BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah, DPR, dan perguruan tinggi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat yang secara tidak langsung dapat

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tingkat kelengkapan pengungkapan (disclosure) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba. Dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik dan pengungkapan corporate social responsibility

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini masyarakat semakin peduli dengan lingkungan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

17 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. unit defisit (emiten/borrower). Sedangkan untuk menjalankan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengatasi kerusakan lingkungan. Di antaranya konsumen, stakeholder,

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. direflesikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

BAB I PENDAHULUAN. maupun kualitas dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskannya konsep social responsibility yang merupakan kelanjutan konsep

BAB V PENUTUP. data sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna. Perseroan Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, termasuk aktivitas tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemisahan antara pengelola perusahaan (pihak manajemen atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini arus globalisasi bergerak semakin cepat dan hal ini memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai. 1. Mekanisme Corporate Governance, secara parsial mempunyai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat memantau perkembangan perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Khoirudin (2013) berpendapat bahwa Corporate Social Responsibility. berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya pemilik, serta jendela informasi yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. seperti polusi udara, limbah pabrik dan eksploitasi hasil alam yang berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perindustrian (perusahaan), mengambil peran besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, melainkan dari segi sosial dan lingkungan. Penerapan Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perusahaan di tengah masyarakat, secara langsung. lingkungan di sekitarnya. Dampak positif yang mungkin timbul adalah

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal terutama investor dengan menjual saham biasa dan saham preferen.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak baru dalam industri tersebut, yaitu persaingan antar perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, yaitu perusahaan dapat menyerap lapangan pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN. (mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan hal tersebut, dunia usaha pun semakin menyadari bahwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis utamanya perusahaan. Masyarakat semakin kritis dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggal 19 Oktober Pada saat itu pengaruh financial perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan serta

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah, DPR, dan perguruan tinggi terus mendorong perusahaan-perusahaan untuk peduli serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau corporate social responsibility (CSR). Namun, respons pelaku bisnis terhadap dorongan tersebut masih rendah. Suatu hasil survei baru-baru ini melaporkan bahwa kepedulian korporasi di Indonesia terhadap isu-isu CSR sangat rendah. Alasan utama mengapa pelaku bisnis kurang peduli pada CSR karena mereka menganggap hanya buang-buang uang dan tidak membawa manfaat. (suaramerdeka.com, 14 Oktober 2010) Masih ada kontroversi tentang corporate social responsibility (CSR) di kalangan pengusaha. Ada yang berpendapat perusahaan seharusnya tidak memiliki tanggung jawab sosial, karena tanggung jawab perusahaan hanya memaksimalkan keuntungan kepada para pemegang saham dan menaati hukum. Ada pula yang berpendapat, tanggung jawab perusahaan mencakup beberapa isu antara lain lingkungan kerja, hubungan dengan masyarakat sekitar, dan perlindungan terhadap lingkungan. (Suara Merdeka, 27 Agustus 2013) Hingga Desember 2013, di wilayah Kabupaten Semarang telah berdiri lebih kurang 700 perusahaan skala kecil hingga besar. Hanya saja, berdasarkan 1

2 pantauan instansi terkait baru sekitar 20 perusahaan yang sudah aktif rutin menyalurkan corporate social responsibility (CSR). (Suara Merdeka, 6 Desember 2013) Saat ini tingkat pelaporan dan pengungkapan CSR di Indonesia masih relatif rendah. Selain itu, yang dilaporkan dan diungkapkan sangat beragam, sehingga menyulitkan pembaca laporan tahunan untuk melakukan evaluasi. Pada umumnya yang diungkapkan adalah informasi yang sifatnya positif mengenai perusahaan, sehingga laporan tersebut pada akhirnya hanyalah merupakan alat public relation perusahaan dan bukan sebagai bentuk akuntabilitas perusahaan ke publik. Pelaporan saja tidaklah cukup untuk tercapainya akuntabilitas, pelaporan tersebut perlu didukung oleh infrastruktur yang mendorong perusahaan untuk melaksanakan dan melaporkan CSR secara obyektif. (Sidharta Utama, Artikel UI, 14-11-2007) Kesadaran publik atas pentingnya CSR semakin meningkat akhir-akhir ini, namun belum sampai pada tingkat publik mempunyai kekuatan untuk menekan perusahaan untuk melaksanakan dan melaporkan kegiatan CSR. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa belum berjalannya infrastruktur pendukung pelaporan CSR bisa jadi menjelaskan mengapa tingkat pelaporan CSR di Indonesia relatif rendah. (Sidharta Utama, Artikel UI, 14-11-2007) Beberapa negara telah menetapkan keharusan mengenai perlunya pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR), meskipun kesepakatan alat ukur terhadap kinerja sosial dan lingkungan belum tercapai secara bulat. Banyak perusahaan yang saat ini telah menghasilkan laporan-laporan tahunan berdasarkan

3 audit eksternal yang pada umumnya mencakup isu-isu pembangunan berkelanjutan dan Corporate Social Responsibility (CSR). Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) masih memiliki format yang beragam, baik isi, gaya bahasa, maupun metodeloginya, bahkan untuk perusahaan sejenis sekalipun. Teknis pelaporannya pun juga beragam. Ada yang menggunakan siklus satu tahunan, bahkan dua atau tiga tahun sekali. Hal ini karena, pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) masih bersifat voluntary (sukarela), bukan mandatory (kewajiban). Namun dengan diluncurkannya ISO 26000 on Social Responsibility, menuntun perusahaan agar memahami pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR), apabila menginginkan keberlanjutan dari perusahaan tersebut. (Maya Tri Wulandhari Asmiran, 2013) Pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan di Indonesia diatur dalam Undang-undang perseroan terbatas no. 40 tahun 2007 pasal 74 ayat 1 yang menyebutkan bahwa perseroan yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan, mendorong perusahaan untuk dapat melakukan tanggungjawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungannya. Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan seperti:

4 Tabel 1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan CSR No Peneliti Tahun Levera ge 1 Eddy Rismanda Sembiring 2 Theodora Martina V 3 Candra Bayu P P 4 Febrina dan IGN Agung Suaryana 5 Ni Nyoman Yintayani Profita bilitas Ukuran Dewan Komisa ris Ukuran Perusah aan Kepemi likan Manaje rial 2005 x x - 2010 x x - 2011 x x X - 2011 x x x x 2011 - - x Keterangan: Tanda = Berpengaruh Tanda x = Tidak Berpengaruh Tanda - = Tidak Diteliti Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu dengan variabel leverage dan profitabilitas (Eddy Rismanda Sembiring, 2005; Theodora Martina V, 2010; Candra Bayu P P, 2011; Febrina dan IGN Agung Suaryana, 2011; Ni Nyoman Yintayani, 2011), ukuran dewan komisaris dan ukuran perusahaan (Eddy Rismanda Sembiring, 2005; Theodora Martina V, 2010; Candra Bayu P P, 2011; Febrina dan IGN Agung Suaryana, 2011), kepemilikan manajerial (Febrina dan IGN Agung Suaryana, 2011; Ni Nyoman Yintayani, 2011). Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa variabel-variabel independen tingkat leverage, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, ukuran

5 perusahaan, dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dalam penelitian ini penulis akan meniliti variabel tingkat leverage, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan, dan kepemilikan manajerial. Karena menurut penelitian terdahulu masih ada yang membuktikan bahwa variabel-varibel tersebut belum konsisten dengan teori yang ada. Penulis melakukan pengembangan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Febrina dan IGN Agung Suaryana (2011) yang sebelumnya menggunakan kebijakan tanggungjawb sosial dan lingkungan yang diterbitkan oleh (GRI) Global Reporting Initiative (2000) mengidentifikasikan 79 item pengungkapan. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah dengan menggunakan CSR Index yang merupakan luas pengungkapan relatif setiap perusahaan sampel atas pengungkapan sosial yang dilakukannya, dimana instrumen pengukuran dalam checklist yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada instrumen yang digunakan Sembiring (2005), yang mengelompokkan informasi CSR ke dalam 7 kategori yaitu: lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lainlain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum. Ke tujuh kategori tersebut terbagi dalam 90 item pengungkapan, berdasarkan peraturan Bapepam No. VIII.G.2 tentang laporan tahunan dan kesesuaian item tersebut untuk diaplikasikan di Indonesia maka dilakukan penyesuaian (Sembiring, 2005) hingga tersisa 78 item pengungkapan. Tujuh puluh delapan item tersebut kemudian

6 disesuaikan kembali dengan masing-masing sektor industri sehingga item pengungkapan yang diharapkan dari setiap sektor berbeda-beda. Total item CSR berkisar antara 63 sampai 78, tergantung dari jenis industri perusahaan. (Adilla Noor Rakhiemah dan Dian Agustia, 2009). Penulis menggunakan sampel perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan penulis mengambil perusahaan pertambangan karena perusahaan pertambangan sangat erat kaitannya dengan masalah tanggungjawab sosial dan lingkungan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Ukuran Dewan Komisaris, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka permasalahan yang diangkat untuk dibahas pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat leverage pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012. 2. Bagaimana profitabilitas pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012. 3. Bagaimana ukuran dewan komisaris pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012.

7 4. Bagaimana ukuran perusahaan pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012. 5. Bagaimana kepemilikan manajerial pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012. 6. Bagaimana pengungkapan tanggungjawab sosial pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012. 7. Seberapa besar pengaruh tingkat leverage, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan, dan kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012 baik secara parsial maupun simultan. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggungjawab sosial pada perusahaan. Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan dari penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat leverage pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012. 2. Untuk mengetahui profitabilitas pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012. 3. Untuk mengetahui ukuran dewan komisaris pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012.

8 4. Untuk mengetahui ukuran perusahaan pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012. 5. Untuk mengetahui kepemilikan manajerial pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012. 6. Untuk mengetahui pengungkapan tanggungjawab sosial pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012. 7. Untuk mengetahui pengaruh tingkat leverage, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan, dan kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI selama tahun 2005-2012 baik secara parsial maupun simultan. 1.4 Kegunaan Penelitian Meskipun menyadari keterbatasan dalam penulisan ini, penulis berharap penelitian ini dapat memberi kegunaan dalam dua sudut pandang, yaitu kegunaan praktis dan teoritis: 1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Instansi Terkait Agar instansi yang penulis jadikan lokasi penelitian dapat mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat leverage, profitabilitas, ukuran dewan

9 komisaris, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. 2. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan pengetahuan penulis tentang masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh tingkat leverage, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. 3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan masukan yang dapat membantu penelitian lain dalam penelitian dibidang atau masalah yang sama serta menjadi salah satu informsi yang berguna bagi siapa saja yang membacanya. 1.4.2 Kegunaan Teoritis Dengan penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memperkaya pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu akuntansi khususnya mengenai tanggungjawab sosial perusahaan. 1. Menambah pengetahuan tentang pengaruh tingkat leverage, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. 2. Memberikan bukti empiris tentang pengaruh tingkat leverage, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan dan

10 kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia. Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu di Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Bursa Efek Indonesia Jl. Veteran No.10 Bandung. Dan sumber data dari Indonesian Stock Exchange (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan objek yang akan diteliti, maka penulis melaksanakan penelitian pada waktu yang telah ditentukan.