PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

Perkembangan Ekspor dan Impor

Perkembangan Ekspor dan Impor

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2005

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT DESEMBER 2013

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI SELATAN DESEMBER 2013

EKSPOR Perkembangan Ekspor Ekspor Migas dan Non Migas

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT APRIL 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT NOVEMBER 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2017

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA


PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT APRIL 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT MEI 2015

2. Ekspor Produk DKI Jakarta

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT MARET 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN JUNI 2017

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT DESEMBER 2016

Transkripsi:

No.08/02/36/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER NAIK 0,11 PERSEN MENJADI US$733,66 JUTA Nilai ekspor Banten pada naik 0,11 persen dibanding, yaitu dari sebelumnya sebesar US$732,88 juta menjadi US$733,66 juta, sementara dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya nilai ekspor mengalami penurunan 17,40 persen. Ekspor nonmigas mengalami peningkatan 0,08 persen dibanding, dari US$732,43 juta menjadi US$733,02 juta, sedangkan dibanding ekspor turun 17,46 persen. Ekspor migas naik 42,50 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,45 juta menjadi US$0,64 juta, sementara dibanding ekspor mengalami peningkatan 350,72 persen. Nilai ekspor nonmigas tertinggi pada berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$229,43 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dengan ekspor sebesar US$47,97 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas tertinggi adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$152,56 juta, disusul oleh Jepang dan Tiongkok sebesar US$66,26 juta dan US$63,87 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa secara berturut-turut sebesar US$115,04 juta dan US$127,76 juta. Menurut sektor, ekspor sektor nonmigas mengalami peningkatan pada sektor pertanian dibanding bulan sebelumnya, sedangkan untuk sektor industri dan sektor pertambangan turun. Ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$645,39 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Merak, masing-masing senilai US$32,06 juta dan US$20,10 juta. 1. Ekspor Migas dan Nonmigas Nilai ekspor Banten pada naik 0,11 persen dibanding, yaitu dari sebelumnya sebesar US$732,88 juta menjadi US$733,66 juta. Peningkatan ekspor ini terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan 0,08 persen dibanding, dari US$732,43 juta menjadi US$733,02 juta, ditambah dengan ekspor migas yang naik 42,50 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,45 juta menjadi US$0,64 juta. Khusus mengenai ekspor migas pada, peningkatan tadi lebih disebabkan oleh ekspor komoditi hasil minyak yang meningkat, mengingat pada komoditi migas lainnya,yaitu gas dan minyak mentah tidak didapati kegiatan ekspor. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016 1

Des '13 Jan '14 Feb '14 Mar '14 Apr '14 Mei '14 Juni '14 Juli '14 Agst '14 Sept '14 Okt '14 Nov '14 Des '14 Jan '15 Feb '15 Mar '15 Apr '15 Mei '15 Juni '15 Juli '15 Agust '15 Sept'15 Okt'15 Nov'15 Des '15 Juta US$ Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Banten Nilai FOB % 15 15 % 15 14 total 15 (8) Total Ekspor 732,88 733,66 10.231,20 9.046,27 0,11-11,58 100,00 Migas 0,45 0,64 18,48 19,18 42,50 3,76 0,21 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 0,45 0,64 18,48 13,66 42,50-26,06 0,15 - Gas - - - 5,51 - - 0,06 Nonmigas 732,43 733,02 10.212,72 9.027,10 0,08-11,61 99,79 Dibanding bulan yang sama tahun, nilai ekspor Banten pada mengalami penurunan 17,40 persen. Penyebab utama penurunan ekspor ini adalah ekspor nonmigas yang turun 17,46 persen, karena sebaliknya ekspor migas mengalami peningkatan 350,72 persen. Nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Januari mencapai US$9.046,27 juta, turun 11,58 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan nilai ekspor untuk periode Januari lebih disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 11,61 persen, mengingat berlawanan dari itu, ekspor migas juga meningkat 3,76 persen. Grafik 1 Perkembangan Nilai Ekspor Banten 2013 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Penelusuran perkembangan ekspor lebih lanjut, perubahan nilai ekspor migas dan nonmigas pada sejalan dengan pergerakan volume masing-masing. Perkembangan ekspor baik migas maupun nonmigas untuk diduga terkait erat dengan penurunan harga kedua komoditi ini di pasar perdagangan internasional bersamaan dengan terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah kurs US$ sehingga mendorong peningkatan permintaan ekspor migas dan nonmigas asal Banten. Lebih lanjut, ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan diprediksi akan mengalami peningkatan seiring harga-harga di pasar perdagangan internasional yang cenderung terus mengalami penurunan, sementara di sisi lain, stabililtas nilai tukar rupiah kurs US$ diyakini masih tetap terjaga. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

2. Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada mencapai US$532,80 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$200,22 juta. Nilai ekspor nonmigas tertinggi pada berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$229,43 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dengan ekspor sebesar US$47,97 juta. Lima dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada mengalami penurunan nilai ekspor, yaitu golongan barang alas kaki (HS 64), plastik dan barang dari plastik (HS 39), tembaga (HS 74), besi dan baja (HS 72) dan kertas/karton (HS 48). Penurunan ekspor nonmigas tertinggi berasal dari alas kaki (HS 64), yaitu US$16,63 juta, sedangkan terendah pada kertas/karton (HS 48) yang turun US$0,75 juta. Selanjutnya, peningkatan tertinggi terjadi pada golongan bahan kimia organik (HS 29), yaitu US$13,94 juta, sementara untuk empat golongan yang lain meningkat kurang dari US$8 juta. Tabel 2 Ekspor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Nilai FOB total nonmigas 15 1. Alas Kaki (64) 246,06 229,43 2.271,42 2.490,17-16,63 27,59 2. Plastik dan Barang dari Plastik (39) 52,38 47,97 874,76 667,27-4,41 7,39 3. Mesin/Peralatan Listrik (85) 30,49 37,80 384,07 382,37 7,30 4,24 4. Tembaga (74) 39,81 37,33 714,39 569,64-2,48 6,31 5. Bahan Kimia Organik (29) 22,87 36,81 771,70 434,25 13,94 4,81 6. Karet dan Barang dari Karet (40) 32,44 35,99 458,57 430,54 3,55 4,77 7. Besi dan Baja (72) 38,19 28,61 505,77 490,77-9,58 5,44 8. Kertas/Karton (48) 28,83 28,08 390,84 376,51-0,75 4,17 9. Barang-barang Rajutan (61) 23,78 27,46 351,87 296,87 3,67 3,29 10. Pakaian Jadi Bukan Rajutan (62) 18,87 23,33 244,76 230,59 4,46 2,55 Total 10 Golongan Barang 533,73 532,80 6.968,15 6.368,99-0,92 70,55 Lainnya 198,70 200,22 3.244,57 2.658,11 1,52 29,45 Total Ekspor Nonmigas 732,43 733,02 10.212,72 9.027,10 0,59 100,00 Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk periode Januari mencapai US$6.368,99 juta dan memberikan kontribusi sebesar 70,55 persen total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi turun 8,60 persen dibanding periode yang sama tahun atau sebesar US$599,16 juta. Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama periode itu mengalami penurunan pada sembilan golongan barang, kecuali alas kaki (HS 64) yang meningkat US$218,75 juta. Adapun tiga golongan barang dengan kontribusi tertinggi adalah alas kaki (HS 64), plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan tembaga (HS 74) dengan pangsa gabungan mencapai 41,29 persen pada periode Januari. Lebih lanjut, bila disandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada dan, maka didapati sembilan golongan barang yang sama, kecuali pakaian jadi bukan rajutan (HS 62). Enam dari sembilan golongan barang utama tadi, kecuali bahan kimia organik (HS 29), besi dan baja (HS 72) dan barang-barang rajutan (HS 61) merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016 3

selama setahun terakhir. Adapun kontribusi gabungan dari keenam golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama tadi tidak pernah kurang dari 50 persen. 3. Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada mencapai US$511,64 juta, turun 1,72 persen atau sebesar US$8,94 juta dibanding bulan sebelumnya, sebaliknya untuk negara lainnya meningkat US$9,54 juta atau 4,50 persen. Negara tujuan ekspor nonmigas tertinggi pada adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$152,56 juta, disusul oleh Jepang dan Tiongkok sebesar US$66,26 juta dan US$63,87 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa secara berturut-turut sebesar US$115,04 juta dan US$127,76 juta. Enam dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami penurunan nilai ekspor nonmigas pada dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu Jerman, Inggris, Jepang, Tiongkok, Korea Selatan dan India. Penurunan ekspor nonmigas tertinggi berasal dari Jerman, yaitu US$12,05 juta dan terendah tercatat pada Jepang yang turun US$1,35 juta. Lebih lanjut, nilai ekspor nonmigas gabungan untuk tujuan negara-negara ASEAN meningkat US$17,51 juta, sebaliknya untuk ekspor menuju negara-negara Uni Eropa secara agregat mengalami penurunan sebesar US$14,08 juta. Tabel 3 Ekspor Nonmigas Banten menurut Negara Tujuan Nilai FOB total nonmigas 15 ASEAN 97,52 115,04 2.215,18 1.569,56 17,51 17,39 1. Vietnam 23,79 29,54 363,04 325,92 5,75 3,61 2. Thailand 25,04 28,08 720,40 484,28 3,04 5,36 3. Malaysia 24,56 25,16 604,42 376,60 0,60 4,17 ASEAN Lainnya 24,13 32,26 527,31 382,77 8,13 4,24 UNI EROPA 141,84 127,76 1.437,08 1.428,46-14,08 15,82 4. Jerman 41,80 29,75 290,48 321,14-12,05 3,56 5. Belgia 26,73 27,58 296,48 276,52 0,85 3,06 6. Inggris 18,87 15,74 235,89 228,97-3,12 2,54 UNI EROPA Lainnya 54,44 54,69 614,23 601,83 0,25 6,67 NEGARA UTAMA LAINNYA 359,80 355,80 4.566,29 4.289,67-4,00 47,52 7. Amerika Serikat 138,99 152,56 1.794,72 1.774,77 13,57 19,66 8. Jepang 67,61 66,26 828,22 744,24-1,35 8,24 9. Tiongkok 66,63 63,87 912,15 791,10-2,76 8,76 10. Korea Selatan 43,33 39,28 416,90 456,55-4,05 5,06 11. India 28,44 18,85 305,99 303,32-9,59 3,36 12. Australia 14,80 14,97 308,30 219,70 0,17 2,43 Total 12 Negara Tujuan 520,59 511,64 7.077,00 6.303,10-8,94 69,82 Lainnya 211,84 221,38 3.135,72 2.724,00 9,54 30,18 Total Ekspor Nonmigas 732,43 733,02 10.212,72 9.027,10 0,59 100,00 Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari untuk duabelas negara tujuan utama turun US$773,91 juta (10,94 persen) dibanding periode yang sama tahun. Sepuluh dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami penurunan nilai ekspor dibanding Januari, kecuali Jerman dan Korea Selatan. Penurunan tertinggi dan terendah terjadi pada Thailand dan India masing-masing sebesar US$236,12 juta dan US$2,68 juta. Pangsa ekspor 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

nonmigas tertinggi masih berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 19,66 persen, diikuti oleh Tiongkok dan Jepang dengan kontribusi 8,76 persen dan 8,24 persen, adapun pangsa ekspor gabungan dari ketiganya mencapai 36,67 persen. 4. Ekspor Menurut Sektor Menurut sektor, ekspor sektor nonmigas mengalami peningkatan pada sektor pertanian dibanding bulan sebelumnya, yaitu sebesar US$ 2,12 juta, sedangkan untuk sektor industri dan sektor pertambangan turun. Sebagaimana biasa, penurunan tertinggi berasal dari sektor industri yang turun US$1,43 juta. Ekspor sektor industri yang tidak terlalu besar tadi agaknya berhubungan dengan penurunan nilai sepuluh golongan barang nonmigas utama pada yang secara agregat menunjukkan penurunan yang tidak jauh berbeda. Tabel 4 Nilai Ekspor Banten Menurut Sektor Nilai FOB total 15 Total Ekspor 732,88 733,66 10.231,20 9.046,27 0,78 100,00 Migas 0,45 0,64 18,48 19,18 0,19 0,21 Non Migas 732,43 733,02 10.212,72 9.027,10 0,59 99,79 - Pertanian 9,70 11,81 245,50 144,68 2,12 1,60 - Industri 722,48 721,05 9.948,88 8.880,37-1,43 98,17 - Tambang & Lainnya 0,26 0,16 18,35 2,05-0,10 0,02 Secara kumulatif, nilai ekspor nonmigas pada Januari mengalami penurunan pada seluruh sektor dibanding periode yang sama tahun. Penurunan ekspor nonmigas tertinggi berasal dari sektor industri yaitu sebesar US$1.068,50 juta (10,74 persen), sementara pada sektor pertanian dan pertambangan masing-masing turun US$100,82 juta (41,07 persen) dan US$16,30 juta (88,84 persen). Pangsa ekspor Januari menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 98,17 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode Januari tersebut naik dibanding periode yang sama tahun lalu, sementara untuk sektor nonmigas yang lain mengalami penurunan. Grafik 2 Struktur Nilai Ekspor Banten Januari dan Pertanian 2,40% Migas 0,18% Tambang 0,18% Pertanian 1,60% Migas 0,21% Tambang 0,02% Industri 97,24% Industri 98,17% Januari- Januari- Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016 5

5. Ekspor Menurut Pelabuhan Muat Menurut pelabuhan muat, Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$645,39 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Merak, masing-masing senilai US$32,06 juta dan US$20,10 juta. Nilai ekspor pada turun pada hampir seluruh pelabuhan muat, kecuali melalui Pelabuhan Tanjung Leneng, Bandara Sukarno-Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma. Penurunan tertinggi terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok yaitu mencapai US$12,92 juta dan terendah berasal dari gabungan pelabuhan muat lainnya di luar Banten yang hanya turun US$0,01 juta. Adapun untuk tiga pelabuhan muat yang mengalami peningkatan ekspor nonmigas, peningkatan tertinggi berasal dari Pelabuhan Tanjung Leneng yaitu sebesar US$18,16 juta. Tabel 5 Ekspor Banten Menurut Pelabuhan Muat Nilai FOB total 15 Total Ekspor 732,88 733,66 10.231,20 9.046,27 0,78 100,00 - BANTEN 74,53 88,24 1.678,88 1.158,72 13,71 12,81 - Merak 21,32 20,10 525,39 296,67-1,22 3,28 - Tanjung Leneng 13,89 32,06 551,32 372,53 18,16 4,12 - Tanjung Sekong - - 38,91 - - - - Cigading 25,46 19,55 359,77 294,02-5,91 3,25 - Sukarno - Hatta 13,85 16,53 203,49 195,49 2,68 2,16 - LUAR BANTEN 658,35 645,43 8.552,32 7.887,56-12,93 87,19 - Tanjung Priok 658,31 645,39 8.551,55 7.886,93-12,92 87,18 - Halim Perdana Kusuma 0,01 0,01 0,20 0,29 0,00 0,00 - Pelabuhan Lainnya 0,03 0,03 0,57 0,34-0,01 0,00 Secara kumulatif, ekspor Januari melalui hampir seluruh pelabuhan muat mengalami penurunan, kecuali pada Bandara Halim Perdana Kusuma yang mengalami peningkatan sebesar dibanding sebesar US$0,08 juta periode yang sama tahun sebelumnya. Peran ekspor kumulatif periode Januari dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor Banten dibanding peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor tertinggi masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 87,18 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, dengan peran masing-masing sebesar 4,12 persen dan 3,28 persen. Agregasi peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode tadi mencapai 94,58 persen sementara untuk kurun waktu yang sama tahun sebelumnya sebesar 94,11 persen. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR DESEMBER NAIK 22,29 PERSEN MENJADI US$923,31 JUTA Nilai impor Banten naik 22,29 persen dibanding, yaitu dari sebelumnya US$755,04 juta menjadi US$923,31 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan 21,97 persen. Impor nonmigas mengalami peningkatan 17,91 persen dari US$642,63 juta pada bulan sebelumnya dan menjadi US$757,75 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun, nilai impor nonmigas turun 13,45 persen. Impor migas meningkat 47,28 persen menjadi US$165,56 juta, dari sebelumnya sebesar US$112,41 juta, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas mengalami penurunan 46,21 persen. Nilai impor nonmigas tertinggi berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$280,55 juta, disusul oleh besi dan baja (HS 72) dan gandum-ganduman (HS 10) dengan impor masing-masing sebesar US$108,26 juta dan US$70,56 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas tertinggi pada adalah Tiongkok dengan nilai impor US$110,90 juta, diikuti oleh Thailand dan Singapura masing-masing sebesar US$89,81 juta dan US$73,25 juta, sementara impor nonmigas dari negara-negara ASEAN mencapai US$217,24 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada dibanding bulan sebelumnya meningkat pada seluruh golongan. Menurut pelabuhan, nilai impor tertinggi untuk berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$474,85 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dengan impor sebesar US$249,32 juta. 1. Impor Migas dan Nonmigas Nilai impor Banten naik 22,29 persen dibanding, yaitu dari sebelumnya US$755,04 juta menjadi US$923,31 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh impor nonmigas yang mengalami peningkatan 17,91 persen dari US$642,63 juta pada bulan sebelumnya dan menjadi US$757,75 juta, ditambah impor migas yang meningkat 47,28 persen menjadi US$165,56 juta, dari sebelumnya sebesar US$112,41 juta di saat yang sama. Khusus mengenai impor migas, peningkatan tersebut merupakan akibat dari nilai impor untuk komoditi hasil minyak yang meningkat dibanding bulan, karena untuk komoditi lainnya yaitu gas dan minyak mentah tidak memperlihatkan kegiatan impor selama dua bulan terakhir. Perbandingan bulan yang sama tahun lalu, nilai impor mengalami penurunan 21,97 persen. Penyebab utama penurunan impor pada adalah nilai impor migas yang mengalami penurunan 46,21 persen, bersamaan dengan impor nonmigas yang juga turun 13,45 persen dibanding. Berkenaan dengan komoditi migas, penurunan nilai impor bulan yang sama tahun lalu hanya disebabkan oleh nilai impor komoditi hasil minyak yang mengalami penurunan. Kesimpulan ini tentu terkait dengan fakta bahwa untuk komoditi minyak mentah dan juga komoditi gas alam tidak tercatat sama sekali adanya kegiatan impor pada bulan maupun tahun sebelumnya. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016 7

Des '13 Jan '14 Feb '14 Mar '14 Apr '14 Mei '14 Juni '14 Juli '14 Agst '14 Sept '14 Okt '14 Nov '14 Des '14 Jan '15 Feb '15 Mar '15 Apr '15 Mei '15 Juni '15 Juli '15 Agust '15 Sept'15 Okt'15 Nov'15 Des '13 Juta US$ Tabel 6 Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia Nilai CIF % 15 15 % 15 14 total 15 (8) Total Impor 755,04 923,31 12.180,91 9.852,07 22,29-19,12 100,00 Migas 112,41 165,56 2.854,00 1.951,28 47,28-31,63 19,81 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 112,41 165,56 2.848,48 1.948,51 47,28-31,59 19,78 - Gas - - 5,53 2,77 - -49,93 0,03 Nonmigas 642,63 757,75 9.326,91 7.900,80 17,91-15,29 80,19 Dibanding periode Januari, impor Banten periode yang sama pada tahun turun 19,12 persen. Penurunan tersebut lebih disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 15,29 persen, bersamaan dengan impor migas juga mengalami penurunan 31,63 persen. Selanjutnya, Tabel 1 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas Januari masih sangat dominan yaitu 80,19 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya impor pada bulan dan yang masing-masing tercatat sebesar 85,11 persen dan 82,07 persen. Grafik 3 Perkembangan Nilai Impor Banten 2013 1.200 1.100 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Perkembangan nilai impor migas pada dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volumenya, namun hal itu tidak terjadi pada impor nonmigas. Peningkatan impor migas diduga terkait erat dengan penurunan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional, sementara penurunan impor nonmigas sepertinya tidak terkait dengan perkembangan harga dari komoditi ini di pasar perdagangan internasional maupun fluktuasi nilai tukar rupiah. Lebih lanjut, impor kedua komoditi ini untuk satu bulan ke depan masih dimungkinkan untuk kembali meningkat mengingat kurs rupiah US$ masih berada pada posisi yang stabil sementara di sisi lain harga komoditi migas dan nonmigas di pasar perdagangan internasional masih cenderung mengalami penurunan dibanding. 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

2. Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada mencapai US$692,90 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$64,85 juta. Nilai impor nonmigas tertinggi berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$280,55 juta, disusul oleh besi dan baja (HS 72) dan gandum-ganduman (HS 10) dengan impor masing-masing sebesar US$108,26 juta dan US$70,56 juta. Tujuh dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) mengalami peningkatan nilai impor, kecuali gandum-ganduman (HS 10), gula dan kembang gula (HS 17) dan ampas/sisa industri makanan (HS 23). Peningkatan tertinggi terjadi pada bahan kimia organik (HS 29) yang naik USS$70,68 juta dan terendah berasal dari bahan bakar mineral (HS 27) yang mengalami peningkatan USS$5,81 juta. Selanjutnya, penurunan tertinggi dan terendah terjadi pada gula dan kembang gula (HS 17) dan ampas/sisa industri makanan (HS 23), masing-masing turun sebesar USS$28,39 juta dan USS$7,21 juta. Tabel 7 Impor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Nilai CIF total nonmigas 15 1. Bahan Kimia Organik (29) 209,87 280,55 3.743,27 2.861,69 70,68 36,22 2. Besi dan Baja (72) 44,00 108,26 1.194,83 721,74 64,26 9,14 3. Gandum-ganduman (10) 78,95 70,56 759,00 705,50-8,38 8,93 4. Gula dan Kembang Gula (17) 89,68 61,29 678,24 761,03-28,39 9,63 5. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) 31,27 37,99 533,19 602,71 6,72 7,63 6. Kapal Laut dan Bangunan Terapung (89) 0,00 35,39 139,95 95,48 35,39 1,21 7. Ampas/Sisa Industri Makanan (23) 42,34 35,14 679,94 554,30-7,21 7,02 8. Biji-bijian berminyak (12) 17,40 23,59 226,99 171,63 6,19 2,17 9. Bahan Bakar Mineral (27) 16,96 22,77 375,61 313,45 5,81 3,97 10. Garam, Belerang, Kapur (25) 9,18 17,37 112,59 113,01 8,19 1,43 Total 10 Golongan Barang 539,64 692,90 8.443,59 6.900,55 153,25 87,34 Lainnya 102,99 64,85 883,31 1.000,25-38,14 12,66 Total Impor Nonmigas 642,63 757,75 9.326,91 7.900,80 115,12 100,00 Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari mengalami penurunan USS$1.543,04 juta (18,27 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, kebalikan dari itu, golongan barang lain meningkat USS$116,93 juta (13,24 persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari mencapai 87,34 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 36,22 persen, kemudian disusul oleh dan gula dan kembang gula (HS 17) dan besi dan baja (HS 72) dengan kontribusi masing-masing 9,63 persen dan 9,14 persen. Pangsa impor gabungan pada tahun dari ketiga golongan barang yang telah disebutkan tadi mencapai 54,99 persen, sementara untuk tahun sebelumnya mencapai 60,22 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, delapan dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada tersebut adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya, kecuali kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) dan garam, belerang, kapur (HS 25). Selanjutnya, tujuh dari sembilan golongan barang tersebut, kecuali biji-bijian berminyak (HS 12) merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016 9

. Adapun pangsa impor gabungan dari ketiga golongan barang tadi tidak pernah kurang dari 78 persen selama setahun terakhir. 3. Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada mencapai US$627,02 juta, meningkat 19,44 persen atau sebesar US$102,06 juta dibanding bulan sebelumnya, demikian pula dengan nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami peningkatan US$13,06 juta atau 11,09 persen menjadi US$130,73 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas tertinggi pada adalah adalah Tiongkok dengan nilai impor US$110,90 juta, diikuti oleh Thailand dan Singapura masing-masing sebesar US$89,81 juta dan US$73,25 juta, sementara impor nonmigas dari negara-negara ASEAN mencapai US$217,24 juta. Tabel 8 Impor Nonmigas Banten Menurut Negara Asal Barang Nilai CIF total nonmigas 15 ASEAN 203,25 217,24 2.477,72 2.340,66 13,99 29,63 1. Thailand 62,20 89,81 570,77 658,27 27,61 8,33 2. Singapura 99,57 73,25 1.300,38 1.135,18-26,32 14,37 3. Malaysia 28,02 38,14 537,18 449,76 10,11 5,69 ASEAN Lainnya 13,47 16,04 69,40 97,46 2,57 1,23 NEGARA UTAMA LAINNYA 335,17 425,82 5.730,12 4.684,92 90,65 59,30 4. Tiongkok 101,17 110,90 1.245,81 1.176,46 9,73 14,89 5. Jepang 14,95 53,34 297,18 428,67 38,39 5,43 6. Australia 83,28 51,23 992,61 943,00-32,05 11,94 7. Rusia 13,80 47,81 582,81 232,44 34,02 2,94 8. Brazil 50,20 45,26 816,16 742,22-4,94 9,39 9. Argentina 18,55 32,52 409,12 330,01 13,97 4,18 10. India 12,98 30,84 537,71 279,80 17,85 3,54 11. Amerika Serikat 26,32 28,09 346,60 265,02 1,77 3,35 12. Arab Saudi 13,93 25,83 502,12 287,30 11,90 3,64 Total 12 Negara Tujuan 524,96 627,02 8.138,44 6.928,13 102,06 87,69 Lainnya 117,67 130,73 1.188,46 972,66 13,06 12,31 Total Impor Nonmigas 642,63 757,75 9.326,91 7.900,80 115,12 100,00 Sembilan dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas dibanding bulan sebelumnya, kecuali Singapura, Australia dan Brazil. Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Jepang yaitu US$ 38,39 juta, sementara terendah terjadi pada Amerika Serikat yang meningkat US$1,77 juta. Selanjutnya, penurunan impor nonmigas tertinggi terjadi pada Australia yang mencapai US$32,05 juta, sedangkan terendah berasal Brazil dari dengan penurunan sebesar US$4,94 juta. Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$6.928,13 juta, dengan peran impor mencapai 87,69 persen. Pangsa impor nonmigas tertinggi untuk periode tersebut berasal dari Tiongkok, yaitu 14,89 persen, diikuti oleh Singapura dan Australia yang masing-masing memberi andil 14,37 persen dan 11,94 persen, adapun kontribusi dari sembilan negara lain masih di bawah 10 persen. Kecuali Rusia dan India, sepuluh negara pemasok barang impor utama pada merupakan negara-negara pemasok barang impor 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Tujuh dari sepuluh negara tadi, kecuali Argentina, Amerika Serikat dan Arab Saudi, adalah negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama sejak. Pangsa impor gabungan dari ketujuh golongan barang itu tidak pernah kurang dari 60 persen. 4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada dibanding bulan sebelumnya meningkat pada seluruh golongan. Peningkatan tertinggi terjadi pada golongan bahan baku/ penolong yang meningkat US$140,99 juta, sedangkan untuk golongan penggunaan barang yang lain meningkat kurang dari US$23 juta. Dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor menurut golongan penggunaan barang untuk menunjukkan penurunan pada golongan barang bahan baku/penolong dan barang modal, sementara untuk golongan barang konsumsi mengalami peningkatan US$4,74 juta. Tabel 9 Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai CIF total 15 Total Impor 755,04 923,31 12.180,91 9.852,07 168,27 100,00 Barang Konsumsi 13,20 17,52 292,72 106,25 4,32 1,08 Bahan Baku/Penolong 686,22 827,21 11.379,32 9.144,60 140,99 92,82 Barang Modal 55,62 78,58 508,87 601,22 22,96 6,10 Pangsa impor tertinggi untuk periode Januari masih berasal dari golongan bahan baku/penolong yang mencapai 92,82 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, pangsa masing-masing sebesar 1,08 persen dan 6,10 persen. Pangsa impor untuk golongan barang modal mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, sebaliknya pangsa impor untuk bahan baku/penolong dan barang konsumsi mengalami penurunan. Impor menurut golongan penggunaan barang tadi tersebut mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi, sementara untuk golongan barang modal meningkat US$92,35 juta. Grafik 4 Persentase Nilai Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari dan Bahan Baku/ Penolong 93,42% Bahan Baku/ Penolong 92,82% Barang Konsumsi 2,40% Bahan Modal 4,18% Barang Konsumsi 1,08% Bahan Modal 6,10% Januari- Januari- Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016 11

5. Impor Menurut Pelabuhan Bongkar Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor tertinggi untuk berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$474,85 juta (51,43 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dengan impor sebesar US$249,32 juta (27,00 persen). Seperti biasa, kedua pelabuhan ini merupakan pelabuhan bongkar utama dalam kegiatan impor di Banten pada, karena gabungan dari impor yang berasal dari keduanya tidak pernah kurang dari 69 persen selama setahun terakhir. Nilai impor pada melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar US$139,44 juta dan US$12,38 juta, sementara impor melalui Pelabuhan Tanjung Leneng meningkat US$16,45 juta. Sedikit berbeda dengan perbandingan, dibanding dengan bulan yang sama tahun lalu, impor melalui seluruh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng meningkat, sedangkan pada Pelabuhan Merak mengalami penurunan US$412,44 juta. Tabel 10 Impor Banten Menurut Pelabuhan Bongkar Nilai CIF total 15 Total Impor 755,04 923,31 12.180,91 9.852,07 168,27 100,00 - Merak 335,40 474,85 7.242,24 4.738,53 139,44 48,10 - Tanjung Leneng 182,69 199,14 1.569,32 2.260,60 16,45 22,95 - Tanjung Sekong 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - Cigading 236,95 249,32 3.369,35 2.852,94 12,38 28,96 Nilai impor kumulatif periode Januari melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami penurunan, masing-masing US$2.503,71 juta dan US$516,41 juta, sedangkan untuk Pelabuhan Tanjung Leneng meningkat US$691,28 juta. Peran kumulatif impor tertinggi untuk periode Januari masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 48,10 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar 28,96 persen dan 22,95 persen. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat, kegiatan impor tidak tercatat sama sekali pada periode Januari maupun periode yang sama untuk tahun untuk Pelabuhan Tanjung Sekong. 12 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016 13

BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Agoes Soebeno, M.Si Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail : bps3600@bps.go.id, pst3600@bps.go.id Website : banten.bps.go.id 14 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.X, 1 Februari 2016