BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Kilas Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT Telkom Access)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sekilas Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Pada bab ini akan diawali dengan pembahasan sejarah mengenai PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. menyediakan layanan InfoCom, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline)

BAB 1 BAB 1. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Sekilas tentang Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan Visi, Misi dan Logo perusahaan 1. Visi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, pasar dan teknologi baik secara geografi maupun batas-batas budaya,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication. I. Pendahuluan. II. Study Case

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi telepon bergerak adalah penurunan pendapatan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. PT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam

BAB II PT. TELKOM MEDAN. penyelenggara informasi dan Telekomuniasi (InfoComm) serta penyedia jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan bisnisnya dari layanan dengan portofolio POTS (Plain Ordinary

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

BAB II PROFIL PT. TELKOM MEDAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan. network provider) yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya PT.

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM INDONESIA. jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users

BAB I PENDAHULUAN. Become a Dominant Infocom Player in the Region, bergerak dalam bisnis

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

I. PENDAHULUAN. Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin. menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

UTILITY COMPUTING Segala hal mengenai Utility Computing dan Cloud. Oleh: Abdullah Adnan Dosen: I Made Andhika

PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi. a. Profil Perusahaan

Cloud Computing Windows Azure

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi.

BAB III LANDASAN TEORI

KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

BAB I PENDAHULUAN. dan banyak tantangan yang akan dihadapi oleh semua pelaku usaha. Sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi juga mengalami. perkembangan yang pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin pesat, mempermudah proses pengambilan keputusan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

Information the key to success. Information the key to success

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

Komputasi Awan sebagai Pendorong Transformasi Digital dan Teknologi Keuangan. Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi

COMPANY PROFILE. Visi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan orang lain dalam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WILAYAH TELEKOMUNIKASI JAWA BARAT SELATAN UNIT CONSUMER SERVICE

I. PENDAHULUAN. Dunia telekomunikasi yang sekarang ini berkembang, bermula dari. ditemukannya alat komunikasi sederhana oleh Alexandre Graham Bell

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and Edutainment) yang terbesar di Indonesia.Pengabdian Telkom berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula Telkom telah mengalami berbagai transformasi. Perkembangan zaman telah membuat berbagai perubahan antara lain perubahan kondisi lingkungan (makro dan mikro), perkembangan teknologi dan ketatnya persaingan industri teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia. Hal ini mendorong Telkom untuk melakukan perubahan transformasi menjadi New Telkom Indonesia yang merupakan transformasi dalam bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi dan juga sumber daya manusia. Transformasi tersebut resmi diluncurkan kepada pihak eksternal bersamaan dengan New Corporate Identity tanggal 23 Oktober 2009. Sejalan dengan lahirnya New Telkom Indonesia, dengan berbekal pencapaian dan pengakuan yang telah diperoleh Telkom, dan penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, 1

kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, Telkom menjadi model korporasi terbaik Indonesia serta didukung dengan semangat baru manajemen dan seluruh karyawan Telkom berupaya mempersembahkan profesionalitas kerja, serta produk dan layanan terbaik bagi pelanggan dan stakeholders. GAMBAR 1.1 LOGO PT. TELKOM GAMBAR 1.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber: www.telkom.co.id 2

Sumber profil perusahaan : Annual Report PT TELKOM 2009 a. Bidang Usaha Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya. b. Aspek Operasi dan Pemasaran 1) Aspek Operasi TELKOM merupakan penyedia utama terbesar layanan telekomunikasi sambungan telepon tidaak bergerak di Indonesia. Selain itu, TELKOM juga menyediakan beragam layanan telekomunikasi lainnya, termasuk layanan interkoneksi, jaringan, data dan internet. TELKOM melaporkan pendapatan dalam kategori sebagai berikut : a. Telepon tidak bergerak (yang terdiri dari telepon tidak bergerak kabel dan tidak bergerak nirkabel) dan termasuuk sambungan telepon internasional. b. Seluler c. Interkoneksi d. Jaringan layanan e. Data, internet, dan jasa teknologi informasi f. Pola Bagi Hasil (PBH) g. Layanan lain (termasuk pendapatan dari direktori telepon dan pengelolaan gedung) 2) Aspek Pemasaran Perusahaan mendistribusikan dan menjual produk dan layanan utamanya, termasuk layanan telepon tidak bergerak 3

nirkabel, tetapi tidak termasuk layanan telepon seluler, melalui saluran distribusi utama berikut ini: a. Walk-in customer service points. Pelanggan memiliki akses ke produk dan layanan tertentu dalam walk-in customer service point ini; b. Tim Account Management (AM). Tim AM mempromosikan produk dan layanan TELKOM dengan cara yang terpadu untuk pelanggan bisnis dan operator telekomunikasi berlisensi lainnya; c. Dealer resmi dan gerai retail. Tersebar di seluruh Indonesia dan terutama menjual kartu telepon dan langganan, paket perdana, dan voucher TELKOMFlexi. Dealer independen dan gerai retail membayar untuk seluruh produk yang mereka terima dengan potongan harga, beroperasi secara non-eksklusif, dan juga dapat menjual produk dan layanan opertor lain d. Situs web. Melalui situs web TELKOM, pelanggan dapat memperoleh informasi mengenai produk dan layanan utama dari TELKOM dan mendapatkan akses ke produk multimedia e. Telepon Umum. Pelanggan dapat melakukan panggilan lokal melalui telepon umum. Program komunikasi pemasaran TELKOM mencakup penggunaan iklan cetak dan televisi, layanan untuk pelanggan dan personil distribusi, infrastruktur dan kampanye promosi khusus untuk memperkuat merek dagang, meningkatkan profil 4

dan mendidik masyarakat umum mengenai TELKOM dan produk serta layanannya. TELKOM terus mengembangkan program komunikasi pemasaran untuk mempromosikan seluruh bisnis utamanya, karena TELKOM tengah berupaya mengembangkan diri menjadi penyedia telekomunikasi dengan layanan lengkap. 1.1.2 Visi dan Misi Visi Perusahaan To become a leading InfoCom player in the region yaitu menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di kawasan regional. Berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. Misi Perusahaan Memberikan layanan "One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. 5

1.2 Latar Belakang Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan yang sekarang atau keputusan yang akan datang (Davis, 2003). Sedangkan pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik, informasi elektronik didefinisikan sebagai satu atau sekumpulan data elektronik yang termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenis huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau performasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahami. Lalu mengapa masalah informasi ini menjadi sebuah hal yang memiliki dampak yang besar terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan? Termasuk didalamnya dampak positif dan dampak negatifnya. Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan perusahaan untuk mengelola dan menghasilkan informasi yang berguna untuk memperoleh competitif advantage dalam industri yang menjadi core bisnis perusahaan tersebut. Konsekuensi dari hal tersebut adalah membuat perusahaan menjadi tergantung terhadap teknologi informasi tersebut dan aset informasi menjadi hal yang vital dalam keberlangsungan kegiatan suatu perusahaan (Power, 2002). Dalam teknologi komputasi informasi modern model yang mulai digunakan adalah model grid computing dan cloud computing. Grid 1

computing berbasis kepada utilisasi dan ketersediaan dalam jaringan, dengan kata lain grid computing adalah sharing dan penggunaan otomatis distribusi domain yang tersedia dalam internet dari berbagai komputasi dan sumber data yang terpisahkan dan terkumpul secara aggregated yang berinteraksi dalam virtual computing (Lai et al., 2004). Grid computing ini mempunyai arsitektur tingkat sentralisasi yang desentralisasi (Patel et al., 2011). Sedangkan Cloud Computing merupakan teknologi informasi yang memanfaatkan layanan internet dengan menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan memelihara data dan aplikasi. Berlawanan dengan Grid computing yang desentralisasi, cloud computing memiliki karakteristik tersentralisasi untuk tujuan kemudahan manajemen dan menghemat biaya. Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. jenis pengelolaan sistem informasi yang digunakan lebih kearah cloud computing atau tersentralisasi. Cloud computing menurut NIST (National Institute of Standards and Technology) memiliki definisi suatu model penyediaan sumber daya komputasi atau teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) yang memungkinkan pelanggan dapat "menyewa dan menggunakan sumber daya sesuai kebutuhannya (on-demand) berbasis internet (Mell and Grace, 2009). Dan menurut Wang, Cloud Computing haruslah memiliki kehandalan layanan dalam hal jaminan Quality of Service, Cloud computing which aims to provide reliable, customized and QoS guaranteed computing dynamic environments for end-users (wang, 2008). Layanan ini sangat menguntungkan perusahaan pengguna cloud computing karena dengan Infrastruktur yang inovatif dari cloud computing dapatmemberikan sebuah solusi penyimpanan yang dapat diukur, berkinerja tinggi namun tidak mahal. 2

Yang menarik dari Cloud Computing adalah layanan ini dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kebutuhan system informasi, baik itu perupa investasi hardware, software, sumberdaya manusia, maupun enerji yang dikeluarkan secara signifikan. Menurut hasil penelitian dari CEBR (center for economic and business research) tahun 2010 terhadap 5 negara di Eropa yaitu Prancis, Jerman, Itali, Spanyol, dan Inggris yang telah mengimplementasikan cloud computing, layanan mampu menghemat biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengelola sistem informasi sebesar 31 79% untuk public cloud, 37.4% untuk private cloud, dan 38,4% untuk solusi hybrid cloud. Menurut laporan CBER tersebut dengan diimplementasikannya cloud computing, dapat membuka lapangan kerja baru yang berbasis ICT. Mentri komunikasi Inggris, Ed Vaizey mengatakan Cloud computing dapat memberikan kontribusi besar bagi perekonomian. Cloud computing offers real economic benefits for both the public and business. Dimana menurut ekspektasi CBER pada periode 2010-2015 cloud computing di Inggris dapat memberikan 26.2 miliar dan menyerap tenaga kerja sebesar 289.000 pekerja. Sedangkan kondisi di Indonesia adalah pada tahun 2010, market size cloud service di Indonesia diperkirakan mencapai $265,9 juta. Disamping keuntungan dari fleksibilitas, kinerja tinggi dan solusi menghemat biaya dari cloud computing, timbul isu yang menarik tentang bagaimana dengan keamanan informasi yang disimpan di data center milik penyedia layanan cloud computing. Dimensi keamanan data itu sendiri terdiri dari confidentiality, integrity dan avaliability (Peltier, 2003). Karena berdasarkan salah satu dimensi keamanan data yaitu Availability, cloud computing menaruh semua data dari client dalam satu wadah yaitu data center milik penyelenggara layanan cloud computing untuk memudahkan 3

manajemen namun menimbulkan tindakan ini menimbulkan resiko yang cukup besar bagi keamanan informasi karena jika terjadi hardware failure pada data center tersebut maka data yang tersimpan pada data center tersebut akan tidak dapat di akses atau tidak available lagi (Ma, 2007). Tidak hanya availability saja yang menjadi masalah, dimensi lain seperti confidentiality dan integrity juga perlu dikaji. Contohnya untuk integrity yang berarti menjaga reliabilitas data yang tersimpan salah satu yang sering terjadi adalah rusaknya data yang disimpan karena infeksi virus berjalan tanpa permisi dan tanpa sepengetahuan pemilik sistem komputer, disamping itu jenisnya sangat beragam. Serangan virus pertama yang populer adalah virus Morris yang menyerang sistem jaringan Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1988 serta berbagai instalasi jaringan perguruan tinggi, kerugian finansial mencapai $98 juta. Karena penyelenggara cloud computing bertanggung jawab dengan keamanan data client yang disimpan pada data center. Jaminan keaman data juga menjadi faktor penting dalam hal trust terhadap penyedia cloud computing (Carlos, 2008). Sedangkan untuk dimensi confidentiality yang berarti menjaga sistem agar terhindar dari penyusup dan pembatasan wewenang perlu dipertanyakan keamanan dari sistem informasi perusahaan berbasis cloud computing yang diadopsi oleh PT Telekomunikasi Indonesia tbk. Dikarenakan perusahaan sangat bergantung terhadap teknologi informasi didalam cloud computing tersebut dan aset informasi menjadi hal yang vital dalam keberlangsungan kegiatan suatu perusahaan maka dikhawatirkan penyusup yang dapat mencuri informasi milik perusahaan akan menjadi masalah yang serius dikemudian hari. PT Telekomunikasi Indonesia tbk., sendiri mengadopsi system informasi untuk kebutuhan internal yang berbasis cloud computing dengan 4

model privat cloud dan juga pada tahun 2011 meluncurkan produk cloud computing kepada publik. Dari kajian diatas cloud computing memang menawarkan fleksibilitas, kemudahan dan efisiensi biaya namun berdasarkan teori keamanan informasi cloud computing justru memiliki pemicu celah keamanan. Sampai saat ini belum tampak masalah yang berarti dalam mengadopsi sistem cloud computing tersebut, tetapi dalam hal keamanan informasi alangkah lebih baiknya melakukan pencegahan dengan mengantisipasi celah yang berpotensi menghasilkan dampak kerusakan serius terhadap gangguan keamanan informasi di kemudian hari. Berdasarkan fenomena di atas, dan didukung dengan teori-teori serta dilengkap dengan data dan fakta yang ada, maka penelitian ini dilakukan dengan mengambil Judul Analisis Implementasi Information Security Management pada Sistem Informasi PT Telekomunikasi Indonesia. 1.3 Perumusan Masalah a. Bagaimana implementasi Information Security Management di PT Telkom? b. Bagaimana tanggung jawab PT Telkom terhadap keamanan informasi yang tersimpan pada sistem informasi internal perusahaan? 1.4 Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui implementasi Information Security Management di PT Telkom. b. Untuk mengetahui tanggung jawab PT Telkom terhadap keamanan informasi yang tersimpan pada layanan sistem informasi internal perusahaan 5

1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Dengan ditemukannya bagaimana implementasi Information Security Management pada PT Telkom tbk, penelitian ini diharap dapat menambah wawasan, serta memperluas gambaran bagaimana tanggung jawab PT Telkom untuk menjaga keamanan data dan memperoleh kepercayaan user pada sistem informasi internal perusahaan di PT Telkom tbk. 2. Manfaat Keilmuan Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk pengembangkan sistem informasi manajemen dan Bisnis teknologi informasi, terutama dalam keamanan informasi. 6

1