CONTRIBUTION EXPLOSIVE POWER LIMB MUSCLES AND COORDINATION EYES AND FEET WITH ACCURACY SHOOTING SCHOOL FOOTBALL PATRIOT MUDA KUOK

dokumen-dokumen yang mirip
RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG TIM SEPAKBOLA SMA OLAHRAGA MASMUR PEKANBARU JURNAL. Oleh RIFNALDI

EFFECTS OF SKILLS TRAINING PENALTY AREA SHOTS ON SHOOTING ACCURACY OF TALENT IN SSB BINA BAKAT U-17 PEKANBARU

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

THE EFFECT OF DRILL PASSING BALL ON PASSING ACCURACY FOOTBALL IN PATRIOT MUDA U-15 KUOK FOOTBALL SCHOOL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA KAKI DENGAN AKURASI SHOOTING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA BALAI BARU PADANG JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA TEAM SEPAKBOLA SMK NURUL FALAH PEKANBARU. Jurnal OLEH. Rafi Ronal

CONTRIBUTION OF AGILITY AND ENDURANCE (VO 2 MAX) WITH DRIBBLE SKILLS OF SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU FOOTBALL MAN TEAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

RELATIONSHIP SPEED AND LEG MUSCLE STRENGTH IN THE ABILITY OF SHOOTING SSB TARUNA MANDIRI U-17 PEKANBARU

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA KLUB SEPAKBOLA HIMADIRGA TAHUN 2013

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

RELATIONSHIP OF AGILITY TO THE ABILITY OF DRIBBLE ON THE GIRL S BASKETBALL TEAM SMAN 3 MANDAU

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran Power Otot Tungkai (X 1 ) dan kecepatan Sprint X 2 )

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

Journal of Sport Sciences and Fitness

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING KEGAWANG PADA TIM SEPAKBOLA SMPN 6 PEKANBARU

JURNAL. Oleh ZULHERI

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA KAKI DAN TINGKAT EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN PENALTI PEMAIN SEPAKBOLA SMA NEGERI 5 PADANG JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SSB UNIVERSITAS RIAU U-15

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING DALAM PERMAIAN SEPAKBOLA PADA TIM SMAN 3 SINGINGI HILIR KAB. KUANTAN SINGINGI JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

PENGARUH LATIHAN X-PATTERN MULTI SKILL TERHADAP KELINCAHAN SISWA SSB RUMBAI PRATAMA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

/ Handphone:

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

THE RELATIONSHIP BEETWEEN THE AGILITY WITH DRIBBLING SKILLS IN LEADING THE BALL AT CLUB FOOTBALL OF GEMPA FC PANGEAN DISTRICTS KUANTAN SINGINGI

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MHD. ARIF

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

Oleh : Ahmad Syaifuddin Anwari, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KEMAMPUAN HEADING PEMAIN SEPAKBOLA SSB AMPHIBI SUNGAI TARAB KAB. TANAH DATAR JURNAL

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL. Oleh SUPRIADI

SKRIPSI. Oleh : MURYANTO NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

Journal of Sport Sciences and Fitness

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMPN 1 LOGAS TANAH DARAT KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT JURNAL. Oleh IRAWADI

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.

THE EFFECT OF TRAINING VARIATIONS ON SHOOTING PRECISION ON TEAM OF SMAN 2 TANAH PUTIH

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010

INTERVAL TRAINING EXERCISE EFFECT ON HEALTH RESISTANCE AND HEART AT TEAM BASKET PUTRA SMKN 7 PEKANBARU

JURNAL. Oleh MASRIZAL

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER RELATIONS AND COORDINATION WITH EYES AND ACCURACY SMASH HANDS ON PRINCESS VOLLEYBALL ATHLETES SVC PEKANBARU

Transkripsi:

CONTRIBUTION EXPLOSIVE POWER LIMB MUSCLES AND COORDINATION EYES AND FEET WITH ACCURACY SHOOTING SCHOOL FOOTBALL PATRIOT MUDA KUOK Aldo Azmi Pratama, Saripin, Aref Vai Aldook43@gmail.com 088438049, Saripin88@yahoo.com Aref.vai@lecture.unri.ac.id The Study Program Education Dhysical Health and Recreation Faculty Of Teacher Training and Education Riau University Abstract: Based on observations on a player School Football Patriot Muda Kuok that shooting players who follow exercise football still not good, it is revealed that limited capability players especially in doing shooting who directed and effectively who is in what. The purpose of this research is to know how big contribution explosive power limb muscles and coordination eyes and feet with accuracy shooting in School Football Patriot Muda Kuok. Population in this study a whole object research, namely soccer players players school football patriot young kuok, consisting of 8 people, by using total of sampling, so sample in this research was 8 people. An instrument too was vertical synchronization jump, coordination eyes and feet and test shooting. Data obtained in analysis with employing correlation product moment, To determine contribution used the coefficients determinan. Of the results obtained explosive power limb muscles have become with accuracy shooting in Schools Football Patriot Muda Kuok is as much as 5,8 %. Of the results obtained coordination the ankles have become with accuracy shooting in School Football Patriot Muda Kuok 3,6 % as much as. There were the contribution of jointly between explosive power limb muscles and coordination the eye the foot against the accuracy of the shooting scene in schools football young patriot kuok 34,69 % as much as. Keywords: Explosive Power Limb Muscles, Coordination ankle, accuracy shooting

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN AKURASI SHOOTING SSB PATRIOT MUDA KUOK Aldo Azmi Pranata, Saripin, Aref Vai 3 Aldook43@gmail.com 088438049, Saripin88@yahoo.com Aref.vai@lecture.unri.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Berdasarkan pengamatan pada pemain SSB Patriot Muda Kuok bahwa shooting pemain yang mengikuti latihan sepakbola masih belum baik, hal ini diketahui bahwa masih rendahnya kemampuan pemain khususnya dalam melakukan shooting yang terarah dan tepat sasaran yang diinginkan. Tujuan dalam peneitin ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata dan kaki dengan akurasi shooting pada pemain SSB Patriot Muda Kuok. populasi dalam penelitian ini seluruh objek penelitian, yaitu pemain sepakbola pemain SSB Patriot Muda Kuok, yang terdiri dari 8 orang, dengan menggunakan total sampling, maka sampel dalam penelitian ini adalah 8 orang. Instrumen nya adalah Vertical jump, Koordinasi mata dan kaki dan Tes menembak ( Shooting). Data yang diperoleh di analisis dengan manggunakan korelasi product moment, untuk menentukan kontribusi digunakan koefisien determinan. Dari hasil yang diperoleh daya ledak otot tungkai mempunyai kontribusi dengan akurasi shooting pada SSB Patriot Muda Kuok yaitu sebesar 5,8%. Dari hasil yang diperoleh koordinasi mata kaki mempunyai kontribusi dengan akurasi shooting pada SSB Patriot Muda Kuok sebesar 3,6%. Terdapat kontribusi secara bersama-sama antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata kaki terhadap akurasi shooting pada SSB Patriot Muda Kuok sebesar 34,69%. Kata Kunci: Daya Ledak otot tungkai, Koordinasi mata kaki, Akurasi Shooting

3 PENDAHULUAN Olahraga merupakan bentuk kegiatan yang bermanfaat dan dapat meningkatkan kesegaran jasmani. Selain untuk membentuk watak, perilaku, kepribadian, disiplin dan sportifitas, olahraga juga dapat meningkatkan kemampuan daya piker serta perkembangna prestasi optimal. Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya manusia yang dirahkan pada pembentukan kepribadian, serta sportifitas yang tinggi, dan dikembangkan pada peningkatan kualitas prestasi. Olahraga tidak hanya sekedar untuk mencapai kesegaran jasmani dan rohani, olahraga juga merupakan bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan dan perlombaan dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi yang optimal. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di segala bidang, salah satu yang tidak kalah penting adalah pembangunan di bidang olahraga. Olahraga kini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Saat ini olahraga telah memasuki aspek kehidupan seperti industri, perekonomian, pendidikan dan lain sebagainya. Salah satu langkah maju yang dibuat bangsa Indonesia adalah dengan dilahirkannya undang-undang No 3 tahun 005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Tujuan pemerintahan dalam bidang olahraga terdapat dalam bab pasal 4 yang berbunyi: Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkokoh pertahanan nasional, serta meningkatkan harkat, martabat dan kehormatan bangsa. Berdasarkan undang-undang di atas dikatakan bahwa salah satu pembangunan yang ingin di capai oleh bangsa Indonesia adalah olahraga. Dengan tercapainya tujuan keolahragaan nasional diharapkannya akan tumbuh generasi yang sehat jasmani dan rohani, bugar, berkualitas, bermoral dan berahklak mulia, sportivitas, disiplin, yang nantinya berdampak positif terhadap pembangunan nasional di bidang-bidang lainnya. Agar hal tersebut dapat tercapai, dibutuhkan totalitas dan kerjasama yang baik antara pemerintah, insan-insan olahraga dan semua lapisan masyarakat. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang di gemari oleh masyarakat dan diharapkan mampu mewujudkan tujuan undang-undang tentang sistem keolahragaan Nasional. Oleh sebab itu, wajar keberadaan sepakbola mendapat perhatian pemerintah, sehingga selalu diupayakan prestasinya melalui pembelajaran dan latihan pada sekolah dan klub-klub sepakbola. Popularitas sepakbola bukan hanya bagi masyarakat umum, Namun juga menjadi milik masyarakat intelektual, ini terbukti dengan banyaknya buku-buku dan penelitian yang di lakukan para ilmuan olahraga mengenai kepelatihan. Dan ilmu pendukung lain yang berkaitan dengan sepakbola. Dalam masyarakat global yang dipisahkan oleh perbedaan fisik dan ideologi, ketenaran sepakbola tidak terkait oleh umur, jenis kelamin, agama, kebudayaan, atau batasan etnik. Gerakan pemain yang lancar dan terkontrol mengekspresikan individualitasnya dalam permainan beregu. Kecepatan, kekuatan, stamina, keterampilan (teknik) dan pengetahuan mengenai taktik, semuanya merupakan aspek yang penting dari penampilan. Berbagai tantangan yang dihadapi oleh pemain mungkin menjadi daya tarik utama dari permaian ini. Berbicara tentang teknik, ada beberapa teknik didalam permainan sepakbola, sesuai yang dijelaskan Kurniawan (00:50) teknik dalam permaian sepkbola yaitu shooting, passing dan kontrol bola, dribbling, heading, throwing. salah satu yang paling

penting dalam permaian sepakbola adalah shooting. Pada hakekatnya bahwa setiap pemain sepakbola harus mampu untuk melakukan tendangan (shooting) ke gawang yang baik. Di samping itu mencetak gol merupakan bahagian penting dari bermain sepak bola. Menurut Djezed (999; 53) menyatakan bahwa: untuk memperoleh akurasi tendangan yang di inginkan sesuai dengan kebutuhan dalam bermain perlu di perhatikan letak kaki tumpu pada saat shooting, perkenaan kaki pada bola, perkenaan bola pada kaki, titik berat badan dan kekuatan. Sedangkan menurut Danny mielke (007 : 67) menyatakan shooting adalah menendang bola sekuat mungkin kearah gawang dengan tujuan untuk mencetak gol. Agar berakurasi melakukan shooting ke arah gawang lawan, maka seorang pemain mengembangkan keterampilan menggiring bola dan juga mengontrol bola lainnya, seperti menerima passing dari teman. Hal ini menutut seorang pemain harus siap melakukan shooting karena bola yang datang secara tiba-tiba dan ruang tembakan yang sempit. Selain teknik faktor kondisi fisik merupakan faktor yang amat penting dalam rangka meningkatkan keterampilan dalam suatu cabang olahraga, salah satunya adalah shooting yaitu: ). Daya tahan (Endurance) yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu; ). Kecepatan (Speed) yaitu kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya; 3). Kekuatan otot (Musculer Strength) yaitu komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja; 4). Kelincahan (Agility) yaitu kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu; 5). Kelentukan (Fleksibility) yaitu efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas; 6). Ketepatan (Accuration) yaitu seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas dengan suatu sasaran; 7) Keseimbangan (Balance) yaitu kemampuan seseorang untuk mengendalikan organ organ syaraf otot; dan 8). Koordinasi (Coordination) yaitu kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam gerakan tunggal secara efektif. (Sajoto, 995:8). Adapun bebrapa kondisi fisik yang dibutuhkan dalam permainan sepakbola yaitu daya tahan, kekuatan, kecepatan, koordinasi, kelentukan dan daya ledak, yang dibutuhkan dalam shooting adalah koordinasi, kekuatan dan daya ledak, (Irpan.blogspot). Power adalah daya ledak kontraksi otot yang dinamis dan explosive serta melibatkan pengeluaran daya ledak otot yang maksimal dalam waktu yang secepatcepat nya (Ismaryati, 008:59). Sedangkan koordinasi menurut Bompa (004 : 6), merupakan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas motorik secara cepat dan terarah yang ditentukan oleh proses pengendalian dan pengaturan gerak, serta kerja sama system persyarafan pusat. Dengan dibekali teknik dasar yang baik para pemain akan dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Berdasarkan dari dua pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hasil shooting yang baik dapat di berikan latihan daya ledak otot tungkai dan juga koordinasi mata dan kaki. Harapannya adalah dengan mendapatkan daya ledak otot tungkai baik diharapkan dapat melakukan shooting yang baik, begitu juga dengan koordinasi mata dan kaki. Dengan daya ledak dan koordinasi mata dan kaki yang baik seorang pemain bisa mengarahkan tendangan shooting ke mana yang diinginkan untuk mendapatkan kemenangan. 4

5 Di Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot Muda Kuok, pemain di latih teknik dan taktik permainan sepakbola. Mulai dari teknik passing, stoping, dribbling, shooting, heading dan teknik dasar lainnya. Dari pengamatan peneliti di pemain SSB Patriot Muda Kuok baik ketika latihan dan pertandingan peneliti menemukan kekurangan pada saat melakukan shooting seperti kemampuan tendangan ke gawang pemain masih lemah, banyak bola yang tidak tepat sasaran ke gawang, saat melakukan penyelesaian akhir atau pada saat akan melakukan tembakan kegawang lawan, mudah sekali diantisipasi oleh tim lawan (kiper). Berdasarkan pengamatan peneliti, jarangnya latihan-latihan yang diterapkan untuk melatih daya ledak otot tungkai, sehingga daya tahan otot tungkai pemain tidak maksimal dan darisegi latihan teknik dasar koordinasi mata dan kaki, jarangnya latihan latihan yang dilakukan, sehinggan kurangnya koordinasi saat melakukan tendangan, sedangkan dari segi shooting intensitas latihan nya sedikit yang mengakibatkan pemain tidak terlatih untuk melakukan shooting yang tepat pada sasaran. Selain itu banyak diantara pemain yang kurang memahami penerapan teknik dasar. Pada pelatih spakbola umumnya kurang memberikan latihan teknik dasar pada para pemain. Kurangnya pengetahuan pemain terhadap teknik dasar sepakbola yang akan mempengaruhi dasar bermain sepakbola. Berdasarkan pengamatan pada pemain SSB Patriot Muda Kuok bahwa shooting pemain yang mengikuti latihan sepakbola masih belum baik, hal ini diketahui bahwa masih rendahnya kemampuan pemain khususnya dalam melakukan shooting yang terarah dan tepat sasaran yang diinginkan. Pemain sering melakukan kesalahan dalam melakukan shooting. Banyaknya kehilangan kesempatan yang ada dalam hal shooting ketika bermain, sehingga SSB Patriot sulit untuk memenangkan permainan. Selain itu shooting yang dilakukan oleh SSB Patriot lemah sehingga dengan mudah di tangkap oleh penjaga gawang. METODE PENELITIAN Tempat penelitrian di rencanakan di lapangan SSB Patriot Muda Kuok. Waktu penelitian di laksanakan pada bulan maret-april 07. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto,998:5). Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian ini seluruh objek penelitian, yaitu pemain sepakbola pemain SSB Patriot Muda Kuok, yang terdiri dari 8 orang. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto,998:7). Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi yang berjumlah 8 orang. Arikunto mengatakan apabila subjeknya kurang dari 00 orang, maka seluruhnya dijadikan sampel, dan apabila subjeknya lebih dari 00 orang, maka sampel yang akan digunakan 0-5% dari keseluruhan populasi. Berdasakan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumbernya melalui test dan pengukuran yaitu data daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata dan kaki dengan akurasi shooting dalam permainan sepakbola.

6 Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :. Pelaksanaan tes pengukuran Data yang dikumpulkan dari pengukuran : a. Tes daya ledak otot tungkai b. Tes koordinasi mata dan kaki c. Tes ketepatan shooting. Instrumen tes Adapun instrument yang digunakan : a. Vertical jump b. Koordinasi mata dan kaki c. Tes menembak ( Shooting) Dari hipotesis diatas, data dapat diolah dengan teknik kolerasi product-moment. Sebelum data diolah terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak dan untuk melakukan uji normalitas dilakukan uji liliefour, dan uji varians. Kolerasi tersebut menggunakan rumus kolersi product-moment oleh person dalam (Arikunto,006:7).. Uji Normalitas Data Sebelum di analisis terlebih dahulu di lakukan uji kenormalan data dengan uji liliefors. Zulfan Ritonga, (007:63). Analisi Korelasi Membuat korelasi (product-moment) antara variable bebas daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata dan kaki (X) dengan variable terikat yaitu akurasi tendangan ke gawang (Y) dengan menggunakan rumus: r xy = n X n XY X Y X n Y Y Keterangan: rxy = korelasi n = jumlah data X = jumlah seluruh skor X Y = jumlah seluruh skor Y XY= jumlah perkalian skor X dan Y 3. Korelasi ganda Untuk menghitung dua variable bebas rumusnya adalah :

7 R yx r yx r yx x r r yx x x r yx r x x Keterangan: Ryxx = koefisien korelasi ganda antara variable X dan X ryx = koefisien korelasi X terhadap Y rxx = koefisien korelasi X terhadap X 4. Uji Normalitas Data Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis mengenai kenormalan distribusi.dalam hal ini dilakukan dengan uji normalitas Lilliefors (Sudjana, 996:446-468).. Urutkan data sampel dari yang terendah ke yang tertinggi lalu tentukan frekuensi tiap-tiap data.. Tentukan nilai Z dari tiap-tiap data dengan rumus 3. Tentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan tabel normal baku, dan disebut dengan = (z) 4. Hitung frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing nilai z, dan disebut dengan S(z) 5. Tentukan nilai Liliefors dengan lambang Lo. Lo = f(z) S(z) dan bandingkan dengan nilai L tabel dari tabel Liliefors 6. Apabila Lo maks < L tabel maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal (Zulfan Ritonga, 007:63). Keterangan : Z = Tranformasi x = Rata-rata X f = Frekuensi S = Simpang baku sampel 5. Koofisien Determinan Untuk mendapatkan seberapa kontribusi korelasi, maka di tentunkan dengan menggun kana koefisien determinan: KD = r x 00% HASIL PENELITIAN Pengukuran daya ledak otot tungkai dilakukan dengan tes vertical jump terhadap 8 orang sampel, didapat skor tertinggi 45, skor terendah 0, rata-rata (mean) 30,8, simpangan baku (standar deviasi) 6,99, Untuk lebih jelasnya lihat pada distribusi frekuensi di bawah ini:.

FREKUENSI ABSOLUT 8 Tabel. Distribusi Frekuensi Variabel Daya ledak otot tungkai (X ) No Frekuensi Absolute Frekuensi Relative Kelas interval (Fa) (Fr) 0-5 5 7,78 6-3 7 38,89 3 3-36 5,56 4 37-4 4, 5 43-48 5,56 Jumlah 8 00% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 8 sampel, ternyata 5 orang (7,78%) memiliki hasil daya ledak otot tungkai dengan rentangan nilai 0-5 dengan kategori kurang sekalipada rentang <39, sedangkan 7 orang (38,89%) memiliki hasil daya ledak otot tungkai dengan rentangan nilai 6-3 dengan kategori kurang sekalipada rentang <39, kemudian orang (5,56%) memiliki hasil daya ledak otot tungkai dengan rentangan nilai 3-36 dengan kategori kurang sekalipada rentang <39, untuk 4 orang (,%) memiliki hasil daya ledak otot tungkai dengan rentangan nilai 37-38 dengan kategori kurang sekalipada rentang <39, dan orang (5.56%) orang memiliki hasil daya ledak otot tungkai dengan rentangan nilai 43-48 dengan kurang sekali pada rentang 39-49, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 8 7 6 5 4 3 0 7 5 4 0-5 6-3 3-36 37-4 43-48 KELAS INTERVALL Gambar. Histogram Daya Ledak Otot Tungkai Pengukuran koordinasi mata kaki dilakukan terhadap 8 orang sampel, didapat skor tertinggi 8, skor terendah 5, rata-rata (mean) 0,6, simpangan baku (standar deviasi) 3,9, Untuk lebih jelasnya lihat pada distribusi frekuensi di bawah ini:

FREKUENSI ABSOLUT 9 Tabel 3. Distribusi Frekueasi Variabel koordinasi mata kaki (X ) No Kelas interval Frekuensi absolute (Fa) Frekuensi relative (Fr) 5-7, 8-0 7 38,89 3-3 5 7,78 4 4-6 3 6,67 5 7-9 5,56 Jumlah 8 00% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 8 sampel, ternyata orang (.%) memiliki koordinasi mata kaki dengan rentangan nilai 5-7, dengan kategori kurang pada rentang 5-8, sedangkan 7 orang (38,89%) memiliki koordinasi mata kaki dengan rentangan nilai 8-0 dengan kategori sedang pada rentang 9-, kemudian 5 orang (7.78%) memiliki koordinasi mata kaki dengan rentangan nilai -3 dengan kategori baik pada rentang 3-6, dan 3 orang (6,67%) memiliki koordinasi mata kaki dengan rentangan nilai 4-6 dengan kategori baik pada rentang 3-6, dan orang (5,56%) memiliki koordinasi mata kaki dengan rentangan nilai 7-9, dengan kategori baik sekali pada rentang >7 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 8 7 6 5 4 3 0 7 5 3 5-7 8-0 -3 4-6 7-9 KELAS INTERVAL Gambar. Histogram Koordinasi Mata Kaki Pengukuran akurasi shooting dilakukan dengan memasukkan bola sesuai nomor pada kotak yang sudah diberi nilai dan waktu terhadap 8 orang sampel, didapat skor tertinggi 30,36, skor terendah 79,69, rata-rata (mean) 00, simpangan baku (standar deviasi),74, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada distribusi frekuensi di bawah ini:

FREKUENSI ABSOLUT 0 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Variabel Akurasi shooting (Y) No Kelas interval Frekuensi absolute (Fa) Frekuensi relative (Fr) 79,69-89,8, 89,83-99,96 9 50 3 99,97-0,0 4, 4 0,-0,4, 5 0,4-30,38 5,56 Jumlah 8 00% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 8 sampel, ternyata orang (,%) memiliki akurasi shooting dengan rentangan nilai 79,69-89,8, dengan kategori kurang sekali pada rentang <78,87, sedangkan 9 orang (50%) memiliki akurasi shooting dengan rentangan nilai 89,83-99,99, dengan kategori Kurang pada rentang 78,87-9-95, kemudian 4 orang (,%) memiliki akurasi shooting dengan rentangan nilai 99,97-0,0, dengan kategori Sedang pada rentang 9,96-07,03 untuk orang (,%) memiliki akurasi shooting dengan rentangan nilai 0,-0,4, dengan kategori baik pada rentang 07,04-,3 dan orang (5.56%) memiliki akurasi shooting dengan rentangan nilai 0,5-30,58, dengan kategori Baik sekali pada rentang >,3. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 0 9 8 7 6 5 4 9 3 4 0 79,69-89,8 89,83-99,96 99,97-0,0 0,- 0,4 0,4-30,38 KELAS INTERVAL Gambar Histogram Akurasi shooting Analisis uji normalilas data dilakukan dengan uji lilliefors. Hasil analisis uji normalilas masing-masing variabel di sajikan dalam bentuk tabel di bawah ini, dan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 5. Uji normalitas data dengan uji lilliefors No Variabel Lo Lt Keterangan Daya ledak otot tungkai 0.7 0.00 Normal koordinasi mata kaki 0.3 0.00 Normal 3 Akurasi shooting 0.3 0.00 Normal Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Lo variabel akurasi shooting, daya ledak otot tungkai, dan koordinasi mata kaki lebih kecil dari Lt, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil perhitungan koefisien korelasi sederhana dapat dilihat sebagai berikut: a. Hasil hitung koefisien korelasi nilai X terhadap Y adalah 0,508 b. Hasil hitung koefisien korelasi nilai X terhadap Y adalah 0.568 Pengujian hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan akurasi shooting. Berdasarkan analisis dilakukan, maka didapat rata-rata akurasi shooting sebesar 00, dengan simpangan baku,74. Untuk skor rata-rata daya ledak otot tungkai didapat 30,8 dengan simpangan baku 6,99. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara daya ledak otot tungkai dan akurasi shooting, dimana r tab pada taraf signifikan α (0,05) = 0,468 berarti, r hitung (0,508) > r tab (0,468), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan yang berarti antara daya ledak otot tungkai dengan akurasi shooting pada SSB Patriot Muda Kuok. Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat kontribusi antara daya ledak otot tungkai dengan akurasi shooting sebesar 5,8%. Pengujian hipotesis kedua yaitu terdapat hubungan antara koordinasi mata kaki dengan akurasi shooting. Berdasarkan analisis dilakukan, maka didapat rata-rata akurasi shooting sebesar 00, dengan simpangan baku,74. Untuk skor rata-rata koordinasi mata kaki didapat 0,6 dengan simpangan baku 3,9. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara koordinasi mata kaki dan akurasi shooting, dimana r tab pada taraf signifikan α (0,05) = 0,468 berarti, r hitung (0,568) > r tab (0,468), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan yang berarti antara koordinasi mata kaki dengan akurasi shooting pada SSB Patriot Muda Kuok. Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat kontribusi antara koordinasi mata kaki dengan akurasi shooting dengan kontribusi sebesar 3,6%. Pengujian hipotesis tiga yaitu terdapat hubungan antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata kaki dengan akurasi shooting. Berdasarkan analisis dilakukan, maka diperoleh analisis korelasi antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata kaki terhadap akurasi shooting. Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat kontribusi antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata kaki dengan akurasi shooting sebesar 34,69%.

Pembahasan. Kontribusi Daya ledak otot tungkai dengan Akurasi shooting Sistem otot terdidri dari beberapa bagian saling terpisah yang disebut otototot. Sebagin besar otot kita menempel pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut dan juga menegang susunan otot merupakan suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pengertian daya ledak otot tungkai adalah suatu kemampuan otot tungkai untuk melakukan aktifitas dari beberapa kombinasi otot untuk menghasilkan tenaga. Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepakbola cepat dan tepat kearah sasaran, baik kepada teman maupun sasaran dalam membuat gol kegawang lawan. Pada kenyataannya berhasil atau tidak memasukkan bola ke gawang bukan hanya memerlukan kekuatan tetapi juga ketepatan. Cobalah untuk sering berlatih menendang bola kesasaran diawali dengan menendang bola secara lurus. Teknik menendang bagi setiap pemain sangat penting karena sangat berkaitan dengan tujuan permainan sepakbola itu sendiri yaitu memasukkan bola ke gawang lawan. Tanpa penguasaan teknik menendang yang memadai maka tujuan permainan sepakbola cendrung tidak tercapai secara maksimal. Perhitungan korelasi antara daya ledak otot tungkai (X ) dengan akurasi shooting (Y) menggunakan rumus korelasi product moment. Kriteria pengujian jika r hitung > r tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan dan sebaliknya (Sudjana 006:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara daya ledak otot tungkai dengan akurasi shooting diperoleh r hitung 0.508 sedangkan r tabel pada taraf signifikan α = 0.05 yaitu 0.468. Berarti dalam hal ini terdapat hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan akurasi shooting. dengan demikian baik daya ledak otot tungkai yang dimiliki atlet maka semakin baik pula hasil shooting yang diperoleh. Dari penjelasan di atas jelas bahwa daya ledak otot tungkai sangat berpengaruh terhadap akurasi shooting dalam permainan sepakbola. Ini terlihat dari hasil perhitungan analisis yang menyatakan terdapat hubungan sigifikan antara daya ledak otot tungkai terhadap akurasi shooting yang ditentukan dari hasil analisis yang diperoleh.. Kontribusi Koordinasi Mata Kaki dengan Akurasi shooting Koordinasi mata kaki adalah integrasi antara mata sebagai pemegang utama, dan kaki sebagai pemegang fungsi yang melakukan suatu gerakan tertentu, dalam hal ini, kedua mata akan memberitahukan kapan bola berada di suatu titik agar kaki langsung menerima dan langsung melakukan tendangan. Suharno (986:56), menyatakan koordinasi adalah kemampuan seseorang untuk merangkaikan beberapa unsur gerak menjadi satu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuannya. Koordinasi adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugas motorik secara cepat dan terarah yang ditentukan oleh proses pengendalian dan pengaturan gerakan serta kerjasama sistem persarafan pusat. (Syarifuddin, 994:6). Dengan demikian, koordinasi merupakan salah satu unsur yang sangat diperlukan untuk menguasai suatu tendangan pada olahraga sepakbola. Tingkat

3 koordinasi seseorang menentukan terhadap penguasaan suatu tendangan shooting, apalagi shooting itu tergolong kepada penguasaan teknik dalam melakukan tendangan dalam permainan sepakbola. Perhitungan korelasi antara koordinasi mata kaki (X ) dengan akurasi shooting (Y) menggunakan rumus korelasi product moment. Kriteria pengujian jika r hitung > r tabel Ho ditolak dan Ha diterima, maka terdapat hubungan yang signifikan dan sebaliknya (Sudjana 006:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara koordinasi mata kaki dengan akurasi shooting diperoleh r hitung 0,568 sedangkan r tabel pada taraf signifikan α = 0.05 yaitu 0,468. Berarti dalam hal ini terdapat hubungan antara koordinasi mata kaki dengan akurasi shooting, dengan demikian baik koordinasi mata kaki yang dimiliki pemain maka semakin baik pula hasil shooting yang diperoleh. Apabila koordinasi mata kaki tidak baik, maka shooting yang dilakukan tidak akan memiliki hasil yang baik sehingga bola yang akan kita tendang tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dari penjelasan di atas jelas bahwa koordinasi mata kaki sangat berpengaruh terhadap akurasi shooting seseorang. Koordinasi mata kaki seseorang maka baik pula akurasi shooting yang dihasilkan. 3. Kontribusi Antara Daya ledak otot tungkai Dan Koordinasi Mata Kaki Dengan Hasil Akurasi shooting Untuk mengetahui hubungan dari dua variabel atau lebih digunakan rumus korelasi ganda. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi ganda (uji R) didapat R hitung = 0.589 sedangkan R tabel diperoleh sebesar 0.468, jadi R hitung > R tabel, artinya terdapat hubungan secara bersama-sama antara daya ledak otot tungkai (X I ) dan koordinasi mata kaki (X ) dengan kemampuan akurasi shooting (Y). Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi akurasi shooting yang dilakukan seseorang dalam permainan sepakbola. Semakin baik daya ledak otot tungkai dan semakin koordinasi mata kaki seseorang maka memungkinkan semakin baik juga seseorang untuk mengarahkan bola dengan tepat ke daerah lawan seperti halnya melakukan shooting ke gawang. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Dari hasil yang diperoleh daya ledak otot tungkai mempunyai kontribusi dengan akurasi shooting pada SSB Patriot Muda Kuok yaitu sebesar 5,8%. Dari hasil yang diperoleh koordinasi mata kaki mempunyai kontribusi dengan akurasi shooting pada SSB Patriot Muda Kuok sebesar 3,6%.

4 3. Terdapat kontribusi secara bersama-sama antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata kaki terhadap akurasi shooting pada SSB Patriot Muda Kuok sebesar 34,69%. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan rekomendasi kepada:. Pelatih dapat memperhatikan daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata kaki pada SSB Patriot Muda Kuok.. Bagi pemain agar dapat memperhatikan dan menerapkan daya ledak otot tungkai maupun koordinasi mata kaki untuk menunjang kemampuan akurasi shooting. 3. Bagi pemain agar memperhatikan 44 faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akurasi shooting. 4. Bagi para peneliti disarankan untuk dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan akurasi shooting. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. S. 006, Prosedur penelitian, Rineka cipta, Jakarta. Arsil. 999. Pembinaan kondisi fisik, DIP Universitas Negeri Padang Djezed. Zukfar 999. Buku pelajaran sepak bola. Padang : FPOK IKIP Padang Farud Muhyi. 008. Pengukuran kebuguran Tubuh melalui Permaianan Dan Olahraga sepakbola. Surabaya, Grasindo Ismaryati. (008). Tes dan pengukuran olahraga. Lembaga pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS press). Surakarta. Harsono. 998. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Olahraga dalam Coaching, Jakarta: Tambak Kusuma. Luxbacher Joe. 004. Sepakbola Taktik dan Teknik Bermain. (Terjemahan Bambang Sugeng). PT Grafindo Persada. Jakarta. Mielke Danny. 007. Dasar-Dasar Sepak Bola. Pakar raya. Bandung.

5 Ritonga, Zulfan, 007, Statistik Untuk Ilmu Social. Cendiakia insani, Pekanbaru riau. Sojoto. 995. Peningkatan & Pembinaan Daya ledak Fisik Dalam Olahraga.: Dahara prize. Semarang. Sukatamsi. 99. Buku Materi Pokok Permainan Besar Sepakbola, Departemen pendidikan dan kebudayaan, Jakarta. Tudor O. Bompa Ph.D. 004. Kemampuan kemampuan biometric dan metode pengembangannya. Diterjemahkan oleh : Adnan Fardi. Padang : JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG. UU Keolahragaan nasional (UURI. NO. 3 Thn.005) Sinar Grafika, Jakarta. Winarno. 006. Tes keterampilan Olahraga. Laboratorium Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang 006