BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dengan bahasa, ketika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi yang berupa pesan, ide,

I. PENDAHULUAN. hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam menyampaikan pendapat terhadap masyarakat, baik berupa

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. berwujud bahasa. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai masyarakat sosial dituntut untuk berkomunikasi dengan

I. PENDAHULUAN. Bahasa sebagai perantara dan alat komunikasi masyarakat membuat pemakainya merasa terikat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan sebagai sarana komunikasi. Adapun proses komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan. Senada dengan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan untaian kata-kata yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat

I. PENDAHULUAN. akan lumpuh tanpa bahasa, walaupun sebenarnya manusia juga dapat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

BAB I PENDAHULUAN. tradisi dan budaya yang sangat tinggi. Bahasa merupakan Sistem lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat. pada setiap bahasa, khususnya bahasa ibu atau bahasa asal.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain (Chaer dan Agustina, 1995: 14). Melalui bahasa dapat terungkap

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa juga mempengaruhi pikiran manusia itu sendiri. Ilmu Sosiolinguistik

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang erat sehingga keberadaan bahasa tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Makhluk sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti di Indonesia. Penelitian-penelitian itu yang dilakukan oleh: Susi Yuliawati

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sebagai salah satu tempat interaksi bahasa berlangsung,

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tingkah laku sosial (social behavior) yang dipakai dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga. pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hanya dilakukan oleh manusia (Chaer, 2007:239). pihak pendengar atau pembaca (Chaer, 2009:189).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan penegasan judul. pernah membaca, maka ia akan tertinggal oleh pengetahuan dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan

RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL DI KAMPUS UPI TASIKMALAYA Oleh: Enung Rukiah ABSTRAK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dengan bahasa, ketika mendengar lagu yang merdu, menonton film yang bagus, membaca cerita, bercakap-cakap dengan keluarga dan teman, saat itulah kita menikmati bahasa. Bahasa menjadi ciri identitas suatu bangsa. Melalui bahasa, orang dapat mengidentifikasi kelompok masyarakat, bahkan dapat mengenali perilaku dan kepribadian masyarakat penuturnya. Oleh karena itu masyarakat tidak terlepas dari kehidupan masyarakat penuturnya. Oleh karena itu, bahasa memainkan peranan penting dalam kehidupan. Namun, banyak orang yang tidak memperhatikan bahasa, barangkali karena akrabnya manusia dengan bahasa. Tidak hanya manusia, tetapi binatang juga memiliki bahasa. Binatang berkomunikasi serta bertindak satu sama lain dengan beberapa bunyi suara saja, sebagaimana anjing hanya membuat dua atau tiga macam suara, misalnya menggonggong, menggeram, memeking sehingga dapat menyebabkan anjing lain melakukan perbuatan hanya dengan beberapa tanda yang berbeda-beda itu, burung-burung dapat berkicau bila menghadapi bahaya dan beberapa hewan lain seperti kera dapat mengeluarkan teriakan yang berbeda-beda bila ingin mengekspresikan tanda bahaya, kesenangan atau ketakutan. Akan tetapi, alat komunikasi yang beranekaragam itu tidak bersifat artikulatoris dan simbolis sehingga berbeda dari bahasa manusia. 1

2 Manusia memiliki alat-alat ujar (organ of speech) sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan mengeluarkan bunyi-bunyi ujaran berbeda dan mempunyai susunan arti yang sempurna. Singkatnya, bahasa manusia memiliki bunyi-bunyi yang berbeda dan berbeda pula artinya. Saat berinteraksi antarmanusia dengan manusia lainnya, pada keadaan tertentu akan didapati manusia yang mampu berbicara lebih dari stau bahasa, disebut dengan istilah bilingual atau bahkan ada manusia yang multilingual. Di Indonesia pada umumnya adalah masyarakat bilingual, yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pertama, banyak juga yang multilingual atau masyarakat aneka bahasa (multilingual society), yaitu masyarakat yang menggunakan beberapa bahasa, baik menggunakan bahasa Indonesia, bahasa daerah dan juga bahasa asing lainnya, masyarakat demikian terjadi karena beberapa etnik ikut membentuk masyarakat, sehingga dari segi etnik bisa dikatakan sebagai masyarakat majemuk (plural society), masyarakat demikian sekarang merajalela di dunia menjadi universal. Faktor masyarakat bilingual atau bahkan multilingual bisa disebabkan oleh beberapa sebab. Misalnya perkawinan, anak-anak yang berasal dari perkawinan campur beda bangsa dan bahasa sangat mungkin mampu memahami dan menggunakan beberapa bahasa yang berbeda. Faktor migrasi, yaitu perpindahan penduduk yang menyebabkan keanekabahasaan, kelompok kecil yang berimigrasi ke daerah atau negara lain tentu saja menyebabkan bahasa ibu mereka tidak berfungsi di daerah baru. Selain itu, faktor pendidikan. Sekolah biasanya mengajarkan bahasa asing kepada anak-anak yang menyebabkan si

3 anak menjadi bilingual atau bahkan multilingual, misalnya pada zaman belanda di Indonesia anak-anak tidak diizinkan memakai bahasa daerah bahkan pengantarnya harus bahasa Belanda. Begitu pula dengan zaman sekarang, anakanak yang belajar di pesantren diwajibkan berbahasa pengantar bahasa Inggris bahkan bahasa Arab sehingga sangat mungkin si anak menguasai beberapa bahasa asing. Bahkan orang yang belajar diluar negeri harus mampu menyesuaikan diri dengan bahasa di tempat ia menuntut ilmu, orang demikian menjadi bilingual atau multilingual. Pada masyarakat terbuka, artinya para anggota masyarakat dapat menerima kedatangan anggota dari masyarakat lain, baik dari satu atau lebih masyarakat, hidup bersama-sama dan berpengaruh terhadap masyarakat bahasa lain, maka akan terjadi apa yang disebut kontak bahasa. Hal yang paling menonjol yang bisa terjadi dari adanya kontak bahasa adalah terdapatnya bilingualisme dan multilingalisme dengan berbagai macam peristiwa dengan berbagai macam peristiwa bahasa misalnya campur kode. Peristiwa campur kode dapat dilihat dalam komunikasi yaitu bahasa lisan dan tulisan. Secara lisan misalnya pada percakapan sehari-hari di kantor, pasar, sekolah, baik formal maupun non-formal, sedangkan tertulis dapat kita lihat pada pemakaian bahasa di majalah, surat kabar, cerpen, dan novel. Dalam komunikasi bahasa lisan bukan hanya pada kalangan masyarakat dewasa, tetapi juga pada kalangan anak-anak dan remaja. Pada kalangan anak-anak biasa terjadi saat melaksanakan kegiatan sehari-hari. Misalnya pada saat di dunia pendidikan atau sekolah, interaksi antar siswa dapat terjadi seperti di dalam

4 kelas ketika sedang berlangsungnya proses belajar-mengajar. Dalam interaksi belajar-mengajar berlangsung, bahasa memegang peran penting, karena bahasa merupakan alat interaksi. Dengan bahasa, siswa dapat mengerti apa yang di sampaikan guru kepada siswa dan antar-siswa saat pembelajaran berlangsung. Penggunaan bahasa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan lawan tutur kita dalam mengartikan pesan tutur. Pemilihan bahasa tersebut sangat bergantung kepada situasi tutur, situasi saat mengadakan tuturan, topik pembicaraan, dan lainlain. Dalam kegiatan belajar-mengajar, biasa terjadi campur kode. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena pengaruh penggunaan bahasa Indonesia yang cenderung meningkat dan merasa bergengsi menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan. Penyebab terjadinya campur kode ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya, karena memperjelas suatu tuturan kepada lawan tutur yang bahasanya tidak ada di dalam bahasa Indonesia, bisa juga terjadi karena mengutip pembicaraan orang lain, dan lain-lain. Penelitian bahasa yang pernah dilakukan berkaitan dengan penggunaan campur kode yang berbentuk skripsi dilakukan oleh Putri Rizki Adriani yang berjudul Analisis Campur Kode Tukul Arwana dalam Acara Talk Show bukan Empat Mata Trans7 tentang seorang pembawa acara yang sangat berpengaruh untuk menciptakan percakapan yang berisi tentang campur kode bahasa lisan, dan oleh Rini Maryani penelitian yang berjudul Analisis Campur Kode dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy.

5 Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, dinyatakan bahwa penelitian campur kode yang terdapat dalam bahasa lisan formal siswa belum pernah dilakukan. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti tentang campur kode yang mengangkat judul penelitian Analisis Campur Kode dalam Bahasa Lisan Formal Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal. Hal lain yang menarik untuk diteliti adalah bahasa yang dipergunakan dalam bahasa lisan siswa saat pembelajaran berlangsung. Penelitian ini di lakukan di daerah Kecamatan Natal di sekolah Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal. Pemilihan siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah sebagai objek penelitian dikarenakan di daerah Natal, masyarakatnya multilingual. Peneliti lebih tertarik untuk menganalisis peristiwa campur kode yang terjadi dalam bahasa lisan siswa di sekolah pada saat pembelajaran berlangsung. B. Identifikasi Masalah Kajian sosiolinguistik sangat kompleks. Penelitian campur kode pada bahasa lisan siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal meliputi. a. Campur kode dalam bahasa lisan formal siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 201 Natal. b. Faktor penyebab campur kode dalam bahasa lisan formal siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal.

6 c. Fungsi campur kode dalam bahasa lisan formal siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal. d. Unsur-unsur bahasa natal yang masuk ke dalam bahasa lisan formal siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal. C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini terdapat pembatasan masalah berdasarkan latar belakang diatas. Hal ini dilakukan agar penelitian dapat terfokus dan tidak keluar dari masalah yang akan dikaji. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada campur kode dalam bahasa lisan formal siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal dan faktor penyebab campur kode tersebut. D. Rumusan Masalah Agar hasil penelitian menuju ke arah yang lebih baik, maka harus dirumuskan masalah yang akan di bahas. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Bagaimana campur kode dalam bahasa lisan formal siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal? b. Apa faktor penyebab campur kode dalam bahasa lisan formal siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal? c. Apa fungsi campur kode dalam bahasa lisan formal siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal?

7 E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk. a. Mengetahui wujud campur kode dalam bahasa lisan siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal. b. Mengetahui faktor penyebab campur kode dalam bahasa lisan siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal. c. Mengetahui fungsi campur kode dalam bahasa lisan formal siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal. F. Manfaat Penelitian Kegiatan penelitian ini dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Menambah wawasan pengetahuan tentang campur kode 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia khususnya dan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia umumnya. b. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi keilmuan Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Medan c. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan perbandingan dalam penelitian selanjutnya.