Modifikasi Bahan Pengganti Karet Roller Track pada Tank AMX-13

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian pada hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

PENGARUH PENGGUNAAN SBR DAN NR TERHADAP SIFAT FISIKA KOMPON KARET PACKING CAP RADIATOR

PENGGUNAAN ARANG CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN PENGISI DALAM PEMBUATAN KOMPON SELANG KARET

BAB I PENDAHULUAN. Ban adalah bagian terpenting dari sebuah kendaraan, karena ban satu-satunya yang mempunyai kontak langsung dengan

BAB I. PENDAHULUAN. Produksi karet alam Indonesia sekitar ton di tahun 2011 dan

PENGARUH PENGGUNAAN NR DAN EPDM TERHADAP KARAKTERISTIK KOMPON KARET PEREDAM BENTURAN PADA PINTU KENDARAAN RODA EMPAT

PENGARUH KARET ALAM HIDROGENASI TERHADAP KETAHANAN OKDISASI DAN OZON BARANG JADI KARET

PEMANFAATAN KARET LIMBAH INDUSTRI CRUMB RUBBER SEBAGAI SUBSTITUSI KARET SIR PADA PEMBUATAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. bermotor telah menjadi kebutuhan sehari-hari untuk menjalini aktifitas. mempersingkat jarak dan waktu tempuh untuk sampai ke tujuan

Tabel 3. Hasil uji karakteristik SIR 20

PENGEMBANGAN FORMULA COMPOUND RUBBER DALAM PEMBUATAN SOL SEPATU

Febrina Delvitasari 1*, Maryanti 1, dan Winarto 1

BAB in METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUH PERBANDINGAN JUMLAH CARBON BLACK

PEMANFAATAN MINYAK KERNEL KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN PELUNAK DALAM PEMBUATAN KOMPON KARET UNTUK BAN DALAM SEPEDA

STUDI KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK KOMPON KARET DENGAN VARIASI KOMPOSISI SULFUR DAN CARBON BLACK SEBAGAI BAHAN DASAR BAN LUAR

PENGARUH KOMPOSISI BELERANG TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN BAHAN KARET LUAR BAN PADA LINTASAN ASPAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan tanaman perkebunan secara besaar besaran, karet memiliki sejarah yang

MINYAK BIJI KETAPANG (Terminalia catappa L) SEBAGAI BAHAN PELUNAK DALAM PEMBUATAN KOMPON KARET

PENGARUH PENAMBAHAN KARET SOL PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT (204M)

PENGARUH BATIKAN LURUS TERHADAP KOEFISIEN GRIP BAHAN BAN PADA DAN JALAN SEMEN UNTUK KONDISI JALAN KERING DAN BASAH

PENGGUNAAN BAHAN PENGISI NANOKOMPOSIT SILIKA KARBIDA PADA PEMBUATAN KOMPON BAN DALAM KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA

BAB I PENDAHULUAN. karet alam terbesar di dunia yang dapat mengekspor hasil. komoditas perkebunan karet ke beberapa negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN KARET ALAM UNTUK PEMBUATAN RUBBER COTS MESIN RING SPINNING

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan devisa Indonesia. Pada dasarnya karet berasal dari alam yaitu dari getah

BAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa. dipisahkan dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. Penggunaan plastik pada umumnya berdampak negatif. sampah plastik, Sebagaimana yang diketahui bahan plastik yang mulai

PEMBUATAN KARET EBONIT PADA BERBAGAI VARIASI KARET ALAM, KARET RIKLIM, DAN SULFUR UNTUK ISOLATOR PANAS

KAOLIN SEBAGAI BAHAN PENGISI PADA PEMBUATAN KOMPON KARET: PENGARUH UKURAN DAN JUMLAH TERHADAP SIFAT MEKANIK-FISIK

BAB I PENDAHULUAN. indonesia untuk menggantikan jalan aspal sebagai teknologi bahan. jalan sebelumnya, terutama dijalan-jalan yang mudah rusak saat

BAB I PENDAHULUAN. Karet alam merupakan cairan getah dari tumbuhan Hevea brasiliensis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBUATAN KOMPON GENTENG KARET MENGGUNAKAN BAHAN PENGISI ABU SABUT KELAPA

BAB 1 PENDAHULUAN. sandang sehari-hari, keperluan industri dan kegiatan lainnya.

PEMANFAATAN BRUSHING RUBBER DAN SILIKA DARI SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PENGISI DALAM PEMBUATAN KOMPON GENTENG KARET

PENENTUAN FORMULASI KARET PEGANGAN SETANG (GRIP HANDLE) DENGAN MENGGUNAKAN KARET ALAM DAN KARET SINTETIS BERDASARKAN SNI

PENGARUH SULFUR TERHADAP KEKERASAN PRODUK (RUBBER BUSHING) DENGAN PERBEDAAN JUMLAH SULFUR 8GRAM, 10GRAM DAN 12GRAM

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakterisasi Bahan Baku Karet Crepe

KAJIAN PEMBUATAN KOMPON KARET ALAM DARI BAHAN PENGISI ABU BRIKET BATUBARA DAN ARANG CANGKANG SAWIT

PEMANFAATAN SILIKA ABU SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN PENGISI RUBBER MEMBRANE FILTER PRESS UNTUK MEMISAHKAN MINYAK INTI SAWIT

PENGARUH KOMPOSISI KOMPON BAN PADA KOEFISIEN GRIP DENGAN LINTASAN SEMEN

NANO BRUSHING RUBBER SEBAGAI BAHAN PENGISI DALAM PEMBUATAN KARET TROMOL KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA

Pembuatan seal tabung gas karet alam dengan filler pasir kuarsa sebagai pengganti karbon hitam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SULFUR PADA KARET ANGKATAN SEPEDA MOTOR TERHADAP KEKERASAN DAN PENGUJIAN TARIK DENGAN KOMPOSISI 3Phr,4Phr,6Phr

PENGARUH SUHU DAN WAKTU VULKANISASI TERHADAP KARAKTERISTIK KOMPON SOL KARET CETAK BERBAHAN PENGISI ARANG CANGKANG SAWIT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PROSES KERJA MESIN 2ND STAGE PADA PEMBUATAN GREEN TYRE DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARANG AKTIF SERBUK GERGAJI SEBAGAI BAHAN PENGISI UNTUK PEMBUATAN KOMPON BAN LUAR KENDARAAN BERMOTOR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

MINYAK BIJI KARET EPOKSI SEBAGAI BAHAN PELUNAK UNTUK PEMBUATAN SEAL RADIATOR EPOXIDED RUBBER SEEDS OIL AS A SOFTENER AGENT FOR RADIATOR SEAL

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat di pasaran dunia. Sifat-sifat, spesial karakteristik dan harga

PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT DAN KULIT KERANG DARAH TERHADAP SIFAT MEKANIS RUBBER COMPOUND

Ruang Lingkup Laboratorium No. LP-022-IDN

KARAKTERISASI BAHAN KARET ANGKATAN SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSISI MATERIAL TERHADAP KEKERASAN DAN PENGUJIAN TARIK

Presentation Title PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER TUGAS AKHIR MM091381

EFEKTIFITAS BAHAN PENGISI KARBON PADA LATEKS TERHADAP SIFAT FISIK SWELLING INDEKS

Study Eksperimental Pembuatan Compound Karet Alam untuk Bahan Komponen Otomotif

PENGGUNAAN FAKTIS MINYAK BIJI JARAK EPOKSI (CASTOR JATRPHA OIL) UNTUK PEMBUATAN KOMPON RUBBER WASHER

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

STUDY PERSYARATAN FISIK ASPAL MODIFIKASI DENGAN PEMANFAATAN KARET ALAM SIKLIK (CYCLIC NATURAL RUBBER) Oleh: ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI MORPHOLOGY CAMPURAN PLASTIK PET DENGAN BAN BEKAS (RR), PLASTIK PET DENGAN KOMPON (NR) DAN BAN BEKAS (RR) DENGAN KOMPON (NR) DENGAN METODE HPHTS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia otomotif zaman sekarang khususnya kendaraan roda dua

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

PENGARUH KOMPOSISI BAHAN KOMPOSIT KARET TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEAUSAN BAHAN KARET LUAR BAN PADA LINTASAN SEMEN

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

PENGARUH NITRILE BUTADIENE RUBBER (NBR) TERHADAP MUTU BANTALAN MESIN THE EFFECT OF NITRILE BUTADIENE RUBBER (NBR) ON ENGINE MOUNTING QUALITY

ANALISA PENGARUH CAMPURAN BAHAN COMPOUND EPDM RECLAIM UNTUK PEMBUATAN COVER RELAY TERHADAP SIFAT MEKANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Lapisan Antara (Asphalt Concrete-Binder Course) Salah satu produk campuran aspal yang kini banyak digunakan oleh

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan Serat Berdasarkan SNI, ISO dan ASTM SNI ISO ASTM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dengan istilah lateks. Di dalam lateks terkandung 25-40% bahan karet

BAB I PENDAHULUAN. dunia otomotif yang tidak bisa dipisahkan, ban digunakan untuk. jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan dalam menahan

Pengolahan Pelumas Bekas Secara Fisika

BAB VI POROS DAN PASAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI (ARANG AKTIF) SEBAGAI BAHAN PENGISI UNTUK PEMBUATAN KOMPON BAN LUAR KENDARAAN BERMOTOR

PEMBUATAN KOMPON KARET DENGAN BAHAN PENGISI ARANG CANGKANG SAWIT THE MAKING OF RUBBER COMPOUND USING PALM SHELL CHARCOAL AS A FILLER

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai

KARAKTERISTIK KOMPON BAN DALAM KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DENGAN BAHAN PENGISI KARBON AMPAS TEBU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sama yaitu isolator. Struktur amorf pada gelas juga disebut dengan istilah keteraturan

Transkripsi:

Modifikasi Bahan Pengganti Karet Roller Track pada Tank AM-13 upriyono 1,Margianto,Hj.Unung Lesmanah 3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Malang Email: yono.supriyono13@yahoo.com Abstrak Tank AM-13 adalah salah satu jenis kendaraan tempur berlapis baja dan beroda rantai yang memiliki daya gerak, daya kejut dan daya tembak yang handal, yang saat ini masih digunakan oleh TNI AD khususnya satuan Kavaleri. aat ini Tank AM-13 mengalami kendala terutama pada sistem penerus tenaga dan penggerak, diantaranya adalah roller track yang berfungsi untuk menahan beban rantai bagian atas dan sekaligus untuk meneruskan putaran rantai. Roller track (roda luncur) adalah roda kecil yang terbuat dari karet terletak disamping kiri dan kanan bodi tank yang berfungsi menyangga dan meneruskan putaran rantai, setiap roller track (roda luncur) terdiri dari satu roda dengan karet yang terpasang pada sumbu baja yang dibaut ke badan tank. Dari seluruh Tank AM-13 yang ada roller track yang digunakan sebagian besar dalam kondisi rusak, bahkan hingga hancur akibat kurangnya suku cadang, karena komponen roller track tersebut sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrik pembuatnya.dalam penelitian ini bahan dan pengujian yang digunakan antara lain NR, karbon black (N330), 6PPD, Mineral B, TA, CB, ZnO, TMTD, ulfur, TMQ dan Chamlook. Pengujian antara lain Kekerasan, kuat tarik, ketahanan kikis dan kekuatan rekat. Hasil pengujian fisika karet roller track adalah nilai kekerasan 81,33, nilai Kuat tarik 9,49 Kg/cm, nilai ketahanan kikis 16,3 mm 3 dan nilai kuat rekat adalah 5,35 Kg/cm. Dari semua pengujian yang dilakukan, bahan yang baik untuk mengganti roller track yang asli adalah bahan modifikasi C. Kata kunci : Roller Track,Tank AM-13,karet PENDAHULUAN Tank AM-13 merupakan salah satu jenis kendaraan tempur berlapis baja dan beroda rantai yang memiliki daya gerak, daya kejut dan daya tembak yang handal, sehingga Tank AM-13 yang diproduksi pada tahun 1959, masih sangat diunggulkan serta dipakai dalam pelaksanaan tugas operasi maupun latihan dijajaran TNI AD khususnya kesatuan Kavaleri. Pada saat ini kondisi kendaraan tempur Tank AM-13 mengalami kendala terutama pada sistem penerus tenaga dan penggerak, diantaranya adalah roller track, yang berfungsi untuk menahan beban rantai bagian atas dan sekaligus untuk meneruskan putaran rantai. Dari seluruh Tank AM-13 yang ada roller track yang digunakan sebagian besar dalam kondisi rusak, bahkan hingga hancur akibat kurangnya suku cadang, karena komponen roller track tersebut sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrik pembuatnya. Dengan permasalahan diatas maka penulis bermaksud untuk modifikasi bahan karet yang digunakan pada roller track Tank AM-13, sehingga dari hasil modifikasi tersebut bisa mendapatkan hasil karet yang bermutu untuk menggantikan karet roller track yang lama. Dengan adanya modifikasi ini, diharapkan dapat diproduksi sendiri suku cadang dalam hal ini karet roller track yang mampu bertahan lebih lama disaat penggunaaan dalam latihan, sehingga dalam penulisan tugas akhir ini penyusun mengambil judul Modifikasi Bahan Pengganti Karet Roller Track pada Tank AM-13. RUMUAN MAALAH Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : apakah ada pengaruh variasi komposisi bahan pengganti karet terhadap sifat mekanis? KAJIAN PUTAKA Roller Track. Roller track (roda luncur) adalah roda kecil yang terbuat dari karet terletak disamping kiri dan kanan bodi tank yang berfungsi menyangga dan meneruskan putaran rantai, setiap roller track (roda luncur) terdiri dari satu roda dengan karet yang terpasang pada sumbu baja yang dibaut ke badan tank. 1

Roller track yang digunakan, diharapkan mempunyai kemampuan atau kekuatan yang baik, terutama pada karetnya. Untuk itu, pada pembuatan karet roller track, perlu mengetahui teori yang berhubungan dengan kekuatan karet serta pengujianpengujian yang berhubungan dengan sifat-sifat fisika pada karet. Gambar 1. Roller Track 1) Kekuatan tariknya akan lebih tinggi. ) Lebih sukar larut dalam zat-zat pelarut organik. 3) Lebih keras dan sukar berubah bentuk. 4) Lebih tahan terhadap pengaruh perubahan suhu. Bahan pencepat reaksi. Proses Vulkanisasi biasanya berlangsung sangat lambat, didalam dunia industri ini kurang efisien karena menambah waktu produksi yang secara tak langsung menambah biaya. Contohnya CB, TMTD dan TMTM. Penggiat. Penggiat adalah bahan kimia yang ditambahkan kedalam sistim vulkanisasi dengan pencepat, untuk menggiatkan kerja dari pencepat. Zno dengan asam sitrat. Penggiat. Penggiat adalah bahan kimia yang ditambahkan kedalam sistim vulkanisasi dengan pencepat, untuk menggiatkan kerja dari pencepat. Contohnya TMA dan 6PPD. Gambar. Rangkaian Penggerak Karet Karet merupakan suatu bahan yang mempunyai sifat kekenyalan dan lentur, dapat dideformasikan beberapa kali lebih panjang dan dapat kembali kebentuk awal. Karet dibuat dari bahan yang berasal dari sari getah pohon karet kemudian dipanaskan sampai kering untuk dibuat karet mentah yang kemudian diplastikan sehingga bisa diproses dengan lebih mudah dan dicampur penguat seperti karbon hitam, zat pewarna dari belerang, dalam bahasa sehari-hari karet juga bisa disebut dengan polimer. Karet dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Karet Alam. Karet intetis. truktur Campuran pada Karet. Untuk pengolahan karet pada proses vulkanisasi maupun dari karet mentah menjadi kompon digunakan bahan kimia pokok. Adapun bahan kimia pokok yang digunakan adalah : Bahan vulkanisasi (Vulkanizing egent). Belerang adalah bahan kimia yang pertama kali dan paling utama digunakan sebagai bahan pemvulkanisasi. Karet mentah bila divulkanisasi dengan belerang maka sifat-sifatnya akan diperbaiki, misalnya : Bahan Pelunak berfungsi sebagai bahan pembantu pengolahan untuk mempermudah pemberian bentuk dan untuk membuat barang-barang jadi karetnya menjadi empuk. Contohnya Minarex B buatan Pertamina. Bahan Pengisi/Filler Bahan pengisi ditambahkan dalam jumlah besar dengan tujuan menambahkan sifat-sifat fisik, memperbaiki karakteristik pengolahan tertentu dan menurunkan biaya. Macam macam bahan pengisi: 1. Bahan pengisi biasa yaitu kaolin, whiting, lithopone, barytes, china clay.. Bahan pengisi penguat yaitu carbon black, silica. Komposisi Karet Kompon karet merupakan hasil pencampuran karet mentah dan bahan kimia yang tercampur, kemudian diproses dengan cara digiling menggunakan mesin penggiling karet. Dalam proses vulkanisasi terhadap bahan karet, memerlukan beberapa bahan kimia. Adapun bahan bahan kimia yang digunakan yaitu: 1. Carbon black (N330). 6PPD

3. Mineral B 4. TA 5. CB 6. ZnO 7. TMTD 8. ulfur 9. TMQ 10. Chamlook Pengolahan Kompon 1. Mastikasi Mastikasi adalah menghancurkan karet guna menurunkan viskositas atau berat molekul. Jika dua jenis elastomer akan di-blending masing-masing elastomer harus mengalami proses mastikasi lebih dahulu sebelum blending dilakukan.. Pencampuran Pencampuran merupakan tahap pembuatan kompon dengan cara mencampurkan bahan-bahan kimia dengan bahan karet didalam mesin giling dua rol sehingga bahan-bahan tersebut dapat tercampur secara merata. Pengujian Kekerasan Tujuan dari pengujian ini merupakan untuk mengetahui besarnya kekerasan vulkanisat karet dengan kekuatan penekanan tertentu. Alat yang digunakan pada pengujian ini merupakan hore A Durometer dengan satuan (hore) Pengujian Kuat Tarik (Tensile trength Test) Kuat tarik adalah tenaga yang dibutuhkan untuk menarik vulkanisat sampai putus. F T = A Dimana: T : Kuat tarik (Kg/cm ) F : Beban yang dicapai pada saat contoh uji putus (Kg) A : Luas penampang awal contoh uji (cm ) Pengujian Ketahan Kikis Drum torsi merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur ketahanan karet vulkanisasi terhadap gesekan, ketahanan kikis dinyatakan dengan mm 3. Δ m x ΔV = 0 ρ x Dimana : Gambar 3. Mesin Pencampur etelah proses pencampuran terjadi beberapa perubahan yang berlangsung yaitu: 1. Inkoporasi Tahap pelapisan atau pemasukan filler (bahan pengisi) kedalam karet.. Dispersi Tahap penghancuran untuk menghasilkan butiran-butiran halus agar filler dapat bercampur atau menyebar lebih homogen didalam karet. 3. Distribusi. Merupakan proses peningkatan homogenisasi sehingga terjadi pemantapan pada kompon. 4. Plastisasi Merupakan proses pemodelan kompon ketahap pembuatan bahan siap jadi. V : Volume Terkikis (mm 3 ) m 0 : Berat rata rata contoh uji yang terkikis (g) : Faktor Koreksi, 00 mg ρ : Bobot jenis contoh (g/mm 3 ) : Berat rata rata karet yang terkikis (mg) Pengujian Kuat Rekat Kekuatan rekat adalah tenaga yang dibutuhkan untuk melepas dua bahan yang direkatkan yaitu antara karet dengan logam per satuan lebar atau per satuan luas. Pengujian ini dapat dilakukan untuk lapisan yang direkatkan mendatar, maupun yang direkatkan melengkung dengan menggunakan alat uji Tensiometer. 3

F Fa = A Dimana: Fa : Nilai kekuatan rekat (kg/cm ) Denominator k(n 1) = 3(3 1) = 6 Didapat F tabel = 5,14 Penerimaan Penolakan F : Tenaga yang dibutuhkan untuk melepas Karet (kg) A : Luas Permukaan Karet yang melekat pada logam (cm ) METODE PENELITIAN Variabel Penelitian. Variabel Bebas. Kompon Karet. Variabel terikat. 1. Kekerasan (Hardness test) (hore). Kuat tarik (Tensile trength test) (Kg/cm ) 3. Ketahan kikis ( Abration resistance test) (mm 3 ) 4. Kekuatan rekat (Bonding test) (kg/cm) Alat Ukur dan Bahan Yang Digunakan Alat Ukur 1. Rheometer 3. Tensometer. hore A Durometer 4. Din Abarter Bahan 1. Carbon black (N330). 6PPD 3. Mineral B 4. TA 5. CB 6. ZnO 7. TMTD 8. ulfur 9. TMQ 10. Chamlook Tempat dan Waktu Penelitia Tempat: Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Yogyakarta. Waktu : Oktober sampai dengan Desember. ANALIA DATA DAN PEMBAHAAN Analisa Data Kekerasan Dengan ANOVA (Analisis Of Variance) Dipilih Level Of ignificance (α) 5% Kriteria Pengujian : Degree Of Freedom (d.f) Numerator (k 1) = 3 1 = Gambar 4. Kurva Terima Dan Tolak Uji Anova H 0 diterima apabila F hitung 5,1433 H 0 ditolak apabila F hitung 5,1433 Perhitungan nilai F hitung : Tabel 1. Nilai Kekerasan Pada Paduan A, Paduan B dan Paduan C pesimen Paduan A B C 1 7,4 68,3 81,7 7,5 69, 81,3 3 7,7 68,4 81 Σ 17,6 05,9 44 j 7,53 68,63 81,33 74,17 Variance Between Means ( Varian dari meanmean) : k ji ( j k 1 ) (7, 53 74,17) (68,63 74,17) (81,33 74,14) 4,3 n. 3 x 3 1 5,1433 4,3 17 Variance Within Group (Varian rata-rata dari Varian masing-masing sampel) : 17 F Hitung 976,69 0,13 Hasil : oleh karena F hitung > F Tabel atau 976,69 5,1433 maka H 0 ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan yang significant kekerasan pada modifikasi bahan pengganti karet roller track pada 4

tank AM-13 paduan C. yaitu paduan A, paduan B dan H 0 diterima apabila F hitung 5,1433 H 0 ditolak apabila F hitung 5,1433 Perhitungan nilai F hitung : Gambar 5. Grafik Kekerasan Pada Modifikasi Bahan Pengganti Karet Roller Track Pada Tank AM-13 Yaitu Paduan A, Paduan B Dan Paduan C Pada gambar diatas, maka diperoleh nilai kekerasan paling tinggi diperoleh pada bahan modifikasi C yang menggunakan variasi N330-80 yaitu sebesar 81,33 shore A, sedangkan nilai kekerasan pada karet asli sebesar 69 hore A sebanding dengan karet modifikasi B yaitu 68,63 hore A. Bahan modifikasi A yang menggunakan variasi N330-60 mempunyai nilai kekerasan yaitu 7,53 hore A. Hal ini dipengaruhi oleh variasi bahan campuran N330 ( Carbon Black) yang berfungsi sebagai penambah kekerasan, yang dicampur pada bahan modifikasi C N330 sebanyak 80 phr, sedangkan N330 yang dicampur pada bahan modifikasi A N330 hanya 60 phr dan N330 yang dicampur pada bahan modifikasi B N330 hanya 50 phr. Dari hasil pengujian diantara semua formula yang diuji yang paling bagus dengan karet roller track yang asli adalah formula C. Analisa Data Kuat Tarik Dengan ANOVA (Analisis Of Variance) b. Dipilih Level Of ignificance (α) 5% Kriteria Pengujian : Degree Of Freedom (d.f) Numerator (k 1) = 3 1 = Denominator k(n 1) = 3(3 1) = 6 Didapat F tabel = 5,1433 Penerimaan Penolaka 5,1433 Gambar 5. Kurva Terima Dan Tolak Uji Anova Tabel. Nilai Kekuatan Tarik (kg/cm ) Pada Paduan A, Paduan B dan Paduan C Paduan pesimen A B C 1,87 40,91 19,8 3 Σ j 17,8 44,93 180,14 1,47 0,63 183,59 65,6 688,47 556,01 17,54 9,49 185,34 10,79 Variance Between Means ( Varian dari mean-mean) : k ji ( j k 1 ) (17, 54 10,79) (9,49 10,79) (185,34 10,79) 51,6 n. 3 x 3 1 51,6 1565 Variance Within Group (Varian rata-rata dari Varian masing-masing sampel) : n k ( ij j ) i1 j1 03, 79 k ( n1) (,87 17, 54) (17,8 17, 54) ( 1, 47 17, 54) (40, 91 9,49) ( 44, 93 9,49) ( 0, 63 9,49) (19, 8 185,34) (180, 14 185, 34) (183, 59 185,34) F Hitung 3(3 1) = 1565 = 7, 68 03, 79 5

Hasil : oleh karena F hitung > F Tabel atau 7,68 5,1433 maka H 0 ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan yang significant kekuatan tarik (kg/cm ) pada modifikasi bahan pengganti karet roller track pada tank AM-13 yaitu paduan A, paduan B dan paduan C. H 0 ditolak apabila F hitung 5,1433 Perhitungan nilai F hitung : Tabel 3. Nilai Ketahanan Kikis (mm 3 ) Pada Paduan A, Paduan B dan Paduan C Paduan pesimen A B C 1 135,18 134,53 17,75 135,55 131,99 13,1 3 1,8 136,4 18,11 Σ 393,53 40,94 378,96 j 131,18 134,31 16,3 Gambar 6. Grafik Kekuatan Tarik (kg/cm ) Pada Modifikasi Bahan Pengganti Karet Roller Track Pada Tank AM-13 Yaitu Paduan A, Paduan B Dan Paduan C Data pada grafik, maka diperoleh kuat tarik paling tinggi diperoleh pada bahan modifikasi B yang menggunakan variasi N330-50 yaitu sebesar 9,49 Kg/cm dibandingkan dengan yang aslinya yaitu sebesar 7,05 Kg/cm, modifikasi A yang menggunakan N330-60 sebesar 17,54 Kg/cm dan modifikasi C yang menggunakan N330-80 sebesar 185,33 Kg/cm. Hal ini dipengaruhi oleh filler / bahan pengisi penguat reinforcing agent (carbon black) sebesar 50 phr. Analisa Data Ketahanan Kikis (mm 3 ) Dengan ANOVA (Analisis Of Variance) Dipilih Level Of ignificance (α) 5% Kriteria Pengujian : Degree Of Freedom (d.f) Numerator (k 1) = 3 1 = Denominator k(n 1) = 3(3 1) = 6 Didapat F tabel = 5,1433 130,06 Variance Between Means ( Varian dari meanmean) : k ji ( j k 1 ) (131,18 130,6) (134,31 130,6) (16,3 130,6) 3 1 16, n. 3 x 16, 48,66 Variance Within Group (Varian rata-rata dari Varian masing-masing sampel) : n k ( ij j ) i1 j1 k ( n1) (135,18 131,18) (135,55 131,18) (1,8 131,18) (134,53 134,31) (131,99 134,31) (136,4 134,31) (17,75 16,3) (13,1 16,3) (18,11 16,3) 3(3 1) Penerimaan Penolakan 1,8 F Hitung 48,66 1,8,3 5,1433 Gambar 7. Kurva Terima Dan Tolak Uji Anova H 0 diterima apabila F hitung 5,1433 Hasil : oleh karena F hitung > F Tabel atau,3 < 5,1433 maka H 0 diterima, artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang significant ketahanan kikis (mm 3 ) pada modifikasi bahan pengganti karet roller 6

track pada tank AM-13 yaitu paduan A, paduan B dan paduan C. Tabel 4. Nilai Kekuatan rekat (Kg/cm) Pada Paduan A, Paduan B dan Paduan C Paduan pesimen A B C 1,77 3,47 5,3,79 3,44 5,46 3,85 3,51 5,7 Σ 8,41 10,4 16,05 j,8 3,47 5,35 Gambar 8. Grafik Ketahanan Kikis (mm 3 ) Pada Modifikasi Bahan Pengganti Karet Yaitu Paduan A, Paduan B Dan Paduan C Pada gambar diatas bahan modifikasi A mempunyai nilai volume hilang/kikis sebesar 131,18 mm 3, bahan modifikasi B sebesar 134,31 mm 3 dan bahan modifikasi C mempunyai nilai volume hilang/ kikis sebesar 16 mm 3. emakin rendah volume karet yang terkikis pada pengujian kikis, maka kemampuan tahan kikis yang dimiliki suatu karet semakin baik. Dari hasil pengujian diantara semua formula yang diuji bahan yang paling bagus adalah formula C. Analisa Data Kuat Rekat (kg/cm) Dengan ANOVA (Analisis Of Variance) Dipilih Level Of ignificance (α) 5% Kriteria Pengujian : Degree Of Freedom (d.f) Numerator (k 1) = 3 1 = Denominator k(n 1) = 3(3 1) = 6 Didapat F tabel = 5,1433 3,88 Variance Between Means ( Varian dari meanmean) : k ( j ) ji k 1 (,8 3,88) (3,47 3,88) (5,35 3,88) 3 1 1,74 n. 3 x 1,74 5, Variance Within Group (Varian rata-rata dari Varian masing-masing sampel) : n k ( ij j ) i1 j1 k ( n 1) (,77,8) (,79,8) (,85,8) (3,47 3,47) (3,44 3,47) (3,51 3,47) (5,3 5,35) (5,46 5,35) (5,7 5,35) 3(3 1) 0,019 Penerimaan 5,1433 Penolakan Gambar 9. Kurva Terima Dan Tolak Uji Anova 5,3 F 74,7 Hitung 0,019 Hasil : oleh karena F hitung > F Tabel atau 74,7 5,1433 maka H 0 ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan yang significant kuat rekat (kg/cm) pada modifikasi bahan pengganti karet roller track pada tank AM-13 yaitu paduan A, paduan B dan paduan C. 7

Gambar 10. Grafik Kuat Rekat (kg/cm ) Pada Modifikasi Bahan Pengganti Karet Roller Track Pada Tank AM-13 Yaitu Paduan A, Paduan B Dan Paduan C Dari gambar diatas nilai kuat rekat yang terbesar pada bahan modifikasi C sebesar 5,35 Kg/cm, sedangkan bahan modifikasi B sebesar 3,47 Kg/cm dan bahan modifikasi A sebesar,8 Kg/cm. Hal ini dipengaruhi pada saat pembersihan bahan logam kurang bersih, tidak dikasih anti karat. Pada saat pengeleman biasanya pengeleman dilakukan minimal 3 hari menjadi sehari, sehingga pada saat pengeleman lem sepenuhnya belum terlalu kering. Kesimpulan dan aran Kesimpulan 1. Kekerasan a. Berdasarkan analisa dengan ANOVA (Analisis Of Variance) F hitung > F Tabel atau 976,9 5,1433 maka H 0 ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan yang significant karet roller track pada tank AM-13 yaitu paduan A, paduan B dan paduan C. b. Dari Grafik diatas nilai kekerasan yang paling baik adalah Modifikasi C sebesar 81,33 hore A.. Kuat tarik a. Berdasarkan analisa dengan ANOVA (Analisis Of Variance) F hitung > F Tabel atau 7,68 5,1433 maka H 0 ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan yang significant kekuatan tarik (kg/cm ) pada modifikasi bahan pengganti karet roller track pada tank AM-13 yaitu paduan A, paduan B dan paduan C. b. Dari Grafik diatas nilai kuat tarik yang paling baik adalah Modifikasi B sebesar 9,49 Kg/cm. 3. Ketahan Kikis a. Berdasarkan analisa dengan ANOVA (Analisis Of Variance) F hitung > F Tabel atau,3 < 5,1433 maka H 0 diterima, artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang significant ketahanan kikis (mm 3 ) pada modifikasi bahan pengganti karet roller track pada tank AM-13 yaitu paduan A, paduan B dan paduan C. b. Dari Grafik diatas nilai ketahanan kikis yang paling baik adalah Modifikasi C sebesar 16,3 mm 3. 4. Kuat Rekat a. Berdasarkan analisa dengan ANOVA (Analisis Of Variance) F hitung > F Tabel atau 74,7 5,1433 maka H 0 ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan yang significant kuat rekat (kg/cm) pada modifikasi bahan pengganti karet roller track pada tank AM- 13 yaitu paduan A, paduan B dan paduan C. b. Dari Grafik diatas nilai kuat rekat yang paling baik adalah Modifikasi C sebesar 5,35 Kg/cm. Dari empat pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa bahan yang digunakan sebagai bahan pengganti karet roller track asli adalah bahan modifikasi C. aran 1. Untuk mendapatkan Kuat tarik dan ketahanan kikis yang lebih baik dengan mengurangi carbon black (N330) yang semula 80 phr menjadi 56 phr dan menambah bahan pengisi/filler N0 (Carbon Black) sebesar 0 phr.. Untuk peneliti berikutnya bisa melaksanakan pengujian komposisi kimia yang terkandung pada karet asli sehingga bisa mengetahui bahan apa saja yang digunakan. 3. Karet roller track yang telah dibuat agar supaya menjadi bahan masukan terhadap pimpinan TNI-AD khususnya dijajaran satuan Kavaleri. DAFTAR PUTAKA Alvis Vehicles Limited. Republik of Indonesia Ilustrated Part Catalogue. Eddy J. Amir. (1991) Blending. Pusat Penelitian Perkebunan Bogor. J.G. Abednego. (1991) Pembuatan Kompon Karet. Pusat Penelitian Perkebunan Bogor. Krishna urya Buana dan Julius Thomash (1993) Pengujian ifat Fisika dan Kimia barang jadi karet. Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor. Maurits inurat.(1991). Pengenalan Mesin Mesin dan Pembentuk untuk barang karet. Pusat Penelitian Perkebunan Bogor. http://www.industrikaret.com.html. Yang diakses tanggal 0 Pebruari 015. 8

9

10