Bab I. Pendahuluan. Kebutuhan manusia akan produk-produk real estate tidak akan pernah berhenti,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian Indonesia pada triwulan III-2008,yang digambarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJUALAN TATA MUKA (PERSONAL SELLING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang bersaing, 3) Fasilitas yang disediakan, dan 4) Promosi yang. melirik bisnis ini sebagai sarana berinvestasinya, mengakibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Penjualan Personal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

PEMASARAN DAN STRATEGI PERSONAL SELLING

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BENTUK- BENTUK PROMOSI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. grafik penjualannya nyaris tak pernah turun, tak terpengaruh tren kenaikan harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan hidup manusia yang senantiasa berubah-ubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

Strategi Promotion (Promosi)

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING DALAM MEMASARKAN PRODUK PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH PADA KJKS MANFAAT SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian nasional yang belum stabil sekarang ini membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti menginginkan agar perusahaannya dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan. Hal tersebut membuat masing-masing perusahaan berusaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2007: 204) Komunikasi Pemasaran adalah sarana

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan di bab ini menjelaskan tentang penelitian-penelitian terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan industri real estate yang sangat pesat karena

STRATEGI PROMOSI PADA PEMASARAN. MINGGU KE DELAPAN FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Agar mampu menguasai pasar, perusahaan tidak begitu saja melemparkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kreatif saat ini telah memasuki era yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia sampai saat sekarang ini masih dalam keadaan krisis

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

Entrepreneurial Soul Development

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Pasar eceran atau pasar ritel di Indonesia merupkan pasar besar dengan

PERSEPSI DEBITUR TERHADAP KEMAMPUAN PERSONAL SELLING TENAGA PEMASAR PT BANK SUMUT

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam Menarik Minat Pelanggan, maka penulis menggunakan teori dan konsepkonsep

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. Krisis Moneter yang akhir-akhir ini melanda kebanyakan negara. berkembang di kawasan Asia Pasifik, elah membawa pengaruh buruk bagi

Integrated Marketing Communication I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia akan produk-produk real estate tidak akan pernah berhenti, karena real estate mencakup salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan papan. Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia dan perkembangan perekonomian, fungsi pokok real estate tidak hanya sebagai tempat berlindung saja, namun juga sebagai status sosial, ukuran kemakmuran serta sarana investasi Perkembangan-perkembangan yang terjadi di segala bidang membuat manusia menjadi lebih mudah untuk dapat memiliki berbagai bentuk dan gaya real estate yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan kondisi keuangannya tanpa perlu bersusah payah mencari lokasi dan membangun sendiri. Hal tersebut terjadi karena telah hadirnya banyak developer yang menawarkan berbagai macam fungsi, tipe, dan gaya real estate beserta fasilitas-fasilitas pendukungnya dengan harga yang bervariasi pula. Di tengah maraknya persaingan, ada developer yang berhasil memasarkan produknya dan ada pula yang kurang berhasil. Memasarkan suatu produk real estate agar dapat dikatakan berhasil bukanlah hal yang mudah bagi developer. Selain harus memahami real estate seperti apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar sasaran, developer juga membutuhkan tenaga personal selling yang mempunyai kemampuan menjual yang baik untuk menjual produk real estate yang dikeluarkannya. PT. Puteraco Indah merupakan salah satu developer di kota Bandung yang sejak tahun 1976 menjalankan usaha di bidang property (real estate). Sejak didirikannya 1

sampai sekarang, PT. Puteraco Indah telah memasarkan berbagai produk real estate, namun sebagian besar merupakan perumahan, mulai dari rumah mewah sampai rumah sangat sederhana. Pada tahun 2002, PT. Puteraco Indah membeli produk real estate yang bernama Bumi Asri Cihanjuang (BAC) dari sebuah developer lain yang memiliki masalah keuangan. Lalu PT. Puteraco Indah mengganti nama BAC menjadi Katumiri yang dalam bahasa Sunda berarti pelangi. Pelangi merupakan kejadian alam yang menginspirasikan hal yang kaya akan warna dan berkesan memiliki hubungan dengan kahyangan. Developer berusaha menawarkan sesuatu yang berbeda dari produkproduk pesaingnya dengan cara memanfaatkan keadaan alam yang sudah ada menjadi salah satu keunggulannya. Keunggulan tersebut kemudian dituangkan ke dalam konsep Heavenly Heaven, yang menjadi inspirasi bagi developer untuk membangun citra produk itu sendiri. Perusahaan mulai memasarkan produk Katumiri ini pada tahun 2003 dengan berusaha menjual sisa unit yang ada, ditambah dengan unit-unit baru dari hasil pembebasan lahan baru. Total luas seluruh lahan adalah 22 ha. Namun dari 22 ha tersebut, hanya 12 ha yang akan dibangun menjadi kawasan rumah vila sedangkan sisanya digunakan untuk kawasan agro wisata. Setiap bulannya, perusahaan menargetkan minimal 2.000 m2 kavling siap bangun dapat terjual. Segala bentuk usaha pemasaran dan penjualan dilakukan oleh perusahaan sendiri. Penulis membatasi penelitian ini hanya pada peranan personal selling saja. PT. Puteraco Indah pernah memasarkan produk Katumiri dengan jasa personal selling sebuah perusahaan marketing, ternyata penjualan kavling siap bangun tersebut 2

kurang baik karena dalam periode Januari 2003 sampai Desember 2003, target penjualan yang ditetapkan developer sebagian besar tidak tercapai. PT. Puteraco Indah memilih untuk mengganti jasa personal selling untuk memasarkan produk Katumiri dengan meminjam jasa personal selling dari perusahaan marketing lainnya. Dengan bantuan dari jasa personal selling tersebut, penjualan dari produk Katumiri meningkat, tetapi belum habis terjual dan saat ini masih tersisa 45 kavling yang belum terjual. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul HUBUNGAN PERSONAL SELLING TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN UNTUK PRODUK KATUMIRI PT. PUTERACO INDAH. Penulis membatasi penelitian dengan membahas proses komunikasi personal yaitu communicating, selling, servicing dan hubungannya dengan minat beli konsumen. 1.2 Identifikasi Masalah Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dalam melakukan penelitian di Katumiri ini, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: Seberapa besar hubungan personal selling dengan minat beli konsumen untuk produk Katumiri PT. Puteraco Indah? 3

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk: Menguji besar hubungan personal selling dengan minat beli PT. Puteraco Indah untuk produk Katumiri. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan, rekan-rekan mahasiswa dan pihak-pihak lain yang membutuhkan, dan bagi penulis sendiri. Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut: Bagi perusahaan Perusahaan dapat mengetahui seberapa besar hubungan personal selling dengan minat beli konsumen Bagi penulis Sebagai media yang menjembatani antara teori yang telah diperoleh selama kuliah dengan dunia kerja yang sebenarnya, juga menambah pengetahuan akan masalahmasalah yang terjadi dalam perusahaan. khususnya bidang pemasaran. Bagi rekan-rekan mahasiswa dan pihak-pihak lain yang membutuhkan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi dan menambah pengetahuan tentang personal selling dalam memasarkan suatu produk 4

1.5 Kerangka Pemikiran Tujuan semua usaha pemasaran adalah menambah penjualan yang menguntungkan dengan menawarkan pemenuhan kebutuhan dalam jangka panjang. Dalam banyak situasi, penjualan personal yang menghasilkan penjualan nyata. Periklanan dapat menarik dan menimbulkan keinginan. Akan tetapi cara-cara itu tidak menggerakkan tindak beli atau menyelesaikan pemindahan hak milik. Penjualan personal dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk penjualan dengan kredit, memberitahukan sikap pelanggan, serta meneruskan keluhan-keluhan kepada pimpinan perusahaan (Stanton 1991: 163). Para ahli mendefinisikan personal selling/ penjualan personal sebagai berikut: Menurut Kotler (Kotler, 2002:626) Personal selling adalah interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pemesanan. Menurut William J. Stanton (Stanton, 1993:441) Personal selling is the personal communication of information to persuade a prospective consumer to buy something a product, services, ideas or something else. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa personal selling merupakan alat promosi yang mengajukan presentasi pribadi dalam bentuk percakapan langsung antara tenaga penjual dengan satu atau lebih calon 5

pembeli di mana tenaga penjual dapat membujuk atau mempengaruhi pembeli dengan tujuan agar tercipta suatu penjualan. Personal selling menurut Kotler (2002, 644) adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Penjualan personal, memiliki tiga ciri khusus (Kotler (2002, 644): 1. Berhadapan langsung secara pribadi (Personal Confrontation) Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat. 2. Keakraban (Cultivation) Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik. 3. Tanggapan (Response) Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. Penjualan personal terdiri dari komunikasi individual personal, dan ini berlawanan dengan komunikasi massa non-personal yang berbentuk periklanan, promosi penjualan dan cara-cara komunikasi lain. Oleh karenanya, dibandingkan dengan cara-cara lain, penjualan personal mempunyai keuntungan karena lebih luwesnya. Tenaga-tenaga penjualan dapat menyesuaikan penawaran penjualan 6

mereka untuk dapat memenuhi kebutuhan dan perilaku pelanggan masing-masing. Selain itu tenaga penjualan dapat segera mengetahui reaksi pelanggan terhadap penawaran penjualan dan dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian di tempat dan saat itu pula. Keuntungan kedua dari penjualan personal bahwa cara ini memungkinkan tenaga yang dibuang menjadi paling minim (Stanton, 1991: 163). 7

Iklan relatif penting Penjualan pribadi relarif penting Besar jumlah pelanggan Kecil Rendah kebutuhan informasi pembeli Tinggi Kecil ukuran dan urgensi pembelian Besar Sedikit layanan pasca pembelian yang dibutuhkan Banyak Rendah kompleksitas produk Tinggi Tarik strategi distribusi Dorong Ditetapkan Sebelumnya kebijakan penetapan harga Dinegosiasikan Banyak sumber daya untuk promosi Sedikit Gambar 1.1 Kondisi-kondisi strategis dan kepentingan relatif penjualan pribadi sebagai sarana promosi (Boyd, Walker, Larreche, 2000: 102) Sumber: Disadur dari David W Cravens, Strategic Marketing (Homewood, III. : Richard D. Irwin, 1987), hlm 508. 8

Menurut Kotler (Kotler, 2000:621), ada tujuh tugas dari personal selling, yaitu: 1. Prospecting Tenaga penjual mencari dan mengusahakan tambahan konsumen baru. 2. Targeting Tenaga penjual memutuskan bagaimana mengalokasikan waktunya bagi calon konsumen baru dan pelanggan. 3. Communicating Tenaga penjual harus mempunyai keahlian untuk mengkomunikasikan informasi dan secara cekatan memberikan informasi mengenai produk dan jasa perusahaan. 4. Selling Tenaga penjual harus mempunyai keahlian untuk melakukan penjualan yang meliputi pendekatan, penyajian, menanggapi keberatan konsumen dan menutup penjualan. 5. Servicing Tenaga penjual menyediakan beberapa jasa kepada konsumen dengan memberi konsultasi mengenai berbagai masalah, bantuan teknis, mengatur pembayaran dan pengiriman barang 6. Information gathering Tenanga penjual mengumpulkan informasi secara jelas dan lengkap mengenai produk yang ditawarkan 7. Allocating Tenaga penjual dapat mengevaluasi kualitas konsumen dan mengalokasi produk atau jasa. 9

Dari tujuh tugas personal selling di atas, maka penulis membatasi penelitian hanya dengan membahas Communicating, Selling, dan Service. Menurut Stanton (1993: 168) proses penjualan personal ada 5 yang disebut 5P: 1. Persiapan prajual Dalam urutan-urutan kejadian-kejadian yang diharapkan akan menghasilkan penjualan, maka tindak pertama adalah memastikan bahwa tenaga penjualan sudah mempersiapkan diri. Hal ini berarti ia benar-benar mengetahui produk, pasaran produk, persaingan, teknik penjualan, segala-galanya yang berkaitan dengan penjualan. 2. Penyelidikan atau menemukan pembeli potensial Tindak kedua menuju penjualan adalah membuat profil calon ideal. Tenaga penjual dapat meneliti daftar-daftar pelanggan dulu dan kini, dalam usahanya menetapkan sifat-sifat para calon itu. Dari profil demikian penjual dapat menyusun daftar orang atau perusahaan yang secara logis merupakan pembeli potensial produknya. 3. Prapendekatan calon-calon individual Sebelum menemui calon-calon, tenaga penjualan harus mengetahui sebanyak mungkin mengenai orang atau perusahaan yang akan diharapkan membeli. Mereka mungkin ingin mengetahui produk yang dipakai calon sekarang, dan reaksi calon-calon itu terhadap produk. Pada umumnya tenaga penjual harus berusaha memperoleh keterangan sebanyak mungkin sehingga ia dapat menyesuaikan penyajian produk kepada pembelipembeli individual. 10

4. Penyajian, yang mencakup AIDA: a. Perhatian (Attention) Cara yang paling sederhana adalah menyampaikan hormat dan menerangkan apa yang anda jual. b. Minat (Interest) Setelah menangkap perhatian calon, tenaga penjual dapat memikat minatnya, dan c. Keinginan (Desire) menimbulkan keinginan akan produk lewat uraian penjualan. d. Tindakan (Action) Sesudah menerangkan produk dan manfaatnya, tenaga penjual harus berusaha menutup penjualan dan mencatat pesanan. Percobaan penutupan ini penting karena hal ini merupakan tanda sedekat mana calon pada saat mengambil keputusan. Kadangkala penjualan hilang hanya karena tenaga penjual lalai minta pesanan. 5. Kegiatan purnajual Suatu pekerjaan penjualan tak berakhir dengan diterimanya pesanan. Tahap terakhir dalam proses penjualan adalah seurutan jasa-jasa purnajual yang dapat membangun kepercayaan pembeli (customer goodwill). Dalam tahap akhir proses penjualan ini, maka tugas penjual adalah meminimalkan kekhawatiran pembeli. Penjual harus meneguhkan pembeli bahwa pilihannya sudah tepat dengan: mengulang secara singkat keunggulan produk, mengulang mengapa pilihan ini 11

lebih baik daripada kemungkinan-kemungkinan lain yang tidak jadi dipilih, dan menegaskan bahwa pembeli akan puas dengan kemampuan produk. Tabel 1.1 Saat Elemen-elemen Promosi Paling Berguna Kesadaran (Awareness) Minat (Interest) Keinginan (Desire) Tindakan (Action) Penjualan Agak efektif Sangat efektif Sangat efektif Agak efektif pribadi Periklanan Sangat efektif Sangat efektif Agak efektif Tidak efektif Promosi Agak efektif Agak efektif Sangat efektif Sangat efektif penjualan Hubungan masyarakat Sangat efektif Sangat efektif Sangat efektif Tidak efektif Sumber: Lamb, Hair, McDaniel (2000:160) Berdasarkan tabel 1.1 di atas maka penulis membatasi penelitian hanya pada Minat (Interest) dan Keinginan (Desire) saja. Menurut Berman (1995:201), minat beli didefinisikan sebagai berikut: "Minat beli adalah rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang/ jasa) yang dipengaruhi oleh sikap luar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri. Dalam menarik atau menumbuhkan minat beli konsumen terlebih dahulu, pengelola harus dapat memahami bagaimana konsumen membuat keputusan. Setelah melihat kenyataan di perusahaan, maka penulis membuat bagan kerangka pemikiran tentang hubungan personal selling dengan minat beli sebagai berikut: 12

Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pemikiran Personal Selling Prospecting Targeting Communicating Selling Servicing Information Gathering Allocating Proses penjualan personal 5P AIDA Interest (Minat) Desire (Keinginan) 13

1.6 Lokasi Penulis melakukan penelitian terhadap PT. Puteraco Indah, yaitu developer Katumiri yang mempunyai kantor pusat di Jl. Soekarno Hatta (Perumahan Gading Regency, Jl. Gading Utama Blok A1 no. 1) Bandung; dan kantor pemasaran yang bertempat di Jl. Katumiri Utama no. 112a, Cihanjuang-Bandung. 1.7 Sistematik Bahasan Bab I Pendahuluan Menjelaskan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematik bahasan. Bab II Tinjauan Pustaka Menjelaskan teori-teori yang digunakan sebagai dasar untuk menunjang penelitian ini seperti pengertian personal selling, prinsip personal selling, jenis-jenis personal selling, karakteristik personal selling, tugas personal selling, kelebihan dan kekurangan personal selling, pengertian minat beli, hubungan personal selling dalam meningkatkan minat beli. Bab III Objek dan Metoda Penelitian Menjelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, metode yang digunakan yang mendukung penelitian, teknik pengumpulan data dan pengolahan data. 14

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Menggambarkan hubungan antara teori dengan masalah yang sedang diteliti, tanggapan para responden melalui kuesioner yang disebarkan. Bab V Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dari seluruh hasil penelitian dan saran-saran untuk perusahaan yang diharapkan dapat bermanfaat pada masa yang akan datang. 15