DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

dokumen-dokumen yang mirip
Sikat Gigi Bersama pada Anak SD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONTROL PLAK. Kontrol plak adalah prosedur yang dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk:

KARTU PENCATATAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

*coret yang tidak perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, apalagi di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini disebabkan karena

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N.

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebersihan mulut merupakan hal yang sangatlah penting. Beberapa masalah

BAB 4 METODE PENELITIAN

Lampiran I LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN FREKWENSI MENYIKAT GIGI TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA KELAS IV SDN 28 MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara selalu menjaga kebersihan gigi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi

LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA/WALI OBJEK PENELITIAN. Kepada Yth, Orang Tua/Wali Ananda :..

GIGI SUSU DAN GIGI PERMANEN D I S U S U N O L E H. Awal saputra. EVy ChRISTIANA SIBAGariang. Murti ningsih. Niwa hafrina. Yona al izz iffah talca

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

Karies gigi dapat menyebabkan manusia tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak sampai tua, mulai dari yang ringan sampai parah.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagian besar pasien dengan kehilangan gigi sebagian. 3 Salah satu kelemahan

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. satu atau lebih gigi asli, tetapi tidak seluruh gigi asli dan atau struktur

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang termasuk karbohidrat seperti

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi. syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi. Oleh : THOMAS RIADI PURBA NIM:

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN EFEK BERKUMUR DENGAN METODE OIL PULLING MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA TERHADAP KONDISI GINGIVA PADA MAHASISWA FKG USU

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang ideal yang dapat menyebabkan ketidakpuasan baik secara estetik

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi, dan kesediaan waktu Bapak/Ibu sekalian, saya ucapkan terima kasih.

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan mulut yang buruk memiliki dampak negatif terhadap tampilan wajah,

BAB I PENDAHULUAN. mikroba pada gigi dan permukaan gingiva yang berdekatan. 1,2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehilangan gigi geligi disebabkan oleh faktor penyakit seperti karies dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan dan penelitian mengenai kesehatan gigi dan mulut pada penderita

INFORMASI KEPADA ORANG TUA/ WALI SUBJEK PENELITIAN. Bapak/ Ibu/ Sdr... Orang Tua/ Wali Ananda... Alamat...

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 13 November sampai. 4 Desember 2008 di Yayasan Lupus Indonesia (YLI).

Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT.

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pengobatan (The World Oral Health Report 2003). Profil Kesehatan Gigi Indonesia

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Jenis Kelamin : Telp/ No. HP :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MURID KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyangga gigi dan karies gigi (Anonim, 2004). Salah satu penyebab terjadinya penyakit

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. Saudara. Saya yang bernama Albert Prawira, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. lengkung rahang dan kadang-kadang terdapat rotasi gigi. 1 Gigi berjejal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN ANAK USIA 7 SAMPAI DENGAN 12 TAHUN TENTANG ORAL HYGIENE BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI SDN JALAN ANYAR KOTA BANDUNG

BAB 2 Data dan Analisa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Gambaran Klinis Karies Botol. atau cairan manis di dalam botol atau ASI yang terlalu lama menempel pada

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa

BAB II TINJAUAN TEORETIS. renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

KESEHATAN GIGI MASYARAKAT: Pelbagai Survei FKG UGM. Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, FKG-UGM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang dapat menyerang manusia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pentingnya Menjaga Oral Hygiene Pada Perawatan Ortodonti.

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

Status kebersihan gigi dan mulut pada remaja usia tahun di SMPN 4 Watampone Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Rasa Takut terhadap Perawatan Gigi dan Mulut. Rasa takut terhadap perawatan gigi dapat dijumpai pada anak-anak di berbagai

HASIL ANALISIS DATA. Kelompok Usia Responden. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tahun 33 64,7 64,7 64,7

THE CONCEPTION OF PLAQUE SCORE ON 7TH GRADE STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 1 GODEAN SLEMAN

Dental Health Education

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. karbohidrat pada plak yang menempel di permukaan gigi. Plak merupakan salah

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. berada pada masa ini berkisar antara usia 6-12 tahun. Penyakit yang sering

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri. Salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. bagi tubuh. Fungsi gigi berupa fungsi fonetik, mastikasi dan. ataupun yang hilang bisa berdampak pada kesehatan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Lampiran 1 Nomor Kartu DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA 12 19 TAHUN ( KUESIONER ) Nama : Usia : Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 1. Apakah fungsi gigi seri?? a. Memotong makanan b. Mengoyak / menyobek makanan c. Menghaluskan makanan 1 2. Apakah fungsi gigi taring? a. Memotong makanan b. menyobek makanan c. Menghaluskan makanan 2 3. Bagaimana bentuk gigi seri pada rahang atas? a. Seperti kapak dan besar b. Membulat dan memiliki dua tonjolan yang hampir sama besar c. Runcing dan panjang 3a d. Berbentuk jajar genjang dan memiliki beberapa tonjolan Dilakukan penunjukan lokasi gigi tersebut 3b

4. Bagaimana bentuk gigi geraham kecil pada rahang atas? a. Seperti kapak dan besar b. Membulat dan memiliki dua tonjolan yang hampir sama besar c. Membulat serta memiliki 1 tonjolan besar dan 1 tonjolan kecil 4a d. Berbentuk jajar genjang dan memiliki beberapa tonjolan Dilakukan penunjukan lokasi gigi tersebut 4b 5. Apakah penyakit pada gigi yang sering terjadi bila gigi tidak dibersihkan? a. Gigi bernanah b. Gigi berlubang ( karies ) c. Gigi patah 5 6. Pada waktu kapan sebaiknya kita menyikat gigi? a. Pagi hari saja b. Malam hari saja c. Pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur 6 7. Bagaimana cara menyikat gigi yang benar? a. Kuat-kuat hanya pada satu sisi b. Kuat-kuat pada seluruh permukaan gigi c. Secara lembut dan perlahan hanya pada satu sisi 7 d. Secara lembut dan perlahan mengenai seluruh permukaan gigi e. Tidak tahu 8. Berapa lama sikat gigi yang telah kita gunakan sebaiknya diganti? a. Tidak usah diganti b. Bila bulu sikat sudah mekar atau setiap 3 ( tiga ) bulan c. 1 ( satu tahun ) d. Lebih dari 1 ( satu ) tahun 8 e. Tidak tahu 9. Pasta gigi apa yang sebaiknya digunakan untuk kesehatan gigi? a. Pasta gigi apa saja b. Pasta gigi yang tidak mengandung fluoride c. Pasta gigi yang mengandung fluoride 9

10. Seberapa sering sebaiknya kita melakukan kunjungan ke dokter gigi? a. 6 (enam) bulan sekali b. 1 (satu) tahun sekali c. Lebih dari 1 (satu) tahun sekali 10 11. Sikat gigi yang bagaimanakah yang sebaiknya diperggunakan? a. Sikat gigi yang bulu sikatnya keras b. Sikat gigi yang ujungnya besar c. Sikat gigi yang buku sikatnya lembut dan ujungnya kecil 11 12. Apakah bila gigi dewasa sudah tanggal / telah dicabut tersebut dapat tumbuh kembali? a. Dapat b. Tidak dapat 12 c. Tidak tahu 13. Apakah bila gigi tidak dirawat dapat menimbulkan penyakit? a. Dapat b. Tidak dapat c. Tidak tahu 13 Skor

Lampiran 2 Lembar pemeriksaan indeks oral higiene Nama : Jenis kelamin : Umur : Data Pemeriksaan Indeks Debris Indeks kalkulus Bu La Bu 6 1 6 6 1 6 Li La Li Indeks kalkulus Indeks Debris OHIS = ODIS + OCIS =..

Lampiran 3 Konsep Penyuluhan PANDUAN CARA MEMELIHARA KESEHATAN RONGGA MULUT BAGI ORANG-ORANG TUNANETRA Pendahuluan : - Pendekatan dan pengenalan diri ( 5 menit ) Metode penyuluhan : - Ceramah - Demonstrasi ( 40 menit ) Materi : 1. Pengenalan rongga mulut Rongga mulut terdiri dari jaringan keras dan jaringan lunak. - Jaringan keras yaitu gigi dan tulang rahang. - Jaringan lunak yaitu gusi, lidah dan mukosa Pembagian dan jumlah gigi dalam rongga mulut manusia : a. Gigi anak-anak ( gigi susu ) yang berjumlah 20 buah gigi b. Gigi orang dewasa ( gigi permanen) yang berjumlah 32 buah gigi Jenis gigi pada orang dewasa: a. Gigi seri => 4 buah pada rahang atas 4 buah pada rahang bawah b. Gigi taring => 2 buah pada rahang atas 2 buah pada rahang bawah

c. Gigi geraham kecil => 4 buah pada rahang atas 4 buah pada rahang bawah d. Gigi geraham besar => 6 buah pada rahang atas 6 buah pada rahang bawah Bentuk gigi - Bentuk gigi seri atas seperti kapak dan besar sedangkan gigi seri bawah kecil dan sempit. - Bentuk gigi taring pada rahang atas dan bawah adalah runcing dan panjang. - Bentuk gigi geraham kecil atas adalah sedikit membulat dan memiliki dua tonjolan yang sama besar, sedangkan gigi geraham bawah lebih kecil dan memiliki satu tonjolan besar dan satu tonjolan kecil. - Bentuk gigi geraham atas adalah bujur sangkar dengan beberapa ( 4 5 ) tonjolan kecil (cusp), sedangkan bentuk gigi geraham bawah adalah jajar genjang dengan beberapa tonjolan kecil Fungsi gigi - Seri : memotong makanan - Taring : mengoyak / menyobek makanan - Geraham kecil : membantu menghaluskan makanan - Geraham besar : menggerus dan menghaluskan makanan. Catatan : Penyuluh memandu penderita tunanetra untuk dapat meraba langsung anatomi rongga mulut pasien sendiri. ( 10 menit )

2. Beberapa penyakit gigi dan gusi. a. Pada gigi Gigi berlubang ( karies gigi ) yang disebabkan oleh bakteri penghasil asam akibat makanan yang tidak terbersihkan pada gigi. b. Pada gusi Penyakit gusi yang sering yaitu gusi bengkak dan mudah berdarah ( gingivitis ) yang disebabkan oleh sisa makanan yang tinggal pada gusi akibat cara penyikatan gigi yang kurang tepat sehingga sisa-sisa makanan yang tinggal di sekitar gigi dan gusi menjadi tempat hidup bakteri sehingga menyebabkan gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah terutama pada saat menyikat gigi. Bila keadaan ini dibiarkan maka akan terjadi penyakit radang yang dapat meluas sampai ke tulang pendukung gigi dan lama kelamaan tulang akan berkurang sehingga menyebabkan gigi menjadi goyang. Pada akhirnya gigi harus dicabut, sehingga mengganggu fungsi pengunyahan dan estetis. ( 5 menit ) 3. Cara penyikatan gigi yang baik dan benar. a. Jenis sikat gigi : - Dianjurkan memilih sikat gigi dengan bulu lunak dan ujung bulu sikat yang membulat, permukaan yang rata dan bertangkai lurus. - Diajarkan cara membedakan bulu sikat yang masih baik dan perlu diganti ( rabakan pada responden mana bulu sikat yang masih baik dan perlu diganti ) b. Metode penyikatan gigi : Metoda Bass Metode BASS => pemandu menyuluh langsung pada gigi penderita - Pegang sikat gigi secara horizontal - Masukkan sikat gigi ke dalam mulut secara horizontal. - Tahapan regio penyikatan gigi :

* Bagian lingual / palatal ( dekat lidah ) Rahang bawah kiri Anterior bawah Rahang bawah kanan Rahang atas kanan Anterior atas Rahang atas kiri * Bagian bukkal / vestibular ( dekat pipi ) Rahang atas kiri Anterior atas Rahang atas kanan Rahang bawah kanan Anterior bawah Rahang bawah kiri * Bagian oklusal / incisal ( gigit ) Rahang bawah kiri Anterior bawah Rahang bawah kanan Rahang atas kanan Anterior atas Rahang atas kiri ( Petugas terlebih dahulu memandu penderita untuk meraba daerah antara gusi dan gigi baru kemudian memandu cara meletakkan sikat ). - Gerakkan sikat gigi maju mundur dan pendek-pendek ± 20 kali pada setiap sisi. - Untuk gigi anterior bagian palatal atau lingual jika sikat gigi tidak dapat diletakkan secara horizontal maka boleh diletakkan secara vertikal. - Penyuluh memandu penderita untuk melakukan penyikatan lidah dan jaringan lunak lainnya dengan perlahan. ( 20 menit ) c. Frekuensi penyikatan gigi : Dua kali sehari yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. d. Lama penyikatan : Lebih kurang 3 ( tiga ) menit atau penyikatan sebanyak 20 kali setiap sisi pada seluruh gigi. e. Pasta gigi yang baik : Pasta gigi yang mengandung fluoride sebab bahan ini dapat memperkuat dan menjaga gigi berlubang.

f. Frekuensi penggantian sikat gigi : Bila bulu sikat sudah mekar ( dapat diketahui dengan perabaan ) atau paling lama tiga bulan sekali. ( 5 menit ) Untuk penyuluhan, waktu yang dibutuhkan adalah 40 menit. Untuk pemeriksaan dan pemberian kuesioner dibutuhkan waktu 30 menit sebelum penyuluhan dan 30 menit setelah penyuluhan. Sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 1 jam 40 menit.