IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

RGS Mitra 1 of 7 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

Produk Domestik Regional Bruto

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008

IV. KEADAAN UMUM 4.1. Regulasi Penataan Ruang

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Jumlah penduduk dan keadaan ekonomi Kabupaten Way Kanan

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2008

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA TRIWULAN III TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI ASAHAN TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

KAJIAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kondisi Geografis

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

BERITA RESMI STATISTIK

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun

10. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB )

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG

PDRB/PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2008

BAB III METODE PENELITIAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2013

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem otonomi daerah, terdapat 3 (tiga) prinsip yang dijelaskan UU

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III-2009

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. nyata dan bertanggung jawab. Sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014 pasal 1

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

BAB IX KEUANGAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sisterm kelembagaan.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan dari pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pembelanjaan. Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi

No. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kebijakan Otonomi Daerah yang diterapkan oleh pemerintah

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Karimunjawa). Jarak dari Barat ke Timur adalah 263 km dan dari Utara ke

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan suatu daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI JAMBI TAHUN 2009

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan III-2013 Naik 2,91 Persen

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di dalam peraturan perundang-undangan telah

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI Cimahi berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya berdasarkan Undangundang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif. Cimahi meningkat statusnya dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh Walikota Administratif yang bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bandung. Kota Cimahi mengalami perubahan status pemerintahan melalui Undang-undang Nomor 9 Tahun 2001, dari Pemerintahan Kota Administratif menjadi Pemerintahan Daerah Kota Cimahi. Dengan adanya perubahan tersebut maka pengelolaan pemerintahan beserta pengelolaan anggaran sepenuhnya menjadi wewenang dan tanggung jawab sendiri. Terjadi juga pemisahan beberapa alokasi aset, dana maupun pembebanan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung sebagai induk kota dengan Pemerintah Daerah Kota Cimahi. Utara Kota Cimahi berbatasan dengan Kecamatan Parongpong dan Cisarua Kabupaten Bandung, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Margaasih dan Batujajar Kabupaten Bandung, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sukasari, Sukajadi Cicendo, Andir, dan Bandung Kulon, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Padalarang dan Ngamprah. Kota Cimahi memiliki luas mencapai 4.103,73 Ha dengan penggunaan lahan pemukiman sebesar 1.609 Ha (39,21%), lahan militer 375 Ha (9,14%), lahan industri 700 Ha (17,06%), lahan pesawahan 326 Ha

(7,94%), lahan tegalan 382 Ha (9,31%), lahan kebun campuran 367 Ha (8,94%), lahan pusat perdagangan 140 Ha (3,41%) dan untuk penggunaan lain-lain sebesar 204,73 Ha (4,99%). Kota Cimahi terbagi menjadi tiga kecamatan. Kecamatan Cimahi Utara terdiri atas 4 kelurahan, 83 Rukun Warga (RW) dan 418 Rukun Tetangga (RT), jenis kegiatannya diarahkan untuk perumahan, pendidikan, dan pelayanan umum. Kecamatan Cimahi Tengah terdiri atas 6 kelurahan, 107 RW dan 413 RT, jenis kegiatannya diarahkan untuk perdagangan dan jasa, pemerintahan serta pendidikan. Kecamatan Cimahi Selatan 5 kelurahan, 111 RW dan 628 RT, jenis kegiatannya diarahkan untuk industri, perumahan, pendidikan dan pelayanan umum. 4.1. Kependudukan Penduduk merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan sebuah kota, apalagi untuk sebuah kota yang baru berkembang seperti Kota Cimahi. Jumlah penduduk yang ada harus disertai dengan kualitas yang baik sehingga dapat menjadi aset yang baik bagi pertumbuhan daerah tersebut. Jumlah penduduk di kota Cimahi terus berkembang. Jumlah penduduk di Kota Cimahi sebesar 471.065 jiwa pada tahun 2002 dan mengalami peningkatan hingga 579.802 jiwa pada tahun 2008. Perkembangan penduduk Kota Cimahi selama tahun 2002 sampai tahun 2008 dapat dilihat pada Gambar 8.

600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0 471,065 483,364 496060 509,189 522,731 536,743 579,802 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Jumlah penduduk Sumber : Cimahi dalam Angka (2008), diolah Gambar 8. Perkembangan Jumlah Penduduk Penduduk yang ada di Kota Cimahi tersebar di tiga kecamatan. Kecamatan Cimahi Selatan mempunyai wilayah yang paling luas dan mempunyai penduduk yang paling banyak, tetapi kepadatan penduduk yang paling besar terdapat di Kecamatan Cimahi Tengah. Luas wilayah per kecamatan dan kepadatan penduduk di Kota Cimahi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2008 No. Urut Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Penduduk Rumah Tangga Kepadatan Penduduk 1 Cimahi 16,9 229.637 71.376 13.587 Selatan 2 Cimahi 10,00 169.484 50.559 16.948 Tengah 3 Cimahi Utara 13,3 137.622 40.465 10.347 Sumber : BPS Cimahi (2008) 4.2. Perekonomian Kota Cimahi

Dalam melaksanakan pembangunan di daerahnya, Kota Cimahi menggunakan dana perimbangan yang ada serta pendapatan dari daerahnya sendiri (Pendapatan Asli Daerah). Pendapatan Asli Daerah (PAD) tersebut antara lain diperoleh dari pajak dan retribusi yang dibebankan kepada masyarakat. Realisasi penerimaan daerah Cimahi tahun 2005 2007 dapat dilihat pada Tabel 4. PAD Kota Cimahi terlihat meningkat dari tahun 2005 hingga tahun 2007. Peningkatan PAD ini tentu bermanfaat bagi pemerintah setempat untuk menjalankan rencana dan anggaran yang telah dibuat. Penyumbang terbesar dalam komponen PAD Kota Cimahi tahun 2007 adalah retribusi daerah. Tabel 4. Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Cimahi Menurut Komponen Penerimaan Tahun 2005-2007 Uraian 2005 2006 2007 PAD (milyar rupiah) 48,24 50,33 55,81 Persen terhadap Total (16,41) (13,34) (12,52) Non PAD (milyar rupiah) 245,68 326,83 389.89 Persen terhadap Total (83,59) (86,65) (87,48) Total (milyar rupiah) 293,92 377,16 445,70 Sumber : Cimahi Dalam Angka (2007) PDRB suatu daerah dapat menjadi ukuran kemajuan perekonomian di suatu daerah, berlaku pula bagi Kota Cimahi. Lapangan usaha yang menunjukkan laju pertumbuhan yang paling besar pada tahun 2007 adalah keuangan, persewaan, dan jasa (8,74%). Laju pertumbuhan yang mempunyai peningkatan paling kecil adalah sektor pertanian. Sektor ini hanya meningkat 0,92 persen dibandingkan tahun 2006.

Tabel 5. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Cimahi Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2005-2007 (%) Lapangan Usaha 2005 2006 2007 Pertanian 3,68 (3,36) 0,92 Pertambangan dan Penggalian - - - Industri Pengolahan 4,24 3,73 4,21 Listrik, Gas, Dan Air Bersih 4,40 4,56 5,82 Bangunan/Konstruksi 3,56 4,28 5,46 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5,58 8,33 6,99 Pengangkutan dan Komunikasi 3,67 6,59 4,11 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 4,63 2,74 8,74 Jasa-jasa 6,38 6,88 5,56 PDRB 4,56 4,82 5,03 Sumber : Cimahi Dalam Angka (2008)