119 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh Struktur Modal, Risiko Perusahaan dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perkembangan Struktur Modal, Risiko Perusahaan dan Dividend Payout Ratio dan Nilai Perusahaan (Harga Saham) pada Industri Food and Beverages periode 2004-2008 a. Perkembangan Struktur Modal pada Industri Food and Beverages Kondisi struktur modal perusahaan dapat diketahui melalui Debt Equity Ratio (DER). DER mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membiayai usaha dengan pinjaman yang disediakan oleh pemegang saham Perkembangan DER pada setiap perusahaan relatif berfluktuatif selama periode penelitian. Tingkat DER tertinggi selama periode 2004-2008 selalu dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., pada tahun 2008 sebesar 3,66X. Sedangkan DER terendah dimiliki oleh PT SMART Tbk., pada tahun 2004 sebesar 0,00X. Meningkatnya rasio ini karena perusahaan membutuhkan banyak dana untuk memenuhi kebutuhan aktiva tetap yang besar dalam mendanai usaha ekspansi perusahaan sebagai upaya untuk kemajuan perusahaan, sehingga memerlukan dana tambahan selain dari modal sendiri yang dimiliki perusahaan yaitu berupa hutang untuk membiayai aktiva tetap tersebut. Sedangkan menurunnya rasio ini karena perusahaan lebih senang untuk
120 menggunakan modal sendiri dari pada utang untuk membiayai operasionalnya. b. Perkembangan Risiko Perusahaan pada Industri Food and Beverages Risiko perusahaan adalah risiko yang tidak mempertimbangkan diversifikasi yang dilakukan oleh pemegang saham. Berdasarkan pembahasan dapat diketahui bahwa risiko perusahaan pada setiap perusahaan mengalami fluktuasi pada setiap tahunnya. Di mana peningkatan dan penurunan risiko perusahaan yang terjadi pada periode 2004-2008 mengalami perubahan yang cukup besar setiap tahunnya. Perusahaan yang memiliki nilai risiko perusahaan tertinggi dimiliki oleh PT SMART Tbk., pada tahun 2007 dengan nilai risiko perusahaan sebesar 0,06372. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai risiko perusahaan terendah pada tahun 2007 masih dimiliki oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk dengan nilai risiko perusahaan sebesar 0,00046. Perusahaan yang mempunyai risiko perusahaan relatif kecil, cenderung menggunakan hutang dengan jumlah yang besar dalam operasinya, dibanding dengan perusahaan yang risiko bisnisnya besar. Perusahaan yang mempunyai risiko tinggi karena harus membayar biaya bunga yang tinggi atas hutang, sedang di sisi lain terdapat ketidakpastian dalam pengembalian asset c. Perkembangan Dividend Payout Ratio pada Industri Food and Beverages Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan persentase dari laba yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen tunai. Perkembangan DPR dari tahun ke tahun berfluktuatif. Tingkat DPR pada industri food and beverage tertinggi dihasilkan oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk., pada tahun 2007 yaitu sebesar 89,89%. Sedangkan DPR yang terendah pada industri food and beverage dihasilkan oleh PT Aqua golden
121 Mississippi Tbk., pada tahun 2006, PT Delta Djakarta Tbk., pada tahun 2006 dan 2007, PT Indofood Sukses Makmur Tbk., pada tahun 2007, PT Mayora Indah Tbk., pada tahun 2006, dan PT SMART Tbk., pada tahun 2004 dan 2005 sebesar 0,00%. Meningkatnya nilai DPR dari suatu perusahaan ini disebabkan oleh meningkatnya dividen per share dan earning per share. Sedangkan menurunnya nilai DPR disebabkan perusahaan menurunkan atau tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham, tetapi diinvestasikan kembali sebagai laba ditahan. d. Perkembangan Harga Saham pada Industri Food and Beverages Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Perkembangan harga saham pada setiap perusahaan relatif berfluktuatif, dimana Peningkatan maupun penurunan harga saham tidak begitu besar. Nilai harga saham tertinggi PT Aqua golden Mississippi Tbk., pada tahun 2008 sebesar Rp 244.800. Sedangkan perusahaan yang memiliki harga saham terendah dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk., pada tahun 2004 sebesar Rp 800. Perubahan harga saham dikarenakan tingkat harga saham dipengaruhi oleh lembar saham yang beredar dan dibeli oleh emiten yang dihasilkan perusahaan. Meningkatnya harga saham dikarenakan adanya peningkatan pembelian per lembar saham dari suatu perusahaan oleh emiten, begitu juga sebaliknya penurunan pembelian saham sangat berpengaruh terhadap harga saham yang dihasilkan perusahaan yaitu menurunnya harga saham. 2. Berdasarkan Pengujian Secara Simultan Berdasarkan hasil perhitungan uji F (secara simultan) melalui pengujian ANOVA diperoleh bahwa nilai uji F dengan nilai F hitung F tabel yaitu 7,587 3,0088 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari α
122 (alpha) (Significance F = 0,001 < α = 0,05) memperlihatkan bahwa variabel struktur modal, risiko perusahaan dan dividend payout ratio secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan yang dicerminkan melalui harga saham pada perusahaan yang tergabung dalam industri food and beverages selama periode 2004-2008. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar manajer perusahaan memperhatikan variabel struktur modal, risiko perusahaan dan dividend payout ratio di dalam penetapan keputusan harga sahamnya. 3. Berdasarkan Pengujian Secara Parsial Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pada penelitian ini, nilai uji t statistik untuk variable struktur modal memiliki tingkat signifikansi di atas α = 0,05 (Significance t = 0,156 > α = 0,05), ini berarti bahwa struktur modal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan risiko perusahaan dan dividend payout ratio memiliki nilai signifikan dibawah α = 0,05 (Significance t = 0,038 < α = 0,05 dan Significance t = 0,000 < α = 0,05). Hal ini berarti risiko perusahaan dan dividend payout ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terhadap nilai perusahaan pada industri Food and Beverage periode tahun 2004-2008. 5.2 Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis mengenai pengaruh struktur modal, risiko perusahaan dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan (harga saham) pada perusahaan yang tergabung dalam industri food and beverages, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut : 1) Pihak Perusahaan Perusahaan yang tergabung dalam industri food and beverages hendaknya mempertimbangkan 3 variabel yaitu struktur modal, risiko perusahaan dan dividend payout ratio, yang secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang dicerminkan melalui harga saham, terutama variabel risiko perusahaan dan dividend payout ratio.
123 2) Investor Bagi investor maupun calon investor yang ingin menginvestasikan sahamnya pada suatu perusahaan sebaiknya melihat dan meneliti terlebih dahulu kinerja keuangan perusahaan yang akan dipilih yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan dapat diperoleh informasi mengenai perkembangan harga saham setiap tahunnya maupun kondisi internal perusahaan. Sehingga investor dapat menempatkan modal yang akan ditanamkannya pada perusahaan yang tepat. 3) Peneliti Selanjutnya Bagi pembaca yang tertarik melakukan penelitian dengan topik yang sama, penelitian ini masih perlu mendapatkan perbaikan karena keterbatasan variabel yang diteliti hanya meliputi struktur modal, risiko perusahaan dan dividend payout ratio. Oleh karena itu bagi penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan juga faktor makro ekonomi atau moneter yang juga berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Selain itu disarankan juga memperpanjang periode penelitian dan menggunakan objek penelitian yang lebih luas, tidak hanya pada industri food and beverages tetapi juga industri lainnya.