STUDI DESKRIPTIF PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. 1 Infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

KEHAMILAN LETAK SUNGSANG DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN STATUS PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sebelum ada tanda tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam belum ada. tanda dimulainya persalinan. Ada beberapa penyebab

KARAKTERISTIK IBU BERSALIN YANG DI RUJUK DENGAN KASUS KETUBAN PECAH

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya

HUBUNGAN ANTARA PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri

BAB I PENDAHULUAN. waktu dan tempat, salah satunya adalah kematian janin sewaktu masih

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

Latviya Rahmani Husein Putri 1, Supriyatiningsih 2. Yogyakarta ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

Analisis Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Bahteramas

Bina Marsasi

Tingkat Pengetahuan Bidan Tentang Penanganan Infeksi Pada Bayi Akibat Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2012

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA PERIODE NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

GAMBARAN PENYEBAB TERJADINYA BAYI PREMATUR DI RUANG ANGGREK RSUD JOMBANG

ABSTRAK GAMBARAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2014

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program

NASKAH PUBLIKASI ANALISA MASALAH KETUBAN PECAH DINI TERHADAP PARITAS DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mendukung MDG di Denpasar, Bali pada Rabu pagi (

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Triana, Pengaruh Penyakit Penyerta Kehamilan dan Kehamilan Ganda dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB IV HASIL PENELITIAN

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI VINA EKA WULANDARI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

BAB I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penyebab Kematian Neonatal di Indonesia (Kemenkes RI, 2010)

HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

LUARAN IBU BERSALIN MENOPOUSE. Outcome Maternal Labor In Menopousal Age

BAB I PENDAHULUAN. bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN PERVAGINAM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARULAHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan persalinan normal, hanya sebagian saja (12-15%) merupakan

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO LINDA FITRIANTI

INDUKSI PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR LABOR INDUCTION WITH THE INCIDENT OF ASPHYXIA NEWBORN

¹ Mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES Duta Gama Klaten ²Pembimbing 1 ³ Pembimbing 2

PENELITIAN PENYEBAB PERSALINAN PRETERM

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN EKSTRAKSI VAKUM DI CAMAR II RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU

HUBUNGAN PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

Relationship between Gestational Age and Incident of Macrosomia

Jurnal Kebidanan 09 (02) Jurnal Kebidanan http : /

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian Metode

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG. Sri Sudarsih*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kewajiban negara dalam upaya pemenuhannya. Kesehatan juga

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ASFIKSIA NEONATURUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATALOGI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

HUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD WATES KULON PROGO

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETUBAN PECAH DINI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN TEORI

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan preterm menurut The American College of. Obstreticians and Gynecologists (ACOG), 2014

HUBUNGAN ANTARA INTERVAL KEHAMILAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RSUD BANGIL PASURUAN FELYANUARI FEF FIRDAUS

Patofisiologi. ascending infection. Infeksi FAKTOR LAIN. infeksi intraamnion. Pembesaran uterus kontraksi uterus dan peregangan berulang

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Di dunia, setiap menit

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

KARAKTERISTIK PERSALINAN KEMBAR DI RSUP Dr.KARIADI TAHUN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah yang sudah digariskan Tuhan untuk

Transkripsi:

176 STUDI DESKRIPTIF PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Mariana 1, Ika Fitria Ayuningtyas 1 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta ABSTRACT Background: The premature rupture of membrane (PROM) is a controversial issue in midwifery that prevention efforts cannot be done because the exact etiology has not been acknowledged. The PROM may lead to infection to mother and baby, hence may increase the morbidity and mortality of mothers and babies. Objectives: To investigate the etiology of premature rupture of membrane ( PROM) viewed from gemelly, polihidramnion, distency of uterus, and fetal stress factors. Methods: The study was a descriptive research and used documentation study method. The samples used was 111 records in 2013 at Panembahan Senopati Bantul Hospital. Results : The etiology of the PROM in Panembahan Senopati Bantul Hospital were fetal stress (45%), distency of uterus (41,4%), polihidramnion (10,8%) and the least was gemelly (2,7%). Conclusion : The most frequent etiology of the PROM at Panembahan Senopati Bantul Hospital in 2013 was fetal stress (45%). Keywords: Premature Rupture of Membrane, Pregnancy PENDAHULUAN Sebagian besar kematian ibu yang terjadi di negara berkembang karena kurang mendapat akses pelayanan kesehatan, kekurangan fasilitas, terlambatnya pertolongan, persalinan dukun disertai keadaan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat yang masih tergolong rendah (1). Upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategi Empat Pilar Save Motherhood meliputi keluarga berencana, pelayanan antenatal, persalinan yang aman, dan pelayanan obstetrik esensial (2). The American College of Obstetrcians and Gyneologist (ACOG) menyatakan ketuban pecah dini merupakan penyebab 1/3 dari kelahiran prematur. Kelahiran prematur secara khas berhubungan dengan lama antara pecahnya selaput ketuban dengan persalinan, sehingga dapat meningkatkan potensi infeksi perinatal, dan kompresi tali pusat. Oleh karena itu Preterm Premature Rupture Of Membrane (PPROM) maupun Term Premature Rupture Of Membrane (TPROM) dapat menjadi penyebab yang berarti bagi kesakitan dan kematian bayi. Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan masalah yang masih kontroversial dalam kebidanan. Penanganan yang optimal dan yang baku belum ada bahkan selalu berubah. KPD merupakan salah satu penyulit dalam kehamilan dan persalinan yang berperan dalam meningkatkan kesakitan dan

177 kematian meternal-perinatal yang dapat disebabkan oleh adanya infeksi, yaitu di mana selaput ketuban yang menjadi penghalang masuknya kuman penyebab infeksi sudah tidak ada, sehingga dapat membahayakan bagi ibu dan janinnya (3). Persalinan dengan KPD biasanya dapat disebabkan oleh multi/ grandemulti, overdistensi (hidramnion, kehamilan ganda), disproporsio sefalo pelvis, kelainan letak (lintang dansungsang). Oleh sebab itu, KPD memerlukan pengawasan yang ketat dan kerja sama antara keluarga dan penolong (bidan dan dokter) karena dapat menyebabkan bahaya infeksi intra uterin yang mengancam keselamatan ibu dan janinnya, sehingga akan menurunkan atau memperkecil risiko kematian ibu dan bayinya (4). Banyak faktor yang menyebabkan KPD, baik yang berasal dari faktor ibu maupun janinnya. Faktor-faktor tersebut antaralain kelainan selaput ketuban, distensia uterus, infeksi vagina, stres janin, stres maternal, kehamilan kembar, dan tindakan medis 5 ). Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2013 yang diperoleh dari Dinas Kesehatan DIY, menyatakan bahwa Kabupaten Bantul berada pada peringkat pertama dengan kasus KPD yaitu 160 kasus atau 94,67%, kemudian kabupaten Gunung Kidul sebanyak 6 kasus atau 3,55%, dan kabupaten Yogyakarta sebanyak 3 kasus atau 1,77%. Rumah Sakit dengan kejadian KPD tertinggi adalah RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD Wonosari di urutan kedua, dan RSU Yogyakarta di urutan ketiga. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang penyebab kejadian KPD di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode studi dokumentasi dan menggunakan alat ukur berupa checklist. Penelitian dilakukan Juni Juli 2014 dengan sampel semua ibu hamil yang mengalami KPD di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul tahun 2013 berjumlah 111 orang. Data diambil dari status pasien di bagian rekam medis. Data pasien kemudian dimasukkan ke dalam tabel tabulasi yang dibuat peneliti, selanjutnya dianalisis dengan persentase.

178 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Tabel Penyebab Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul Karakteristik Kehamilan Kembar Polihidramnion Ditensi Uterus Stres Fetal PPROM TPROM PPROM TPROM PPROM TPROM PPROM TPROM Jumlah Umur <20 dan >35 th f % f % f % f % f % f % f % f % f % 1 0,90 0 0,00 1 0,90 1 0,90 3 2,70 6 5,41 2 1,80 4 3,60 18 16,22 20-35 th 2 1,80 0 0,00 2 1,80 8 7,21 7 6,31 30 27,03 14 12,61 30 27,03 93 83,78 Pendidikan Dasar 0 0,00 0 0,00 1 0,90 2 1,80 2 1,80 1 0,90 1 0,90 5 4,50 12 10,81 Menengah 2 1,80 0 0,00 1 0,90 7 6,31 8 7,21 33 29,73 12 10,81 24 21,62 87 78,38 Tinggi 1 0,90 0 0,00 1 0,90 0 0,00 0 0,00 2 1,80 3 2,70 5 4,50 12 10,81 Pekerjaan Tidak bekerja 2 1,80 0 0,00 2 1,80 6 5,41 6 5,41 27 24,32 10 9,01 23 20,72 76 68,47 Bekerja 1 0,90 0 0,00 1 0,90 3 2,70 4 3,60 9 8,11 6 5,41 11 9,91 35 31,53 Paritas Primi 2 1,80 0 0,00 3 2,70 3 2,70 5 4,50 17 15,32 8 7,21 23 20,72 61 54,95 Multi 1 0,90 0 0,00 0 0,00 5 4,50 3 2,70 19 17,12 8 7,21 10 9,01 46 41,44 Grande 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0,90 2 1,80 0 0,00 0 0,00 1 0,90 4 3,60 3 2,70 0 0,00 3 2,70 9 8,11 10 9,01 36 32,43 16 14,41 34 30,63 Total 3(2,70) 12(10,81) 46(41,44) 50(45,05) 111 100 Kejadian ketuban pecah dini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab yang secara umum dapat meningkatkan insiden ketuban pecah dini. Faktor tersebut antaralain: kehamilan kembar, polihidramnion, distensi uterus, dan stres fetal. Berdasarkan tabel 1 penyebab kejadian ketuban pecah dini mayoritas stres fetal sebanyak 50 orang (45,05%), dilanjutkan distensi uterus sebanyak 46 orang (41,44%), polihidramnion sebanyak 12 orang(10,81%), dan kehamilan kembar sebanyak 3 orang(2,70%). Jika memperhatikan angka stress fetal, mayoritas terjadi pada Term Premature berpendidikan menengah sebanyak 24 orang (21,62%), tidak bekerja sebanyak 23 orang (20,72%), dan primigravida sebanyak 23 orang (20,72%). Hasil tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kejadian ketuban pecah dini lebih banyak terjadi pada usia kehamilan >37 minggu dibandingkan <37minggu (4). Stres fetal terjadi bila janin tidak mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga mengalami hipoksia. Situasi ini dapat terjadi kronik (dalam jangka waktu lama) atau akut. Janin berisiko tinggi mengalami kegawatan adalah janin yang pertumbuhannya terhambat, ibu diabetes, Rupture of Membrane (TPROM) sebanyak 34 preterm/posterm, kelainan letak, kelainan orang (30,63%) dengan karakteristik usia reproduksi sehat sebanyak 30 orang (27,03), bawaan, atau infeksi (6). Stres fetal cenderung terjadi pada bayi yang dikandung oleh ibu

179 dengan karakteristik usia reproduksi sehat 20-35 tahun dan ibu dengan pendidikan menengah. Berdasarkan paritas, ibu primipara maupun multipara sama-sama mempunyai resiko untuk mengalami stres fetal (7). Berdasarkan faktor penyebab distensi uterus mayoritas terjadi pada Term Premature Rupture of Membrane (TPROM) sebanyak 36 orang (32,44%), karakteristik usia reproduksi sehat sebanyak 30 orang (27,03%), berpendidikan menengah sebanyak 33 orang (29,73%), tidak bekerja sebanyak 27 orang (24,32%), dan multigravida sebanyak 19 orang (17,12%). Hasil tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa KPD dapat terjadi karena distensi uterus, meskipun bukan merupakan penyebab pasti terjadinya KPD. Distensi uterus adalah keadaan membesarnya ukuran uterus yang tidak sesuai dengan usia kehamilan. Persalinan dengan distensi uterus memerlukan penanganan yang sangat hatihati guna menurunkan angka morbiditas atau mortalitas ibu dan janin (8). Distensi uterus dapat disebabkan oleh unsur uterus, airketuban, plasenta, ataupun janinnya sendiri (kembar, terlalu besar). Seperti pernyataan sebelumnya bahwa belum ditemukan secara pasti adanya hubungan karakteristik ibu dengan distensi uterus, tetapi kehamilan pada usia ibu <20 dan >35 tahun serta ibu dengan paritas 1 (primipara) maupun 0 (nulipara) mempunyai risiko kematian maternal lebih tinggi. Hal ini disebabkan semakin besar komplikasi medik dan obstetri pada kehamilan dan persalinannya (6). Kehamilan pada usia reproduksi sehat tetap mempunyai risiko terjadinya komplikasi kehamilan atau mungkin terjadi karena responden yang mengalami KPD telah memunyai kesadaran untuk hamil pada periode yang aman. Pada kasus polihidramnion hasil penelitian ini mayoritas terjadi pada Term Premature Rupture of Membrane (TPROM) sebanyak 9 orang (8,11%), karakteristik usia reproduksi sehat sebanyak 8 orang (7,21), berpendidikan menengah sebanyak 7 orang (6,31%), tidak bekerja sebanyak 6 orang (5,41%), dan multigravida sebanyak 5 orang (4,5%). Penyebab KPD adalah hidramnion 4 ). Kasus polihidramnion berkisar 0,5 1% dari kehamilan. Multipara lebih sering daripada primipara (6). Sedangkan kasus kehamilan kembar pada penelitian ini semua terjadi pada Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM) sebanyak 3 orang (2,7%), karakteristik usia reproduksi sehat sebanyak 2 orang (1,8%), berpendidikan menengah sebanyak 2 orang (1,8%), tidak bekerja sebanyak 2 orang (1,8%), dan primigravida sebanyak 2 orang (1,8%). Kehamilan kembar merupakan penyebab umum terjadinya KPD. Kehamilan kembar merupakan kehamilan dengan risiko tinggi terjadinya KPD karena dapat terjadi hidramnion atau polihidramnion, stres fetal yang disebabkan oleh ibu mengalami preeklamsi serta

180 kehamilan kembar cenderung terjadi pada usia kehamilan prematur. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yaitu KPD dapat terjadi pada ibu dengan kehamilan kembar di usia kehamilan <37 minggu. Faktor penyebab kehamilan kembar antara lain usia di atas 35 tahun, namun peluang mengalami kehamilan kembar akan menurun pada usia diatas 40 tahun dan kehamilan kembar dipengaruhi oleh faktor KESIMPULAN Penyebab KPD di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul tahun 2013 paling tinggi adalah stres fetal sebanyak 50 orang (45,05%) dan penyebab KPD paling sedikit adalah kehamilan kembar sebanyak 3 orang (2,7%). Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan cara deteksi dini promosi kesehatan kepada ibu hamil disarankan agar dapat mengantisipasi dan mengetahui terjadinya ketuban pecah dini. KEPUSTAKAAN 1 WHO, UNICEF, UNFPA. 2012. Trends in Maternal Mortality 1990-2010. Switzerland : WHO Press. 2 Depkes RI. 2009. Asuhan Bayi Baru Lahir dan Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia. Jakarta: Depkes RI. paritas, yaitu pada multipara akan semakin tinggi serta kehamilan kembar dapat terjadi karena faktor keturunan (4). KPD pada kehamilan kembar dapat didukung dengan data yang menyatakan bahwa ibu tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga mempunyai resiko untuk mengalami ketuban pecah dini karena aktivitas rumah tangga yang menyebabkan ibu kelelahan. 3 A, Tracy.et al. 2009. Outcomes of Expectantly Managed Preterm Premature Rupture of Membranes Occuring Before 24 Weeks of Gestation. Obstetrics & Gynecology Vol.114 No.1. American College of Obstetrics and Gynecologists. 4 Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Ed 2. Jakarta: EGC. 5 Fadlun & Feryanto, A. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. 6 Saifuddin. 2010. Buku Acuan Nasional Kesehatan Maternal Dan Maternal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2007. 7 Kaur, Jaspinder dan Kaur, Kawaljit. 2012. Condition Behind Fetal Distress. India: Annals of Biological Research. 8 Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP SP.