IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI Cimahi berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya berdasarkan Undangundang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif. Cimahi meningkat statusnya dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh Walikota Administratif yang bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bandung. Kota Cimahi mengalami perubahan status pemerintahan melalui Undang-undang Nomor 9 Tahun 2001, dari Pemerintahan Kota Administratif menjadi Pemerintahan Daerah Kota Cimahi. Dengan adanya perubahan tersebut maka pengelolaan pemerintahan beserta pengelolaan anggaran sepenuhnya menjadi wewenang dan tanggung jawab sendiri. Terjadi juga pemisahan beberapa alokasi aset, dana maupun pembebanan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung sebagai induk kota dengan Pemerintah Daerah Kota Cimahi. Utara Kota Cimahi berbatasan dengan Kecamatan Parongpong dan Cisarua Kabupaten Bandung, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Margaasih dan Batujajar Kabupaten Bandung, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sukasari, Sukajadi Cicendo, Andir, dan Bandung Kulon, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Padalarang dan Ngamprah. Kota Cimahi memiliki luas mencapai 4.103,73 Ha dengan penggunaan lahan pemukiman sebesar 1.609 Ha (39,21%), lahan militer 375 Ha (9,14%), lahan industri 700 Ha (17,06%), lahan pesawahan 326 Ha
(7,94%), lahan tegalan 382 Ha (9,31%), lahan kebun campuran 367 Ha (8,94%), lahan pusat perdagangan 140 Ha (3,41%) dan untuk penggunaan lain-lain sebesar 204,73 Ha (4,99%). Kota Cimahi terbagi menjadi tiga kecamatan. Kecamatan Cimahi Utara terdiri atas 4 kelurahan, 83 Rukun Warga (RW) dan 418 Rukun Tetangga (RT), jenis kegiatannya diarahkan untuk perumahan, pendidikan, dan pelayanan umum. Kecamatan Cimahi Tengah terdiri atas 6 kelurahan, 107 RW dan 413 RT, jenis kegiatannya diarahkan untuk perdagangan dan jasa, pemerintahan serta pendidikan. Kecamatan Cimahi Selatan 5 kelurahan, 111 RW dan 628 RT, jenis kegiatannya diarahkan untuk industri, perumahan, pendidikan dan pelayanan umum. 4.1. Kependudukan Penduduk merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan sebuah kota, apalagi untuk sebuah kota yang baru berkembang seperti Kota Cimahi. Jumlah penduduk yang ada harus disertai dengan kualitas yang baik sehingga dapat menjadi aset yang baik bagi pertumbuhan daerah tersebut. Jumlah penduduk di kota Cimahi terus berkembang. Jumlah penduduk di Kota Cimahi sebesar 471.065 jiwa pada tahun 2002 dan mengalami peningkatan hingga 579.802 jiwa pada tahun 2008. Perkembangan penduduk Kota Cimahi selama tahun 2002 sampai tahun 2008 dapat dilihat pada Gambar 8.
600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0 471,065 483,364 496060 509,189 522,731 536,743 579,802 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Jumlah penduduk Sumber : Cimahi dalam Angka (2008), diolah Gambar 8. Perkembangan Jumlah Penduduk Penduduk yang ada di Kota Cimahi tersebar di tiga kecamatan. Kecamatan Cimahi Selatan mempunyai wilayah yang paling luas dan mempunyai penduduk yang paling banyak, tetapi kepadatan penduduk yang paling besar terdapat di Kecamatan Cimahi Tengah. Luas wilayah per kecamatan dan kepadatan penduduk di Kota Cimahi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2008 No. Urut Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Penduduk Rumah Tangga Kepadatan Penduduk 1 Cimahi 16,9 229.637 71.376 13.587 Selatan 2 Cimahi 10,00 169.484 50.559 16.948 Tengah 3 Cimahi Utara 13,3 137.622 40.465 10.347 Sumber : BPS Cimahi (2008) 4.2. Perekonomian Kota Cimahi
Dalam melaksanakan pembangunan di daerahnya, Kota Cimahi menggunakan dana perimbangan yang ada serta pendapatan dari daerahnya sendiri (Pendapatan Asli Daerah). Pendapatan Asli Daerah (PAD) tersebut antara lain diperoleh dari pajak dan retribusi yang dibebankan kepada masyarakat. Realisasi penerimaan daerah Cimahi tahun 2005 2007 dapat dilihat pada Tabel 4. PAD Kota Cimahi terlihat meningkat dari tahun 2005 hingga tahun 2007. Peningkatan PAD ini tentu bermanfaat bagi pemerintah setempat untuk menjalankan rencana dan anggaran yang telah dibuat. Penyumbang terbesar dalam komponen PAD Kota Cimahi tahun 2007 adalah retribusi daerah. Tabel 4. Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Cimahi Menurut Komponen Penerimaan Tahun 2005-2007 Uraian 2005 2006 2007 PAD (milyar rupiah) 48,24 50,33 55,81 Persen terhadap Total (16,41) (13,34) (12,52) Non PAD (milyar rupiah) 245,68 326,83 389.89 Persen terhadap Total (83,59) (86,65) (87,48) Total (milyar rupiah) 293,92 377,16 445,70 Sumber : Cimahi Dalam Angka (2007) PDRB suatu daerah dapat menjadi ukuran kemajuan perekonomian di suatu daerah, berlaku pula bagi Kota Cimahi. Lapangan usaha yang menunjukkan laju pertumbuhan yang paling besar pada tahun 2007 adalah keuangan, persewaan, dan jasa (8,74%). Laju pertumbuhan yang mempunyai peningkatan paling kecil adalah sektor pertanian. Sektor ini hanya meningkat 0,92 persen dibandingkan tahun 2006.
Tabel 5. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Cimahi Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2005-2007 (%) Lapangan Usaha 2005 2006 2007 Pertanian 3,68 (3,36) 0,92 Pertambangan dan Penggalian - - - Industri Pengolahan 4,24 3,73 4,21 Listrik, Gas, Dan Air Bersih 4,40 4,56 5,82 Bangunan/Konstruksi 3,56 4,28 5,46 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5,58 8,33 6,99 Pengangkutan dan Komunikasi 3,67 6,59 4,11 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 4,63 2,74 8,74 Jasa-jasa 6,38 6,88 5,56 PDRB 4,56 4,82 5,03 Sumber : Cimahi Dalam Angka (2008)