BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan kota yang identik dengan sebutan kota pelajar. Terdapat empat Perguruan Tinggi Negeri di daerah ini, yaitu: Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga serta Institut Seni Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890), maka Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor16 Tahun 2009 tentang Satuan Pengawasan Internal di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Pasal 1 dari Peraturan Menteri tersebut disebutkan definisi Perguruan Tinggi adalah Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, keempat perguruan tinggi yang disebutkan di atas wajib untuk membentuk satuan pengawasan untuk membantu terselenggaranya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas unit kerja di lingkungan masing-masing institusi. Secara khusus, Universitas Gadjah Mada yang pada saat itu berstatus sebagai Badan Layanan Umum (BLU), Pasal 15 menyebutkan bahwa perguruan tinggi yang telah menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum Satuan Pengawasan Internal (SPI) dibentuk sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 1
Di Universitas Gadjah Mada, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Statuta Universitas Gadjah Mada pada Bab I mengenai Ketentuan Umum, disebutkan bahwa Majelis Wali Amanat yang disingkat MWA adalah organ UGM yang menyusun dan menetapkan kebijakan umum UGM. Selanjutnya, terdapat perangkat MWA yang secara independen berfungsi melakukan evaluasi hasil audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan UGM dan atas nama MWA yang diberi nama Komite Audit. Untuk mendukung Komite Audit menjalankan fungsi pengendalian internal, terdapat suatu unit yang bernama Satuan Audit Internal. Pada awalnya, sebelum dikukuhkan oleh SK Rektor, Satuan Audit Internal UGM masih bernama Tim Audit Internal dan hanya memiliki beberapa orang auditor. Saat itu, Tim Audit masih berada di bawah Pembantu Rektor II dan memiliki wewenang untuk melakukan verifikasi pengadaan aset dan keuangan. Setelah ditetapkan berstatus sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dengan diterbitkannya PP NO.153/2000, pengendalian internal di UGM mengalami beberapa perubahan yang signifikan dalam aspek tata kelola. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa universitas memiliki auditor internal yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan. Sejak saat itu pula, oleh persetujuan Rektor UGM, Satuan Audit Internal (SAI) dikukuhkan sebagai lembaga pengendalian internal universitas. Dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) UGM Pasal 1 Tentang Ketentuan Umum, disebutkan bahwa Satuan Audit Internal adalah perangkat rektor yang bertugas 2
melakukan pengawasan internal. Hal serupa juga ditemui dalam SK Rektor No. 209/P/SK/HT/2004 tentang Satuan Audit Internal. Ketiga keputusan di atas merupakan bentuk pengukuhan suatu unit audit dan pengendalian internal secara legal dalam struktur resmi universitas. Pada tanggal 13 November 2012, Satuan Audit Internal (SAI) berubah nama menjadi Kantor Audit Internal (KAI) Dalam menjalankan fungsinya, Kantor Audit Internal (KAI) memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Kepala KAI dan Kepala Bagian. Saat ini Kepala Bagian KAI dijabat oleh Dr. Supriyadi, M.Sc. Terdapat dua Kepala Bagian di KAI, yaitu: Kepala Bagian Audit dan Monitoring serta Kepala Bagian Konsultasi dan Pengembangan. Untuk pelaksanaan aktivitas kerja, terdapat tim fungsional audit. Tim Audit ini terbagi ke dalam beberapa tim audit. Di Universitas Negeri Yogyakarta, fungsi ini dijalankan secara struktural oleh Satuan Pengawas Internal (SPI). Satuan Pengawas Internal (SPI) UNY berdiri pada tanggal 1 Maret 2009 berdasarkan SK Rektor No. 222 Tahun 2009, dimana pada waktu itu bernama Kantor Audit Internal (KAI). Sejak diberlakukannya statuta UNY Tahun 2011, maka per Januari 2012 berubah nama menjadi Satuan Pengawas Internal (SPI). Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 34 Tahun 2011 tentang Statuta Universitas Negeri Yogyakarta pada Bagian pertama Pasal 14, Satuan Pengawasan Internal (SPI) UNY merupakan Organ Universitas yang menjalankan fungsi pengawasan bidang non-akademik untuk dan atas nama Rektor. 3
Ruang lingkup pengawasan bidang non-akademik meliputi: bidang keuangan, bidang asset, dan bidang kepegawaian. Satuan Pengawasan Internal memiliki komposisi keahlian sebagai berikut: bidang akuntansi/keuangan, bidang manajemen sumber daya manusia, bidang manajemen asset, bidang hukum, dan bidang ketatalaksanaan. Satuan Pengawasan Internal (SPI) Universitas Negeri Yogyakarta secara struktural berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor. Meskipun berkedudukan di bawah Rektor, Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam menjalankan tugas profesinya, tetap memegang prinsip bersifat independen, obyektif, memiliki integritas, professional/kompetensi, kerahasiaan, dan tidak terpengaruh oleh tekanan pihak manapun, serta memegang teguh Kode Etik Auditor SPI UNY. Di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Institut Seni Yogyakarta, peran serupa diemban oleh suatu unit layanan kampus yang disebut dengan Satuan Pemeriksa Internal dan Satuan Pengawas Internal. Satuan ini memiliki beberapa staf untuk menjalankan fungsinya. Semakin meningkatnya frekuensi aktivitas pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh seluruh civitas pada akhirnya memerlukan audit internal dan pengendalian internal yang semakin baik pula. Hal tersebut tentunya dapat mendukung pencapaian good governance di PTN di D.I.Yogyakarta. Audit Internal dan pengendalian internal merupakan aspek yang penting dalam pengelolaan suatu organisasi. Pengendalian internal menjadi suatu tolak ukur untuk mengetahui kesesuaian pencapaian yang dihasilkan oleh suatu organisasi dengan hal yang menjadi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sistem 4
pengendalian internal merupakan cara untuk mecapai kinerja yang lebih efektif dan efisien. Begitu beragamnya kompleksitas aktivitas yang dilakukan di seluruh lingkup wilayah PTN di D.I. Yogyakarta dan terbatasnya sumber daya yang dimiliki oleh satuan atau unit khusus yang mengemban fungsi audit internal dan pengendalian internal membuat potensi terjadinya aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan menjadi semakin tinggi. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada pencapaian good governance. Oleh karena itu, penulis mengangkat penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENCAPAIAN GOOD GOVERNANCE. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan berkaitan dengan audit internal dan pengendalian internal yang dilakukan di PTN di D.I. Yogyakarta, Kantor Audit Internal, Satuan Pengawasan Internal serta Satuan Pemeriksa Internal memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan fungsi audit internal serta mengimplementasikan pengendalian internal yang efektif guna mendorong terciptanya good governance Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud menguji pengaruh audit internal serta pengendalian internal pada pencapaian good governance 5
1.3 Pertanyaan Penelitian Atas dasar perumusan masalah tersebut, peneliti mengangkat pokok permasalahan yang diteliti di dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah audit internal berpengaruh positif pada pencapaian good governance? 2. Apakah pengendalian internal yang efektif berpengaruh positif pada pencapaian good governance? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dipaparkan, tujuan penelitian ini adalah: 1. Menguji pengaruh audit internal terhadap pencapaian good governance di PTN di D.I. Yogyakarta. 2. Menguji pengaruh efektivitas pengendalian internal terhadap pencapaian good governance di PTN di D.I. Yogyakarta. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi serta manfaat bagi penulis, pembaca maupun bagi pengelola universitas. Bagi penulis, hal ini tentunya merupakan salah satu persyaatan untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada dan sekaligus merupakan salah satu bentuk implementasi mata ilmu mata kuliah Pengauditan Internal yang sebelumnya telah diperoleh dalam masa perkuliahan. 6
Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah serta wawasan mengenai peran dan funsi Kantor Audit Internal, Satuan Pengawasan Internal serta Satuan Pemeriksa Internal dalam mengelola potensi resiko melalui aktivitas audit internal serta pengendalian internal yang diterapkan di PTN di D.I.Yogyakarta. Bagi pengelola universitas, penelitian ini bermanfaat untuk mengevaluasi aktivitas audit internal dan efektifitas penerpan pengendalian internal yang diterapkan berdasarkan COSO Internal Control Framework. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi PTN di D.I.Yogyakarta untuk mencapai good governance. 7