BAB I PENDAHULUAN. persaingan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. biaya tetapi juga dari segi kualitas. Meningkatkan kualitas layanan dan

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

PENGARUH PERILAKU PENGGUNAAN PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUTUSAN PELAYANAN RAWAT INAP PADA PASIEN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan di era globalisasi ini, berupaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. atau nasional kini dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis pada era globalisasi dewasa ini. semakin tidak dapat diprediksikan. Selain itu disertai juga dengan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan sejenis, sehingga timbul persaingan yang ketat,

BAB 1 PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat terus berkembang. Hal ini disebabkan oleh persaingan bisnis yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai. dengan standart pelayanan Rumah Sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

BAB I PENDAHULUAN. dan industry telah banyak,mengalami kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produk perusahaan di mata pelanggannya. Kualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era global berdampak pada tingginya kompetisi dalam sektor kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kepada pasien.

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut diatas

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuknya perilaku dapat dibedakan menjadi perilaku tertutup dan terbuka

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam strategi World Trade Organization (WTO) pada tahun 2010 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA BALAI PENGOBATAN SANTA FAMILIA DI BARONG TONGKOK KAB. KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Di era bisnis yang semakin hari mengalami perkembangan dan perubahan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB II LANDASAN PUSTAKA. kepemilikan sesuatu (Kotler, 1999 : 195). Selanjutnya menurut Kotler, Bowen,

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit lainnya. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pelayanan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penyedia layanan kesehatan semakin bersaing secara kompetitif. Salah satu cara untuk memenangkan persaingan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga dapat memuaskan konsumen. Kepedulian merupakan faktor penting bagi sebuah industri jasa seperti rumah sakit untuk mengetahui apa saja yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen. Banyak rumah sakit yang menerapkan strategi-strategi yang inovatif untuk menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat. Hal ini karena perubahan orientasi di pasar, yang sebelumnya menempatkan produsen sebagai penentu produk yang tersedia di pasar, kini berubah menjadi konsumen yang menentukan produk yang diinginkan (Dumpapa dkk., 2010). Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah rumah sakit karena strategi pemasaran rumah sakit merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah rumah sakit. Strategi pemasaran rumah sakit secara garis besar memiliki 3 hal pokok, yaitu (1) posisi rumah sakit yang meliputi sistem, organisasi, manajemen, pelayanan, penilaian masyarakat, ataupun pendapatan rumah sakit saat ini; (2) tujuan pemasaran, yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh rumah sakit dalam memasarkan produk; (3) cara untuk mencapai tujuan, yaitu segala upaya untuk mencapai tujuan yang 1

2 diinginkan (Mubarok, 2011). Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut (Tull dan Kahle dalam Tjiptono, 2008). Salah satu strategi pemasaran sebuah rumah sakit adalah perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan rawat inap. Rawat inap merupakan bentuk pelayanan rumah sakit yang utama, oleh karena itu harus menjadi andalan dari pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Kapasitas rumah sakit sering dikaitkan dengan jumlah tempat tidur yang dimiliki, yang merupakan bagian dari pelayanan rawat inap. Hal itu karena tanpa adanya rawat inap, maka sebuah rumah sakit akan kehilangan identitas (Griffith dalam Mubarok, 2011). Potensi rumah sakit meliputi seluruh sumber yang dimiliki termasuk semua sumber daya rumah sakit sebagai input, manajemen sebagai proses dan produk pelayanan keehatan sebagai outcome diharapkan dapat menjual produk yang dihasilkan tersebut. Agar tetap dapat bersaing, maka produk yang dihasilkan harus bermutu dan sesuai dengan kriteria kebutuhan masyarakat. Dalam menentukan konsumen sasaran, rumah sakit perlu memahami perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan (Dumpapa, 2010). Perilaku konsumen/pasien merupakan suatu sikap atau perilaku yang diperlihatkan atau yang timbul dalam mencari, membeli, menggunakan,

3 mengevaluasi, dan menentukan/memilih produk dan jasa yang mereka harapkan di rumah sakit. Perilaku konsumen biasanya penuh arti dan berorientasi pada tujuan. Mengerti dan mengadaptasi motivasi dan perilaku konsumen bukanlah pilihan, keduanya mutlak untuk kelangsungan hidup kompetitif. Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul memiliki visi mewujudkan Rumah Sakit yang Islami yang mempunyai keunggulan kompetitif global, dan menjadi kebanggaan umat. Sesuai dengan visi tersebut, RSU PKU Muhammadiyah Bantul juga berusaha menerapkan strategi pemasaran untuk meningkatkan kepuasan konsumen, salah satunya dengan menyediakan pelayanan berupa rawat inap. Bangsal-bangsal yang terdapat pada pelayanan rawat inap antara lain bangsal Arofah, Marwah, Muzdalifah, Raudah, Multazam, Zamzam, Ibnusina, dan Sofa. Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menggunakan jasa pelayanan rawat inap di RSU PKU Muhammadiyah Bantul, tidak hanya faktor tempat yang nyaman dan harga yang terjangkau, namun juga kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Menurut Tjiptono (2008), faktorfaktor yang menyebabkan konsumen memilih suatu pelayanan jasa adalah (1) bukti langsung (tangible), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi; (2) keandalan (reliability), kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan, (3) jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau

4 keragu-raguan; (4) daya tanggap (responsiveness), keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap, cepat serta memuaskan; (5) empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan. Pemanfaatan pelayanan kesehatan tidak melalui proses yang tunggal, tetapi banyak intervensi yang mempengaruhinya. Karena tidak tunggalnya pengaruh yang ada untuk memberikan keputusan pemanfaatan pelayanan kesehatan itu, banyak ahli membuat dan mengembangkan teorinya. Dalam penelitian ini menggunakan teori Anderson dengan model perilaku kesehatan. teori Andersen biasa disebut Andersen s Behavioral model of Health Service Utilization. Menurut teori Anderson, menyatakan bahwa ada 3 katagori utama yang berpangaruh terhadap perilaku pencarian/pemanfaatan pelayanan kesehatan yaitu predisposing characteristic atau karakteristik predisposisi, enabling characteristic atau karakteristik pendukung dan need characteristic atau karakteristik kebutuhan. Karakteristik predisposi dapat menggambarkan fakta bahwa setiap individu mempunyai kecendrungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda disebabkan karena adanya perbedaan ciri-ciri individu seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan,ras, dan keyakinan individu. Karakteristik pendukung mencerminkan meskipun mempunyai predisposisi untuk menggunakan pelayanan kesehatan, individu tak akan bertindak memanfaatkannya, kecuali bila ia tidak mampu memanfaatkannya.

5 Penggunaan pelayanan kesehatan yang ada biasanya tergantung kepada kemampuan konsumen untuk membayar. Karakteristik kebutuhan dasar termasuk persepsi kebutuhan dasar untuk menggunakan pelayanankesehatan. Faktor predisposisi dan fakto yang memungkinkan untuk mencari pengobatan dapat terwujud di dalam tindakan apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan. Ditinjau dari aspek pelayanan rumah sakit yang ada di RSU PKU Muhammadiyah Bantul, menunjukkan rata-rata Bed Occupacy Rate (BOR) selama empat tahun terkahir kurang dari dari 70% yaitu sebesar 66.59%. Pada tahun 2010 tingkat hunian (BOR) mengalami peningkatan dari 65.19% pada tahun 2009 menjadi 66.44% pada tahun 2010. Pada tahun 2011 tingkat hunian (BOR) mengalami penurunan 66.44% pada tahun 2010 turun menjadi 64.58% pada tahun 2011. Pada tahun 2012 tingkat hunian (BOR) mengalami peningkatan dari 64.58% pada tahun 2011 menjadi 70.18% pada tahun 2012. Dinilai dari segi manajemen rumah sakit, tingkat hunian (BOR) yang optimal sekitar 70%. Berdasarkan data Bed Occupacy Rate (BOR) tersebut, tampak bahwa Efektifitas hunian rawat inap menunjukkan rata-rata Bed Occupacy Rate (BOR) selama empat tahun terkahir kurang dari dari 70% yaitu sebesar 66.59%. Kondisi tersebut diartikan bahwa tingkat efektifitas hunian rawat inap RSU PKU Muhamamdiyah Bantul belum optimal. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti berminat untuk menganalisis pengaruh perilaku penggunaan pelayanan kesehatan terhadap keputusan pelayanan rawat inap pada pasien di RSU PKU Muhammadiyah Bantul.

6 B. Perumusan Masalah Dengan melihat kondisi yang ada, maka dapat dilihat permasalahan di rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul, yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah faktor predisposisi perilaku penggunaan pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap keputusan pelayanan rawat inap pada pasien di RSU PKU Muhammdiyah Bantul. 2. faktor enabling perilaku penggunaan pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap keputusan pelayanan rawat inap pada pasien di RSU PKU Muhammdiyah Bantul. 3. Apakah faktor need perilaku penggunaan pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap keputusan pelayanan rawat inap pada pasien di RSU PKU Muhammdiyah Bantul. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah faktor predisposisi perilaku penggunaan pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap keputusan pelayanan rawat inap pada pasien di RSU PKU Muhammdiyah Bantul.

7 2. Untuk mengetahui apakah faktor enabling perilaku penggunaan pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap keputusan pelayanan rawat inap pada pasien di RSU PKU Muhammdiyah Bantul. 3. Untuk mengetahui apakah faktor need perilaku penggunaan pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap keputusan pelayanan rawat inap pada pasien di RSU PKU Muhammdiyah Bantul. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai bahan pemikiran dalam pengambilan keputusan penyusunan strategi pemasaran yang sebaiknya diterapkan di rumah sakit. 2. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga dalam menerapkan ilmu tersebut dengan kenyataan yang ada di lapangan. 3. Bagi masyarakat, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang dapat memperluas pengetahuannya tentang minat perilaku konsumen rumah sakit sehubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk menggunakan pelayanan rawat inap rumah sakit yang diminatinya.

8 E. Keaslian Penelitian Terdapat beberapa penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pasien dalam memilih pelayanan rumah sakit. Penulis mengambil beberapa acuan dari tesis yang sebelumnya dilakukan oleh : 1. Purwanto (2011) tentang Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan memilih rawat inap. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa adanya beberapa faktor yang berpengaruh kuat terhadap keputusan memilih rawat inap, tetapi tidak semua faktor tersebut dapat dikendalikan karena merupakan faktor eksternal. 2. Rufayda (2010) tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat dalam memilih berobat rawat inap pada Rumah Sakit Permata Blora. Hasil penelitian menunjukkan dari dua atribut jasa rumah sakit yaitu mutu pelayanan dan fasilitas mempunyai pengaruh yang positif artinya bahwa dengan peningkatan mutu pelayanan dan fasilitas akan mampu menambah kesediaan konsumen untuk berobat rawat inap di RS Permata Blora. Atribut biaya mempunyai pengaruh negatif artinya apabila rumah sakit meningkatkan biaya maka kesediaan konsumen untuk berobat rawat inap akan menurun. Hasil pengujian simultan menunjukkan bahwa mutu pelayanan, fasilitas, dan biaya secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesediaan konsumen di Rumah Sakit Permata Blora.

9 3. Winoto (2011) tentang Pengaruh faktor-faktor kualitas pelayanan pada kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sarila Husada Sragen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya emphaty, dignity dan understanding of illness berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sarila Husada. Sedangkan relationship of mutual respect, religious needs, food dan the physical environment tidak berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sarila Husada. Pada pengujian selanjutnya ditunjukkan bahwa emphaty, relationship of mutual respect, dignity, understanding of illness, religious needs, food, dan physical environment secara bersama sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat atau variabel kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sarila Husada.