BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. melakukan pengambilan data yang berupa daya yang dihasilkan dari PLTH dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID KINCIR ANGIN DAN SEL SURYA UNTUK KEBUTUHAN LISTRIK MASYARAKAT PANTAI BARU, BANTUL D.I.

REEVALUASI KELUARAN DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID DI BANTUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

SKRIPSI. Disusun Oleh : Shindy Dewi Saras Fitri ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

BAB 3 STUDI IMPLEMENTASI PLTH DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rhama Nurhian Syah, Studi Kelayakan Penggunaan Atap Sel Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Di Stasiun Kereta Api Jember

ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

PERENCANAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRID (ENERGI ANGIN-SURYA) UNTUK UNIT PENGOLAHAN IKAN SKALA KECIL

MEMBUAT SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK GABUNGAN ANGIN DAN SURYA KAPASITAS 385 WATT. Mujiburrahman

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

Pemodelan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Berbasis Energi Angin dan Matahari

renewable energy and technology solutions

SIMULASI SKENARIO IMPLEMENTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

ANALISIS POTENSI ENERGI ANGIN DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN KAWASAN PERBATASAN STUDI KASUS : DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB IV ANALISIS DATA. Penelitian ini dilakukan di Pantai Setro jenar, Kec.Bulus Pesantren, Kebumen,

Studi Elektrifikasi Daerah Terluar Khususnya di Kabupaten Kepulauan Talaud

BAB 4 ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

3.1.1 Jenis Data Sifat Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

SISTEM PENYIMPANAN BATERAI DAN PENDISTRIBUSIAN ENERGI LISTRIK PLTH PANDANSIMO BANTUL, D.I.YOGYAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem 48 V

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tenaga Hibrid (Angin dan Surya) di Pantai Baru Pandansimo Bantul Yogyakarta

ReOn. [residential on-grid photovoltaic system] aplikasi: rumah, perumahan, gedung komersial, fasilitas umum

DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH)

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik akan menimbulkan masalah dalam usaha penyediaannya,

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS

PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG

BAB 4 ANALISIS OPTIMASI MODEL JARINGAN DISTRIBUSI PLTH DI WILAYAH BENGKUNAT

Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida (Energi Angin Dan Matahari) Menggunakan Hybrid Optimization Model For Electric Renewables (HOMER)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah, baik matahari,

Pengujian Kincir Angin Horizontal Type di Kawasan Tambak sebagai Energi Listrik Alternatif untuk Penerangan

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli Desember

Simulasi Photovoltaic dan Kincir Angin Savonius Sebagai Sumber Energi Penggerak Motor Kapal Nelayan

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

ANALISIS POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SISTEM 48 V UNTUK BEBAN WARUNG KULINER DI SEKITAR AREA PLTH PANDANSIMO TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

SIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

II. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan studi Program Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Elektro

PJU Tenaga Surya. Penerangan Jalan Umum Mandiri

Jurnal Ilmiah Setrum Volume 5, No.2, Desember 2016 p-issn : / e-issn : X

ANALISIS POTENSI ANGIN DI PANTAI BARU PANDANSIMO KABUPATEN BANTUL

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK TENAGA ANGIN GRUP BARAT PLTH PANDANSIMO. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan serta penyelesaian penulisan laporan tugas akhir

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

ANALISIS KETERSEDIAAN SISTEM PEMBANGKIT BERBASISKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB) DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

TESIS FIRMAN YUDIANTO S2 TEKNIK ELEKTRO

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PERHITUNGAN EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL PADA SOLAR WATER PUMP

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017

KAJIAN KELAYAKAN POTENSI ENERGI ANGIN PADA KAWASAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK UNTUK DIMANFAATKAN MENJADI ENERGI LISTRIK

Transkripsi:

66 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Pada penelitian ini telah dilakukan dengan tujuan untuk pengambilan data primer selama waktu yang ditentukan. Penelitian dan pengambilan data ini dilakukan pada tanggal 20 April 2017 sampai 20 Mei April 2017, penulis melakukan pengambilan data yang berupa daya yang dihasilkan dari PLTH dan pengambilan data beban untuk kebutuhan listrik masyarakat Pantai Baru, yang masyarakat gunakan untuk membuka warung kuliner. Hasil penelitian kemudian dapat dilakukan analisis dengan menggunakan software homer yang dapat mengkonfigurasikan sistem dan dapat memperkirakan jumlah daya yang dihasilkan PLTH dan jumlah beban yang digunakan oleh masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data pada sistem inverter 48V dan 240V, kedua inverter ini digunakan untuk beban yang berbeda-beda kegunaannya. Model sistem 48 digunakan untuk beban pada warung dipesisir pantai dan juga untuk penerangan lampu jalan. Sedangkan untuk model sistem 240 digunakan untuk pompa air yang disuplai ke tambak ikan dan warung sekitar sebagai sarana air bersih. Untuk setiap sistem inverter memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, contohnya seperti turbin angin, panel surya, inverter, dan baterai masing-masing berbeda untuk sistem 48V dan 240V.

67 Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Pantai baru terdiri dari 3 grup, Grup Timur, Grup Barat, dan Grup KKP. Berikut penjelasan setiap masing-masing grup: a. Grup Timur, terdiri dari 2 unit turbin angin 10 kw, 2 unit turbin angin 2,5 kw, panel surya 100 unit 100 Wp, baterai 400 unit kapasitas 200 ah/12v dan inverter15 kw. b. Grup Barat, terdiri dari 21 unit turbin angin 1 kw dan panel surya 150 unit 100 Wp, baterai 96 unit kapasitas 200 ah/12v, dan inverter 15 kw. c. Grup KKP, terdiri dari panel surya 10 kw. Penelitian ini sendiri akan memfokuskan terhadap sistem inverter 48V dan 240V. Karena untuk sistem yang 120V baru tidak beroperasi dikarenakan di PLTH Pantai Baru sendiri tidak ada inverternya. Untuk mensimulasikan menggunakan software homer yaitu untuk mendapatkan total penggunaan listrik setiap harinya dan dapat merata-rata penggunaan listrik setiap harinya. Selain itu juga dapat untuk meghitung keseluruhan daya yang dihasilkan oleh PLTH Pantai Baru selama satu tahun, sehingga akan memudahkan dalam menganalisis perhitungan dari beban listrik maupun daya yang dihasilkan. Setelah mengetahui sistem pembangkit dari PLTH kemudian dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan bantuan software homer seperti data matahari menggunakan pv, data angin menggunakan wind turbin, mengetahui seberapa besar daya yang dihasilkan pembangkit tersebut dan juga mengetahui kebutuhan beban listrik yang dialiri listrik oleh PLTH. Untuk mensimulasikan homer akan dilakukan pada grup barat dan grup timur yang kedua grup ini memiliki

68 pembangkit yang berbeda-beda spesifikasinya. Kedua grup ini memiliki fungsi untuk mencukupi kebutuhan listrik kantor PLTH dan warung-warung kuliner juga lampu penerangan jalan di sekitar Pantai Baru. 4.2 Komponen Sistem PLTH Pantai Baru Tabel 4.1 Komponen Sistem PLTH Pantai Baru Grup Timur Jenis Pembangkit Sistem Turbin Angin 1 kw/48v 48 V Turbin Angin 1 kw/48v Jumlah Unit Jumlah Daya 4 Unit 4 KW 2 Unit 2 KW Sistem Turbin angin 2,5 kw/240v 2 Unit 5 KW 240 V Turbin angin 10 kw/240v 1 Unit 10 KW Turbin angin 10 kw/240v 1 Unit 10 KW Turbin angin 5 kw/240v 1 Unit 5 KW Panel surya 4 kw/240v 40Unit/100 W 4 KW System 120 V Turbin Angin 2 kw/120v 2 Unit 4 KW Grup Sistem Turbin Angin 1 kw/240v 21 Unit 21 KW Barat 240 V Panel Surya 15 kw/120v 150 Unit 15 KW @100W/12V Grup Sistem Panel Surya 10 KW/48V 48 Unit 10 KW KKP 48 V @220W/24V Total Pembangkit Energi 90 KW Pada Tabel 4.1 dapat dilihat pada PLTH Pantai Baru dibagi menjadi 3 grup, yang pertama grup timur sistem 48V, 240V dan 120V, kedua grup barat

69 sistem 240V dan ketiga grup KKP 48V. Tetapi untuk sistem 120V pada saat ini tidak dijalankan atau tidak berfungsi karena di PLTH sendiri tidak memiliki inverter 120V. Sistem 48V, 120V, 240V masing-masing sistem ini memiliki spesifikasi peralatan pembangkit PLTH yang berbeda-beda yang meliputi turbin angin, panel surya, inverter dan baterai. Grup timur mremliki total pembangkit sebesar 44 KW, grup barat memiliki total pembangkit sebesar 36 KW, dan untuk grup KKP memliki total pembangkit sebesar 10 KW. Jumlah dari total keseluruhan pembangkit PLTH ini memiliki total pembangkit energi sebesar 90 KW. Ketiga sistem ini mensuplay untuk kebutuhan daya yang berbeda-beda, untuk sistem 48V ini daya yang dihasilkan dari PLTH disuplay untuk kebutuhan warung-warung kuliner sekitar pantai baru, sedangkan untuk sistem 240V ini daya yang dihasilkan difungsikan untuk pompa air yang disuplay ke ternak ikan dan warung kuliner sekitar untuk kebutuhan air bersih juga penerangan lampu jalan. Dan untuk sistem 120V difungsikan untuk pembuatan mesin es, namun untuk saat ini tidak beroperasi karena PLTH tidak memiliki inverter untuk 120V. 4.3 Data Matahari Data potensi energi matahari pada lokasi PLTH Pantai Baru ini didapatkan dengan menggunakan software homer, dengan cara memasukkan koordinat latitude maupun longtitude suatu wilayah lalu dihubungkan ke NASA via internet secara online. Setelah itu maka akan muncul data yang dicari yaitu data rata-rata untuk kecerahan maupun daily radiation dimana disini diperoleh data sebesar 0,487 untuk kecerahan rata-ratanya dan 4,78 kwh/m2/d untuk daily

70 radiationnya. Untuk data kecerahan dan radiasi matahari selama satu tahun dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut. Gambar 4.1 Data kecerahan dan radiasi matahari Pantai Baru (HOMER) 4.4 Data Angin Data potensi angin disini diperoleh dari data Logger Anemometer dengan menggunakan aplikasi NRG di lokasi pembangkit PLTH Pantai Baru. Setelah mendapatkan data dari logger tersebut kemudian data tersebut di proses menggunakan bantuan aplikasi homer. Dengan menggunakan homer dapat menentukan kecepatan rata-rata angin di Pantai Baru yang diukur dengan

71 memasukkan data ketinggian maupun data logger. Di ukur dengan ketinggian 15 meter dari permukaan tanah dan rata-rata kecepatan angin yang di aplikasikan kedalam homer. Didapatkan data kecepatan angin sebesar 4,81 m/s, Untuk data kecepatan angin selama satu tahun dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut. Gambar 4.2 Data potensi dan kecepatan angin Pantai Baru (HOMER)

72 4.5 Data Beban Wirausaha (Kuliner) Data beban ini diperoleh dari penulis melakukan survei yang telah dilakukan ke wilayah PLTH Pantai Baru dan didapatkan beban utama harian berupa beban untuk konsumsi masyarakat wirausaha dikawasan wisata Pantai Baru. Sebagian besar beban digunakan untuk peralatan elektronik warung kuliner, penerangan warung kuliner kantor dan lampu jalan, menghidupkan jet pump untuk mengairi air bersih dan kantor pengelola PLTH. Untuk mengetahui data beban warung-warung kuliner didapatkan dengan cara mensurvei dari masing-masing warung. Kemudian nantinya akan disimulasikan menggunakan aplikasi homer untuk mengetahui berapa besar daya beban listrik yang digunakan oleh wirausaha warung-warung kuliner ini. Pengambilan data warung kuliner ini penulis mengambil 50 warung kuliner. Data beban yang diambil mulai dari pukul 00.00 sampai 24.00 untuk mengetahui data daya beban, penulis melakukan pengambilan data pada hari Rabu, 26 April 2017. Data yang diperoleh ini nantinya akan diproses atau diolah menggunakan homer untuk dapat merata-rata penggunaan beban setiap harinya dan beban puncak yang terjadi. Selain itu juga dapat mengetahui penggunaan listrik selama satu tahun menggunakan homer tersebut.

73 4.6 Data Beban Warung Tabel 4.2 Data Beban Warung NO Warung Peralatan Listrik Total Beban Per Unit (W) Total Beban (W) Asumsi Penggunaan Beban 1 Bu Lina Lampu 4 10W Magic jar 380W 2 Bu Paiyem Lampu 2 10W Magic jar 380W 3 Bu Sri Lampu 3 10W Magic jar 380W 4 Bu Pur Lampu 4 10W Magic jar 380W Blender 130W 5 Bp. Yanto Lampu 3 10W Magic jar 380W 6 Bp. Yuli Lampu 3 10W Magic jar 380W Kipas angin 103W 7 Bu Parinah Lampu 2 10W Magic jar 380W 8 Bu Sugiyem Lampu 3 10W Magic jar 380W 9 Bu Hartono Lampu 3 10W Magic jar 380W 10 Mbak Nana Lampu 4 10W Magic jar 380W 40 W 380 W 20 W 380 W 30 W 380 W 40 W 380 W 130 W 30 W 2. 380 W 30 W 380 W 103 W 20 W 380 W 30 W 380 W 30 W 380 W 40 W 380 W 420 W 420 x 5 = 2.100 W 400 W 400 x 5 = 2.000 W 410 W 410 x 5 = 2.050 W 550 W 550 x 5 = 2.750 W 410 W 410 x 5 = 2.050 W 513 W 513 x 5 = 2.565 W 400 W 400 x 5 = 2.000 W 410 W 410 x 5 = 2.050 W 410 W 410 x 5 = 2.050 W 420 W 420 x 5 = 2.100 W Total Beban Warung Kuliner 4.343 W 21.717 W Untuk asumsi penggunaan beban di kalikan 5 karena data beban diatas hanya diambil 10 sampel warung kuliner saja, sedangkan warung kuliner pada

74 Pantai Baru ada 50 warung. Jadi setiap warung dikalikan 5 sehingga 10 warung ini dapat menjadi perkiraan data beban untuk 50 warung kuliner. Yang nantinya akan diketahui apakah dengan data beban 50 warung kuliner ini PLTH Pantai Baru dapat mencukupi kebutuhan energi listrik yang digunakan oleh masyarakat sekitar sehariharinya. Dari tabel 4.2 dapat dilihat untuk data beban yang di dapat ini penulis melakukan survei langsung ke tempat-tempat warung kuliner dan wawancara kepada pemilik warung untuk mendapatkan beban daya masing-masing warung kuliner. Dari tabel 4.2 penulis mendapatkan total beban dalam satu hari, dan untuk hari-hari berikutnya tidak jauh berbeda untuk selisih beban yang digunakan. Penulis hanya mengambil data beban daya dari keseluruhan peralatan elektronik pokok/utama yang digunakan dalam kebutuhan wisata kuliner, namun pemilik warung juga bisa menambah peralatan elektronik lainnya. Peralatan elektronik ini juga tidak selamanya 24 jam standbay atau bekerja hanya beberapa jam saja namun juga ada yang sering digunakan untuk kebutuhan waung kuliner ini. Penggunaan alat elektronik yang membutuhkan daya besar yaitu magicjar yang memiliki daya 380 Watt dan setiap warung-warung kuliner memiliki magicjar. Dan karena ini warung kuliner tentunya tidak teradpat peralatan elektronik yang sangat membutuhkan daya besar contoh seperti televisi dll. Hanya peralatan yang menunjang untuk sarana warung dan tempat makan atau istirahat yang mereka gunakan. Setelah melakukan penelitian dan pengambilan data penulis mendapatkan total beban pada 50 warung kuliner yaitu sebesar 21.717 Watt per hari.

75 4.7 Data Beban Kantor dan Lain-Lain Tabel 4.3 Data Beban Kantor PLTH Pantai Baru NO Peralatan Listrk Daya Per Unit Elektronik (W) Total Beban (W) 1 Televisi 14 1 38W 38 W 2 Lampu PJU kantor besar 4 45W 180 W 3 Lampu PJU kantor kecil 7 10W 70 W 4 Dispenser 1 250W 250 W 5 Kipas angin 2 103W 206 W 6 Jet pump 1 250W 250 W 7 Lampu jalan PJU kecil 10 10W 100 W 8 Lampu jalan PJU sedang 35 20W 700 W 9 Lampu jalan PJU besar 15 45W 675 W 11 Pendingin minuman warung 10 180W 1800 W Total Beban Kantor dan Lain-lain 4.269 W Dari tabel 4.3 dapat dilihat untuk data beban yang di dapat ini penulis melakukan survei langsung ke kantor PLTH dan jalan sekitar atau tempat wisata pantai baru. Kemudian penulis dapat mencatat untuk keseluruhan beban daya untuk kantor, penerangan lampu jalan, jet pump dan maushola, dll. Dari tabel 4.3 penulis mendapatkan total beban dalam satu hari, dari tabel 4.3 didapatkan data beban listrik yang membutuhkan listrik besar yaitu pendingin minuman warung yang mencapai 1800 Watt dan beroperasi dari pukul 08.00-16.00.

76 Sama halnya dengan penggunaan peralatan elektronik diwarung kuliner, di kantor maupun mushola dan lampu jalan tidak selamanya 24 jam standbay atau bekerja. Setelah melakukan penelitian dan pengambilan data penulis mendapatkan total beban pada kantor dan lain-lain yaitu sebesar 4.269 Watt per hari. 4.8 Data Keseluruhan Penggunaan Beban Setiap Jam Tabel 4.4 Penggunaan Beban Setiap Jam Peralatan Daya Per Total Waktu Unit (W) Beban (W) Beroperasi Lampu kuliner 31 x 5 = 155 10 W 1.550 W 17.00-05.00 4 Lampu kantor besar 45 W 180 W 17.00-05.00 7 lampu kantor kecil 10 W 70 W 17.00-05.00 Lampu jalan PJU kecil 10 10 W 100 W 17.00-05.00 Lampu jalan PJU sedang 35 20 W 700 W 17.00-05.00 Lampu jalan PJU besar 15 45 W 675 W 17.00-05.00 Magic jar 10 x 5 = 50 380 W 19.000 W 08.00-16.00 Dispenser 1 250 W 250 W 08.00-16.00 Kipas angin warung 1 x 5 = 5 103 W 515 W 08.00-16.00 Kipas angin kantor 2 103 W 206 W 08.00-16.00 Blender 1 x 5 = 5 130 W 650 W Standbay 08.00-16.00

77 Tabel 4.4 Penggunaan Beban Setiap Jam (Lanjutan) Televisi 14 1 38 W 38 W 08.00-16.00 Jet pump 1 250 W 250 W 05.00-16.00 10 Pendingin minuman 180 W 1800 W 08.00-16.00 warung Dari tabel 4.4 dapat dilihat data keseluruhan penggunaan beban setiap jam pada hari biasa yang diambil oleh penulis pada hari Rabu, 26 April 2017 dan mengambil data beban 50 warung kuliner. Di dapatkan data bahwa untuk lampulampu kantor, warung kuliner dan penerangan jalan hanya dioperasikan pada saat malam hari karena untuk menghemat daya listrik dari PLTH. Dan peralatan elektronik lainnya beroperasi pada pukul 08.00-16.00 pada saat pengunjung wisata Pantai Baru datang dan pada jam yang sama kantor juga warung kuliner telah buka. Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa penggunaan beban listrik yang paling besar terdapat pada elektronik magic jar diwarung kuliner dan pendingin minuman warung kuliner yang keduanya ini membutuhan daya sebesar 20.800 Watt per hari. Untuk elektronik lainnya hanya rata-rata hanya standbay saja tidak setiap jamnya selalu digunakan, jadi tidak membutuhkan listrik yang besar. Dari tabel diatas diperoleh beban puncak untuk hari biasa terjadi dari pukul 08.00-16.00, dimana pada jam itu banyak pengunjung yang datang ke pantai baru. Untuk lebih rincinya lagi tentang konsumsi/penggunaan listrik setiap jamnya dalam waktu 24 jam dari pukul 00.00 sampai 24.00 yang ada di kawasan pantai baru dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

78 Tabel 4.5 Penggunaan Beban Dari Jam 00.00-24.00 Waktu Peralatan Daya Total Beroperasi Beban (W) Beban (W) 00.00 05.00 a. Lampu kuliner 31 x 5 = 155 b. 4 Lampu kantor besar c. 7 lampu kantor kecil d. 10 Lampu jalan PJU kecil e. 35 Lampu jalan PJU sedang f. 15 Lampu jalan PJU besar 1.550 W 180 W 70 W 100 W 700 W 675 W 3.275 W 05.00 16.00 a. 1 Jet pump 250 W 250 W 08.00 16.00 a. Magic jar 10 x 5 = 50 b. 1 Dispenser c. 1 Televisi 14 d. 7 Kipas angin e. Blender 1 x 5 = 5 f. 10 Pendingin minuman warung 19.000 W 250 W 38 W 721 W 650 W 1.800 W 22.459 W

79 Tabel 4.5 Penggunaan Beban Dari Jam 00.00-24.00 (Lanjutan) 17.00-24.00 a. Lampu kuliner 31 x 5 = 155 b. 4 Lampu kantor besar c. 7 lampu kantor kecil d. 10 Lampu jalan PJU kecil e. 35 Lampu jalan PJU sedang f. 15 Lampu jalan PJU besar Total Penggunaan Beban Dalam Sehari 1.550 W 180 W 70 W 100 W 700 W 675 W 3.275 W 29.259 W Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa konsumsi atau penggunaan listrik dalam 24 jam dari pukul 00.00 sampai 24.00 yaitu sebesar 29.259 Watt yang digunakan untuk mengaliri listrik ke warung kuliner, kantor, lampu penerangan jalan, dll. Pada saat malam hari memang tidak ada kegiatan di sekitar pantai baru jadi penggunaan listrik juga tidak terlalu besar hanya untuk menghidupkan lampu jalan sebagai penerangan tempat wisata. Pada saat sore hari sampai pagi hari dari pukul 17.00-05.00 dibutuhkan daya listrik sebesar 3.275 Watt untuk penerangan lampu kantor, warung kuliner dan penerangan jalan. Setelah didapatkan data beban setiap jamnya dapat dilihat bahwa beban puncak terjadi pada pukul 08.00-16.00 diakibatkan karena pengunjung wisata pantai baru yang berdatangan. Rata-rata setiap harinya beban puncak terjadi pada jam yang sama, dari tabel diatas diperoleh data beban puncak sebesar 22.459 Watt.

80 4.9 Analisis Penggunaan Beban Listrik Dengan HOMER Tabel 4.6 Penggunaan Beban Listrik Waktu Beroperasi Total Beban (W) 00.00-05.00 3.275 W 05.00-16.00 250 W 08.00-16.00 22.459 W 17.00-05.00 3.275 W Total Penggunaan Beban Dalam Sehari 29.259 W Dari tabel 4.6 dapat dilihat total penggunaan beban listrik dalam sehari yaitu sebesar 29.259 Watt data ini diambil pada hari biasa. Beban puncak pada hari biasa terjadi pada pukul 08.00-16.00, beban puncak ini mencapai sebesar 22.459 Watt dikarenakan banyaknya jumlah pengunjung yang datang ke wisata Pantai Baru. Dari data konsumsi beban tersebut juga di dapat hasil simulasi homer, karena didalam simulasi daya software Homer Energy hanya membutuhkan daya aktif total. Dan simulasi ini, beban listrik yang digunakan dalam sistem pembangkit diasumsikan memiliki random variability harian sebesar 15% dan untuk time to step 20% sesuai petunjuk pada Homer Energy. Di bawah ini akan disimulasikan penggunaan beban listrik dengan menggunakan software homer.

81 Gambar 4.3 Penggunaan daya listrik perjam di Pantai Baru (HOMER) Dari simulasi homer diatas disimulasikan menggunakan data penggunaan beban listrik, didapat beban listrik yang digunakan dalam pemodelan sistem tersebut memiliki rata-rata beban listrik sebesar 242 KWh/d dengan konsumsi rata-rata energi listrik yang digunakan sebesar 10,1 KW. Beban puncaknya yang dapat mungkin terjadi adalah sebesar 42,6 KW. Dan untuk penggunaan energi listrik sendiri dalam per hari, per bulan maupun dalam setahun dapat dilihat pada gambar 4.4 dan 4.5 dibawah.

82 Gambar 4.4 Penggunaan beban listrik perjam di Pantai Baru (HOMER) Gambar 4.5 Penggunaan beban listrik perbulan dalam setahun di Pantai Baru (HOMER) Dari gambar 4.4 dan 4.5 diatas dapat dilihat bahwa penggunaan energi listrik untuk setiap jam dalam sehari maupun dalam satu tahun di kawasan Pantai Baru setiap bulan dalam satu tahun tidak jauh berbeda.

83 4.10 Model Simulasi Homer Off-Grid Grid sendiri merupakan jaringan penyedia listrik PT. PLN (Persero), untuk sistem yang terhubung dengan grid, besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh sistem atau kelebihan daya listrik yang dimiliki sistem PLTH Pantai Baru yang nantinya akan dijual ke grid dengan sellback sebesar 0,180 $/kwh. Namun pada PLTH pantai baru ini menggunakan sistem Off-Grid yaitu merupakan sistem yang tidak terhubung dengan PT. PLN atau tidak penyedia listrik untuk PLN. Jadi PLTH Pantai Baru ini merupakan pembangkit yang berdiri sendiri dengan inputan pembangkit listrik dari PLTH yang meliputi photovoltaic (PV), kincir angin, inverter dan baterai. 4.11 Model Simulasi HOMER Off-Grid Grup Barat Gambar 4.6 Model simulasi dengan homer grup barat PLTH Pantai Baru

84 Dari gambar 4.6 di atas setelah didapatkan data radiasi matahari, kecepatan angin, penggunaan beban setiap jam maka disimulasikan dengan menggunakan software homer untuk mengetahui rata-rata penggunaan beban perjam, perbulan dan dalam setahun. Dengan homer juga dapat mengetahui daya inputan yang di hasilkan oleh pembangkit PLTH Pantai Baru. Dari simulasi diatas diperoleh primary load sebesar 242 kwh/d dan kemungkinan beban puncak yang akan terjadi sebesar 43 kw. Pada Grup Barat, terdiri dari 21 unit turbin angin 1 kw dan panel surya 150 unit 100 Wp, baterai 96 unit kapasitas 200 ah/12v, dan inverter 15 kw. 4.12 Model Simulasi HOMER Off-Grid Grup Timur Gambar 4.7 Model simulasi dengan homer grup timur PLTH Pantai Baru Dari gambar 4.7 di atas setelah didapatkan data radiasi matahari, kecepatan angin, penggunaan beban setiap jam maka disimulasikan dengan

85 menggunakan software homer untuk mengetahui rata-rata penggunaan beban perjam, perbulan dan dalam setahun. Dengan homer juga dapat mengetahui daya inputan yang di hasilkan oleh pembangkit PLTH Pantai Baru. Dari simulasi diatas diperoleh primary load sebesar 242 kwh/d dan kemungkinan beban puncak yang akan terjadi sebesar 43 kw. Pada Grup Timur, terdiri dari 2 unit turbin angin 10 kw, 2 unit turbin angin 2,5 kw, panel surya 100 unit 100 Wp, baterai 400 unit kapasitas 200 ah/12v dan inverter15 kw. 4.13 Hasil dan Pembahasan Setelah didapatkan data dan disimulasikan menggunakan software homer maka akan dapat diketahui hasil pembangkitan dari grup barat dan grup timur dengan sumber energi bersumber dari Photovoltaic (PV) dan Wind Turbines dan akan mengetahui berapa daya yang dapat dihasilkan dari keseluruhan pembangkit PLTH Pantai Baru, juga kelebihan energi listrik dari masing-masing grup. Di bawah ini akan dijelaskan dari keseluruhan data dan pengolahan data menggunakan software homer yang didapatkan data mulai dari data penggunaan atau konsumsi beban per tahun, hasil produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTH per tahun, selain itu juga di jelaskan data radiasi matahari dan kecepatan rata-rata angin di Pantai baru.

86 4.13.1 Hasil Kinerja Sistem Grup Barat Off-Grid Setelah disimulasikan menggunakan software homer PLTH Pantai Baru bagian grup barat dapat menghasilkan daya inputan yang dapat dilihat pada gambar 4.8 di bawah ini. Gambar 4.8 Hasil produksi pembangkit PLTH simulasi HOMER grup barat Dari gambar 4.8 diatas merupakan hasil simulasi dengan menggunakan software homer bagian grup barat, dengan cara memasukkan data dan memproses atau mengolah hasil data total penggunaan beban, radiasi matahari, kecepatan ratarata angin yang nantinya akan didapatkan hasil produksi dari Photovoltaic (PV) dan Wind Turbines yang kedua inilah yang menjadi pembangkit energi listrik dari PLTH Pantai Baru. Dari hasil simulasi dengan menggunakan software homer, PLTH Pantai Baru menghasilkan energi listrik dengan Photovoltaic (PV) sebanyak 20.973 kwh/tahun sedangkan Wind Turbines sebanyak 41.877 kwh/tahun. Dan

87 sekitar 33% dihasilkan oleh Photovoltaic (PV) dan Wind Turbines sebesar 67%, dengan total keseluruhan produksi yang dapat dihasilkan pertahun oleh Photovoltaic (PV) dan Wind Turbines sebesar 62.849 kwh/tahun dan juga total penggunaan konsumsi sebesar 26,535 kwh/tahun. Selain itu juga dari simulasi homer diatas juga terdapat kelebihan energi listrik sebesar 33.523 kwh/tahun sekitar 53,3%. Tabel 4.7 Keluaran sistem Photovoltaic (PV) grup barat Tabel 4.8 Keluaran sistem Wind Turbines grup barat Dari tabel 4.7 dan 4.8 dapat dilihat parameter keluaran dari sistem PLTH Pantai Baru grup barat. Tabel tersebut didapatkan hasil menggunakan simulasi software homer yang dapat melihat keluaran rata-rata, lama waktu beroperasi total produksi dan faktor kapasitas dari Photovoltaic (PV) dan Wind Turbines. Pada tabel dibawah ini akan dijelaskan secara detail dari hasil yang didapatkan menggunakan homer dari tabel di atas.

88 Tabel 4.9 Parameter keluaran Photovoltaic (PV) & Wind Turbines Grup Barat NO Jenis Pembangkit Photovoltaic (PV) 150 x 100 Wp Wind Turbines 21 x 1 KW 1 Total produksi (Kwh/tahun) 20.973 kwh/tahun 41.877 kwh/tahun 2 Lama beroperasi (Hr/tahun) 4.380 hr/yr 6.696 hr/yr 3 Keluaran rata-rata (KW) 2,4 KW 4,8 KW 4 Kapasitas (KW) 15 KW 21 KW 5 Faktor kapasitas (%) 16,0 % 22,8 % 6 Keluaran maksimum (KW) 14,2 KW 26,0 KW Dari tabel 4.9 diatas menunjukan keluaran hasil simulasi menggunakan software homer berdasarkan dari data perharinya Photovoltaic (PV) dan Wind Turbines tidak stabil dalam setiap jamnya Photovoltaic (PV) dan Wind Turbines menghasilkan energi listrik karena PLTS dan PLTB bergantung dengan cuaca di Pantai Baru. Untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dapat sepanjang hari pv disinari oleh matahari dari jam 07.00 s/d 17.00 sebesar 20.973 kwh/tahun dgn keluaran maksimum 14,2 KW, karena di jam-jam itulah panas yang terik di Pantai Baru sehingga Photovoltaic (PV) dapat menyimpan energi yang sangat banyak. Data Photovoltaic (PV) atau radiasi matahari dapat dilihat pada gambar dibawah ini yang telah dilakukan simulasi dengan menggunakan software homer.

89 Gambar 4.9 Data radiasi matahari perbulan dan per tahun grup barat Dan untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dapat menghasilkan listrik pada jam-jam tertentu dikarenakan faktor kecepatan angin tergantung dari besarnya kecepatan angin pada hari tersebut. Dan tidak seperti PLTS yang pada jam 07.00 s/d 17.00 dapat menyimpan energi karena cuaca di Pantai Baru yang sangat panas, hanya kecuali pada saat mendung tidak dapat menyimpan energi. Namun PLTB ini mampu menghasilkan daya listrik yang lebih besar dari pada PLTS secara maksimum dapat menghasilkan listrik sebesar 41.877 kwh/tahun. Data kecepatan angin setiap jam nya dapat di lihat pada gambar dibawah ini yang disimulasikan menggunakan simulasi software homer. Gambar 4.10 Data kecepatan rata-rata angin perbulan dan per tahun grup barat

90 4.13.2 Hasil Kinerja Sistem Grup Timur Off-Grid Setelah disimulasikan menggunakan software homer PLTH Pantai Baru bagian grup timur dapat menghasilkan daya inputan yang dapat dilihat pada gambar 4.11 di bawah ini. Gambar 4.11 Hasil produksi pembangkit PLTH simulasi HOMER grup timur Dari gambar 4.11 diatas merupakan hasil simulasi dengan menggunakan software homer bagian grup timur, dengan cara memasukkan data dan memproses atau mengolah hasil data total penggunaan beban, radiasi matahari, kecepatan rata-rata angin yang nantinya akan didapatkan hasil produksi dari Photovoltaic (PV) dan Wind Turbines yang kedua inilah yang menjadi pembangkit energi listrik dari PLTH Pantai Baru. Dari hasil simulasi dengan menggunakan software homer, PLTH Pantai Baru menghasilkan energi listrik dengan Photovoltaic (PV) sebanyak 13.982 kwh/tahun sedangkan Wind Turbines sebanyak

91 23.614 kwh/tahun. Dan sekitar 37% dihasilkan oleh Photovoltaic (PV) dan Wind Turbines sebesar 63%, dengan total keseluruhan produksi yang dapat dihasilkan pertahun oleh Photovoltaic (PV) dan Wind Turbines sebesar 37.595 kwh/tahun dan juga total penggunaan konsumsi sebesar 26.535 kwh/tahun. Selain itu juga dari simulasi homer diatas juga terdapat kelebihan energi listrik sebesar 7.672 kwh/tahun sekitar 20,4 %. Tabel 4.10 Keluaran sistem Photovoltaic (PV) grup timur Tabel 4.11 Keluaran sistem Wind Turbines grup timur Dari tabel 4.10 dan 4.11 dapat dilihat parameter keluaran dari sistem PLTH Pantai Baru grup barat. Tabel tersebut didapatkan hasil menggunakan simulasi software homer yang dapat melihat keluaran rata-rata, lama waktu beroperasi total produksi dan faktor kapasitas dari Photovoltaic (PV) dan Wind

92 Turbines. Pada tabel dibawah ini akan dijelaskan secara detail dari hasil yang didapatkan menggunakan homer dari tabel di atas. Tabel 4.12 Parameter keluaran Photovoltaic (PV) & Wind Turbines Grup Timur NO Jenis Pembangkit Photovoltaic (PV) 100 x 100 Wp Wind Turbines 2 X 10 kw & 2 X 2,5 kw 1 Total produksi (Kwh/tahun) 13.982 kwh/tahun 23.614 kwh/tahun 2 Lama beroperasi (Hr/tahun) 4.380 hr/yr 7.809 hr/yr 3 Keluaran rata-rata (KW) 1,60 KW 2,7 KW 4 Kapasitas (KW) 15 KW 50 KW 5 Faktor kapasitas (%) 16,0 % 18.0 % 6 Keluaran maksimum (KW) 9,50 KW 16,2 KW Dari tabel 4.12 diatas menunjukan keluaran hasil simulasi menggunakan software homer berdasarkan dari data perharinya Photovoltaic (PV) dan Wind Turbines tidak stabil dalam setiap jamnya Photovoltaik (PV) dan Wind Turbines menghasilkan energi listrik karena PLTS dan PLTB bergantung dengan cuaca di Pantai Baru. Untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dapat sepanjang hari pv disinari oleh matahari dari jam 07.00 s/d 17.00 sebesar 13.982 kwh/tahun dgn keluaran maksimum 9,50 KW, karena di jam-jam itulah panas yang terik di Pantai Baru sehingga Photovoltaic (PV) dapat menyimpan energi yang sangat banyak. Data Photovoltaic (PV) atau radiasi matahari dapat dilihat pada

93 gambar dibawah ini yang telah dilakukan simulasi dengan menggunakan software homer. Gambar 4.12 Data radiasi matahari perbulan dan per tahun grup timur Dan untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dapat menghasilkan listrik pada jam-jam tertentu dikarenakan faktor kecepatan angin tergantung dari besarnya kecepatan angin pada hari tersebut. Dan tidak seperti PLTS yang pada jam 07.00 s/d 17.00 dapat menyimpan energi karena cuaca di Pantai Baru yang sangat panas, hanya kecuali pada saat mendung tidak dapat menyimpan energi. Namun PLTB ini mampu menghasilkan daya listrik yang lebih besar dari pada PLTS secara maksimum dapat menghasilkan listrik sebesar 23.614 kwh/tahun. Data kecepatan angin setiap jam nya dapat di lihat pada gambar dibawah ini yang disimulasikan menggunakan simulasi software homer.

94 Gambar 4.13 Data kecepatan rata-rata angin perbulan dan per tahun grup timur 4.13.3 Kesimpulan Hasil Simulasi HOMER Grup Barat dan Grup Timur dan Konsumsi Energi Listrik Setelah didapatkan seluruh data mulai dari data pembangkit PLTH Pantai Baru, data radiasi matahari, data kecepatan angin dan data total penggunaan beban dalam sehari, kemudian seluruh data disimulasikan menggunaan software homer untuk memudahkan dalam pengolahan data. Dalam menggunakan software homer ini penulis dapat mengetahui berapa penggunaan total beban/konsumsi beban dalam setahun, selain itu juga dapat mengetahui berapa besar energi yang dapat dikeluarkan oleh PLTH Pantai baru ini dengan menggunakan pembangkit PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Simulasi homer yang dilakukan dalam keadaan off-grid untuk kondisi ongrid PLTH Pantai Baru tidak tersedia. Simulasi homer ini dilakukan pada bagian pembangkit grup barat dan grup timur saja, karena untuk grup kkp hanya menggunakan 1 pembangkit dari panel surya 10 kw saja. Setelah didapatkan data dan disimulasikan menggunakan homer penulis mendapatkan hasil/kesimpulan total energi dari pembangkit per

95 tahun dan total konsumsi energi listrik per tahun. Pada tabel dibawah ini akan dijelaskan tentang hasil yang di simulasikan dengan homer. Tabel 4.13 Perbandingan Antara Total Energi Dari Pembangkit Dan Total Konsumsi Bagian Photovoltaic Wind Total Konsumsi (Pv) Turbines Energi Grup Barat 20.973 41.877 62.849 26.535 kwh/tahun kwh/tahun kwh/tahun kwh/tahun Grup Timur 13.982 23.614 37.595 26.535 kwh/tahun kwh/tahun kwh/tahun kwh/tahun Pada tabel 4.13 diatas didapatkan hasil dengan cara memasukkan data yaang telah diproses atau diolah menggunakan software homer. Didapatkan hasil data bahwa pembangkit PLTH bagian grup barat memiliki total energi lebih besar dibandingkan grup timur. Dan untuk total energi grup barat dari pembangkit Photovoltaic (Pv) dan Wind Turbines yaitu sebesar 62.849 kwh/tahun, sedangkan untuk grup timur memiliki total energi sebesar 37.595 kwh/yr. Kemudian untuk penggunaan atau konsumsi energi listrik yang digunakan antara lain sebagai warung kuliner, lampu penerangan jalan, kantor PLTH Pantai Baru, dll didapatkan data untuk konsumsi energi pada bagian grup barat sebesar 26.535 kwh/tahun dan konsumsi energi bagian grup timur sama besarnya dengan konsumsi grup barat yaitu 26.535 kwh/tahun.

96 Dapat disimpulkan bahwa PLTH mampu untuk menyuplai atau melayani beban litrik yang ada atau yang digunakan disekitar Pantai Baru. Karena setelah penulis mensimulasikan menggunakan homer untuk jangka per tahun energi yang dihasilkan oleh PLTH masih lebih besar dari pada konsumsi penggunaan energi listrik yang digunakan oleh masyarakat Pantai Baru.