AKUNTABILITAS DALAM SEKTOR PUBLIK. Kuliah 4 Akuntabilitas Publik & Pengawasan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan nilai-nilai

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kinerja yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil serta caracara

Akuntabilitas, Transparansi & Pengawasan. Teguh Kurniawan, MSc

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya

SEJARAH PERTUMBUHAN KONSEP DAN PRAKTEK GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. besarnya penyerahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dimana

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi di beberapa daerah kota/kabupaten di Indonesia diharapkan

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

- 1 - PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien agar bisa bersaing dengan perusahaan lain di dalam negeri

TERWUJUDNYA MASYARAKAT SELOMARTANI YANG AGAMIS SEJAHTERA BERBUDAYA DAN MANDIRI DENGAN KETAHANAN PANGAN PADA TAHUN 2021

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. Good governance dalam sistem administrasi Indonesia diterapkan seperti dalam

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini istilah Good Corporate Governance kian

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian mengenai kualitas audit penting agar auditor dapat mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik, maka auditor dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. harus bisa menyediakan public goods and services dalam memenuhi hak setiap

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap

I. PENDAHULUAN. dalam kegiatan belajar mengajar dan tersedianya sekolah sekolah hingga

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya

Pengendalian Informasi BPJS Ketenagakerjaan

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

GOOD GOVERNANCE. Bahan Kuliah 10 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 02 Mei 2007

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB I PENDAHULUAN. (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

BAB V PENUTUP. Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. TAHAPAN UU No 5 Tahun 1974 UU No 22 Tahun 1999 UU No 32 Tahun 2004 Tahapan Pencalonan

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya good governance. Hal ini memang wajar, karena beberapa penelitian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (Good Governance). Terselenggaranya pemerintahan

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mencerminkan adanya respon rakyat yang sangat tinggi akan permintaan

BAB 1 LATARBELAKANG. adanya era reformasi dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.

BAB I PENDAHULUAN. aparatur dalam berbagai sektor terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil

BAB 1 PENDAHULUAN. dan menunjukkan buruknya pengelolaan (bad governance) dan buruknya birokrasi di

BAB V PENUTUP: PRASYARAT DAN DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN DALAM RANGKA MENJAMIN EFEKTIVITAS RPJPD KABUPATEN BLITAR

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

VIII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. aparatur pemerintah yang berkompeten dalam menjalankan tugas sebagai fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dan keadilan, serta potensi dan keanekaragaman daerah.

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan (agency theory) merupakan landasan teori dalam penelitian

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/ TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI LEMBAGA PENJAMIN

WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan. Yogyakarta, Juni 2010 MAKALAH. Otda & Konflik Tata Ruang Publik. Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM

RINGKASAN UU 25/2009 tentang PELAYANAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB 3 KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN AKUNTANSI BISNIS. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan partisipasi masyarakat sebagai elemen penting dalam proses. penyusunan rencana kerja pembangunan daerah.

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BAB I PENDAHULUAN. Daerah yang berkaitan dengan kedudukan, fungsi dan hak-hak DPRD, menangkap aspirasi yang berkembang di masyarakat, yang kemudian

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai Negara,

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan transaksi keuangan dari

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah.

I. PENDAHULUAN. Menurut BPKP (2002) kegiatan pengawasan adalah salah satu fungsi. manajemen yang merupakan unsur penting dalam rangka meningkatkan

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

Pelayanan Prima di Perguruan Tinggi

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 86 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: GOOD GOVERNANCE. Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

Transkripsi:

AKUNTABILITAS DALAM SEKTOR PUBLIK Kuliah 4 Akuntabilitas Publik & Pengawasan

TUNTUTAN AKUNTABILITAS Kemampuan menjawab Tuntutan bagi aparat untuk menjawab secara periodik setiap pertanyaan- pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana mereka menggunakan wewenang, kemana sumberdaya telah dipergunakan, dan apa yang telah dicapai dengan menggunakan sumber daya tersebut Konsekuensi

KONSEP AKUNTABILITAS PUBLIK Secara harafiah berasal dari bookkeeping Berkembang sebagai simbol dari good governance Apakah publik itu? Berhubungan dengan keterbukaan, dapat diakses oleh masyarakat Merujuk pada sektor publik

DEFINISI Pertanggungjawaban pihak yang diberi mandat untuk memerintah kepada mereka yang memberi mandat itu (Miriam Budiardjo) Pertanggungjawaban dengan menciptakan pengawasan melalui distribusi kekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukan kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi saling mengawasi

PRINSIP AKUNTABILITAS Suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran nilai-nilai atau norma-norma eksternal yang dimiliki oleh para stakeholders yang berkepentingan dengan pelayanan tersebut

AKUNTABILITAS SEBAGAI IKON Akuntabilitas menjanjikan akan keadilan dan kesetaraan pemerintahan Menjanjikan pembelajran dan peningkatan Menjanjikan transparansi dan kehidupan demokrasi Menjanjikan kesesuaian integritas dan etika

AKUNTABILITAS SEBAGAI PENGATURAN INSTITUSI Akuntabilitas sebagai hubungan sosial Hubungan sosial dimana seorang aktor merasa berkewajiban untuk menjelaskan dan memberikan pembenaran terhadap tindakannya kepeda pihak lain

AKUNTABILITAS SEBAGAI PENGATURAN INSTITUSI 4 elemen: Adanya akses publik terhadap laporan yang diberikan Penjelasan dan pembenaran terhadap tindakan yang dilakukan Penjelasan harus dilakukan dalam sebuah forum yang spesifik Aktor harus memiliki kewajiban untuk hadir

SIAPAKAH ACCOUNTEE? Akuntabilitas organisasi: atasan Akuntabilitas politik: anggota dewan perwakilan Akuntabilitas legal: pengadilan Administratif: : auditor, inspektur, dan pengawas Akuntabilita profesional: kelompok profesional

AKUNTABILITAS SEBAGAI SKEMA UNTUK MENYALAHKAN Akuntabilitas sebagai kewajiban,, 3 elemen Untuk dapat bertanggungjawab, seseorang harus melakukan pelanggaran norma Adanya hubungan sebab akibat antara tindakan accountor dan kesalahan yang terjadi Accountor harus memiliki alternatif pilihan

SIAPAKAH ACCOUNTOR? Akuntabilitas korporat Akuntabilitas hirarkhi Akuntabilitas kolektif Akuntabilitas individual

MENGAPA KITA BUTUH AKUNTABILITAS PUBLIK Pengawasan demokratis Penajaman integritas kepemerintahan publik Meningkatkan kinerja Penajaman legitimasi kepemerintahan publik Dapat membantu menyediakan kepada publik catharsis

PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN Pembuatan sebuah keputusan harus dibuat secara tertulis dan tersedia bagi setiap warga yang membutuhkan Pembuatan keputusan sudah memenuhi standar etika dan nilai-nilai yang berlaku, artinya sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar maupun nilai- nilai yang berlaku di stakeholders Adanya kejelasan dari sasaran kebijakan yang diambil dan sudah sesuai dengan visi dan misiorganisasi serta standar yang berlaku Adanya mekanisme untuk menjamin bahwa standar telah terpenuhi, dengan konsekuensi pertanggungjawaban jika standar tersebut tidak terpenuhi Konsistensi maupun kelayakan dari target operasional yang telah ditetapkan maupun prioritas dalam mencapai target tersebut

SOSIALISASI KEBIJAKAN Penyebarluasan informasi mengenai suatu keputusan melalui media massa,, media nirmassa, maupun media komunikasi personal Akurasi dan kelengkapan informasi yang berhubungan dengan cara-cara mencapai sasaran suatu program Akses publik pada informasi atas suatu keputusan setelah keputusan dibuat dan mekanisme pengaduan masyarakat Ketersediaan sistem informasi manajemen dan monitoring hasil yang telah dicapai oleh pemerintah

DAMPAK AKUNTABILITAS Fungsi Pengawasan demokratis Integritas Peningkatan Legitimasi Catharsis Disfungsi Terobsesi pada aturan Terlalu prosedural Rigiditas Harapan yang berlebih scapegoat

PERGESERAN AKUNTABILITAS PUBLIK Dari akuntabilitas vertikal menjadi horisontal Berkembangnya hubungan akuntabilitas administratif Peningkatan adopsi terhadap model akuntabilitas individual Berkembangnya badan-badan independen Meningkatnya kebutuhan akan akuntabilitas langsung Privatisasi dan akuntabilitas publik