BAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 menurut situs, (http://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1274)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan dewasa ini sangatlah pesat karena

BAB I PENDAHULUAN. angka 250 juta penduduk. Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

1. PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena seluruh

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kebutuhannya. Pengambilan keputusan konsumen itu sendiri adalah proses

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya bank yang bermunculan di Indonesia. Menurut Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian, dimana konsumen benar-benar membeli produk (Philips

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saat ini. Mulai dari pelajar, orang tua dan bahkan para pekerja

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak menjadi suatu masalah. Teknologi informasi memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kinerja baik karena merefleksikan peningkatan sales. Minat beli ulang

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan seorang konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB I PENDAHULUAN. konsumen untuk membeli produknya. Kebutuhan konsumen yang. Dalam persaingan yang tajam seperti ini, keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen untuk membeli suatu produk seperti dijelaskan Darianto (2001 : 56)

BAB 1 PENDAHULUAN. share (pangsa pasar). Aksi saling merebut market share ini dipicu karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, pertumbuhan ekonomi dunia semakin meningkat sejalan UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang akandilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pelaku bisnis untuk menciptakan atau menarik konsumen pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah pemilihan merek pada suatu produk maka terlebih dahulu adalah niat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang,perubahan gaya hidup yang semakin tinggi menutut para pebisnis. memutar otak untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus memperhatikan aspek aspek yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. pesaing berarti tidak kekurangan barang. Hal ini yang membuat konsumen

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. cukup kompleks. Banyak sekali kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kegunaan teknologi tersebut dapat dirasakan manusia sejak banyak bermunculan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan menurut kebanyakan wanita. Hal ini juga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini istilah teknologi tidaklah asing dan

BAB I PENDAHULUAN. produk lain, sehingga konsumen tertarik terhadap produk tersebut. Niat beli dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN. persennya air. Selain oksigen, air memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan bagi suatu perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut memproduksi kebutuhan pembersih badan sehari-hari seperti sabun,

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga

BAB I PENDAHULUAN. dikesampingan lagi pada era digital dan serba modern saat ini. Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diera perdagangan saat ini dengan semakin banyaknya kompetitor

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB I PENDAHULUAN. industri. Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. setiap rumah tangga, dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Suzuki, Kawasaki, TVS, ( Market Motor All Brand Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. peminatnya. Perkembangan motor matic di Indonesia dimulai saat Kymco

BAB 1 PENDAHULUAN. baik barang maupun jasa yang ditawarkan dalam berbagai merek. Persaingan antar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut sangat lah penting dalam pemakaian bedak tabur muka.

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Peta persaingan juga mulai meningkat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia. Begitu pula yang dialami oleh pelaku bisnis. Dalam dunia bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. semakin mengalami perkembangan. Berkembangnya perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga penampilan merupakan hal yang sangat penting bagi wanita hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki Indonesia menjadikannya pasar yang cukup potensial bagi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk melakukan strategi bauran pemasaran dengan baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari kebutuhan tersebut adalah kesehatan dan kebersihan. Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan tingkat kepadatan penduduk yang mencapai 255 juta pada tahun 2015 menurut situs, (http://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1274) Indonesia merupakan salah satu pasar yang potensial bagi suatu perusahaan baik perusahaan dalam negri maupun luar negeri untuk memasarkan produk-produk perusahaannya. Perusahaan dapat menjadi pemenang dalam persaingan apabila perusahaan mampu menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya. Bila perusahaan dapat menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya tentu perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan yang besar pula. Ketatnya persaingan di dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk mengambil langkah dan strategi yang jitu, guna untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor dan demi menjaga eksistensi yang dimilikinya, untuk mempertahankan bahkan meningkatkan keuntungan atau profit yang akan didapatkan. Tanpa strategi yang jitu, perusahaan tidak akan dapat bertahan karena seiring waktu pesaing akan terus muncul bersamaan dengan permintaan konsumen yang kian meningkat. Produk-produk yang ditawarkan pun bervariatif, salah satunya adalah produk Shampo. Shampo umumnya digunakan masyarakat untuk membersihkan rambut dari kotoran-kotoran yang menempel, baik pria maupun wanita. Selain itu juga digunakan untuk merawat kesehatan rambut agar lembut, berkilau, dan mudah diatur. Salah satunya adalah perusahaan Shampo Sunsilk 1

2 yang masuk di Indonesia sejak tahun 1952. Yang berarti Shampo Sunsilk sudah ada di Indonesia selama lebih dari 63 tahun. Namun semakin banyaknya pesaing di era globalisasi ini produk Sunsilk kian terdesak dengan pesaing yang ada seperti Shampo Pantene dan Shampo Clear. Data penjualan Shampo Sunsilk semakin terancam tiap tahun ke tahun seperti pada Tabel berikut : Tabel 1.1 DATA PENJUALAN SHAMPO DI INDONESIA MENURUT SURVEY TOP BRANDS MEREK 2012 2013 2014 PANTENE 29,2% 27,3% 25,1% SUNSILK 20,5% 18,5% 16,5% CLEAR 20,3% 23,1% 22,5% LIFEBUOY 11,7% 11,4% 10,9% Sumber :http://www.topbrand-award.com Dari data tersebut dapat dilihat bahwa penjualan Shampo Sunsilk menduduki posisi ke dua setelah pantene pada tahun 2012, akan tetapi pada tahun 2013 dan 2014 digeser oleh Shampo Clear.Dapat dilihat terjadi persaingan dimana setiap perusahaan saling berebut pangsa pasar. Akan tetapi dari data tersebut berbeda dengan pendapat masyarakat yang mana mereka lebih memilih shampo sunsilk dibandingkan pesaingnya.seperti pernyataan yang ditulis sebagian masyarakat dalam bloggernya yang sudah mengunakan shampo Sunsilk. Sumber: https://akihikoyuuri.wordpress.com/2013/10/23/salah-pilih-shampo/

3 Komentar yang ditulis oleh sebagian masyarakat di bloggernya tentang pengalamanya yang lebih memilih Shampo Sunsilk, yang mana tidak sejalan dengan data top brand index. Saat ini siapa yang tidak mengetahui Shampo Sunsilk dimana Shampo Sunsilk memiliki notabane sudah bertahan selama 63 tahun, sehingga masyarakat mengenal akan Citra Merek dari Shampo Sunsilk.Menurut (Tatik Suryani, 2013 : 86) Citra Merek adalah segala hal yang terkait dengan merek yang ada dibenak ingatan konsumen. Tetapi kenapa penjualan dari Shampo Sunsilk bisa dikatakan kalah dengan produk lainya yang merupakan produk yang dibilang masih baru.dengan pengalaman yang lebih lama dibandingkan yang lainya seharusnya Shampo Sunsilk memiliki kualitas yang baik,tetapi kenapa justru dapat dikatakan kalah dengan produk baru yang penjualanya justru lebih besar dibandingkan Shampo Sunsilk.(Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto,2013) menyatakan Kualitas Produk adalah bagaimana produk itu memiliki nilai yang dapat memuaskan konsumen baik secara fisik maupun psikologis yang menunjuk atribut atau sifatsifat yang terdapat dalam suatu barang atau hasil.shampo Sunsilk memiliki Harga yang lebih rendah dibandingkan pesaing, Tetapi tetap tidak ada perubahan penjualan.apakah strategi harga rendah belum menjamin konsumen tetap loyal pada Shampo Sunsilk. Menurut (Kotler dan Amstrong, 2008 : 345) Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau mengunakan suatu produk atau jasa.

4 Pada penelitian Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto (2013) Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dimana keputusan pembelian konsumen nantinya akan melibatkan diantaranya ada beberapa alternatif pilihan. Citra Merek yang baik, Produk yang berkualitas dan Harga yang sesuai dengan apayang didapat oleh konsumen merupakan hal dasar yang akan menjadikan konsumen loyal kepada produk perusahaan. Dengan adanya fenomena yang terjadi diatas,peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian non-pengguna Shampo Sunsilk. Oleh karena itu peneliti mengangkatjudul Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga terhadap keputusan pembelian Non-Pengguna Shampo Sunsilk di Surabaya 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan data yang telah didapat menunjukkan bahwa adanya fenomena penjualan yang timbul pada produk Shampo Sunsilk seiring dengan menurunyamarket share penjualannya di Indonesia dalam hal penjualan. Berdasarkan hal tersebut, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : a. Apakah Citra Merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna non-shampo Sunsilk disurabaya? b. Apakah Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna non-shampo Sunsilk disurabaya? c. Apakah Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna non-shampo Sunsilk disurabaya?

5 d. Apakah Citra Merek, Kualitas Produk, Harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan pengguna non-pembelian Shampo Sunsilk disurabaya? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas,tujuan pemelian ini adalah untuk menguji : a. Mengujisignifikansi pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian non-pengguna Shampo Sunsilk di Surabaya. b. Menguji signifikansi pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian non-pengguna Shampo Sunsilk di Surabaya. c. Menguji signifikansi pengaruh Harga produk terhadap Keputusan Pembelian non-pengguna Shampo Sunsilk di Surabaya. d. Menguji pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga secara Simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian non-pengguna Shampo Sunsilk di Surabaya. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi : 1. Perusahaan Terutama bagi pihak manajemen perusahaan,dapat menyumbangkan pemikiran yang mungkin berguna bagi perusahaan dalam memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi, memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada

6 saat ini, dan juga mempertahankan eksistensi yang yang telah dicapai perusahaan. 2. Bagi Peneliti Dari hasil penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan penulis,selain itu juga sebagai sarana membandingkan aplikasi dan ilmu dalam praktek sebenarnya dengan teori yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan. 3. Lembaga STIE Perbanas Surabaya Memberikan kontribusi pemikiran bagi ilmu pengetahuan ekonomi, khususnya manajemen pemasaran mengenai Citra Merek,Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian. 1.5 Sistematika Penulisan uraian sebagai berikut : Sistematika penulisan penelitian ini terbagi menjadi lima bab dengan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini memuatlatar belakang pemasalahan yang timbul dalam penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan penjelasan kritis secara teoritis yang menjadi acuan dalam membahas dan menjelaskan mengenai Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian. BAB III : METODE PENELITIAN

7 Bab ini memuat mengenai metode-metode dasarpenelitianyang digunakan, subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, lokasi penelitian, dan teknik pengolahan data. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang gambaran secara umum mengenai penelitian ini, analisis deskriptif maupun statistik, kemudian pembahasan mengenai hasil analisis yang sudah diperoleh. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bagian akhir bagian penelitian yang berisikan mengenai kesimpulan dari hasil yang didapat, pembahasan dari keterbatasan penelitian dan juga saran untuk perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya dimasa yang akan datang.