PENGARUH KAWAT TANAH TERHADAP GANGGUAN KILAT INDUKSI PADA SUTM 20 kv

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN KERAPATAN SAMBARAN PETIR PADA SUTM 20 KV BERDASARKAN JENIS TIANG (Aplikasi Feeder-1 GH Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota)

Studi Penempatan Titik Pentanahan Kawat Tanah pada Penyulang Serangan

SISTEM PROTEKSI TERHADAP TEGANGAN LEBIH PADA GARDU TRAFO TIANG 20 kv

Media Elektrika, Vol. 5 No. 2, Desember 2012 ISSN

BAB III PELINDUNG SALURAN TRANSMISI. keamanan sistem tenaga dan tak mungkin dihindari, sedangkan alat-alat

STUDI PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PETIR EKSTERNAL DI GARDU INDUK 150 KV NEW-TUREN

Analisa Pengaruh Perilaku Petir pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kv Menggunakan Metode Burgsdorf

OPTIMASI JARAK MAKSIMUM PENEMPATAN LIGHTNING ARRESTER SEBAGAI PROTEKSI TRANSFORMATOR PADA GARDU INDUK. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.

ANALISIS PERLINDUNGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI YANG EFEKTIF TERHADAP SURJA PETIR. Lory M. Parera *, Ari Permana ** Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS GANGGUAN PETIR AKIBAT SAMBARAN LANGSUNG PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 kv

BAB III PROTEKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) TERHADAP SAMBARAN PETIR

STUDI PENGARUH KONFIGURASI 1 PERALATAN PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP PERFORMA PERLINDUNGAN PETIR MENGGUNAKAN SIMULASI ATP/EMTP

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GANGGUAN TEGANGAN LEBIH PADA SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas dan kehandalan yang tinggi. Akan tetapi pada kenyataanya terdapat

Dasman 1), Rudy Harman 2)

Dielektrika, [P-ISSN ] [E-ISSN X] 85 Vol. 4, No. 2 : 85-92, Agustus 2017

Analisa Pengaruh Sambaran Petir pada Jaringan Distribusi 13,8 kv di BOB PT. BSP - Pertamina Hulu Bandar Pedada Menggunakan Software ATP-EMTP

BAB II TEORI DASAR GANGGUAN PETIR

Studi Pengaruh Konfigurasi Peralatan pada Saluran Distribusi 20 kv Terhadap Performa Perlindungan Petir Menggunakan Simulasi ATP/EMTP

BAB II SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI. Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana

STUDI GANGGUAN HUBUNGAN SINGKAT SATU FASA KETANAH AKIBAT SAMBARAN PETIR PADA SALURAN TRANSMISI OLEH JUBILATER SIMANJUNTAK NIM :

BAB I PENDAHULUAN. gelombang berjalan juga dapat ditimbulkan dari proses switching atau proses

KOORDINASI ISOLASI. By : HASBULLAH, S.Pd., MT ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. FPTK UPI 2009

BAB II DASAR TEORI. hari. Jumlah hari guruh yang terjadi pada suatu daerah dalam satu tahun disebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN PERLINDUNGAN GARDU INDUK DARI SAMBARAN PETIR LANGSUNG DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV NGIMBANG-LAMONGAN

BAB II PEMAHAMAN TENTANG PETIR

EVALUASI SISTEM PENTANAHAN TRANSFORMATOR DAYA 60 MVA PLTGU INDRALAYA

ANALISIS DISTRIBUSI TEGANGAN LEBIH AKIBAT SAMBARAN PETIR UNTUK PERTIMBANGAN PROTEKSI PERALATAN PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv di YOGYAKARTA

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN ARRESTER GARDU INDUK 150 KV UNGARAN PT. PLN (PERSERO) APP SEMARANG

Studi Analisis Gangguan Petir Terhadap Kinerja Arrester Pada Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20 KV Menggunakan Alternative Transient Program (ATP)

Analisa Rating Lightning Arrester Pada Jaringan Transmisi 70 kv Tomohon-Teling

II. TINJAUAN PUSTAKA. (updraft) membawa udara lembab. Semakin tinggi dari permukaan bumi, semakin

Oleh: Dedy Setiawan IGN SatriyadiI H., ST., MT. 2. Dr. Eng. I Made Yulistya N., ST., M.Sc

Vol.3 No1. Januari

ANALISIS KOORDINASI ISOLASI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV TERHADAP SAMBARAN PETIR DI GIS TANDES MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK EMTP RV

TUGAS PAPER MATA KULIAH SISTEM PROTEKSI MENENTUKAN JARAK PEMASANGAN ARRESTER SEBAGAI PENGAMAN TRAFO TERHADAP SAMBARAN PETIR

ANALISA PROTEKSI PETIR PADA GARDU DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) RAYON INDERALAYA

I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda, ST. MT Dr. Eng. I Made Yulistya Negara, ST. M.Sc

STUDY ON SURGE ARRESTER PERFORMANCE DUE TO LIGHTNING STROKE IN 20 KV DISTRIBUTION LINES. Agung Warsito, Abdul Syakur, Liliyana NS *)

PENENTUAN LETAK OPTIMUM ARRESTER PADA GARDU INDUK (GI) 150 kv SIANTAN MENGGUNAKAN METODE OPTIMASI

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN KAWAT TANAH

Sela Batang Sela batang merupakan alat pelindung surja yang paling sederhana tetapi paling kuat dan kokoh. Sela batang ini jarang digunakan pad

STUDI TEGANGAN LEBIH IMPULS AKIBAT PENGGUNAAN KONFIGURASI MIXED LINES (HIGH VOLTAGE OVERHEAD-CABLE LINES) 150 KV

PENGGUNAAN ATP DRAW 3.8 UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GANGGUAN PADA SALURAN TRANSMISI 150 kv AKIBAT BACKFLASHOVER

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang mudah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

Abstrak. 1.2 Tujuan Mengetahui pemakaian dan pemeliharaan arrester yang terdapat di Gardu Induk 150 kv Srondol.

Analisis Perbandingan Shielding Gardu Induk Menggunakan Model Electrogeometric

Analisis Kinerja Lightning Arester Pada Jaringan Transmisi 150 kv Sistem Minahasa Khususnya Pada Penyulang Kawangkoan - Lopana

Kata Kunci Proteksi, Arrester, Bonding Ekipotensial, LPZ.

ANALISIS SAMBARAN PETIR PADA TIANG TRANSMISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATTICE

PEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

STUDI SETTINGAN DISTANCE RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV DI GI PAYAKUMBUH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

DAMPAK GEJALA MEDAN TINGGI PADA TRANSFORMATOR AKIBAT EFEK KORONA

BAB III LIGHTNING ARRESTER

SIMULASI PENENTUAN NILAI TAHANAN PENTANAHAN MENARA TRANSMISI 150 KV TERHADAP BACKFLASHOVER AKIBAT SAMBARAN PETIR LANGSUNG

ANALISIS PENGARUH RESISTANSI PENTANAHAN MENARA TERHADAP BACK FLASHOVER PADA SALURAN TRANSMISI 500 KV

Studi Pengaruh Lokasi Pemasangan Surge Arrester pada Saluran Udara 150 Kv terhadap Tegangan Lebih Switching

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Oleh karena itu Indonesia

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

KINERJA ARRESTER AKIBAT INDUKSI SAMBARAN PETIR PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv

STUDI ANALISA SISTEM KOORDINASI ISOLASI PERALATAN DI GARDU INDUK 150 KV NEW-TUREN

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAWAT TANAH TERHADAP GANGGUAN SURJA PETIR PADA SISTEM DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV

MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG

STUDI KARAKTERISTIK TRANSIEN LIGHTNING ARRESTER PADA TEGANGAN MENENGAH BERBASIS PENGUJIAN DAN SIMULASI

SISTEM PENTANAHAN PADA GARDU INDUK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI INDUKSI SAMBARAN PETIR DAN KINERJA ARESTER PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH

Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mendeteksi Tingkat Keandalan SUTET Terhadap Sambaran Petir Dengan Metode 2 Titik

Studi Analisa Keandalan Isolator Pada Saluran Transmisi 150 kv Sirkit Ganda Waru-Bangil TUGAS AKHIR. oleh : Nama : Nifta Faturochman NIM :

PROTEKSI PETIR PADA TRANSISI SALURAN UDARA DAN BAWAH TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 kv

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

BAB III LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK

OPTIMASI PELETAKKAN ARESTER PADA SALURAN DISTRIBUSI KABEL CABANG TUNGGAL AKIBAT SURJA PETIR GELOMBANG PENUH

BAB II TEORI DASAR GELOMBANG BERJALAN DAN PEMBUMIAN (PENTANAHAN)

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum. Pada dasarnya suatu gangguan ialah setiap keadaan sistem yang menyimpang

BAB 2 KLASIFIKASI JARINGAN DISTRIBUSI

BAB III. Transformator

Studi Pengaman Tegangan Lebih pada Saluran Kabel Tegangan Tinggi 150kV yang Dilindungi oleh Arester Surja

BAB I PENDAHULUAN. Westinghouse yang terdahulu, menguji transformator-transformator di

EVALUASI ARRESTER UNTUK PROTEKSI GI 150 KV JAJAR DARI SURJA PETIR MENGGUNAKAN SOFTWARE PSCAD

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

1. BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH PERISAI PELAT LOGAM TERHADAP INDUKSI TEGANGAN SURJA PETIR PADA INSTALASI TEGANGAN RENDAH

ANALISIS PENGARUH DIAMETER DAN PANJANG ELEKTRODA PENTANAHAN ARESTER TERHADAP PERLINDUNGAN TEGANGAN LEBIH

MAKALAH OBSERVASI DISTRIBUSI LISTRIK di Perumahan Pogung Baru. Oleh :

GROUNDING SYSTEM HASBULLAH, MT. Electrical engineering Dept. Oktober 2008

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

189 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI 2017

STUDI TEGANGAN LEBIH IMPULS AKIBAT PENGGUNAAN KONFIGURASI MIXED LINES (HIGH VOLTAGE OVERHEAD-CABLE LINES) 150 KV

Analisis Pengaruh Resistansi Pentanahan Menara Terhadap Terjadinya Back Flashover

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PENGARUH KAWAT TANAH TERHADAP GANGGUAN KILAT INDUKSI PADA SUTM 20 kv Erhaneli*Ardi Desril** *Dosen Jurusan Teknik Elektro **Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang Abstrak Gangguan kilat akibat sambaran tidak lansung atau sambaran indukasi pada saluran udara tegangan menengah (SUTM) tidak boleh diabaikan. Justru gangguan kilat akibat sambaran induksi ini lebih banyak dibandingkan dengan gangguan kilat akibat sambaran langsung. Hal tersebut disebabkan oleh karena tingkat ketahanan implus isolasi V 50% dari isolator SUTM relative rendah dan karena luasnya daerah sambaran induksi, jadi jumlah sambaran kilat induksi juga jauh lebih banyak dibanding dengan jumlah sambaran langsung. Dalam menghitung pengaruh kawat terhadap tegang an induksi diperkenalkan Faktor Perisaian (FP) yang didefenisikan sebagai hasil bagi tegangan induksi dengan kawat dan tegangan induksi tanpa kawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh kawat terhadap gangguan kilat tidak lansung (induksi) pada S UTM 20 kv. Dari hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan disimpulkan bahwa gangguan kilat induksi lebih banyak terjadi pada saluaran tanpa kawat dari pada saluran yang pakai kawat. Kawat dapat mengurangi gangguan induksi lebih kurang 40,9% dari saluran yang tidak pakai kawat. Kata kunci : Gangguan Kilat induksi, SUTM ABSTRAC Interference due to lightning or lightning bolt is not directly on the airways indukasi medium voltage (SUTM) should not be overlooked. It is precisely due to lightning induced lightning disturbances are more than the disruption caused by a bolt of lightning directly. This is caused by the level of resistance of isolation implus SUTM V50% of the isolator is relatively low and because of the vast area of the induction stroke, so the number of lightning induction is also far more than the number of direct lightning. In calculating the effect of the ground wire to the induced voltage is introduced Perisaian factor (FP) is defined as the quotient of the induced voltage to ground and the induced voltage wire without a ground wire. The purpose of this study was to see how the influence of the ground wire for lightning interference indirectly (induction) at 20 kv SUTM. From the analysis and calculations carried out concluded that lightning induced disorder is more common in saluaran without a ground wire from the channels that use the ground wire. Ground wire can reduce the interference induced approximately 40.9% of the channels that do not use a ground wire. Keywords: Lightning induced disturbances, SUTM Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume. 1, No. 1; Januari 2012 30

1. Pendahuluan 2. Tujuan Pada proses pengadaan energi listri k melalui beberapa tahapan yakni sumber pembangkit, transmisi dan distribusi ya ng dapat disalurkan melalui salur an udara maupun saluran bawah. Untuk mensuplai daya ke beban disalurkan melalui saluran distribusi tegangan me nengah dan tegangan rendah. Jaringan distribusi tegangan me nengah merupakan saluran yang dipasok dari Gardu Induk (GI) disalurkan ke konsumen tegangan menengah dan tegangan rendah. Pada Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) sering terjadi gangguan yang disebabk an oleh pengaruh alam, yaitu gangguan sambaran petir. Jika samabaran petir mengenai saluran distribusi, maka tegangan pada sistem akan melonjak naik, hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada peralatanperalatan listrik yang beroperasi. Tentu saja fenomena ini sangat perlu dipe rhatikan dan tidak boleh diabaikan begitu saja baik bagi penyedia listrik maupun sipemakai listrik. Berdasarkan proses terjadinya samabaran kilat pa da saluran dibedakan menjadi dua kategori yakni sambaran kilat langsung dan sambaran tidak la ngsung atau sambaran induksi. Kedua jenis sambaran ini dapat menyebabkan terganggunya penyaluran daya listrik dari Gardu Induk pusat beban ke konsumen. Gangguan kilat akibat sambaran tidak lansung atau sambaran insdukasi pada saluran udara tegangan menenga h (SUTM) tidak boleh diabaikan. Justru gangguan kilat akibat sambaran induksi ini l ebih banyak dibandingkan dengan gangguan kilat akibat sambaran langsung. Hal tersebut disebabkan oleh dua hal: a)karena tingkat ketahanan implus isolasi V 50% dari isolator SUTM relativ rendah. Misalnya isolator 20 kv mempunyai ketahanan implus isolasi V 50% = 160 kv dan ini rendah. b) Karena luasnya daerah sambaran induksi, jadi jumlah sambaran kilat induksi juga jauh lebih banyak disbanding dengan jumlah sambran langsung. Penelitian yang dilakukan adal ah mengetahui seberapa besar kemungkinan terjadinya gangguan yang diaki batkan oleh sambaran tidak lansung ( induksi) pada saluran distribusi t egangan menegah (SUTM). 3. Tinjauan Pustaka Telah banyak dilakukan perhitunganperhitungan teoritis maupun pe rcobaanpercobaan dalam hubungan dengan tegangan induksi akibat sambaran kilat tidak langsung atau sambaran induksi. Bewly (1992) menyempurnakan teori Wagner di atas dengan memperhi tungkan kenyataan bahwa medan penginduksi tidak dapat hilang secara tiba -tiba, akan tetapi mempunyai penurunan yang terbatas. Hal ini menyatakan bahwa gelombang ber jalan menjadi lebih panjang pada waktu yang sama ketika amplitudonya semakin be rkurang. Suatu sumbangan yang menarik diberikan untuk pertama kalinya oleh Aigen pada tahun 1935, di mana diperhitungkan p engaruh induksi dari jalan kilat (ligh tning path) vertical dari sambaran kilat ke. Pada tahun 1942, Wagner dan Mc Cann menerbitkan makalah yang mendasar dari konsepsi modern dari sifa t tegangan lebih induksi akibat sambaran tidak langsung. Dalam makalah tersebut dikemuk akan pengaruh muatan dan arus dalam kanal kilat selama sambaran balik (retrn Stroke) dan bahwa medan dari jalan kilat lebih berpengaruh. Ditekankannya bahwa hanya selama sambaran balik akan terjadi tegangan tegangan induksi yang tinggi. Dalam pembahasan dibawah ini akan diberikan teori yang dikemukak an oleh Rusck dalam teorinya memperhitungkan potensi scalar dan potensial v ector untuk menghitung tegangan induksi. Teori Rusck itu tidak diberikan secara rinci disini, tetapi hanya rumus -rumus terakhir yang memberikan besar tegangan indu ksi pada saluran akibat sambaran tida k langsung (sambaran induksi) Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume. 1, No. 1; Januari 2012 31

3.1 Pengaruh Kawat Tanah Terhadap Tegangan Induksi Dalam menghitung pengaruh kawa t terhadap tegangan induks i diperkenalkan Faktor Perisaian (FP) yang didefinisikan sebagai hasil ba gi tegangan induksi dengan kawat tana h dan tegangan induksi tanpa kawat. Kawat yang ideal adalah kawat yang mempunyai titik pengetana han pada setiap titik sepanjang kawat, sehingga potensialnya sepanjang kawat a dalah nol. Pada kenyataannya tidak ada ka wat ideal, jadi kawat itu mempunyai beda tegangaan tertentu terhadap ta nah. Disini dibahas keadaan dengan satu kawat dan tahanan kontak tiang sebesar R seperti Gambar-1. Arus ini memberikan kenaikan pada gelombang tegangan pada kawat fasa 1 sebesar Δ V 2, yaitu : Jadi besar tegangan pada kawat fasa 1 setelah kawat 2 dikekan : Jadi Faktor Perisaian (FP) adalah, Karena tegangan induksi sebelum dikekan sebanding dengan tinggi kawat di atas, atau (V 2 /V 1 ) = (h 2 /h 1 ), maka Faktor Perisai menjadi : dan Gambar-1 : Satu kawat dan tahanan kontak Dengan : h 1 = tinggi rata-rata kawat fasa 1 di atas h 2 = tinggi rata-rata kawat 2 di atas. Diasumsikan bahwa tidak terjadi pantulan pada ujung saluran. B ila gelombang tegangan yang timbul pada kawat 2 (kawat fasa) sebelum dikekan adalah V 2, maka arus yang melalui impedansi setelah dikekan dengan tahanan R adalah, 3.2 Perhitungan Jumlah Gangguan Kilat Akibat Sambaran Induksi Bila terjadi sambaran kilat ke di dekat saluran maka akan terjadi fenomena transien yang diakibatkan oleh medan elektromagnetis dari kanal kilat. Fenomena kilat ini terjadi pada kawat p enghantar. Akibat dari kejadian ini timbu l tegangan lebih dan gelombang berjalan yang merambat pada kedua sisi kawat ditempat sambaran berlangsung. Fenomena transien pada kawat berlangsung hanya di bawah pengaruh gaya yang memaksa muatan -muatan bergerak sepanjang hantaran. Atau dengan perkataan Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume. 1, No. 1; Januari 2012 32

lain transien dapat terjadi di bawah pengaruh vertikal menyambar pada jarak y dari komponen vektor kuat medan yang berarah kawat Gambar -3 besar tegangan induksi sejajar dengan arah penghantar. Jadi bila pada kawat adalah : komponen vektor dari kuat meda n berarah vertikal, dia tidak akan mempengaruhi atau menimbulkan fenomena transien pada penghantar. Lebar bayang-bayang listrik dibawah Bila saluran itu dilengkapi de ngan kawat saluran disebut Daerah Perisaian ditunjukkan, maka besar tegangan ind uksi pada pada Gambar-2. kawat fasa adalah : Jumlah sambaran pada daerah Δ y untuk panjang 100 km saluran, ΔN = 0,015 IKL Δy Gambar-3 Supaya tagangan induksi sama atau melebihi ketahanan impuls isolasi V 50% Gambar-2 : Lebar bayang-bayang listrik a.saluran udara tanpa kawat b.saluran udara dengan kawat netral n( b = 0) c.saluran udara dengan satu kawat ( b = 0) Khususnya untuk Saluran Udara Tegangan Menengah lebar bayang-bayang listrik itu menurut persamaan adalah : W = ( b + 4h 1,09 ) meter Probabilitas arus yang demikia n diperoleh dari Jadi jumlah sambaran pada bidang Δy yang dapat menimbulkan tegangan melebihi V 50% adalah, Di luar daerah perisaian ini kilat dianggap menyambar langsung ke atau sambaran Bila Δy dibuat kecil sekali, Δy berobah induksi. menjadi dy dan ΔN FL berobah menjadi dn FL, Pandanglah suatu kawat setinggi h di dan setelah dilakukan integrasi dari y min (= atas. Misalkanlah suatu sambaran kilat Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume. 1, No. 1; Januari 2012 33

Pengaruh Kawat Tanah Terhadap Gangguan Kilat Induksi pada SUTM 20 kv 2h1,09) sampai ymaks (= tak terhingga) untuk kedua sisi saluran diperoleh, Persamaan di atas adalah untuk keadaan tidak ada kawat.bila ada kawat maka tegangan induksi pada kawat adalah: Faktor perisaian (F P) ditentukan oleh persamaan berikut : Jadi jumlah lompatan api adalah : Sebagaimana dijelaskan p ada sebelumnya, tidak semua lompatan api dapat beralih menjadi busur api atau gangguan, dan besarnya gangguan itu tergantung dari besar probabilitas η. Dengan demikia n jumlah gangguan karena sambaran induksi adalah : a) Tanpa kawat : 4. Metode Peneltian Penelitian ini dilakukan untuk menghitung jumlah gangguan yan g diakibatkan oleh samab aran tidak lansung atau sambaran induksi yang ter jadi pada Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kv. Sebagai aplikasi untuk pengambilan data dilapangan aladah pada SUTM 20 kv Feeder Simpang Benteng GH Payakumbuh dengan panjang saluran 96 km. Dan langkahlangkah yang dilakukan dalam perhitungan adalah sebagai berikut : 1. Menghitung jumlah gangguan aki bat sambaran tidak lansung pada saluran yang tidak menggunakan kawat dan menggunakan tiang besi 2. Menghitung jumlah gangguan aki bat sambaran tidak lansung pada saluran yang menggunakan kawat dan menggunakan tiang besi 3. Membandingkan kedua hasil pada poin 1 dan 2 diatas 5. Hasil Penelitian Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan formula-formula yang diberikan dan sesuai dengan langkah-langkah pada metode penilitan maka did apat hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan pada Tabel-1 Tabel-1 : Hasil perhitungan gangguan kilat induksi pada SUTM 20 kv Feeder Halaban GH Payakumbuh ( 2.35 ) Gangguan per 100 km/th No. Jenis saluran b) Probabilitas Lompatan Api (NFL) Jumlah gangguan induksi per 100 km/th Jumlah gangguan induksi per 59 km/th 165,7 41,42 24,43 97,8 24,45 14,42 D engan kawat : 1. 2. Gangguan per 100 km/th Tanpa kawat Pakai kawat ( 2.36) Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan terhadap jumlah gangguan yang terjadi yang diakibatkan oleh sambaran Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume. 1, No. 1; Januari 2012 34

induksi pada SUTM 20 kv Feeder Halaban GH Payakumbuh dengan panjang saluran 59 km seperti yang ditunjukkan pa da Tabel-1 dapat dijelaskan bahwa pada saluran yang tidak menggunakan kawat atau perisai jumlah gangguan yang terjadi adalah 24,43 kali gangguan dalam setahun, sedangka n pada saluran yang menggunakan kawat jumlah gangguan induksi yangb terjadi adalah 14,42 kali dalam setahun. Dengan memasang kawat atau kawa t perisai pada SUTM akan mengurangi juml ah gangguan yang diakibatkan ole h sambaran induksi. Dari hasil perhitung an dengan memasang kawat pada SUTM dapat mengurangi jumlah gangguan kilat induksi dalam satu tahun lebih kurang 40,9% 6. Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan : 1. Beradasarkan analisa dan perhi tungan yang dilakukan jumlah gangguan kilat induksi lebih banyak pada saluaran tanpa kawat dari yang pakai kawat 2. Kawat dapat mengurangi gangguan induksi lebih kurang 40,9% dari saluran yang tidak pakai kawat. Saran Untuk memperoleh hasil yang lebih teliti perlu diteliti tahanan kontak tiang yang tidak dikekan Daftar Pustaka 1. Popolansky, F., Measuremento f Lightning Currents in Czechoslovakiaa nd the Application of Obtanied Parameters in the Prediction of Lightning Outages of EHV TransmissionL ines,p aris,c IGRE, 1970,R eport 33-03, Yol.2.. 2. Sirait K.T, Zoro R, Perlindungan Terhadap Tegangan Lebih Pada S istim Tenaga Listrik, ITB, Bandung, 1986. 3. S. Rusck, Induced Lightning Overvoltages on Power Transmis sion Lines with Special Reference to the Over Voltage Protection of Low Volt age Networks, Trans. Of Chalmers University of Technology, Stockholm, Sweden, 1958. 4. T.S. Hutauruk, Gelombang Berjalan dan Proteksi Surja, Erlangga, Jakarta, 1991. Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume. 1, No. 1; Januari 2012 35