PERILAKU INFORMASI NELAYAN DESA KEDUNGMUTIH KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencarian informasi erat kaitannya dengan kebutuhan akan informasi.

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Masyarakat Pesisir Pantai Di Kabupaten Kepulauan Sangihe JESSICA PRISCA HUMUNE PATAR RUMAPEA NOVIE PALAR

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI STAF PENGAJAR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENELITIAN

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA PROGRAM DOKTORAL DALAM PENYUSUNAN DISERTASI

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA PERPUSTAKAAN PERTUNI DALAM MENGGUNAKAN JAWS SOFTWARE. Oleh: Amalia Nurma Dewi. Pembimbing: Dra. Sri Ati, M.

Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan

Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province ABSTRACT

7 SOLUSI KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH TERKAIT SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DAN PELELANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan

SUGENG PRIYANTO LOGO

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

Universitas Airlangga Surabaya merupakan salah satu universitas negeri terbesar

Jurnal Pustaka Budaya, Vol. 3, No. 2 Juli 2016 PERBANDINGAN TEORI PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MENURUT ELLIS, WILSON DAN KUHLTHAU.

I. PENDAHULUAN. sehingga, Indonesia disebut sebagai Negara Maritim. alamnya mayoritas mata pencaharian masyarakat indonesia setelah petani adalah

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI

ANALYSIS IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DI KABUPATEN PANGKEP

KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk

SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian. Oleh : PRIMA NOVITA BASUKI

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SEMARANG

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN KOTA TEGAL DAN KABUPATEN TEGAL TUGAS AKHIR

Swara Bhumi. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2016

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

KINERJA PENDAMPING DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN JIPUT KABUPATEN PANDEGLANG

BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL. Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi. Namun zaman modern bahkan katanya sudah posmodern masih menyisahkan

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP ANAK AUTIS SKRIPSI

THE CONDITION OF MAIN FACILITY IN THE VILLAGE OF FISH MARKETING PAKNINGASAL BUKITBATU DISTRICT OF BENGKALIS REGENCY IN RIAU PROVINCE

SIKAP NELAYAN TERHADAP PROGRAM UNGGULAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN DELI SERDANG

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

TEMU KEMBALI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SUMBAR

EVALUASI LAYANAN REFERENSI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

ANALISIS AKTIVITAS GURU IPS TERPADU PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS VIII SMP 9 PONTIANAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SERTA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN OLEH PEMERINTAH

PEDOMAN OBSERVASI DAN DESKRIPSI HASIL OBSERVASI

Economic Education Analysis Journal

MODEL PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI (STUDI LITERATUR)

0leh : Bibik Nurudduja,S.Ag,M.H

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

BAB I PENDAHULUAN. swadaya masyarakat Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) tersisa 2,2 juta nelayan dari total jumlah penduduk Indonesia.

SIKAP KETUA RT/RW TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QLUE DENGAN TEORI DIFUSI INOVASI (STUDI KASUS PADA KETUA RT/RW DI WILAYAH KELURAHAN TEBET TIMUR)

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RINGKASAN HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING

PERANAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK PADA KELUARGA NELAYAN

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-158.html MIKM UNDIP Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN WILAYAH PESISIR KABUPATEN DEMAK TUGAS AKHIR

Aulia Paramita Dewi * ), Putut Suharso

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah. Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk

Pendahuluan. Implementasi Program Information Skills di Universitas Indonesia 1. Mohamad Aries 2

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

BAB V PENUTUP. Sabalah. Di kelurahan ini sangat banyak terdapat masyarakat yang menggantungkan

Perilaku Users dalam Pencarian Data dan Informasi melalui New Media

Bonita Septia Jaya A.

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MEMOTIVASI SISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM MP) DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PELATIHAN PENERAPAN TEKNOLOGI FIBER GLASS PADA PERAHU TRADISIONAL DI DESA KARANGSONG

PROSEDUR PELAYANAN PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA MEDAN PETISAH

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI TARUNA ANGKATAN 46 DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG

2015 HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WEBPAC DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

Idham: Kajian kritis pelaksanaan konsolidasi tanah perkotaan dalam perspektif otonomi..., USU e-repository 2008

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Partisipasi Perajin Batik Dalam Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Di Kawasan Kampung Batik Laweyan Surakarta

Nurlaili Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

ANALISIS SIKAP PUSTAKAWAN REFERENSI DALAM MELAYANI MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

Kegiatan Eksplorasi dalam Proses Perilaku Pencarian Informasi Seniman Mural di Institut Kesenian Jakarta

MELIHAT POTENSI EKONOMI BAWEAN pada acara

Abstrak. Kata kunci : dukungan sosial, pensiunan pria, dewasa akhir. Universitas Kristen Maranatha

TINGKAT KEINGINAN PENDUDUK UNTUK BERPINDAH DI DAERAH RENTAN BAHAYA LONGSOR DESA SOKO KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN

Skripsi Oleh : SRI ROCHAYATI NIM X

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP MINAT BACA SISWA-SISWA BERPRESTASI SMK SAKTI GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN. Oleh :

KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari globalisasi informasi. Globalisasi informasi merupakan istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai nelayan. Masyarakat nelayan memiliki tradisi yang berbeda. setempat sebagai referensi perilaku mereka sehari-hari.

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN SISWA SMP N 1 BATANG ANAI

SKRIPSI ANALISIS DAMPAK KENAIKAN BBM TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN NELAYAN DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN OLEH : BIRMANTA GINTING

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR PANTAI UTARA DAERAH KABUPATEN CIREBON

I PENDAHULUAN. dengan mengelola sumber daya perikanan. Sebagai suatu masyarakat yang tinggal

( ). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Manfaat... 3

ABSTRAK. Kata Kunci:Pendekatan PMR, Ekstrakulikuler, Jenis Kelamin, Hasil Belajar Siswa

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Selain itu,indonesia juga merupakan negara dengan garis pantai

PENDAHULUAN. Kondisi kehidupan dan tingkat kesejahteraan nelayan di Sumatera Utara

ASPEK EKONOMI IKAN CAKALANG DI KOTA BITUNG. Oleh : VALENCIA ANGELI KARUNDENG NIM : KERTAS KERJA

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perikanan menjadi salah satu sub sektor andalan dalam

1 SIKAP NELYAN TERHADAP TENAGA PENYULUH PERIKANAN LAPANGAN (Kasus Pada Nelayan Di Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN. berupa laut. Dengan perairan laut seluas total 5,8 juta Km2, Indonesia menyimpan

PERENCANAAN KAMPUNG NELAYAN PASIA NAN TIGO DENGAN PENDEKATAN EMPOWERMENT

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara maritim dengan luas laut seluas 64,85% dari

PENGAWASAN PEMANFAATAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 5 KABUPATEN TANGERANG

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Lentera Pustaka 3 (1): 81-87, 2017 Copyright 2017, ISSN: 2302-4666 print/ 2540-9638 online Available Online at: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/lpustaka PERILAKU INFORMASI NELAYAN DESA KEDUNGMUTIH KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK Yuli Rohmiyati 1, Jazimatul Husna 2, Supriyatna 3 1Prodi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto,SH, Kampus Tembalang, Semarang. Indonesia *)Korespondensi :yulirohmiyati@gmail.com Abstrack This study aims to determine the information needs of fishermen Kedungmutih Village, Wedung District Demak and the behavior of fishermen information Village Kedungmutih, Wedung District Demak. The research method used is qualitative research method. Data collection by observation and interview. Informants in this research is fisherman Kedungmutih Village, Wedung District Demak. The results of this study are the types of information needed by the fishermen is information about the tools to go to sea, information about the weather in the sea, and the correct sea fishing procedures. The purpose of the fishermen's information search is to enable them to do good sea activities, and can increase the abundant catch as they go to sea so as to improve the economy and the future of the family. Also certainly can improve the welfare of their lives. The media used by fishermen to search for information is from television and based on their experience as fisherman. In addition, sometimes information is obtained from extension provided by the government. Obstacles and constraints of fishermen in the search for information is the education of the fishermen is very lacking, lack of counseling, and the means to find information is still lacking. Keywords:information behavior; information needs; fisherman; kedung mutih Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan informasi nelayan Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung Kabupaten Demak dan perilaku informasi nelayan Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah nelayan Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Hasil dari penelitian ini adalah jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh para nelayan adalah informasi mengenai alat-alat untuk melaut, informasi mengenai cuaca di laut, dan prosedur melaut yang benar. Tujuan pencarian informasi para nelayan kedungmutih adalah agar mereka bisa melakukan kegiatan melaut yang baik, dan dapat meningkatkan hasil tangkapan yang melimpah saat mereka melaut sehingga dapat memperbaiki ekonomi dan masa depan keluarga. Juga tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. media yang digunakan para nelayan untuk mencari informasi adalah dari televisi dan berdasarkan pengalaman selama menjadi nelayan. Selain itu juga kadang-kadang informasi didapatkan dari penyuluhan yang diberikan oleh pemerintah. hambatan dan kendala para nelayan dalam pencarian informasi adalah pendidikan yang dimiliki para nelayan sangat kurang, kurang penyuluhan, dan sarana untuk mencari infomasi yang masih kurang. Kata kunci : perilaku informasi; kebutuhan informasi; nelayan; kedung mutih 1. Pendahuluan Indonesia merupakan salah satu negara maritim dengan pantai terpanjang sedunia. Indonesia memiliki potensi kelautan yang begitu melimpah. Kejayaan kelautan tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Indonesia, khususnya kesejahteraan masyarakat pesisir. Kelautan akan sukses dilihat dari kontribusi/ peran nelayan untuk mengembangkan potensi yang ada di daerah pesisir mereka berada. Desa kedungmutih terletak diujung paling utara kabupaten Demak berbatasan dengan kabupaten Jepara. Jarak antara kedung mutih ke pusat pemerintahan kota cukup jauh dan membutuhkan 81

82 Yuli Rohmiyati, Jazimatul Husna, Supriyatna waktu 1-2 jam perjalan menggunakan roda dua untuk sampai di perkotaan. Dengan jarak yang cukup jauh dan kondisi jalanan yang tidak bagus ini berpengaruh terhadap kondisi keseharian dan informasi yang didapatkan para nelayan disana. Para nelayan jarang dan susah untuk mendapatkan informasi yang datang dari pemerintah pusat. Kejayaan kelautan tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Indonesia, khususnya kesejahteraan masyarakat pesisir. Kelautan akan sukses dilihat dari kontribusi/peran nelayan untuk mengembangkan potensi yang ada di daerah pesisir mereka berada. Salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah potensi perikanan yang ada di daerah Demak Jawa Tengah. Kabupaten Demak merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan laut jawa dengan garis pantai yang meluas sampai melingkupi beberapa kecamatan. Bermacam-macam hasil perikanan dan kelautan hadir dan dapat ditemukan di daerah tersebut. Menurut data yang diambil dari website potensi jawa tengah, aktivitas perikanan kabupaten Demak didukung oleh 3.594 perahu dengan berbagai jenis dan ukuran, 3.527 nelayan juragan, 6.848 nelayan pandega, 4.022 petani tambak dan 3.113 petani kolam. Potensi perikanan yang cukup melimpah salah satunya berada di kecamatan wedung tepatnya di Desa Kedungmutih. Desa Kedungmutih merupakan Desa yang bebatasan langsung dengan laut jawa. Dan hampir 50% mata pencaharian di Desa tersebut sebagai nelayan dan 50% nya lagi sebagai tambak garam. Rutininitas keseharian penduduk daerah tersebut adalah berlayar untuk mencari ikan. Berlayar hanya dilakukan pulang-pergi dan tidak menginap dilaut selama beberapa hari. Para nelayan di daerah tersebut akan pergi di pagi hari dan pulang malam harinya atau sebaliknya pergi malam hari dan pulang pagi hari. Penghasilan para nelayan bisa mencapai 1-2 juta sekali berlayar apabila laut sedang ramai, dan hanya akan mendapat 100.000 jika laut sedang sepi. Kemudian dilihat dari peran aktif pemerintah sejauh ini masih belum dirasakan secara nyata oleh warga desa Kedungmutih. Ada bantuan berupa mesin kapal, tetapi sesungguhnya yang dibutuhkan oleh warga adalah keterampilan atau skill untuk membenahi kapal. Kerana percuma saja jika pemerintah memberikan mesin, tapi ilmu dalam mengelolanya masih kurang. Pernah pula warga nelayan di tawari oleh pemerintah sebuah kapal yang besar. Namun mereka menolak karena kebanyakan warga nelayan adalah orang yang hanya bisa melaut untuk sekali saja. Belum bisa berlama-lama di laut karena belum terbiasa. Melihat kondisi masyarakat nelayan yang seperti itu, penelitian ini ingin mengetahui bagaimana kebutuhan informasi para nelayan tersebut dan bagaiamana perilaku pencarian informasi yang mereka lakukan? Hal ini lah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul Perilaku Informasi Nelayan Desa Kedungmutih Kec.Wedung Kab.Demak. Signifikansi Penelitian Kebutuhan informasi muncul karena situasi problematik yang ada pada nelayan Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Jika nelayan dapat mengidentifikasi kebutuhan informasinya maka nelayan dapat menemukan inti permaslahan yang sedang dihadapinya sehingga nelayan dapat mencari dan menemukan informasi yang dapat menyelesaikan permasalahannya tersebut.

Perilaku Informasi Nelayan 83 Jadi hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat praktis bagi nelayan agar memanfaatkan informasi untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan secara teoritis dapat menambah teori pola pencarian informasi nelayan serta mendorong penelitian lanjutan, dengan begitu dapat dipetakan kekuatan masyarakat nelayan sehingga dapat mengembangkan daya saing nelayan. 2. Landasan Teori Salah satu teori paling populer di kalangan peneliti perilaku informasi ( information behaviour) adalah teori karya David Ellis (1987, 1989a, 1989b, 1990). Ia mengembangkan teori perilaku pencarian informasi yang dikaitkannya secara langsung dengan sistem information retrieval. Dalam argumentasinya, Ellis mengatakan bahwa perilaku lebih mudah ditelusuri daripada kognisi, dan bahwa pendekatan perilaku lebih layak digunakan untuk mengembangkan sistem daripada model kognitif. Ellis mengadakan penelitian di kalangan para ilmuwan yang sedang melaksanakan kegiatan sehari-hari mereka, yaitu mencari bacaan, meneliti di lapangan atau di laboratorium, menulis makalah, mengajar, dan sebagainya. Hasil dari penelitian itu adalah sebuah teori untuk menjelaskan perilaku informasi secara umum dalam bentuk serangkaian kegiatan yang terdiri dari : 1. Starting : terdiri dari aktivitas-aktivitas yang memicu kegiatan pencarian informasi 2. Chaining : kegiatan mengikuti rangkaian sitasi, pengutipan atau bentuk-bentuk perujukan antar dokumen lainnya. 3. Browsing : merawak, mengembara tetapi dengan agak terarah di wilayah-wilayah yang dianggap punya potensi. 4. Differentiating : pemilihan menggunakan ciri-ciri di dalam sumber informasi sebagai patokan untuk memeriksa kualitas isi atau informasi. 5. Monitoring ; memantau perkembangan dengan berkonsentrasi pada beberapa sumber terpilih 6. Extracting : secara sistematis menggali di satu sumber untuk mengambil materi atau informasi yang dianggap penting. 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk mengetahui dan memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Subjek penelitian yang dipilih antara lain warga yang berprofesi sebagai nelayan yang telah dipilih oleh peneliti sebagai informan. Pengumpulan data penelitian ini Peneliti mengamati secara langsung nelayan di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Peneliti melakukan wawancara terstruktur dan wawancara mendalam. Selain itu, dilakukan dokumentasi dan studi pustaka untuk mendukung pengumpulan data.

84 Yuli Rohmiyati, Jazimatul Husna, Supriyatna 4. Hasil dan Pembahasan Kedungmutih merupakan suatu desa atau dukuh yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Namun desa yang terletak di pesisir kota Demak yang berbatasan langsung dengan laut jawa dan memiliki kekayaan laut yang besar dan melimpah. Menurut penuturan seorang tokoh masyarakat yang beliau juga adalah sosok yang aktif di koperasi desanya yaitu pak Haji Fatkhul Mu in, beliau menceritakan pada awalnya didesa ini terdapat tiga jenis mata pencaharian yang pernah dilakukan oleh warga. Tiga mata pencaharian itu adalah Pertanian, Pertambakan dan Nelayan. Menurut beliau karena tergerus oleh modernisasi dan bergantinya zaman. Maka lambat laun mata pencaharian itu menyusut menjadi dua kategori yaitu Pertambakan dan Nelayan. Sedangkan pertanian sudah mulai di tinggalkan oleh warga karena kurang produktif. Jika dilihat dari letak geografis secara rinci, Desa kedungmutih terletak di kecamatan Wedung. Tepatnya di sebelah utara yang berbatasan dengan Desa Kedungmalang, Jepara. Sedangkan disebelah timur berbatasan dengan Desa Kedungkarang, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Babalan, serta di sebelah barat berbatasan dengan laut jawa. Menurut penuturan salah seorang anggota Koperasi Simpan Pinjam Margi Rahayu (KSP Margi Rahayu) desa kedungmutih yang kerap disapa Pak Mu in itu, bahwa desa kedungmutih juga terkenal dengan potensi tambak garamnya. Selain itu dari hasil lautnya pun dapat dikatakan melimpah, apabila laut sedang ramai maka penghasilan dari para Nelayan yang melaut bisa kisaran 1-2 juta untuk sekali melaut. Namun itu berlaku sebaliknya jika laut sepi maka penghasilan nelayan kurang lebih hanya 100 ribu untuk sekali melaut. Hal ini dapat diminimalisir atau dicegah jika sumber informasi, sarana dan prasarana memadai. Sedangkan jarak desa dengan pusat kota membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Juga sarana transportasi yang menunjang. Menurut peneliti yang juga pernah melakukan observasi langsung ke Desa tersebut, mendeskripsikan bahwa prasarana jalan yang masih kurang layak (jalan berlobang, tanpa aspal) masih banyak dijumpai di area sekitar menuju lokasi survey. Serta banyaknya pembangunan yang sedang dilakukan dan terlihat nonaktif juga menjadi penyebab. Kemudian secara internal Desa Kedungmutih hampir warga yang menjadi Nelayan kurang mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan profesinya. Seperti cara menggunakan alat secara baik, memanfaatkan sarana, mengetahui kondisi laut yang baik secara efektif. Yang terjadi selama ini adalah para nelayan hanya menggunakan alat sebisa mereka, hanya memanfaatkan setau mereka dan dengan insting atau nalurilah sebagai pemandu utama mereka dalam mengetahui apakah laut baik untuk berlayar ataupun mengetahui sumber ikan yang melimpah. Jadi wajar saja didaerah tersebut masih banyak rumah-rumah atau keluarga miskin. Adapun mereka yang memiliki rumah yang jika dilihat dari luar bagus dan indah. Itu karena hasil dari jerih payah anak atau salah satu anggota keluarga yang mau berdedikasi mencari penghasilan keluar negri atau menjadi TKW di Arab Saudi. Kemudian dilihat dari peran aktif pemerintah sejauh ini masih belum dirasakan secara nyata oleh warga desa Kedungmutih. Ada bantuan berupa mesin kapal, tetapi sesungguhnya yang dibutuhkan oleh

Perilaku Informasi Nelayan 85 warga adalah ketrampilan untuk membenahi kapal. Kerana percuma saja jika pemerintah memberikan mesin, tapi ilmu dalam mengelolanya masih kurang. Pernah pula warga nelayan di tawari oleh pemerintah sebuah kapal yang besar. Namun mereka menolak karena kebanyakan warga nelayan adalah orang yang hanya bisa melaut untuk sekali saja. Belum bisa berlama-lama di laut karena belum terbiasa. Oleh karena itu biasanya setiap perahu berisikan satu sampai dua orang nelayan. Kemudian perilaku informasi merupakan keseluruhan perilaku manusia berkaitan dengan sumber dan saluran informasi, termasuk perilaku pencarian dan penggunaan informasi baik secara aktif maupun secara pasif. Perilaku informasi merupakan berbagai tindakan fisik maupun mental yang dilakukan seseorang ketika menggabungkan informasi yang ditemukan dengan pengetahuan dasar yang pernah dimiliki. Jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh para nelayan adalah Informasi mengenai alat-alat untuk melaut, informasi mengenai cuaca di laut, dan prosedur melaut yang benar. Tujuan pencarian informasi para nelayan kedungmutih adalah agar mereka bisa melakukan kegiatan melaut yang baik, dan dapat meningkatkan hasil tangkapan yang melimpah saat mereka melaut sehingga dapat memperbaiki ekonomi dan masa depan keluarga. Juga tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. media yang digunakan para nelayan untuk mencari informasi adalah dari televisi dan berdasarkan pengalaman selama menjadi nelayan. Selain itu juga kadang-kadang informasi didapatkan dari penyuluhan yang diberikan oleh pemerintah. hambatan dan kendala para nelayan dalam pencarian informasi adalah pendidikan yang dimiliki para nelayan sangat kurang, kurang penyuluhan, dan sarana untuk mencari infomasi yang masih kurang. Berdasarkan teori perilaku informasi menurut Ellis dalam bentuk serangkaian kegiatan yang terdiri dari : a) Starting : terdiri dari aktivitas-aktivitas yang memicu kegiatan pencarian informasi b) Chaining : kegiatan mengikuti rangkaian sitasi, pengutipan atau bentuk-bentuk perujukan antar dokumen lainnya. c) Browsing : merawak, mengembara tetapi dengan agak terarah di wilayah-wilayah yang dianggap punya potensi. d) Differentiating : pemilihan menggunakan ciri-ciri di dalam sumber informasi sebagai patokan untuk memeriksa kualitas isi atau informasi. e) Monitoring ; memantau perkembangan dengan berkonsentrasi pada beberapa sumber terpilih f) Extracting : secara sistematis menggali di satu sumber untuk mengambil materi atau informasi yang dianggap penting. Jika diterapkan dalam penelitian ini, perilaku informasi yang terlihat dari para nelayan tersebut adalah : a) Starting : terdiri dari kegiatan-kegiatan yang memicu pencarian informasi. Dalam hal ini pemicu para nelayan dalam mencari informasi adalah kebutuhan akan bernelayan/

86 Yuli Rohmiyati, Jazimatul Husna, Supriyatna melaut. Biasanya ketidaktahuan mereka akan cuaca, tempat yang banyak ikannya, arah angin, keadaan langit membuat mereka terpicu untuk mengetahui itu semua. b) Chaining : merupakan kegiatan mengikuti rangkaian sitasi, pengutipan atau bentukbentuk perujukan antar dokumen lainnya. Dalam hal ini para nelayan kebanyakan hanya mendapatkan informasi turun temurun dari para pendahulunya. Bentuk perujukannyanya adalah perujukan ke orang bukan ke dokumen. c) Browsing : merawak, mengembara tetapi dengan agak terarah di wilayah-wilayah yang dianggap punya potensi. Dalam hal ini para nelayan biasanya saling bercerita ketika berkumpul dengan nelayan lainnya. Dari perbincangan tanpa arah itu mereka berusaha bertanya tentang hal-hal yang belum mereka ketahui. Sehingga proses browsing inipun mereka lakukan dengan cara lisan. d) Differentiating : pemilihan menggunakan ciri-ciri di dalam sumber informasi sebagai patokan untuk memeriksa kualitas isi atau informasi. Dalam hal pemeriksaan kualitas isi informasi, para nelayan memeriksa kualitas informasi dengan mencobanya langsung. Jadi kebenaran informasi dicek dengan kehidupan riil seorang nelayan. e) Monitoring ; memantau perkembangan dengan berkonsentrasi pada beberapa sumber terpilih. Dalam hal ini para nelayan meningkatkan pemantauan dengan pengalaman bernelayan/ melaut kemudian mereka ceritakan kembali ke teman-teman nelayannya. f) Extracting : secara sistematis menggali di satu sumber untuk mengambil materi atau informasi yang dianggap penting. Selama ini para nelayan menggali informasi dari nelayan satu ke nelayan yang lainnya. Walapun ada juga sumber-sumber informasi dari pemerintah desa atau dari kementerian kelautan. Informasi itupun disampaikan secara lisan juga ke para nelayan. 5. Simpulan Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kebutuhan informasi nelayan adalah mengenai alat-alat untuk melaut, informasi mengenai cuaca di laut, dan prosedur melaut yang benar. Tujuan pencarian informasi para nelayan kedungmutih adalah agar mereka bisa melakukan kegiatan melaut yang baik, dan dapat meningkatkan hasil tangkapan yang melimpah saat mereka melaut sehingga dapat memperbaiki ekonomi dan masa depan keluarga. Adapun perilaku informasinya masih cenderung dengan informasi lisan dan informasi turun temurun. Daftar Pustaka Ellis, David. 2001. Ellis s Model of Information-Seeking Behaviour. Department of Information Studies, University of Sheffield, United Kingdom. Ellis,D. 1993. Modelling the information Seeking pattern of academics Researchers : a grounded theory approach, Library Quarterly,63(4)649486

Perilaku Informasi Nelayan 87 uhlthau, Carl C., 1991. Inside the searching process: information seeking from the users user s perspective. Jounal of the American Society for Iinformation Science, 42 (5), 362 Pendit, Putu Laxman. 1993. Pendekatan berorientasi pemakai dalam kajian tentang perpustakaan dan sistem informasi." Makalah disampaikan pada Temu ilmiah dua hari: Perpustakaan dan teknologi informasi. Perpusnas RI, 8-9 Juni 1993. Jakarta: Perpustakaan Nasional R I., : 1-11. Suyanto, 1993. Studi tentang karakteristik pemakai informasi. Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia, 15 (3-4) : 57-64.