MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

dokumen-dokumen yang mirip
KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

KALOR DAN KALOR REAKSI

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

FISIKA TERMAL Bagian I

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

9/17/ KALOR 1

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

12/3/2013 FISIKA THERMAL I

Termometri dan Kalorimetri

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR

KALOR (HEAT) Kalor. padat KALOR PERPINDAHAN KALOR

HEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9

Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Dasar teori:

MODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

MODUL MATA PELAJARAN IPA

Tujuan Pembelajarn Khusus (TPK) untuk Pembelajaran-2 :

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN

Heat and the Second Law of Thermodynamics

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten),

LABORATORIUM TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

KALOR. hogasaragih.wordpress.com

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK I PERCOBAAN IX ENTALPI DAN ENTROPI PELEBURAN

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5

Energetika dalam sistem kimia

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

KALORIMETRI A. Pendahuluan

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALatihan Soal 11.2

BAB 6 KALOR. Energi Kalor. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi:

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kesetaraan kalor lebur es.

TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam!

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB II PENERAPAN HUKUM THERMODINAMIKA

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA. Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1:

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

PERUBAHAN MATERI. Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud padat mempunyai bentuk tertent

KALOR. Peta Konsep KALOR. Pengaruh Kalor. Perubahan. Wujud Zat. Kalor yang Dibutuhkan untuk Perubahan Wujud

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR

SILABUS IPA KELAS VII. Objek IPA dan pengamatannya Pengukuran Besaran Pokok dan turunan Satuan baku dan tak baku

pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi

Alat Peraga Pembelajaran Laju Hantaran Kalor

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA

A. Tujuan 1. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter. 2. Menentukan kalor jenis zat padat. 3. Menentukan kalor lebur es.

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN. Nama Guru : Windi Agustine NIM : : SMP N 1 Kota Mungkid Tahun Pelajaran : 2016/ 2017

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3

ENERGI TERMAL. benda padat, sehingga berbentuk padat. Parikel-partikel tersebut bergerak maju dan. Gambar 1.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALATIHAN SOAL BAB 11

: Arus listrik, tumbukan antar elektron, panas, hukum joule, kalorimeter, transfer energi.

1 Energi. Energi kinetic; energy yang dihasilkan oleh benda bergerak. Energi radiasi : energy matahari.

Fisika Dasar I (FI-321)

BIOFISIKA 2 BIOENERGETIKA

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.

TARA KALOR MEKANIK. Adhelina,NP Sriwulandari Alam,Besse Khalidatunnisa,Andi Nurul Atiak Zaida,Sugira. Pendidikan Biologi FMIPA UNM 2014.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR KALOR JENIS

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor

Kalor. Pengertian kalor

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 2. Klasifikasi BendaLatihan Soal 2.2

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN

3. Pernyataan yang benar untuk jumlah kalor yang diserap menyebabkan perubahan suhu suatu benda adalah... a. b. c. d.

steady/tunak ( 0 ) tidak dipengaruhi waktu unsteady/tidak tunak ( 0) dipengaruhi waktu

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

02. TEMPERATURE TUJUAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS BAHAN PADAT UNTUK MEDIA PRAKTEK PEMBELAJARAN KEILMUAN FISIKA

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S

BAB II LANDASAN TEORI

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

Transkripsi:

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering tidak menyadari mengapa es batu yang dimasukkan ke dalam air langsung mencair dan panas matahari bisa berpindah ke tubuh kita, air yang dimasak lama-kelamaan berkurang dan suhunya semakin tinggi. Semua peristiwa tersebut memiliki keterkaitan dengan perpindahan kalor. Kalor adalah suatu jenis energy yang dapat menimbulkan perubahan suhu pada suatu benda. Secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah, sehingga terjadi percampuran suhu dari kedua benda itu.pengaruh kalor terhadap suatu benda akan menimbulkan perubahan suhu dan perubahan bentuk atau wujudnya. Perubahan wujud zat terdiri dari membeku, melebur, menguap, mengembun, menyublim dan mengablur. Selain itu dalam hukum kekekalan energy kalor menyatakan bahwa banyaknya kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diserap. Perpindahan kalor dapat berpindah dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi. Perpindahan kalor secara konduksi yaitu perpindahan kalor secara hantaran tanpa perpindahan bagian-bagian zatnya. Perindahan kalor secara konveksi yaitu perpindahan kalor melalui zat cair atau gas/udara karena gerakan atau perpindahan atau aliran bagian-bagiannya. Dan perpindahan kalor secara radiasi yaitu yaitu perpindahan panas secara langsung tanpa melalui zat perantara. Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu dilakukan percobaan mengamati arus konveksi, membandingkan energi panas benda, penyebab

kenaikan suhu benda dan penguapan agar mengetahui bagaimana perpindahan kalor berlangsung sehingga mengubah suhu suatu benda. 2. Tujuan Tujuan dari percobaan ini yaitu sebagai berikut : a. Tujuan mengamati arus konveksi : 1) Untuk mengetahui arus konveksi b. Tujuan membandingkan energi panas benda : 1) Untuk mengetahui kandungan energi beberapa benda 2) Untuk mengetahui perbandingan suhu dari beberapa benda c. Tujuan penyebab kenaikan suhu benda : 1) Mampu membedakan beberapa perubahan wujud 2) Untuk mengetahui penyebab kenaikan suhu benda d. Tujuan penguapan : 1) Mengetahui faktor yang mempengaruhi cepatnya penguapan air B. Kajian Teori Perpindahan kalor adalah perpindahan energy yang terjadi pada benda atau material yang bersuhu tinggi ke benda material yang bersuhu rendah, hingga tercapainya kesetimbangan panas. Perpindahan kalor (heat transfer) adalah ilmu untuk meramalkan atau menggambarkan perpindahan energy yang terjadi karena adanya perubahan suhu di antara benda atau material. Bila dua sistem yang suhunya berbeda disinggungkan maka akan terjadi perpindahan energy. Proses dimana perpindahan itu berlangsug disebut perpindahan panas.perpindahan panas akan terjadi apabila ada perbedaan temperatur antara 2 bagian benda. Panas akan berpindah dari temperature tinggi ke temperature yang lebih rendah. Terdapat tiga

macam proses perpindahan energy kalor. Proses tersebut adalah perpindahan energy kalor. Proses tersebut adalah perpindahan secara konduksi, konveksi, dan radiasi.(rokhimi, 2015). Hukum Termodinamika ke nol terkait dengan konsep suhu. Hukum ini diperoleh dari pengamatan. Pernyataan hukum tersebut adalah sebagai berikut: Bila benda A dan benda B berada dalam keadaan kesetimbangan termal, kemudian bila benda B dan benda C berada dalam keadaan kesetimbangan termal, maka benda A dan benda C akan berada dalam keadaan kesetimbangan termal pula". Kondisi ini memungkinkan pengklasi_kasian benda-benda yang berada dalam kesetimbangan termal, serta memungkinkan mende_nisikan suatu besaran sebagai derajat/ukuran keadaan kesetimbangan termal. Dari hukum Termodinamika ke nol ini, dide_nisikan konsep suhu, yaitu benda-benda yang berada dalam kesetimbangan termal akan memiliki suhu yang sama. Bila suhu dua benda tidak sama, maka dua benda tersebut tidak akan berada dalam keadaan kesetimbangan termal, dan bila disetuhkan akan terjadi perpindahan panas dari benda yang suhunya lebih tinggi kse benda yang suhunya lebih rendah. (Satriawan, 2012). Kalor mengalir dengan sendirinya dari benda yang temperaturnya tinggi ke benda yang temperaturnya lebih rendah. Kalor didefenisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperature 1 gram air sebesar 1 derajat celcius. Secara kuantitatif kerja 4,186 joule ternyata ekuivalen dengan 1 kalori. Nilai ini dikenal dengan tara kalor mekanik; 4,186 J = 1 kal. Sebagai hasil percobaan ini dan yang lainnya, para ilmuwan kemudian mengintepretasikan kalor bukan sebagai suatu zat, bahkan bukan sebagai bentuk energi. Melainkan kalor merupakan transfer energy : ketika panas benda mengalir ke benda yang lebih dingin, energilah ynag ditransfer dari yang panas ke yang dingin. Dengan demikina kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke benda yang lainnya karena adanya perbedaan temperature (Giancoli, 2001).

Bila dua sistem yang temperaurnya berbeda-beda dipersatukan bersama, maka temperature akhir yang dicapai kedua tersebut berada diantara dua temperature permulaan tersebut. Kalor adalah sesuatu ynag dipindahkan diantara suatu sistem dan sekelilingnya sebagai akibat dari adanya perbedaan temperature. Satuan kalor Q didefenisikan secara kuantitatif dalam perubahan tertentu yang dihasilkan di dalam sebuah benda dalam proses tertentu ( Halliday, 1978). C. Metode Praktikum 1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 1.1 Alat dan Bahan Percobaan Larutan Asam Basa, Campuran, Konsentrasi Larutan dan Perubahan Zat Materi No Alat dan Bahan Fungsi 1 Air Sebagai larutan 2 Es batu Sebagai bahan pengamatan 3 Es batu berwarna Sebagai bahan pengamatan 4 Gelas beaker Sebagai tempat larutan 5 Thermometer Untuk mengukur suhu 6 Stopwatch Untuk mengukur waktu 7 Minyak goreng Sebagai larutan 8 Pemanas Untuk memanaskan larutan 2. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada percobaan mengamati arus konveksi, membandingkan energy panas benda, penyebab kenaikan suhu benda dan penguapan yaitu sebagai berikut : 1) Percobaan mengamati arus konveksi a. Menyiapkan alat dan bahan b. Menyiapakan es batu berwarna (kuning, hijau, merah dan ungu) c. Mengambil gelas beaker, mengisinya dengan air hingga penuh d. Secara perlahan memasukkan es batu ke dalam air e. Mngambil gambar dan mencatat hasil pengamatan 2) Percobaan membandingkan energy panas benda a. Menyiapakan alat dan bahan b. Mengambil air 100 gr (100 ml), meletakkan di dalam gelas beaker, lalu mengukur suhunya. c. Memanaskan air itu dengan bantuan pemanas, mengukur waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu. d. Mengulangi langkah 1 dan 2, untuk air 200 gram (200 ml) dengan pembakar pemanas yang sama. e. Mencatat waktu yang diperlukan pada tabel data pengamatan. 3) Percobaan penyebab kenaikan suhu benda a. Menyiapkan alat dan bahan b. Menyiapkan 200 gram minyak goreng dan 200 gram air c. Mengukur suhu mula-mula minyak goreng. Kemudian memanaskan dan mengukur waktu yang diperlukan untuk mencapai 60 menggunakan stopwatch. d. Mengulangi langkah 2, untuk air 200 gram dengan pemanas Yang sama. e. Mencatat waktu yang diperlukan pada tabel data pengamatan. 4) Percobaan penguapan a. Menyiapakan alat dan bahan b. Mengukur volume awal air c. Memasukkan air dalam gelar beaker 1 dan 2 d. Menunggu sampai beberapa saat e. Mengukur kembali volume akhir air f. Mencatat hasil pengukuran pada tabel data pengamatan

D. Hasil Dan Pembahasan 1. Hasil a. Data Pengamatan Data pengamatan pada percobaan mengamati arus konveksi, membandingkan enrgi panas benda, penyebab kenaikan suhu benda dan penguapan sebagai berikut : Tabel 1.2 Data Pengamatan Percobaan Mengamati Arus Konveksi Perubahan pada Es Batu Gambar Berwarna Berwarna hijau Berwarna kuning Berwarna merah Berwarna ungu

Tabel 1.3 Data Pengamatan Percobaan Membandingkan Energi Panas Benda No Jumlah Larutan Air (ml) Waktu yang diperlukan untuk Mencapai Suhu 1 100 3,12 2 200 17,5 Suhu awal : 30 Suhu akhir : 60 Tabel 1.4 Data Pengamatan Percobaan Penyebab Kenaikan Suhu Benda No Nama larutan Volume Larutan (ml) Waktu (Menit) 1 Minyak goreng 100 1,12 2 Air 200 3,14 Tabel 1.5 Data Pengamatan Percobaan Penguapan No Volume Awal Volume Akhir Penguranga Air Air n Volume Air (ml) (ml) Waktu (Menit (ml) ) 1 100 75 25 15 2 200 198 2 15 2. Pembahasan Pada percobaan ini dilakukan sebanyak empat kali percobaan yaitu mengamati arus konveksi, membandingkan energy panas benda, penyebab kenaikan suhu benda dan penguapan. Pada percobaan pertama yaitu menyediakan 4 gelas beaker yang masingmasing diisi air hampir penuh. Setelah itu dituangkan masingmasing es batu berwarna diantaranya warna kuning, hijau, merah dan ungu. kemudian mengamati perpindahan kalor secara konveksi yang terjadi dari es batu yang berwarna ke larutan air. Berdasarkan teori arus konveksi adalah perpindahan kalor melalui

zat cair yang melalui perantara dengan perpindahan partikelpartikelnya karena perbedaan suhu dan massa jenis. Jadi ketika es batu tadi dimasukan ke dalam larutan air maka secara perlahanlahan es batu akan mengecil hingga bercampur dengan larutan air. Hal ini karena suhu air lebih tinggi dibandingkan suhu es batu dan warna es batu lebih lebih dominan dibandingkan warna air sehingga warna air akan berubah warna sesuai warna es batu yang dimasukkan Percobaan kedua yaitu membandingkan energy panas antara larutan air 100 ml dan 200 ml sebelum dan sesudah dipanaskan. Pada larutan 100 ml air suhu sebelum dipanaskan yaitu 30 C sedangkan sesudah dipanaskan yaitu 60 C dan waktu yang diperoleh untuk mencapai suhu 60 adalah 3,12 menit. Pada larutan 200 ml air suhu sebelum dan sesudah dipanaskan juga 30 C dan 60 C dan suhu waktu yang diperoleh untuk mencapai suhu 60 adalah 17,5 menit. Berdasarkan percobaan larutan yang memiliki volume 100 ml lebih cepat mengalami perubahan suhu sedangkan volume larutan 200 ml lambat mengalami perubahan suhu. Hal ini karena semakin besar massa benda maka semakin lama benda tersebut mencapai suhu 60 C Percobaan ketiga, yaitu penyebab kenaikan suhu larutan antara 100 ml air dan 200 ml minyak goreng. Kedua larutan tersebut dipanaskan menggunakan pemanas dan suhunya diukur

menggunakan thermometer. Dimana suhu awal dan suhu akhir baik untuk minyak goreng maupun air yaitu 30 C dan 60 C. Sehingga diperoleh waktu untuk mencapai suhu 60 C untuk minyak goreng yaitu 1,12 menit dan air 3,14 menit. Berdasarkan percobaan tersebut diperoleh bahwa kenaikan suhu pada minyak goreng lebih cepat dibandingkan suhu pada air. Hal ini dikarenakan volume antara air dan minyak yang berbeda, dimana volume minyak lebih sedikit dibandingkan volume air sehingga larutan minyak lebih cepat mencapai suhu 60 C dibandingkan air. Berdasarkan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa penyebab kenaikan suhu adalah kalor. Sewaktu air dipanaskan air menerima energi panas dari pemanas, air menerima energy panas ditandai dengan adanya kenaikan suhu. Semakin besar energy panas yang diterima air, semakin besar pula kenaikan suhu pada air. Percobaan terakhir yaitu penguapan yang terjadi pada larutan air yang dipanaskan, yaitu dilakukan dua kali pengukuran suhu larutan air dengan volume yang berbeda menggunakan thermometer. Dimana volume awal air 100 ml setelah dipanaskan selama 15 menit volume air menjadi 75 ml sehingga pengurangan volume air adalah 25 ml. sedangkan volume air 200 ml setelah dipanaskan selama 15 menit volume air menjadi 198 ml sehingga pengurangan volume air adalah 2 ml. berdasarkan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa air yang dipanaskan lama-kelamaan

akan berkurang. Hal ini dikarenakan terjadi penguapan atau evaporasi dimana proses perubahan molekul dalam keadaan cair spontan menjadi gas karena terpapar pada gas dan volume yang signifikan. E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan a. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi dari es batu yang berwarna (kuning, hijau, merah dan ungu) ke larutan air. Setiap es batu tersebut melebur ke dalam air sehingga warna air berubah sesuai dengan warna es batu. b. Kandungan energy dari beberapa benda diantaranya energi panas, energy kimia, energy listrik, energy bunyi, energy nuklir, dan energy mekanik. Energi kalor dari matahari dapat diubah menjadi energy kimia pada proses fotosintesis tumbuhan hijau. c. Larutan yang memiliki volume 100 ml lebih cepat mencapai suhu 60 C sehingga air tersebut menjadi panas. Sedangkan volume larutan 200 ml lambat mengalami perubahan suhu untuk menjadi panas. Sehingga

semakin besar massa benda maka semakin lama benda tersebut mencapai suhu 60 C d. Perubahan wujud benda terdiri dari enam diantaranya membeku, mencair, menguap, mengembun, menyublim dan menghablur. Membeku adalah perubahan wujud benda dari cair ke padat, melebur adalah perubahan wujud benda dari padat ke cair, menguap adalah perubahan wujud benda dari cair ke gas, mengembun adalah perubahan wujud dari gas ke cair, mengembun adalah perubahan wujud benda dari gas ke cair, menyublim adalah perubahan wujud benda dari padat ke gas dan menghablur dalah perubahan wujud dari gas ke padat. e. Penyebab kenaikan suhu adalah kalor. Air yang dipanaskan menerima energy panas ditandai dengan adanya kenaikan suhu. Semakin besar energy panas yang diterima air, semakin besar pula kenaikan suhu pada air. f. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan diantaranya yaitu suhu cairan, luas permukaan terkena cairan, ada atau tidak adanya zat lain dalam cairan, gerakan udara, dan konsentrasi zat yang menguap di udara. 2. Saran Saran yang dapat kami ajukan pada praktikum dinamika sistem katrol ini, yaitu: 1) Diharapkan agar asisten selalu mengarakan dan menjelaskan dengan baik kepada praktikan. 2) Sebaiknya alat-alat yang rusak di laboratorium agar segara di perbaiki.

3) Untuk teman-teman kelompokku agar selalu menjaga kekompakan dan selalu kerja sama. DAFTAR PUSTAKA Giancoli, Douglas C,2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga Halliday, David dan Resnick Robert. 1987. Fisika Jilid 2 Edisi Ketiga (Terjemahan). Jakarta : Erlangga Rokhimi, Pujianto. 2015.Alat Peraga Pembelajaran Laju Hantaran Kalor Konduksi. Vol 6 Nomo 1. Jurnal.fkip.uns.ac.id. Diakses pada tanggal 2 April 2017. Satriawan, Mirza. 2012. Fisika Dasar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA SEKOLAH MENENGAH Mengamati Arus Konveksi, Membandingkan Energi Panas Benda, Penyebab Kenaikan Suhu Benda Dan Penguapan OLEH : OLEH : NAMA : JURMILA STAMBUK : A1K115041 KELAS : A (Ganjil) KELOMPOK : 1 (Satu) ASISTEN : SADAR DUNE

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017