BAB 5 UJI COBA DAN ANALISA HASIL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. akurasi =.

BAB 4 IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

Akurasi. Perangkat Lunak: Sistem operasi: Windows Vista Home Premium Aplikasi pemrograman: Matlab 7.0

Kelas. Kelas. p q r s t u v w x y Level Transformasi.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Aplikasi pintu otomatis ini menggunakan spesifikasi perangkat keras dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Ilustrasi pencarian titik pusat dan jari-jari pupil. Segmentasi

BAB IV DESAI SISTEM. Tabel 4.1 Lingkungan Desain Perangkat Lunak Prosesor : Core 2 Duo, 2 GHz Memori : 2 GB

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras. Perangkat Keras Spesifikasi Processor Intel Core i3. Sistem Operasi Windows 7

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. dengan menggunakan 15 tanda tangan yang berasal dari 1 user yang masing masing

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS SISTEM. bidang usaha industri kue. Perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi

dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 9. Data Citra Tumbuhan

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Generalisasi =

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu

SISTEM PENGENALAN INDIVIDU MELALUI IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS DISKRIMINATOR SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. Pengenalan Pola dengan Algoritma Eigen Image, dibutuhkan spesifikasi

III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BANTU

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Program yang telah dibuat melakukan proses deteksi dan pembelajaran. Proses deteksi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan

3. METODE PENELITIAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. telah dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah menguji proses region of interest

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. mendukung Aplikasi Penilaian Akademik Berbasis web

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Administrasi Paket Lelang Proyek ini, yaitu : Administrasi Paket Lelang Proyek ini, yaitu :

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN

HASIL DAN PEMBAHASAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB VI PENGUJIAN DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Gambar Tampilan Layar Cari Data Tabel Pemeliharaan Menu Grup Gambar Tampilan Layar Data Tabel Pemeliharaan Menu Grup

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM`

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses

Panjang bin dari setiap penggabungan disesuaikan dengan skala yang digunakan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu preprocessing citra, ekstraksi citra, SIFT, dan pencocokan citra.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISIS SISTEM

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 IMPLEMENTASI Implementasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi ini adalah : Prosesor Pentium IV 2.6 Ghz. Graphic Card dengan memori minimum 64 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengkodean dan implementasi, memberikan petunjuk pemakaian program, dan

APLIKASI E-DOCUMENT DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL FOXPRO 9.0. : CYNTHIA OCTAVIANTI NPM : PEMBIMBING : Lely Prananingrum, SKom., MMSI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang diterapkan dalam pembuatan skripsi ini, antara lain: dengan topik baik berupa textbook atau paper.

Teknik pengenalan wajah berbasis fitur local binary pattern (LBP)

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b

100% Akurasi = (11) Lingkungan Pengembangan

BAB VI PENGUJIAN. 6.1 Tujuan Pengujian. 6.2 Rancangan Pengujian

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan sistem pemugaran citra digital dengan algoritma exemplar-based

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN MULTIMEDIA. bertujuan untuk mengenalkan alat musik tradisional yang ada di Indonesia.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek kehidupan dari bangsa ini akan selalu dipengaruhi oleh keadaan hujan ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB 5 UJI COBA DAN ANALISA HASIL Pada bab ini diuraikan mengenai lingkungan uji coba, hasil uji coba serta analisa hasil uji coba dari perangkat lunak. 5.1 Lingkungan Lingkungan uji coba merupakan komputer tempat uji coba perangkat lunak. Lingkungan uji coba digunakan pada tugas akhir ini yaitu notebook, dengan spesfikasi prosesor Intel Core 2 Duo 2,20 GHz dan memori 0,99 GB, dengan sistem operasi Microsoft Windows XP Home Service Pack 2. 5.2 Metodologi Pengujian Pengujian dilakukan dengan menggunakan basis data ETH- 80, dengan data pelatihan dan data uji coba saling pisah (disjoint). Pada basis data ETH-80, terdapat 8 kategori, dengan masing kategori terdapat 10 jenis berbeda-beda, dimana tiap jenis terdiri dari 41 citra obyek, memiliki perbedaan perubahan posisi. Ukuran citra asli adalah 8 x 8 piksel. coba pengenalan obyek dilakukan dengan pendekatan Appearance Based. Dimana, citra tersebut telah tersedia pada basis data ETH-80. Contoh citra digunakan sebagai uji coba adalah seperti pada Gambar 5.1 dan 5.2. Gambar 5.1 Contoh pada Appearance Based 55

56 Gambar 5.2 Contoh Mobil dengan 10 Jenis Berbeda Pada uji coba ini, jumlah citra digunakan sebagai data pelatihan dan data uji coba adalah sebanyak 1920 citra (24 pose untuk setiap 1 jenis). Tahap awal dilakukan adalah pemilihan citra pada tiap kategori dan tiap jenis, dengan memperhatikan pose. Kemudian tahap selanjutnya adalah mengubah ukuran citra menjadi berukuran 40 x 40 piksel. Terdapat 3 variasi jumlah citra pada data pelatihan digunakan pada uji coba. Tabel 5.1 merupakan tabel perbandingan antara jumlah data pelatihan dan jumlah data uji coba. Tabel 5.1 Perbandingan Pelatihan dan Basis Pelatihan Perbandingan ( Pelatihan : ) 1 640 80 8 : 16 2 800 10 10 : 14 3 960 960 : Pada uji coba pengenalan obyek dengan pendekatan Appearance Based Recognition, diperlukan input jumlah subkelas per kelasnya. coba dilakukan dengan nilai input jumlah subkelasnya sama dengan 2 10. coba dilakukan dengan nilai threshold = 1000, 1500, dan 2000. Pada uji coba 1, pemilihan nomor citra digunakan sebagai data pelatihan dan data uji coba untuk setiap kategori

57 tidak seluruhnya sama. Tabel 5.2-a dan 5.2-b merupakan tabel himpunan data citra pelatihan per jenis pada uji coba 1. Tabel 5.2-a Himpunan Pelatihan pada 1 Pelatihan 1-1 1 3, 8, 32, 40 2 4, 7, 11, 15, 16, 22, 28, 40 3 3, 8, 32, 40 4 3, 8, 32, 40 Pelatihan 1-2 16 3, 8, 2, 19 16 4, 7, 11, 15, 16, 22, 28, 40, 17, 20 16 3, 8, 2, 19 16 3, 8, 2, 19 Pelatihan 1-3 14 3, 8, 2, 19, 21, 36 14 4, 7, 11, 15, 16, 22, 28, 40, 17, 20. 26, 31 14 3, 8, 2, 19, 21, 36 14 3, 8, 2, 19, 21, 36

58 Tabel 5.2-b Himpunan Pelatihan pada 1 5 11, 13, 15, 16, 19, 20, 22, 24 6 3, 8, 32, 40 7 3, 8, 32, 40 8 3, 8, 32, 40 Pelatihan 1-1 16 11, 13, 15, 16, 19, 20, 22, 24, 6, 16 3, 8, 2, 19 16 3, 8, 2, 19 16 3, 8, 2, 19 Pelatihan 1-2 14 11, 13, 15, 16, 19, 20, 22, 24, 6,, 25, 31 14 3, 8, 2, 19, 21, 36 14 3, 8, 2, 19, 21, 36 14 3, 8, 2, 19, 21, 36 Pelatihan 1-3 80 10 960 Prosentase 66,67% 58,33% 50%

59 Pada uji coba 2, tidak terdapat perbedaan nomor citra digunakan sebagai data pelatihan dan data uji coba untuk setiap kategorinya. Tabel himpunan data citra pelatihan untuk tiap jenis pada uji coba 2, ditampilkan pada Tabel 5.3. Tabel 5.3 Himpunan Pelatihan pada 2 Pelatihan 2-1 1-8 11, 13, 15, 16, 19, 20, 22, 24 Pelatihan 2-2 16 11, 13, 15, 16, 19, 20, 22, 24, 6, Pelatihan 2-3 14 11, 13, 15, 16, 19, 20, 22, 24, 6,, 25, 31 80 10 960 Prosentase 66,67% 58,33% 50% 5.3 Hasil Penjelasan hasil uji coba berikut ini dilakukan dengan menggunakan nilai threshold = 1000, 1500 dan 2000 dan nilai input subkelas = 6. Sedangkan hasil uji coba dengan input subkelas = 2 10, tertera pada bab lampiran.

60 5.3.1 Hasil 1 5.3.1.1 Hasil 1 dengan Nilai threshold = 1000 coba 1 dilakukan dengan nomor citra ditampilkan pada Tabel 5.2-a dan 5.2-b. Tabel 5.4 merupakan tabel hasil pengenalan dengan metode SDA, dengan input jumlah subkelas = 6, dan nilai threshold = 1000 : Tabel 5.4 Hasil Pengujian dengan Perbedaan dalam Pemilihan mor dan Nilai threshold = 1000 Pelatihan 1-1 Pelatihan 1-2 Pelatihan 1-3 1 160 150 140 131 0 113 2 160 105 140 91 0 90 3 160 48 140 50 0 41 4 160 7 140 117 0 99 5 160 84 140 77 0 71 6 160 79 140 74 0 71 7 160 151 140 137 0 117 8 160 159 140 140 0 0 903 /80 817 /10 722 /960 Prosentase 70,55% 72,95% 75,21%

61 5.3.1.2 Hasil 1 dengan Nilai threshold = 1500 coba 1 dilakukan dengan nomor citra ditampilkan pada Tabel 5.2-a dan 5.2-b. Tabel 5.5 merupakan tabel hasil pengenalan dengan metode SDA, dengan input jumlah subkelas = 6, dan nilai threshold = 1500 : Tabel 5.5 Hasil Pengujian dengan Perbedaan dalam Pemilihan mor dan Nilai threshold = 1500 Pelatihan 1-1 Pelatihan 1-2 Pelatihan 1-3 1 160 148 140 7 0 110 2 160 103 140 84 0 85 3 160 32 140 35 0 42 4 160 8 140 115 0 91 5 160 84 140 73 0 61 6 160 68 140 70 0 64 7 160 153 140 138 0 115 8 160 158 140 139 0 0 874 /80 781 /10 688 /960 Prosentase 68,28% 69,73% 71,67%

62 5.3.1.3 Hasil 1 dengan Nilai threshold = 2000 coba 1 dilakukan dengan nomor citra ditampilkan pada Tabel 5.2-a dan 5.2-b. Tabel 5.6 merupakan tabel hasil pengenalan dengan metode SDA, dengan input jumlah subkelas = 6, dan nilai threshold = 2000 : Tabel 5.6 Hasil Pengujian dengan Perbedaan dalam Pemilihan mor dan Nilai threshold = 2000 Pelatihan 1-1 Pelatihan 1-2 Pelatihan 1-3 1 160 139 140 9 0 111 2 160 73 140 87 0 81 3 160 52 140 45 0 41 4 160 2 140 1 0 92 5 160 58 140 72 0 65 6 160 69 140 72 0 66 7 160 152 140 136 0 117 8 160 158 140 140 0 119 823 /80 793 /10 692 /960 Prosentase 64,30% 70,80% 72,08%

63 5.3.2 Hasil 2 5.3.2.1 Hasil 2 dengan Nilai threshold = 1000 coba 2 dilakukan dengan nomor citra ditampilkan pada Tabel 5.3. Tabel 5.7 merupakan tabel hasil pengenalan dengan metode SDA, dengan input jumlah subkelas = 6, dan nilai threshold = 1000 : Tabel 5.7 Hasil Pengujian dengan Persamaan dalam Pemilihan mor dan Nilai threshold = 1000 Pelatihan 2-1 Pelatihan 2-2 Pelatihan 2-3 1 160 144 140 4 0 108 2 160 47 140 39 0 61 3 160 84 140 78 0 64 4 160 109 140 86 0 85 5 160 91 140 82 0 64 6 160 74 140 71 0 58 7 160 146 140 130 0 109 8 160 9 140 114 0 117 824 /80 724 /10 666 /960 Prosentase 64,38% 64,64% 69,38%

64 5.3.2.2 Hasil 2 dengan Nilai threshold = 1500 coba 2 dilakukan dengan nomor citra ditampilkan pada Tabel 5.3. Tabel 5.8 merupakan tabel hasil pengenalan dengan metode SDA, dengan input jumlah subkelas = 6, dan nilai threshold = 1500 : Tabel 5.8 Hasil Pengujian dengan Persamaan dalam Pemilihan mor dan Nilai threshold = 1500 Pelatihan 2-1 Pelatihan 2-2 Pelatihan 2-3 1 160 141 140 2 0 110 2 160 44 140 52 0 57 3 160 91 140 73 0 59 4 160 106 140 83 0 83 5 160 83 140 74 0 69 6 160 78 140 70 0 62 7 160 147 140 7 0 109 8 160 4 140 114 0 115 814 /80 715 /10 664 /960 Prosentase 63,59% 63,84% 69,17%

65 5.3.2.3 Hasil 2 dengan Nilai threshold = 2000 coba 2 dilakukan dengan nomor citra ditampilkan pada Tabel 5.3. Tabel 5.9 merupakan tabel hasil pengenalan dengan metode SDA, dengan input jumlah subkelas = 6, dan nilai threshold = 2000 : Tabel 5.9 Hasil Pengujian dengan Persamaan dalam Pemilihan mor dan Nilai threshold = 2000 Pelatihan 2-1 Pelatihan 2-2 Pelatihan 2-3 1 160 140 140 3 0 109 2 160 43 140 53 0 47 3 160 79 140 69 0 56 4 160 106 140 86 0 86 5 160 83 140 73 0 60 6 160 61 140 68 0 58 7 160 146 140 9 0 107 8 160 4 140 109 0 117 782 /80 710 /10 640 /960 Prosentase 61,09% 63,39% 66,67%

66 5.4 Analisa Hasil Berdasarkan hasil uji coba diperoleh, perbedaan pemilihan nomor citra dilakukan pada uji coba 1 dan 2 memberikan tingkat akurasi berbeda. Ketika terdapat perbedaan dalam pemilihan citra untuk setiap kategori, seperti dilakukan pada uji coba 1, maka tingkat akurasi keberhasilan diperoleh cenderung lebih tinggi. Tabel 5.10 5.11 merupakan tabel perbandingan hasil uji coba 1 dan uji coba 2 dengan nilai threshold = 1000, 1500 dan 2000, dan input subkelas = 6. Tabel 5.10 Perbandingan Prosentase Akurasi pada 1 dan 2 dengan Nilai threshold = 1000 Tipe Pelatihan 1 2 640 70,55% 64,38% 800 72,95% 64,64% 960 75,21% 69,38% Tabel 5.11 Perbandingan Prosentase Akurasi pada 1 dan 2 dengan Nilai threshold = 1500 Tipe Pelatihan 1 2 640 68,28% 63,59% 800 69,73% 63,84% 960 71,67% 69,17% Tabel 5. Perbandingan Prosentase Akurasi pada 1 dan 2 dengan Nilai threshold = 2000 Tipe Pelatihan 1 2 640 64,30% 61,09% 800 70,80% 63,39% 960 72,68% 66,67%

67 Pada hasil uji coba telah dilakukan, tingkat akurasi juga dipengaruhi oleh nilai threshold. Tabel 5.13 dan 5.14 berikut ini merupakan tabel informasi memuat data perbandingan tingkat akurasi cenderung menurun ketika nilai threshold diperbesar. coba dilakukan dengan input subkelas = 6. Tabel 5.13 Perbandingan Prosentase Akurasi pada 1 dengan Nilai threshold = 1000, 1500 dan 2000 Pelatihan Pelatihan Nilai threshold 1000 1500 2000 1-1 640 70,55% 68,28% 64,30% 1-2 800 72,95% 69,73% 70,80% 1-3 960 75,21% 71,67% 72,68% Tabel 5.14 Perbandingan Prosentase Akurasi pada 2 dengan Nilai threshold = 1000, 1500 dan 2000 Pelatihan Pelatihan Nilai threshold 1000 1500 2000 2-1 640 64,38% 63,59% 61,09% 2-2 800 64,64% 63,84% 63,39% 2-3 960 69,38% 69,17% 66,67% Gambar 5.3 berikut ini merupakan grafik menyajikan perbandingan prosentase akurasi dan nilai threshold dengan menggunakan 3 pilihan data pelatihan pada uji coba 1.

68 Gambar 5.3 Grafik Perbandingan Tingkat Akurasi terhadap Nilai threshold pada 1 Sedangkan pada Gambar 5.4 merupakan grafik menyajikan perbandingan prosentase akurasi dan nilai threshold dengan menggunakan 3 pilihan data pelatihan pada uji coba 2.

69 Gambar 5.4 Grafik Perbandingan Tingkat Akurasi Terhadap Nilai threshold pada 2 Tingkat akurasi cenderung meningkat ketika nilai threshold diperkecil. Hal tersebut disebabkan karena nilai threshold adalah faktor menjadi pembatas ketika pemilihan vektor eigen dari Σ X akan dipertahankan dan menjadi fitur ekstraksi.

70 Ketika vektor eigen Σ X nilai eigennya kurang dari hasil pembagian antara jumlah diagonal nilai eigen Σ X dan nilai threshold, maka vektor eigen tersebut akan dieliminasi. Dan menjadi fitur ekstraksi adalah vektor eigen tidak dieliminasi.