BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara memelihara kesehatan.upaya kesehatan masyarakat meliputi : peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), dan penyembuhan (kuratif) guna mencapai derajat masyarakat yang optimal. Hal ini diperlukan kesiapan ketrampilan tenaga kesehatan dan di dukung peran serta dari masyarakat. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang mempertahankan hidup sehat harus dapat dilakukan sedini mungkin. Khususnya bagi orang tua yang harus menjaga kondisi kesehatan anaknya, yang dapat menyebabkan berbagai masalah yang dapat menganggu pada sistem organ tubuh manusia, salah satunya sistem pernafasan. Jika diabaikan akan mengakitbatkan keadaan yang dapat menyebabkan kematian balita (Riyadi, 2010) Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang. Kantung-kantung kemampuan menyerap oksigen menjadi kurang. Kekurangan oksigen membuat sel-sel tubuh tidak bisa bekerja. Karena inilah, selain penyebaran infeksi, dengan sumber utama bakteri, virus, mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia maupun partikel. Pneumonia merupakan masalah kesehatan didunia karena angka kematiannya tinggi, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara seperti Eropa (Misnadiarly, 2008).
Menurut WHO pneumonia adalah penyebab kematian terbesar pada anak di seluruh dunia. Pneumonia membunuh 1,4 juta anak di bawah usia lima tahun. Pneumonia membunuh lebih banyak anak di banding penyakit lain di dunia. WHO memperkirakan angka kejadian pneumonia di negara berkembang dengan angka kematian bayi 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15 % - 20% per tahun pada golongan usia balita. Kejadian di Indonesia pada balita diperkirakan antara 10% - 20% per tahun. Menurut perkiraan bahwa 10% dari penderita pneumonia akan meninggal bila tidak diberi pengobatan, bila hal ini di benarkan maka ada sekitar 250.000 kematian akibat pneumonia setiap tahunnya. Pneumonia menyebabkan 2 juta kematian (1 kematian tiap 15 detik) dari 9 juta kematian setiap tahunnya pada usia tersebut (WHO, 2012). Presentase pneumonia di Indonesia pada tahun 2008 meningkat hingga mencapai 49,45%. Tahun 2009 sebanyak 49,23% dan tahun 2010 menurun hingga mencapai 39,38% dari jumlah balita di Indonesia (Depkes RI, 2012). Di Jawa Tengah, cakupan penumuan kasus pneumonia balita setiap tahun mengalami penurunan dari target nasiaonal. Pada tahun 2009 penemuan kasus pneumonia menjadi 25,69% dan target penemuan kasus pneumonia nasional sebesar 86% (Dinkes Jateng, 2009). Pneumonia di Indonesia juga terkait erat dengan status gizi, status imunisasi, lama pemberian ASI dan lingkungan tempat tinggal (polusi di dalam dan luar ruangan), ventilasi, kepadatan hunian, jenis bahan bakar yang di pakai, dan kebiasaan merokok (Kementrian Kesehatan RI, 2010).
Serta lantai dan kondisi dinding rumah dan tingkat klembaban (Yuwono, 2008). Berdasarkan data yang penulis dapatkan khususnya di Ruang Khantil RSUD Banyumas menunjukan bahwa angka kejadian pneumonia pada bulan Februari April 2017 adalah : Bulan Februari presentase penderita pneumonia sebesar 14 pasien dari 85 pasien, pada bulan Maret presentase penderita pneumonia adalah 14 pasien dari 98 pasien, pada bulan April presentase penderita pneumonia adalah 6 dari 100 pasien. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penderita pneumonia paling tinggi pada bulan Februari dan Maret. Bahaya dari pneumonia itu sendiri adalah bisa terjadinya efusi pleura ketika penumpukan cairan dan dahak memunuhi lapisan dinding dada, endokartitis adalah infeksi lapisan dalam jantung, kegagalan pernafasan kondisi ini terjadi ketika ada peradangan parah pada dinding paru-paru menyebabkan aliran udara ke seluruh tubuh terhambat. Penulis akan melaporkan hasil pemberian asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien pneumonia khususnya pada An. V diruang Kanthil Rumah Sakit Umum daerah Banyumas yang dilakukan mulai tanggal 23-24 Mei 2017 dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan pneumonia secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus a. Melakukan pengkajian pada klien dengan pneumonia. b. Melakukan analisa data hasil pengkajian dan menetapkan diagnosa keperawatan pada klien dengan pneumonia. c. Menerapkan rencana tindakan keperawatan pada klien dengan pneumonia. d. Melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan pneumonia. e. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien dengan pneumonia. C. Metode Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data a. Observasi Pengumpilan data ini dilakukan selama dua hari pada tanggal 23 24 Mei 2017. Penulis melakukan atau memberikan asuhan keperawatan pada pasien pada saat shift pagi. b. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab atau anamnesis kepada Ny. S dan anggota keluarga terdekat. Adapun hal-hal yang perlu dikaji yaitu identitas saat masuk rumah sakit, riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan dahulu, pemahaman dan pengetahuan tentang penyakit sekarang.
c. Literatur Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber-sumber pengetahuan melalui buku-buku, internet, dan literatur lain yang berkaitan dengan asuhan keperawatan kepada klien dengan pneumonia. d. Catatan Rekam Medis Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah catatan-catatan tentang kasus pasien yang terdapat pada data rekam medis. D. Tempat Dan Waktu Asuhan keperawatan ini dilakukan di ruang Kanthil RSUD Banyumas dari Tanggal 23-24 Mei 2017. E. Manfaat Penulisan Dari hasil laporan kasus ini penulis berharap dapat memberikan manfaat: 1. Bagi Penulis Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi dengan melakukan asuhan keperawatan anak pada kasus pneumonia secara tepat. 2. Bagi Perawat Sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus pneumonia. Selain itu,juga bisa menjadi informasi bagi tenaga kesehatan lain terutama dalam pengelolaan kasus yang bersangkutan.
3. Bagi Institusi Pendidikan Untuk universitas,penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber, literatur dalam pembuatan karya ilmiah. 4. Bagi Mahasiswa Memperluas dan menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang pneumonia pada anak dan diharapkan meningkatkan kemampuan untuk merawat pasien pneumonia dengan tepat. F. Sistematika Penulisan Mengenai garis besar penulisan laporan pengelolaan kasus ini, penulis menyusun sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus C. Pengumpulan Data D. Tempat dan Waktu E. Manfaat Penulisan F. Sistematika Penulisan BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian B. Etiologi C. Manifestasi Klinis
D. Anatomi dan Fisiologi E. Patofisiologi F. Pathway G. Pemeriksaan Penunjang H. Penatalaksanaan Keperawatan I. Komplikasi J. Diagnosa Keperawatan K. Fokus intervensi BAB III BAB IV BAB V : TINJAUAN KASUS A. Pengkajian B. Analisa Data C. Rencana Tindakan D. Implementasi E. Evaluasi : PEMBAHASAN : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN