BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei Bertempat di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

Lampiran 1. Diagram pembuatan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi. Paku air. Diletakkan dalam bak. Diberi air. Dibersihkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengararuh pemberian ransum dengan suplementasi

Tabel 1.2 Data skor warna kuning telur ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan Yolk Colour Fan

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana masing masing ulangan terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ransum dengan suplementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian kombinasi tepung kayambang

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur an surat Al-Mu minun ayat 21 yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Desember Januari 2015 di kandang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. kecap dalam ransum dilaksanakan pada tanggal 28 November 28 Januari 2017.

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

III. MATERI DAN METODE

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap yang diproses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

Pengumpulan daun apu-apu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari April 2014, di peternakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan umur minggu dengan bobot badan rata-rata 1037 gram ±

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

Transkripsi:

50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei 2011. Bertempat di peternakan unggas Desa Pajaran Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Analisis kolesterol kuning telur dan indeks warna kuning telur dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. 3.2 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea canaliculata) dan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi terhadap kadar kolesterol dan warna kuning telur ayam petelur strain Isa Brown periode layer ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. P0 : Tidak ada penambahan tepung Azolla pinnata terfermentasi dan tepung Pomacea canaliculata pada ransum (kontrol). P1 : Penambahan 2,5% tepung Azolla pinnata terfermentasi + 10% tepung Pomacea canaliculata pada ransum. P2 : Penambahan 5% tepung Azolla pinnata terfermentasi + 7,5% tepung Pomacea canaliculata pada ransum. 50

51 P3 : Penambahan 7,5% tepung Azolla pinnata terfermentasi + 5% tepung Pomacea canaliculata pada ransum. P4 : Penambahan 10% tepung Azolla pinnata terfermentasi + 2,5% tepung Pomacea canaliculata pada ransum. 3.3 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel yang meliputi: 1) variabel bebas, 2) variabel terikat dan 3) variabel terkendali. 3.3.1 Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar tepung Pomacea canaliculata tepung dan Azolla pinnata terfermentasi pada ransum. 3.3.2 Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol dan warna kuning telur. 3.3.3 Variabel Terkendali Sedangkan variabel terkendali adalah jenis hewan coba dalam penelitian ini digunakan jenis ayam petelur Strain Isa Brown periode layer yang berumur 19 bulan. 3.4 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan adalah ayam petelur Strain Isa Brown periode layer yang berumur 19 bulan, dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 20 ekor ayam

52 yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, setiap kelompok perlakuan terdiri atas 4 ekor ayam sebagai ulangan. 3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antaralain: kandang tipe baterai, tempak pakan dan minum, seperangkat alat untuk pembuatan ransum dan tepung Azolla pinnata dan Pomacea canaliculata yaitu oven, saringan 10 mesh, ember plastic, kompor, nampan penjemur, pengaduk, pencukil (sendok garpu), alat penggiling tepung, panci alumunium, sentrifuge, tabung reaksi, vortex, kuvet, spektrofotometri, inkubator dan timbangan analitik. 3.5.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi bahan pembuatan tepung Azolla pinnata dan Pomacea canaliculata yaitu: paku air (Azolla pinnata), keong mas (Pomacea canaliculata), garam dapur dan air sumur. Ransum pakan terdiri atas jagung, bekatul, bungkil kedelai, bungkil kelapa,tepung ikan, feed suplemen (topmix), rodalon, air minum, metanol, NaCl fisiologis (0.9%), dan kloroform.

53 3.6 Kegiatan Penelitian 3.6.1 Pembuatan Tepung 3.6.1.1 Pembuatan Tepung Paku Air (Azolla pinnata) Cara kerja pembuatan tepung paku air (Azolla pinnata) adalah: 1. Disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan 2. Paku air (Azolla pinnata) direndam dalam bak penampungan dan dicuci untuk menghilangkan lumpur yang menempel dan tumbuhan yg tidak digunakan. 3. Paku air (Azolla pinnata) yang sudah bersih ditiriskan dan dikeringkan (kering angin). 4. Paku air (Azolla pinnata) digiling sampai halus. 3.6.1.2 Pembuatan Tepung Paku Air Terfermentasi Cara kerja pembuatan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi adalah (Handajani, 2007): 1. Disiapkan tepung Azolla pinnata sebanyak 1000 gram yang akan di fermentasi. 2. Dicampur tepung secara homogen dengan EM4 10% dari berat tepung. 3. Dimasukkan dalam kantong plastik. 4. Diletakkan pada suhu ruang dengan suhu 37 0 C di diamkan selama 7 hari. 5. Setelah 7 hari tepung Azolla pinnata diangkat dan dikering anginkan. 3.6.1.3 Pembuatan Tepung Keong Mas (Pomacea canaliculata) Cara kerja pembuatan tepung keong mas (Pomacea canaliculata) adalah (BP2TP Sumatra Utara, 2006): 1. Disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.

54 2. Keong mas (Pomacea canaliculata) yang masih hidup direndam dalam bak penampungan kemudian ditaburi garam 250 gram untuk mengurangi jumlah kotoran dan lendir dan menghilangkan toksin pada keong mas. 3. Diaduk selama 15 menit sehingga banyak lendir yang keluar. 4. Keong mas (Pomacea canaliculata) didiamkan selama 15 menit 5. Keong mas dicuci sampai bersih. 6. Direbus selama 20 menit (sampai air mendidih dengan suhu 60 o C). 7. Keong ditiriskan dan dicungkil dagingnya. 8. Dijemur di bawah sinar matahari sampai kering 9. Daging digiling dengan alat penggiling tepung sampai halus 10. Tepung keong mas disimpan dan digunakan sebagai campuran ransum pada ayam petelur. 3.6.1.4 Cangkang Keong mas Cara kerja pembuatan tepung cangkang keong mas (Pomacea canaliculata) adalah: 1. Cangkang keong mas dicuci dengan air dan dibersikan dari sisa-sisa tanah yang masih menempel 2. Dikeringkan dengan cara dijemur selama 2 hari. 3. Cangkang keong mas yang telah kering digiling halus dan disaring dengan menggunakan saringan 100 mesh.

55 3.6.2 Uji Mutu Tepung keong mas (Pomaceae canaliculata) dan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi yang telah kering kemudian dilakukan uji proksimat untuk mengetahui kandungan nutrisi sebelum digunakan sebagai pakan. 3.6.3 Penyusunan Ransum Penyusunan ransum yang terdiri dari jagung, bekatul, bungkil kedelai, topmix, di susun merata dan diberi tambahan tepung Azolla pinnata terfermentasi dan tepung Pomacea canaliculata sesuai konsentrasi pada perlakuan kemudian di uji proksimat. Penyusunan prosentase ransum sesuai dari analisis perhitungan dari Rasyaf (2007), ransum ayam petelur periode layer harus mengandung protein antara 17-19%, lemak 4-5%, serat kasar 3-4% dan energi metabolis sebanyak 2800-2850 Kkal/kg. 3.6.4 Persiapan Kandang Kandang dan peralatan kandang terlebih dahulu disemprot rodalon dan dibiarkan selama 3 hari sebelum digunakan. 3.6.5 Pemeliharaan Ternak Pemeliharaan ayam sebelum sampai dilakukan pemberian perlakuan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Dilakukan penimbangan bobot badan ayam. 2. Dimasukkan pada kandang baterei masing-masing satu ayam tiap kandang. 3. Diberi pakan standar 120 gram per ekor per hari dan air minum diberikan secara ad libitum. Perlakuan ini dilakukan selama satu minggu sebelum diberi perlakuan.

56 4. Pemberian perlakuan selama 4 minggu. Ransum diberikan kurang lebih 134 gram per ekor per hari. Ayam diberi ransum tambahan paku air terfermentasi dengan kadar 0%, 2,5%, 5%,7,5%, 10% dan tepung keong mas dengan kadar 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% dengan total subtitusi 12,5%. 5. Air minum diberikan secara ad-libitum dan pakan diberikan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi hari jam 07.00 dan sore hari jam 13.00 3.6.6 Analisis Kadar Kolesterol Pada Kuning Telur Kolesterol kuning telur diperoleh dengan cara analisis kadar kadar kolesterol kuning telur di Lab Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun cara kerja pada uji kolesterol kuning telur adalah sebagai berikut: 1. Preparasi Sampel (Metode Folch et al., 1957) a. Sampel dihaluskan dengan mortal martil b. Timbang sampel dengan teliti sebanyak 1 2 g c. Homogenisasi sampel dengan pelarut kloroform : metanol = 2 : 1 sampai 10 ml, kemudian lakukan shaker dengan vortex pada suhu ruang selama 2 5 menit. Kemudian dilakukan sentrifuge dengan kecepatan 6000 rpm selama 10 menit, tambahkan ke dalam tabung sentrifuge 4 ml NaCl fisiologis (0,9%) lalu sentrifuge lagi selama 5 menit, larutan akan terbentuk 2 fase, ambil fase kloroform lipid lalu lakukan evaporasi secara hati-hati d. Ambil lipid yang diperoleh lalu larutkan dalam tween 60 sebanyak 1 ml, untuk dilakukan uji kolesterol total

57 2. Uji Kolesterol Total (Metode CHOD PAP) a. prosedur sesuai dalam tabel berikut : Pipet ke dalam tabung Blangko Sampel/Standar Sampel/standar - 10 µl Reagen 1000 µl 1000 µl b. Campur dan masukkan inkubator 20 o 25 o C selama 20 menit atau pada 37 o C selama 10 menit. Ukur absorbansinya pada spektrofotometer dengan λ 500 nm dengan larutan blangko sebagai titik nolnya. c. Hitung kolesterol total dengan rumus sebagai berikut : Kolesterol total (mg/dl) = Absorbansi sampel Konsentrasi standar faktor pengenceran Abs standar massa bahan Keterangan : Absorbansi standar = 0,452 Konsentrasi kolesterol standar = 200 mg/dl Faktor pengenceran = 10 3.6.7 Uji Kualitas Telur (Warna Kuning Telur) Menurut Yahya (2001) warna kuning telur dapat dinilai dengan alat yang disebut yolk colour fan yang berbentuk kipas terdiri dari lempengan plastik berwarna yang diberi nomor 1 sampai 15. Warna tersebut berurutan mulai dari kuning pucat sampai kuning kemerahan. Dalam pengukuran tidak perlu dilakukan pemisahan antara putih telur dan kuning telur. Pengambilan sampel dilakukan pada akhir

58 penelitian dengan cara mengambil telur dari masing-masing perlakuan satu butir telur berurutan sesuai jumlah ulangan selama penelitian. 3.7 Pengambilan Data Pengambilan data diambil pada akhir penelitian yang kemudian dianalisa kandungan kolesterolnya (mg/100g) pada setiap perlakuan dengan menggunakan metode CHOD PAP dan untuk warna kuning telur menggunakan metode Yolk Colour Fan. 3.8 Analisis Data Kadar kolesterol dan warna kuning telur ayam petelur strain Isa Brown dianalisis dengan menggunakan ANAVA yaitu anava tunggal untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung Azolla pinnata dan Pomacea canaliculata. Apabila F hitung F tabel 0,05 maka dilanjutkan dengan uji BNT 0,05.