*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG VULVA HIGIENE

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PERBEDAAN PERILAKU SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI SD NEGERI TATELU KABUPATEN MINAHASA UTARA

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta

SibueaSH,Angraini DI, AdnyaniNMD Faculty of Medicine Lampung University

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI TUNAGRAHITA DI SLB N 2 YOGYAKARTA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PERSEPSI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA PADA SISWI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan reproduksi (kespro) merupakan masalah vital dalam

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

PERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTERI PADA SAAT MENSTRUASI PERSONAL HYGIENE BEHAVIOR FEMALE TEENAGER WHEN TO MENSTRUATING

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

BAB I PENDAHULUAN. & Wartonah, 2006). Pengertian lain personal hygiene menurut Departemen

BAB 1 PENDAHULUAN. proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

Vol. 1. No. 1 Januari 2015 ISSN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

PENGARUH PENYULUHAN PERAWATAN DIRI SAAT MENSTRUASI DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PERILAKU SISWI KELAS VII SMP NEGERI 3 GAMPING

I. PENDAHULUAN. manusia, dan sering disebut masa peralihan. Tanda - tanda remaja pada

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012

PENGARUH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

: Pendidikan Kesehatan, Pencegahan Keputihan, Perilaku, Remaja

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEJADIAN MENARCHE

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02


JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

PENGARUH FAKTOR PRILAKU PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBELANG KECAMATAN TOULUAAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI SMA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI

Kata kunci : Pengetahuan, remaja puteri, kebersihan, genetalia eksterna PENDAHULUAN

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Karya Tulis Ilmiah. Disusun Oleh: SAFITRI EKA WATI

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA ANTARA SEBELUM NEGERI DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE ORGAN GENITALIA PADA PELAJAR PUTRI DI SMK N 7 SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DISMENORE MELALUI MEDIA BOOKLET TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, PERILAKU, DAN DAYA TERIMA SISWI DI SMK SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK MELALUI MEDIA BOOKLET DAN POSTER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMP N 2 TASIKMADU

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Program D IV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB 1 PENDAHULUAN. hormone yang dikendalikan oleh kelenjar hipofisis anterior yang

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS PRANIKAH REMAJA DI SMA N 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan reproduksi telah menjadi perhatian bersama

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Gambaran Perilaku Hygiene Menstruasi pada Siswi SMKN 8 Kota Bekasi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENSTRUASI MELALUI PEER GROUP TERHADAP KESIAPAN MENARCHE SISWI SD MUHAMMADIYAH PURWODININGRATAN 2 YOGYAKARTA

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Remaja Putri tentang Flour Albus di SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten Klaten

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada masa remaja bisa meningkat terutama dalam bidang repoduksi dikarenakan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN DENGAN PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI PADA RMAJA PUTRI DI SMP NEGERI SATAP BUKIT ASRI KABUPATEN BUTON TAHUN

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN PRAKTIK HYGIENE GENITALIA EKSTERNAL PADA REMAJA PUTRI PONDOK PESANTREN AL-ISHLAH TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2016

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

PENGETAHUAN TENTANG HYGIENE GENETALIA EKSTERNA SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA DI DESA MINGGIRAN

Transkripsi:

PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA PELAJAR PUTRI DI SMP NEGERI 14 KOTA MANADO Novira Emanuela Bontong*, Sulaemana Engkeng*, Afnal Asrifuddin* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Penyuluhan kesehatan merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar mendorong dirinya dalam bidang kesehatan dalam melaksanakan cara hidup sehat dan dapat berperan aktif. perilaku personal hygiene saat menstruasi pada pelajar putri di SMP Negeri 14 Manado sebelum penyuluhan di dapat hasil pengetahuan baik berjumlah 29 (76,3%) kurang baik berjumlah 9 (23,7%). Sesudah penyuluhan pengetahuan dengan jumlah baik sebanyak 37 (97,4%) kurang baik (2,6%). Sikap pelajar putri sebelum penyuluhan baik jumlah 29 (76,3%) kurang baik berjumlah 9 (23,7%). Dan hasil sikap pelajar putri sesudah penyuluhan baik berjumlah 34 (89,5%)kurang baik berjumlah 4 (10,5%). Hasil tindakan pelajar putri sebelum penyuluhan di baik dengan jumlah 17 (44,7%) tindakan kurang baik dengan jumlah 21 (55,3%). Dan hasil tindakan pelajar putri sesudah penyuluhan baik dengan jumlah 26 (68,4%) dan tindakan kurang baik berjumlah 12 (31,6%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan terhadap perilaku personal hygiene saat menstruasi.. Jenis penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest. Sampel yang diambil yaitu keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai sampel. Analisis data dilakukan dengan pengujian statistic yaitu Uji Paired t-test. Hasil analisis dengan menggunakan uji t sampel berpasangan di peroleh nilai t hitung pengetahuan sebelum sesudah penyuluhan 3,698 p value 0,001, t hitung sikap sebelum sesudah penyuluhan yaitu 5,909 p value 0,000 dan hasil t hitung tindakan sebelum sesudah penyuluhan yaitu 3,857 p value 0,000. Hal ini mempunyai arti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tentang perilaku personal hygiene saat menstruasi sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi ABSTRACT Health education is a means to improve the ability of the society to encourage themselves in the field of health, in implementing a healthy way of life and playing an active role. Personal hygiene behavior during menstruation on female students in state junior high school 14, Manado before counseling obtained the result: good knowledge was amounted to 29 (76,3%), deficient knowledge was amounted to 9 (23,7%). After counseling, good knowledge was amounted to 37 (97,4%), deficient knowledge (2,6%). The attitude of female students before counseling: good was amounted to 29 (76,3%) deficient amounted to 9 (23,7%). And the result of female student's attitude after counseling: good was amounted to 34 (89,5%), deficient amounted to 4 (10,5%). The result of the female student's action before the counseling: good was amounted to 17 (44,7%), bad actions with the amount of 21 (55,3%). And the result of female student's action after counseling: good with the amount of 26 (68,4%) and bad action amounted to 12 (31,6%). The purpose of this research was to determine the significant differences between before and after health counseling towards personal hygiene behavior during menstruation. The type of research used was quasi experimental research with one-group pretest posttest approach. The samples taken were the entire population used as the sample. Data analysis was conducted by statistic test, namely Paired t-test. The result of the analysis used was paired t-test, this obtained the t value of knowledge before and after counseling 3,698 p value of 0,001, t count of attitude before and after counseling was 5,909 p value of 0,000 and t count of action before and after counseling was 3,857 p value of 0,000. This indicated that there was a significant differences in the personal hygiene behavior during menstruation before and after health counseling. Keywords: health counseling, personal hygiene behavior, menstruation 1

PENDAHULUAN Personal Hygiene merupakan tindakan seseorang untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri untuk mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto dan Wartonah, 2010). Pengetahuan dan praktik hygiene menstruasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan mengontrol infeksi, mencegah kerusakan kulit, meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan kebersihan diri (A yun, 2014). Organ Reproduksi sangat mudah terinfeksi ketika menstruasi karena kuman mudah masuk dan menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi (Kusmiran, 2012). Perawatan diri saat menstruasi meliputi mengganti pakaian dan celana dalam dengan teratur, mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali, mandi setiap hari, membasuh area genitalia setelah buang air besar atau kecil, melanjutkan aktifitas normal sehari-hari. Personal hygiene memelihara keseimbangan asupan nutrisi yang tepat (Nehme, 2013). Sifat dan perilaku berisiko pada remaja tersebut memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan peduli remaja yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan remaja termasuk pelayanan untuk kesehatan reproduksi (Kemenkes RI, 2015). Data Dinas Kesehatan Sulawesi Utara diolah dari Riset Kesehatan Dasar 2013 Kementerian Kesehatan RI, sebanyak 1.615 orang dari 780.182 perempuan kategori produktif di Sulawesi Utara, terdiagnosa kanker serviks. Dan 75% pasien dapat meninggal dunia. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan terhadap perilaku personal hygiene pada pelajar putri saat menstruasi. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 14 Kota Manado, pada bulan Agustus-September 2017. Populasi yang diambil dalam penelitian ini merupakan pelajar putri kelas IX di SMP Negeri 14 Kota Manado, dengan jumlah sebanyak 38 orang. Instrumen penelitian yang akan dilakukan pada pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan Software SPSS versi 16, menggunakan dua analisis yaitu univariat dan bivariat. Teknik pengambilan sampel yaitu berdasarkan total populasi dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 2

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Kesehatan Pada Seluruh Pelajar Putri Kelas IX di SMP Negeri 14 Kota Manado Tabel 1. Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Kesehatan Pada Pelajar Putri Pengetahuan Baik Kurang Baik Total n % n % n % Pengetahuan Sebelum 29 76,3 9 23,7 38 100 Pengetahuan Sesudah 37 97,4 12 2,6 38 100 Berdasarkan Tabel 1. Sebelum penyuluhan pengetahuan pelajar putri di kategorikan baik sebanyak 29 (76,3%) dan di kategorikan kurang baik sebanyak 9 (23,7 %). Dan sesudah penyuluhan pengetahuan pelajar putri mengalami peningkatan dengan jumlah yang di kategorikan baik sebanyak 37 (97,4%) dan di kategorikan kurang baik 1 (2,6 %). Dengan hasil analisis bivariat pengetahuan Sebelum-Sesudah di dapat nilai p value 0,001. Penyuluhan kesehatan juga harus mempunyai banyak ide pokok untuk dalam disampaikan kepada masyarakat khususnya kepada anak sekolah yang sudah paham akan kebersihan dirinya salah satu contoh adalah menjaga kesehatan reproduksi. Informasi yang diberikan mengenai kesehatan reproduksi haruslah menarik perhatian sehingga para pelajar tertarik untuk mendengar terlebih mempraktekkan setiap informasi kesehatan yang disampaikan. Pengetahuan pelajar putri dapat mempengaruhi perilakunya, jika pengetahuan dan perilaku seseorang tersebut kurang maka akan berdampak pada kesehatan reproduksi salah satunya kurangnya menjaga personal hygiene saat menstruasi. Peningkatan pengetahuan tersebut berdampak positif pada perbaikan perilaku pelajar putri dalam menjaga alat kesehatan reproduksinya. Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nannyk Widyaningrum dengan judul Pengaruh Penyuluhan Tentang Personal Hygiene Terhadap Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi di MTS Negeri Gubuk Rubuh Gunung Kidul Yogyakarta 2015 Distribusi responden dengan perilaku personal hygiene sebelum dilakukan penyuluhan di dapatkan mayoritas perilaku baik yaitu 83,33% dan perilaku personal hygiene pada responden setelah dilakukan penyuluhan di dapatkan mayoritas perilaku responden baik 94,44% dengan nilai p value 0,001, 3

dengan ini dapat di lihat adanya perbedaan dan pengaruh penyuluhan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Pada Seluruh Pelajar Putri Kelas IX di SMP Negeri 14 Kota Manado Tabel 2. Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Kesehatan Pada Pelajar Putri Baik Kurang Baik Sikap Total n % n % n % Sikap Sebelum 29 76,3 9 23,7 38 100 Sikap Sesudah 34 89,5 4 10,5 38 100 sikap pelajar putri sebelum penyuluhan di kategorikan baik dengan jumlah 29 (76,3%) dan di kategorikan kurang baik berjumlah 9 (23,7). Dan hasil sikap pelajar putri sesudah penyuluhan mengalami peningkatan dengan kategori baik berjumlah 34 (89,5) dan di kategorikan kurang baik berjumlah 4 (10,5). dengan hasil analisis bivariat sikap Sebelum-Sesudah di dapat nilai p value 0,000. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Dwi Eskawati dengan judul Pengaruh Penyuluhan Tentang Personal Hygiene Terhadap Sikap Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas X SMK PGRI Bagelen Purworejo Jawa Tengah Tahun 2010. Distribusi responden dengan sikap personal hygiene sebelum dilakukan penyuluhan diperoleh hasil kategori sikap baik 0 (0%), cukup 12 (46,15%) dan kurang baik 14 (53,85%). Dan sikap personal hygiene setelah dilakukan penyuluhan di peroleh hasil kategori sikap baik 26 (100%), cukup 0(0%) dan kurang baik 0 (0%) dengan hasil p value 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pendidikan kesehatan secara langsung sangat berpengaruh pada sikap hygiene saat menstruasi sesuai dengan pendapat (Notoatmodjo, 2007). Hal ini juga sesuai dengan yang di kemukakan oleh Handayani (2013), menyebutkan bahwa penyuluhan kesehatan tentang menjaga kesehatan reproduksi dari petugas kesehatan sangat penting di lakukan, apalagi dalam setiap individu memiliki tingkat daya tangkap yang berbeda-beda. Sehingga pendidikan kesehatan dalam hal ini dengan penyuluhan sangat diperlukan untuk menanamkan nilai-nilai kesehatan dalam diri seseorang 4

Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Pada Seluruh Pelajar Putri Kelas IX di SMP Negeri 14 Kota Manado. Tabel 3. Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Kesehatan Pada Pelajar Putri. Baik Kurang Baik Tindakan Total n % n % n % Tindakan Sebelum 17 44,7 21 55,3 38 100 Tindakan Sesudah 26 68,4 12 31,6 38 100 Tindakan pelajar putri sebelum penyuluhan di kategorikan baik dengan jumlah 17 (44,7 %) dan tindakan yang di kategorikan kurang baik dengan jumlah 21 (55,3 %). Dan hasil tindakan pelajar putri sesudah penyuluhan mengalami peningkatan yang dikategorikan baik dengan jumlah 26 (68,4 %) dan tindakan yang di kategorikan kurang baik berjumlah 12 (31,6 %). dengan hasil dari tindakan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan hasil p value 0,000. Perilaku remaja putri terhadap pandangan mengenai personal hygiene saat menstruasi, meliputi bagaimana cara para pelajar putri dalam menjaga organ kesehatan reproduksi secara khusus ketika mengalami menstruasi untuk menciptakan perilaku dan pola hidup yang sehat. Perilaku kesehatan merupakan segala bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut tentang sikap yang berhubungan dengan kesehatan (Notoatmodjo, 2011). Beberapa penyakit yang mudah muncul pada wanita adalah bakteri. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada saat wanita dalam masa menstruasi, salah satu penyebab yaitu bakteri yang berkembang pada pembalut (Andira, 2010). KESIMPULAN 1. Sebelum dilakukan penyuluhan, sebagian besar pelajar putri di SMP Negeri 14 Manado mempunyai pengetahuan dalam kategori baik 76,3 % dan kategori kurang baik 23,7 %. sedangkan sesudah dilakukan penyuluhan kategori baik 97,4 % dan kategori kurang baik 2,6 %. 2. Sebelum dilakukan penyuluhan, sebagian besar pelajar putri di SMP Negeri 14 Manado mempunyai sikap dalam kategori baik 76,3 % dan kategori kurang baik 23,7 %. sedangkan sesudah dilakukan penyuluhan kategori baik 89,5 % dan kategori kurang baik 10,5 %. 3. Sebelum dilakukan penyuluhan, sebagian besar pelajar putri di SMP Negeri 14 Manado mempunyai 5

tindakan dalam kategori baik 44,7% dan kategori kurang baik 55,3%. sedangkan sesudah dilakukan penyuluhan kategori baik 68,4% dan kategori kurang baik 31,6%. Saran 1. Pihak Sekolah Sekolah kiranya dapat memberikan materi atau informasi mengenai kesehatan reproduksi khususnya pada pelajar putri yang sudah mengalami menstruasi agar personal hygiene dapat di jaga setiap saat dan menjadi bagian dari terbentuknya cara hidup sehat. 2. Pihak Pihak pelajar putri di SMP Negeri 14 Manado Pelajar putri harus lebih menambah lagi pengetahuan, informasi dan penerapan secara umum dalam mengetahui atau mempraktekkan personal hygiene saat menstruasi, sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit kesehatan khususnya pada alat reproduksi. 3. Peneliti selanjutnya. Penelitian sekarang yang di lakukan kiranya dapat menjadi pembanding pada penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Afianty Y. Pratiwi A. 2016. Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Jakarta. PT Rajagrafindo Persada. Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Aneka Cipta. A yun, 2014. Hubungan Antara Pengetahuan dan Perilaku tentang Vulva Higiene dengan Kejadian Pruritus Vulvae Saat Menstruasi pada Pelajar Putri SMA Negeri 1 Kartasura. Artikel Publikasi Ilmiah UMS. Fidyawati.2012. Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Personal Hygiene Remaja Putri SMPN 01 Seyegan Seleman Yogyakarta. Skripsi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta Fufut Tri Nur Indah.2012.Kejadian Pruritus Vulvae saat Menstruasi pada Remaja Putri (Studi pada Siswi SMA 1 Ngimbang Kabupaten Lamongan).Universitas Airlangga Isro in L. Andarmoyo S. 2012 Personal Hygiene, Konsep, Proses dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan. Yogyakarta. Graha Ilmu Notoatmodjo S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT Rineka Cipta Permatasari. M.W., Mulyono. B., Istiana. S.2012. Hubungan Tingkat PengetahuanRemaja Putri Tentang Personal Hygiene dengan 6

Tindakan Pencegahan Keputihan Di SMA Negeri 9 Semarang. Skripsi keperawatan dan kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Rahman, Nita. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Personal Hygiene Pada Saat Menstruasi di SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta Tahun 2014. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta. Skripsi Permatasari. M.W., Mulyono. B., Istiana. S. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene dengan Tindakan Pencegahan Keputihan Di SMA Negeri 9 Semarang. Skripsi keperawatan dan kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Tarwoto& Wartonah.2010.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika. 7