapat tumbuh dan berkembang serta berlangsung secara terus menerus selama individu itu masih hidup. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal I, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Diknas, 2003:5). Dalam kegiatan pembelajaran matematika, peserta didik dituntut untuk cerdas, kreatif, terampil dan mandiri dalam memahami dan menerapkan konsep yang dipelajari. Hal tersebut merupakan keharusan, karena matematika sebagai ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Sehingga matematika merupakan salah satu pelajaran yang diupayakan dapat mencapai tujuan pendidikan melalui suasana belajar dan proses pembelajaran yang baik. Dalam kenyataannya, matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang relatif sulit dipahami oleh peserta didik dan pembelajaran matematika yang terjadi di sekolah selama ini 640

641 WARSAH, RINA MARLINA, DAN HAERUDIN guru lebih dominan, dimana aktivitas guru jauh lebih besar dibandingkan dengan aktivitas peserta didik. Hal ini menyebabkan peserta didik menjadi tidak aktif dan tidak mandiri untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga ketika pembelajaran berlangsung, komunikasi yang terjadi hanya satu arah, karena guru dijadikan sebagai satu-satunya pusat informasi. Selain itu juga guru lebih menekankan pada terselesaikannya target kurikulum yang telah ditetapkan tanpa memperhatikan apakah semua peserta didik belajar atau tidak serta tanpa memperhatikan apakah peserta didik memahami atau tidak materi yang telah disampaikan. Hal ini mengakibatkan peserta didik tidak mampu mengerjakan soal-soal yang bentuknya berbeda dari soal-soal seperti biasanya, misalnya soal-soal aplikasi yang penyelesaiannya memerlukan keterampilan khusus, yaitu kemampuan menyelesaikan masalah atau menyelesaikan soal-soal berupa soal aplikasi. Berbagai upaya terus dilakukan agar peserta didik dapat menyelesaikan masalah atau menyelesaikan soal-soal aplikasi yang dihadapi dalam setiap pembelajaran matematika, dengan memperbaiki aspek-aspek yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, salah satunya dengan perubahan atau perbaikan kurikulum. Salah satu tujuan kurikulum terkait dengan pembelajaran pada bidang studi matematika adalah penekanan kepada peserta didik untuk memiliki kemampuan penalaran, komunikasi, pemecahan masalah serta sikap menghargai terhadap kegunaan matematika. Keterampilan memecahkan dan menyelesaikan masalah merupakan tujuan pendidikan penting yang harus selalu ditanamkan kepada peserta didik dalam setiap pembelajaran. Dengan membelajarkan pemecahan masalah, berarti guru berusaha memberdayakan pikiran peserta didik, mengajak peserta didik berpikir menggunakan pikirannya secara sadar dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal aplikasi yang dihadapi. Untuk itu hendaknya guru dapat memilih dan menerapkan suatu strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk disajikan sesuai dengan bentuk materi yang akan disampaikan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu mengubah pembelajaran konvensional yang masih digunakan oleh sebagian guru ke pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme. Menurut Wahyuni (2006:5), bahwa konstruktivisme merupakan suatu rujukan belajar yang memandang bahwa pengetahuan itu harus dibangun oleh pembelajar sendiri, sehingga belajar dipandang sebagai suatu proses aktif yang dilakukan oleh pembelajar. Pembelajar atau yang dalam hal ini disebut peserta didik senantiasa dituntut untuk dapat membangun sendiri suatu pengetahuan atau konsep. Konsep konstruktivisme juga memandang ketika memasuki kelas, peserta didik telah memiliki konsepsi awal tentang konsep yang akan dipelajari. Dengan demikian, peran guru dalam pembelajaran konstruktivisme adalah sebagai fasilitator, mediator dan motivator dalam mengoptimalkan peserta didik serta mampu menciptakan suasana belajar yang lebih baik. Konstruktivisme sebagai sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik, khususnya kemampuan pemecahan masalah. Pendekatan konstruktivisme lebih menekankan pada peserta didik sebagai pusat dalam proses pembelajaran, pendekatan ini juga diharapkan dapat merangsang dan memberikan peluang kepada peserta didik untuk lebih aktif belajar, berpikir inovatif, dan mengembangkan potensinya secara optimal. Sementara itu salah satu model pembelajaran yang mengacu pada keterampilan memecahkan masalah adalah model pembelajaran Problem Posing. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang model pembelajaran Problem Posing dalam upaya melatih keterampilan memecahkan masalah atau melatih kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal aplikasi.

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP 2. Metode Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian quasi eksperimen. Metode penelitian quasi eksperimen menurut Sugiyono (2014 : 116) yaitu desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaann eksperimen. Desain yang digunakan adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Grup Design (Lestari dan Yudhanegara 2015:138). Pada desain ini digunakan dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol. Siswa pada kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model Problem Posing, sedangkan siswa pada kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Desain ini digunakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Posing terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Berikut merupakan tabel desain penelitian The Nonequivalen Pretest-Posttest ControlGroup Design (Lestari dan Yudhanegara 2015:138), yaitu: Tabel 1. Desain Penelitian The Nonequivalen Pretest-Posttest Control Group Design Pretest Treatment Posttest X Keterangan : : test awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan : test akhir (posttest) setelah perlakuan diberikan : penggunaan model Problem Posing dalam pembelajaran matematika. Hasil Penelitian 3. Hasil dan Pembahasan Tabel 2. Data KemampuanPemecahanMasalahMatematis Nilai Kelas Eksperimen Kelas kontrol x S.dev x S.dev pretest 14.5 3.85 13.2 3.65 posttest 36.7 6.13 29.1 5.46 Pada table 1.1 terlihat bahwa selisih rata-rata skor pretest kelas eksperimendan kelas kontrol adalah 1.3 Sehingga dapat dikatakan kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas control tidak berbeda jauh. nilai rata-rata untuk skor posttest kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kelas eksperimen adalah 36.7 dan kelas control adalah 29.1. terlihat bahwa selisih kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kedua kelas yaitu 7.6. sehingga dapat dikatakan bahwa skor kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Posing lebih tinggi dibandingkan skor kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan konvensional. 642

643 WARSAH, RINA MARLINA, DAN HAERUDIN Pembahasan Kehadiran model pembelajaran memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran. Model pembelajaran tidak saja membuat desain konseptual menjadi berbeda dan lebih bervariasi, tetapi juga memberi nilai tambah pada hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran sebagai kerangka konseptual harus dapat menjadi mediator antara konsep dan pemahaman peserta didik. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dapat memudahkan peserta didik dalam memahami konsep yang disampaikan. Demikian pula dengan melaksanakan model pembelajaran Problem Posing yang baik dan digunakan secara tepat ternyata dapat membantu peserta didik dalam memahami materi dan membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi atas materi kajian yang diterimanya. Adapun penerapan model pembelajaran Problem Posing dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika yang dimiliki peserta didik. Hal ini terjadi karena kegiatan pembelajaran terlaksana jauh lebih aktif, dimana kegiatan pembelajaran layaknya sebuah generator yang sedang bekerja. Ilustrasinya pada sebuah generator yang sedang aktif bekerja terjadi interaksi yang saling mendukung antar komponen yang ada di dalam generator tersebut. Seandainya ada salah satu komponen saja dalam sebuah generator tidak memainkan perannya atau tidak maksimal dalam melaksanakan tugasnya, maka kinerja generator menjadi terhambat bahkan bisa jadi generator tersebut menjadi mati tidak bekerja atau tidak berfungsi. Melalui penelitian ini, dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran Problem Posing sudah berhasil merubah kegiatan pembelajaran matematika menjadi jauh lebih menarik dan kegiatan belajar peserta didik menjadi lebih interaktif. Pada saat kegiatan belajar berlangsung, terlihat proses pembelajaran yang lebih menarik dimana terjadi kegiatan belajar lebih hidup. Peserta didik menjadi jauh lebih aktif mengikuti pembelajaran dan peserta didik menjadi sangat interaktif baik secara individu maupun secara interaksi sosial antar peserta didik dalam kelompok atau antar kelompok belajar. Melalui penerapan model pembelajaran Problem Posing, materi pelajaran matematika sudah berhasil disajikan dengan lebih mudah. Peserta didik secara langsung dapat merasakan kemudahan dari materi tersebut karena peserta didik terlibat langsung secara aktif mengkaji seluruh substansi materi kajian yang dipelajarinya. Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Posing berhasil menjadikan kegiatan belajar peserta didik lebih bermakna. Peserta didik baik secara individu maupun secara berkelompok bisa menggali makna secara utuh untuk mengaplikasi materi pelajaran yang mereka terima. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesisi, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Posing terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Hal ini dapat diartikan ketepatan dalam pemilihan dan penerapan sebuah model pembelajaran menjadikan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik bertambah lebih baik dari sebelumnya. Referensi [1] Aisjah Juliani Noor, Norlaila, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dalam 251 EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2, Nomor 3, Oktober 2014, hlm 250-259 250. [2] Diknas. 2003. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya. Yogyakarta: Media Wacana. ------ 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka. ------ 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP [3] Jumiati, S. 2006. Pengaruh Model Konstruktivisme terhadap Daya Serap dan Kemampuan Penalaran Matematika (Suatu Penelitian pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Majalengka). Skripsi STKIP 11 April Sumedang: Tidak dipublikasikan [4] Lestari dan Yudhanegara (2015). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung : PT Refika Aditama. [5] [6] Sujianto, A. E. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. [7] Wahyuni, I. 2006. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Generatif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika (Suatu Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI IPA SMAN 6 Bandung). Skripsi UPI Bandung: Tidak dipublikasikan. 644