BAB I PENDAHULUAN. perekonomian global yang melanda perekonomian negara-negara di dunia dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi di era globalilasi seperti sekarang, banyak masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap individu dalam jenjang waktu masa hidupnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB V PENUTUP. 1. Exchange rate, GCG (kepemilikan institusional, komite audit, ukuran dewan

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya transaksi bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari

PENGARUH KURS DOLLAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI. (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEI) Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan

BAB I PENDAHULUAN. Index Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat diketahui perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 (empat) Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan

BAB I PENDAHULUAN. indonesia. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. pasang surut perekonomian suatu negara. Lembaga keuangan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dari investasi itu sendiri. Demi mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dana jangka panjang. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai pasar ekuitas

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator yang penting dalam kegiatan pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

ANALISIS PENGARUH KURS VALAS, LAJU INFLASI DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA)

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia pada tahun 2015 meningkat sekitar 5,8 persen.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seperti yang kita lihat beberapa tahun belakangan ini telah terjadi gejolak perekonomian global yang melanda perekonomian negara-negara di dunia dengan fluktuasi yang sangat signifikan. Hal ini bisa kita lihat dari angka-angka indeks harga saham gabungan setiap negara di dunia yang merupakan cerminan kondisi seluruh sektor perindustrian yang ada dalam negara tersebut. Gejolak ini mulai nampak jelas sejak awal tahun 2006. Harga indeks saham gabungan di hampir setiap negara mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Di sebagian besar negara-negara di dunia, kenaikan indeks harga saham gabungannya telah memecahkan rekor harga pada level tertinggi sepanjang sejarah perekonomiannya di triwulan pertama tahun 2008. Pada tahun yang sama, kondisi perekonomian tiba-tiba berbalik arah dengan penurunan yang sangat kencang tidak tertahan mencapai persentase penurunan terbesar sepanjang sejarah perekonomian dunia. Bahkan di beberapa negara transaksi bursa sahamnya terpaksa ditutup oleh pemerintah guna menghindari penurunan harga yang tidak tertahan tersebut. Kondisi ini juga melanda perekonomian di Indonesia dimana aktifitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat ditutup selama tiga hari kerja (sumber Http//www.financeroll.com). Kondisi perindustrian secara keseluruhan di Indonesia dapat kita lihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Perubahan yang sangat drastis ini tentunya didasari berbagai faktor yang keberadaannya saling mempengaruhi. 1

2 Pertumbuhan ekonomi di dalam suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dalam mengatur kelancaran sirkulasi arus uang yang beredar di masyarakat. Jika sirkulasi keuangan mudah diakses dan dapat berjalan dengan lancar, secara otomatis akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakatnya untuk dapat lebih maju. Untuk masyarakat yang memiliki dana lebih dapat menyimpan dananya di bank dalam bentuk tabungan atau deposito dengan keuntungan dapat memperoleh sejumlah tingkat bunga tertentu. Sebaliknya bagi pihak yang membutuhkan dana dapat melakukan peminjaman dengan kompensasi membayar sejumlah bunga dalam jangka waktu tertentu. Selain dalam perbankan, penghimpunan dana ini dapat juga dilakukan di pasar modal. Sesuai dengan arti pasar yang kita ketahui selama ini, pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Jika setelah harga serta kualitas barang/jasa disepakati, baru terjadilah transaksi. Begitu juga dengan pasar modal, jika penawaran dan permintaan telah disetujui oleh kedua belah pihak, maka terjadilah transaksi. Perbedaan antara pasar modal dengan pasar tradisional adalah dari segi produk yang diperdagangkan. Produk yang diperdagangkan di pasar modal adalah surat berharga, surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan derivatif dari efek. Barang yang diperdagangkan di pasar tradisional/supermarket adalah berbagai barang kebutuhan dari sabun sampai lemari es tersedia disana. Pada iklim investasi yang berkembang, suatu perusahaan tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan akan dana segar. Dana tersebut dibutuhkan untuk membiayai investasi, baik untuk pengembangan usaha, menambah modal kerja, ataupun expansi usaha. Kebutuhan akan dana segar tersebut dapat saja dibiayai dari

3 sumber pembiayaan konvensional seperti bank, ataupun meminjam pada institusiinstitusi keuangan lainnya. Jika ingin memperoleh dana dari sumber pembiayaan konvensional kita harus memiliki agunan, juga kewajiban untuk membayar bunga yang dibebankan oleh pemberi kredit, tidak seperti halnya jika kita memperoleh pembiayaan dari pasar modal. Perusahaan yang ingin memperoleh dana segar dari pasar modal cukup mengajukan prospek dan keuntungan ke depan dari investasinya serta laporan kegiatan penggunaan dana yang didapat nanti. Sebagai balasannya, perusahaan harus memberikan deviden (keuntungan dari kegiatan investasinya) kepada pemegang saham, jika untung. Pada kondisi untung pun, kalau perusahaan tersebut tidak ingin membagikan devidennya juga masih diperbolehkan, tentunya dengan alasan yang bisa diterima pada saat rapat umum pemegang saham, misalnya saja keuntungan tersebut digunakan untuk menambah modal kerja. Jika rugi, maka perusahaan tidak diharuskan membayarkan devidennya. Bagi perusahaan, hal ini sangat menguntungkan karena tidak lagi dipusingkan untuk pengembalian dana, baik pinjaman pokok ataupun bunga. Lain halnya jika perusahaan tersebut meminjam pada bank, setiap bulannya harus mengembalikan pinjaman berikut bunganya. Kosekuensi bagi perusahaan yang telah menjual sahamnya di pasar modal adalah proporsi kepemilikan saham atas perusahaan tersebut menjadi berkurang, karena sebagian sahamnya sudah dimiliki oleh publik/investor. Dampak secara makro dengan hadirnya pasar modal akan meningkatkan ekonomi negara tersebut. Ketersediaan modal yang murah ini akan mendorong iklim investasi yang ada dan dapat mempercepat perkembangan perusahaan-perusahaan di

4 negara tersebut, karena perusahaan dapat memperoleh dana untuk melanjutkan kegiatan investasinya dengan mudah. Hal ini akan mempunyai efek ganda kepada negara dan masyarakat, karena dengan berkembangnya investasi dan pendapatan perusahaan-perusahaan tadi, secara langsung ikut memberikan andil penerimaan negara seperti pajak, tenaga kerja, ekspor, dll. (Putra.2005: 9-12) Sebelum para investor memutuskan untuk melakukan suatu investasi, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah tingkat inflasi. Inflasi merupakan fenomena ekonomi utama yang terjadi di setiap negara, terutama pada negara-negara yang sedang berkembang. Berbagai perdebatan baik lingkup nasional, regional bahkan internasional pun tak kunjung henti memperbincangkannya di berbagai forum. Tingkat inflasi yang tinggi memiliki dampak yang sangat besar terhadap perekonomian suatu negara jika pemerintahan negara yang bersangkutan tidak segera mengatasinya, karena akan mendongkrak kenaikan harga barang-barang secara umum di negara yang bersangkutan. Daya beli masyarakat pun secara otomatis akan menurun sehingga menyebabkan terganggunya roda perekonomian di negara tersebut. Melihat kondisi perekonomian yang terjadi saat ini, saya rasa topik tersebut merupakan kajian yang sangat menarik untuk dibahas dalam skripsi ini dengan judul Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. (Putra.2005: 55) 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah disebutkan di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

5 1. Bagaimana perkembangan tingkat inflasi dan indeks harga saham gabungan (IHSG) dari periode 1 Januari 2006 sampai 31 Desember 2008? 2. Apakah inflasi berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) dari periode 1 Januari 2006 sampai 31 Desember 2008? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perkembangan tingkat inflasi dan indeks harga saham gabungan (IHSG) dari periode 1 Januari 2006 sampai 31 Desember 2008. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh inflasi terhadap index harga saham gabungan (IHSG) dari periode 1 Januari 2006 sampai 31 Desember 2008. 1.4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya: 1. Penulis, untuk memperdalam ilmu yang telah dipelajari pada masa perkuliahan dan dapat saya pergunakan dalam menganalisa pergerakan pasar yang akan terjadi di masa yang akan datang sehubungan dengan adanya pengaruh dari tingkat inflasi. 2. Investor, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menginvestasikan dananya di pasar modal sehubungan dengan adanya faktor inflasi.

6 3. Pihak lain, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembacanya dan dapat dijadikan referensi, khususnya untuk masalahmasalah yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini. 1.5. Kerangka Pemikiran Dalam dunia perekonomian, fluktuasi pergerakan harga selalu berubah-ubah setiap saat namun pada kondisi tertentu fluktuasi dapat terjadi secara signifikan diluar perkiraan para pelaku pasar. Kondisi ini dapat kita lihat dari angka indeks harga saham gabungan di sebagian besar negara-negara di dunia pada periode 1 Januari 2006 hingga 31 Desember 2008. Dalam periode ini telah terjadi kenaikan harga secara signifikan dan kemudian dilanjutkan dengan penurunan yang signifikan juga. Hal ini pun terjadi dalam perekonomian di Indonesia pada periode tersebut sebagai dampak dari cepatnya pasar merespon situasi politik dan ekonomi yang terjadi di dalam dan luar negeri. Investasi itu sendiri secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu investasi dalam bentuk aktiva nyata yang sering disebut real assets (seperti rumah, hotel, bangunan pabrik, dll) dan investasi dalam bentuk aktiva keuangan atau financial assets (seperti pembelian saham, obligasi, dll) Pada dasarnya setiap negara di dunia menginginkan perekonomiannya terus berkembang, namun untuk mencapainya tidaklah semudah seperti yang kita bayangkan karena sangat banyak faktor external dan internal perusahaan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian tersebut. Faktor external yang dimaksud adalah mengenai kurs, inflasi, tingkat suku bunga dan lain-lain. Faktor internal lebih kearah kualitas sumberdaya manusia, manajemen perusahaan dan lain-lain.

7 Pemerintah dalam suatu negara salalu berupaya untuk menekan tingkat inflasi serendah mungkin guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya namun tidak semua faktor yang ada itu bisa dikendalikan oleh pemerintah karena perekonomian itu sendiri terbentuk secara murni dari mekanisme pasar di dalam dan luar negri, yaitu bergantung pada penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar tersebut. Secara tidak langsung inflasi dapat mempengaruhi keputusan investasi masyarakat, dalam hal ini dapat mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan suatu negara. Dalam berinvestasi, para investor dihadapkan pada situasi ketidakpastian, oleh karenanya investor dituntut untuk lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan investasinya. Jika keadaan politik dan perekonomian setabil, maka para investor dapat dengan mudah memilih bentuk investasinya dan memperkirakan berapa jumlah perolehan dari investasinya tersebut dimasa yang akan datang. Inflasi merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keputusan masyarakat untuk berinvestasi karena nilai dari suatu aset dapat berubah setiap waktu seiring dengan berubahnya tingkat inflasi. Oleh karena itu penulis akan melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai tingkat inflasi dan indeks harga saham gabungan di dalam skripsi ini.

8 Secara sistematis kerangka pemikirannya dapat kita lihat dalam bagan dibawah ini: Perekonomian Ekonomi dunia Negaranegara di Dunia Perekonomian di negara-negara lain Perekonomian di Negara Indonesia Aktiva Nyata Aktiva Keuangan Faktor yang mempengaruhi keputusan investasi Faktor internal Faktor eksternal 1. Manajemen perusahaan 2. Kualitas SDM 3. dll Kurs Inflasi Suku bunga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Gambar 1.1. Alur kerangka pemikiran Keterangan gambar: Tidak diteliti Diteliti

9 1.6. Hipotesis Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran, maka penulis membuat hipotesisnya adalah sebagai berikut: H 0 : Inflasi tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan H 1 : Inflasi berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan