BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, membawa dampak yang besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa memasuki era globalisasi serta perdagangan bebas, bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (going concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility)

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan suatu produk menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar bagi industri-industri di Indonesia baik itu industri perdagangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara, untuk mengatasinya maka Indonesia harus siap menghadapi hal tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antar pelaku usaha dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba. Laba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini audit operasional semakin diperlukan dalam suatu perusahaan. Audit

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas terpenting dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui sejak dikenalkan dan digunakannya peralatan komputer dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia perdagangan membuat perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan dan tidak mudah untuk dipecahkan.

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan pesatnya perkembangan ekonomi dewasa ini peranan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perusahaan manufaktur dan jasa, pendapatan diperoleh dari hasil

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda Indonesia menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini sangat ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang harus segera diatasi oleh para pengusaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini menuntut adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan cepatnya arus globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. menambah permasalahan yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dengan negara lainnya. Perkembangan teknologi yang pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan perubahan yang serba cepat dan signifikan. Cara yang. segala bidang, terutama di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membawa dampak yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. inilah setiap perusahaan harus berhati-hati dalam membuat dan mengambil suatu. komersial yaitu tujuan untuk memperoleh laba.

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas pada abad ke-21 saat ini, persaingan usaha akan semakin kompleks dan ketat. Keunggulan daya saing (Competitive Advantage) ditentukan oleh faktor desain, harga, pengembangan produk, mutu barang, teknologi, penyerahan tepat waktu dan pelayanan purna jual. Hal ini mengakibatkan perusahaan-perusahaan harus mengambil keputusan yang tepat untuk memungkinkan kelangsungan hidup (Going Concern) dan pertumbuhan usaha perusahaan tersebut. Setiap keputusan perusahaan haruslah terarah pada upaya untuk meningkatkan keunggulan daya saing baik di pasar dalam negeri maupun di pasar luar negeri. PT.WIKA INTRADE adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perindustrian, jasa konstruksi, manufaktur dan pabrikasi, perdagangan serta realty dan property. Dimana hasil-hasil produksinya selain dipasarkan di dalam negeri juga di ekspor keluar negeri. Selain melaksanakan fungsi utamanya, perusahaan WIKA INTRADE juga melaksanakan fungsi sosialnya seperti membantu kehidupan masyarakat, memberikan lapangan kerja kepada masyarakat dan memberikan sumber pajak. Dalam perusahaan industri, proses produksi berperan dalam meningkatkan keunggulan daya saing. Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh bidang produksi meliputi produk yang dihasilkan berkualitas. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dapat dilakukan dengan memproduksi barang yang mengikuti perkembangan kemajuan, mutu produk yang baik, serta biaya produksi per unit produk yang lebih rendah sehingga dapat ditawarkan dengan harga yang bersaing. Keunggulan tersebut dapat tercapai dengan berproduksi dengan skala produksi yang ekonomis, berproduksi dengan teknologi yang lebih canggih sehingga terdapat penghematan penggunaan bahan, biaya tetap produksi per unit yang lebih rendah dengan peralatan mesin yang lebih otomatis dan berkapasitas besar serta proses produksi yang efektif dan efisien.

Bab I Pendahuluan 2 Untuk mencapai efektivitas proses produksi perlu manajemen produksi yang baik. Manajemen produksi berperan dalam mendesain sistem produksi, merencanakan serta mengendalikan proses produksi. Perencanaan produksi memberikan kriteria produksi berupa standar, rencana jadwal, peraturan lainnya sebagai pedoman pelaksanaan produksi. Sedangkan pengendalian produksi memberikan umpan balik berupa informasi mengenai kondisi-kondisi produksi sehingga manajemen dapat menilai kegiatan produksi dan menetapkan tindakan apa yang harus dilakukan agar kegiatan produksi dapat berjalan seperti yang diharapkan. Informasi mengenai kondisi produksi tersebut diperoleh melalui audit yang dilakukan terus menerus. Audit yang dilakukan untuk tujuan itu disebut audit operasional. Audit operasional secara umum bertujuan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi organisasi, mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan pembenahan serta memeriksa apakah pelaksanaan suatu kegiatan telah sesuai dengan apa yang diharapkan (standar). Apabila dalam audit ditemukan adanya hal-hal menyimpang dari standar, auditor harus melaporkan temuan-temuan tersebut kepada manajemen dan memberikan rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan penyempurnaan. Manajemen yang berkepentingan langsung dengan audit tersebut harus menerima setiap hasil audit dan dengan segera melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan sehingga proses produksi dapat berjalan secara efisien dan efektif. Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian seputar audit operasional dengan ruang lingkup yang dibatasi pada kegiatan produksi dan menuangkannya dalam skripsi dengan judul: PERANAN AUDIT OPERASIONAL PADA PROSES PRODUKSI GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT.WIKA INTRADE Jatiwangi- Majalengka).

Bab I Pendahuluan 3 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, penulis mengajukan identifikasi masalah sebagai berikut: 1) Apakah audit operasional telah dilaksanakan secara efektif. 2) Apakah proses produksi telah dilaksanakan secara efektif. 3) Apakah audit operasional berperan dalam meningkatkan efektivitas proses produksi. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan audit operasional pada proses produksi dalam rangka meningkatkan efektivitas proses produksi. Sedangkan tujuan penelitian yang penulis lakukan terutama untuk mendapatkan jawaban atas masalah yang telah dikemukakan di muka, yaitu: 1) Untuk mengetahui apakah audit operasional dalam perusahaan telah dilaksanakan secara efektif. 2) Untuk mengetahui apakah proses produksi dalam perusahaan telah dilaksanakan secara efektif. 3) Untuk mengetahui apakah audit operasional pada proses produksi dalam perusahaan berperan dalam meningkatkan efektivitas proses produksi. 1.4 Kegunaan Penelitian 1) Bagi penulis Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan mengenai audit operasional khususnya peranan audit operasional pada proses produksi di perusahaan dan juga untuk memenuhi syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ilmu Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. 2) Bagi perusahaan Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan input dalam rangka perbaikan dan pengembangan perusahaan dan memberikan sumbangan pemikiran bagi manajemen produksi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksinya.

Bab I Pendahuluan 4 3) Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi dan menambah pengetahuan tentang audit operasional dan penerapannya. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Perusahaan industri sebagai salah satu pelaku ekonomi, berperan dalam menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya peningkatan kebutuhan dan keinginan manusia baik dalam jumlah, variasi macamnya dan tingkat mutunya. Hal ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan kemampuan penyediaan atau produksi barang dan jasa agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Dewasa ini persaingan usaha semakin kompleks dan ketat. Perusahaanperusahaan saling bersaing dalam menghasilkan barang dan jasa dengan mutu, desain, kualitas yang sesuai dengan keinginan konsumen. Perusahaan industri harus bekerja lebih efisien dan efektif agar mampu bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Proses produksi merupakan proses transformasi masukan menjadi keluaran. Dalam operasi manufaktur, masukan ini berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin, sarana fisik, informasi dan teknologi. Proses produksi bertujuan untuk menghasilkan barang ban jasa dalam jumlah yang ditetapkan dengan kualitas yang ditentukan, dalam waktu yang direncanakan, serta dengan biaya yang serendah mungkin. Proses produksi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perusahaan karena proses produksi berpengaruh pada tinggi rendahnya biaya produksi yang akhirnya berpengaruh pada tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Oleh karena itu manajemen harus berusaha untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses produksi. Efektivitas menunjukkan apakah suatu sasaran atau tujuan telah tercapai, sedangkan efisiensi mencerminkan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Proses produksi dikatakan efektif jika tujuan proses produksi tercapai. Ada enam unsur efektivitas produksi, yaitu: adanya kualitas bahan baku yang memadai, tenaga kerja yang bekerja secara optimal, tidak adanya mesin yang

Bab I Pendahuluan 5 menganggur, kualitas barang jadi yang memadai, serta kuantitas barang yang tidak menyimpang jauh dari rencana produksi. Sedangkan proses produksi dikatakan efisien jika tujuan produksi dicapai dengan biaya yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kaitannya dalam mencapai efisiensi dan efektivitas proses produksi diperlukan manajemen produksi yang efektif. Manajemen produksi diperlukan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana, serta bahan yang efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Ruang lingkup manajemen produksi mencakup perancangan dan penyiapan sistem produksi serta pengoperasian dari sistem produksi. Perancangan atau desain sistem produksi meliputi perancangan hasil produksi, perancangan proses dan peralatan, pemilihan lokasi perusahaan dan unit produksi, rancangan tata letak, rancangan tugas pekerjaan, serta strategi produksi dan pemilihan kapasitas. Sedangkan pengoperasian sistem produksi dan operasi mencakup penyusunan rencana produksi, perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan, pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan, pengendalian mutu dan manajemen produksi. Secara umum mencakup perencanaan dan pengendalian produksi. Pengendalian produksi berperan dalam meningkatkan efektivitas proses produksi. Pengendalian produksi meliputi pengawasan produksi dan tindak lanjut. Suatu pengawasan akan menghasilkan temuan-temuan yang memerlukan tindak lanjut. Pengawasan dapat dilakukan dari jauh ataupun dari dekat. Pengawasan yang dilakukan dari dekat dan berhubungan langsung dengan objek yang diawasi disebut audit (pemeriksaan). Audit yang dilakukan terhadap suatu kegiatan atau fungsi dalam perusahaan disebut audit operasional (pemeriksaan operasional). Jadi audit operasional merupakan bagian dari pengendalian. Menurut Henry Simamora (2002:14) menyatakan bahwa: Pemeriksaan operasional (Operational audit) adalah kegiatan yang melibatkan pencarian dan pengevaluasian bukti mengenai efisiensi dan efektivitas aktivitas-aktivitas operasi entitas berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan dan memberikan rekomendasi.

Bab I Pendahuluan 6 Efektivitas mengukur seberapa baik sebuah organisasi meraih tujuan dan sasarannya, efisiensi mengukur seberapa baik sebuah entitas mengkonsumsi sumber dayanya untuk mencapai tujuan. Pada prinsipnya audit operasional bertujuan untuk memeriksa apakah suatu kegiatan telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan tersebut serta memberikan rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan penyempurnaan dengan menggunakan berbagai aspek dan teknik. Audit operasional memberikan informasi kepada manajemen mengenai kondisi perusahaan dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam proses produksi dan memungkinkan manajemen untuk melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif. Auditor internal maupun auditor eksternal atau konsultan manajemen dapat melakukan audit operasional. Audit operasional yang memadai juga ditentukan oleh kualitas seorang auditor diantaranya kompetensi dan independensi. Kompetensi artinya auditor memiliki kapabilitas, keahlian, pengalaman, kemampuan, keterampilan, sikap, kecakapan dan pengetahuan dalam melaksanakan audit. Sedangkan independensi berarti auditor bebas dari situasi yang mengancam objektivitasnya. Auditor harus bebas dari ancaman ini baik sebagai individu dalam melaksanakan penugasan maupun secara fungsi dan organisasi. Dengan kebebasannya, memungkinkan auditor untuk melaksanakan tugasnya dengan tidak berpihak. berikut: Berdasarkan uraian diatas, penulis mengemukakan hipotesis sebagai Audit operasional pada proses produksi yang dilaksanakan secara memadai berperan dalam meningkatkan efektivitas proses produksi di perusahaan. 1.6 Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan studi kasus dengan metode penelitian deskriptif analitis. Menurut Moh. Nasir (1999:71) mengemukakan bahwa:

Bab I Pendahuluan 7 Deskriptif analitis adalah penelitian yang ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasirekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang. Dengan demikian metode deskriptif analitis bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki secara terperinci untuk menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan memperoleh data dari studi lapangan dan pertanyaan lisan dan tertulis. Sedangkan data sekunder dilakukan dengan cara studi literature dan dimaksudkan untuk mendukung kekuatan atau kebenaran data primer, baik dari buku-buku ekonomi, majalah, harian serta peraturan pemerintah. Data yang diperoleh tersebut kemudian akan diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari sehingga dari data tersebut dapat di tarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan cara sebagai berikut: 1) Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian dengan mengadakan peninjauan langsung pada perusahaan yang di pilih menjadi objek penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan hal yang akan diteliti agar lebih meyakinkan dan lebih akurat. Studi lapangan ini dilakukan antara lain dengan cara: (1) Kuesioner Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. (2) Wawancara Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab

Bab I Pendahuluan 8 dengan pejabat yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. (3) Observasi Yaitu pengamatan secara langsung terhadap keadaan perusahaan guna mendapatkan gambaran yang sebenarnya. 2) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian sebagai usaha untuk memperoleh keterangan dan data dengan membaca dan mempelajari bahan-bahan teoritis dari buku-buku literatur, catatan kuliah serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, agar diperoleh suatu pemahaman yang mendalam serta menunjang proses pembahasan mengenai masalah-masalah yang di identifikasi. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada PT. WIKA (Wijaya Karya) INTRADE yang berlokasi di Jalan Raya Burujul Kulon PO BOX 02 Jatiwangi-Majalengka. Waktu yang dipergunakan untuk penelitian mulai bulan April 2007 sampai dengan bulan Juli 2007.