PENGARUH PENERAPAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI MIA MAN MODEL KOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MEDIA LABORATORIUM VIRTUAL DALAM PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMAN 8 MUARO JAMBI KARYA ILMIAH

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

*keperluan korespondensi, tel/fax : ,

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LABORATORIUM NYATA DAN LABORATORIUM VIRTUAL DALAM MATERI ASAM BASA KELAS XI IPA SMA NUSANTARA KOTA JAMBI

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

OLEH RIZKI AMALLIA A1C110035

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

JURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

Pengaruh Model Direct Instruction Berbantuan Simulasi Virtual Terhadap Penguasaan Konsep Siswa

KAJIAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACIEVEMENT DIVISION

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 5 PEKANBARU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

*keperluan korespondensi, telp/fax : ,

ABSTRAK

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DENGAN MULTIMEDIA ADOBE FLASH CS6

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Roni Novizal*, Maria Erna**, Johni Azmi** HP:

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

KeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STUDI KOMPARASI TIPE STAD DAN TGT PADA MATERI KOLOID DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN 2011/2012

Fian Totiana*, Elfi Susanti VH 2, Tri Redjeki 2. Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

*Keperluan korespondensi, telp: ,

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

PENGKONSTRUKSIAN KONSEP FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Penerapan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Minyak Bumi

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF. Abstrak

Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN LABORATORIUM NYATA DAN LABORATORIUM VIRTUAL

1 2

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

ARTIKEL ILMIAH. Oleh Nurasia A1C112028

PENGARUH LKS DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA N 2 PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Proses

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

ARTIKEL ILMIAH. Oleh Yuniarti A1C112021

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah deksriptif korelasional, yaitu penelitian

THE USE OF COOPERATIVE THINK PAIR SHARE (TPS) LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENTS ACHIEVEMENT ON BUFFER SOLUTION AT CLASS XI SAINS SMAN 1 SUNGAI APIT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Abstrak. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif. Think Pair Share, Numbered Heads Together, Hasil Belajar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

PENGARUH PENGGUNAAN LABORATORIUM VIRTUAL DALAM MELAKUKAN PRAKTIKUM FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDA ACEH

Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini*** No.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

Keperluan korespondensi, HP : ,

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI SMAN 10 PEKANBARU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

Journal of Mechanical Engineering Learning

ABSTRAK

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBASIS QUESTION STUDENT HAVE DENGAN BANTUAN CHEMO-EDUTAINMENT MEDIA KEY RELATION CHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR EVALUATIF PADA MATERI ASAM-BASA. (Artikel Ilmiah) Oleh.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

Naba Hamida*, Bakti Mulyani 2, dan Budi Utami 2 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

PEMBERIAN MATERI PRASYARAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS DI KELAS X SMA NEGERI 4 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

PENGARUH MODEL STAD BERBANTU MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI MIA MAN MODEL KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH: EKA MUHARYANI SIREGAR RSA1C112008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS 2017

PENGARUH PENERAPAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI MIA MAN MODEL KOTA JAMBI Oleh: Eka Muharyani Siregar 1), Epinur 2), Aulia Sanova 2) 1) Alumni Prodi Pendidikan Kimia 2) Dosen Pendidikan Kimia Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi E-mail: ekamuharyani@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh materi pembelajaran kimia di sekolah selain disampaikan dalam bentuk teori juga harus didukung dengan kegiatan praktikum di laboratorium. Namun dalam pelaksanaanya jarang dilakukan dikarenakan banyaknya sekolah yang mengalami keterbatasan sarana dan prasarana untuk menjalankan kegiatan praktikum. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan laboratorium virtual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan media laboratorium virtual terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan asam basa kelas XI MIA di MAN Model kota Jambi. Jenis penelitian ini adalah ekperimen semu (Quasy Experimental Design). Desain penelitian yang digunakan yaitu Posttest Only Control Design. Sampel diambil secara Purposive Sampling dari 4 kelas dipilih 2 kelas. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes objektif. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji-t. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Hasil analisis data posttest, kedua kelas sampel memiliki distribusi normal dan varian homogen, pada uji-t diperoleh thitung = 2,27 dan ttabel=1,671 dengan dk 69 dan α = 0,05, maka thitung>ttabel (2,27>1,671) dengan dk=36+35 2=69, pada derajat signifikan 95%. Karena thitung>ttabel, maka hipotesis yang diajukan dapat diterima. Jadi, hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan hasil belajar kelas kontrol. Dari analisis hasil belajar dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penerapan media laboratorium virtual dalam pembelajaran materi larutan asam basa terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIA MAN Model kota Jambi. Kata Kunci: Laboratorium Nyata, Laboratorium Virtual, Hasil Belajar, Asam Basa

PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka 1 menumbuh kembangkan sumber daya manusia, karena dengan pendidikan kemampuan dan kepribadian manusia dapat berkembang. Menurut Wati (2014) pelajaran kimia merupakan mata pelajaran Sekolah Menengah Atas yang dianggap sulit, dikarenakan dalam mempelajari ilmu kimia siswa menemui kesulitan yang dapat bersumber pada kesulitan dalam memahami istilah, kesulitan dengan angka, dan kesulitan memahami konsep kimia. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, pelajaran kimia perlu ditunjukkan dalam bentuk yang lebih konkret, misalnya dengan percobaan atau media tertentu. Materi pembelajaran pada pokok bahasan larutan asam basa meliputi perkembangan konsep asam dan basa, indikator dan menentukan ph asam dan basa. Materi larutan asam basa selain disampaikan dalam bentuk teori juga harus didukung degan kegiatan praktikum di laboratorium, hal ini didasarkan pada kompetensi dasar kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dikatakan bahwa siswa menunjukkan perilaku ilmiah dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap seharihari. Kegiatan praktikum di laboratorium nyata sangatlah penting untuk menunjang hasil belajar siswa, namun dalam pelaksanaannya jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan beberapa kendala yang membuat praktikum tidak bisa dilaksanakan seperti alat dan bahan praktikum yang mahal, dan keterbatasan laboratorium atau peralatan membatasi guru untuk melaksanakan praktikum (Nur, 2013). Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara pada salah satu guru bidang studi kimia di MAN Model kota Jambi, diperoleh informasi bahwa materi larutan asam basa sangat perlu diajarkan dengan praktikum. Namun praktikum sedikit sulit dilakukan karena tidak adanya tenaga laboran, sehingga guru tidak memiliki waktu dalam mempersiapkan praktikum. Selain tidak adanya tenaga laboran, praktikum juga sulit dilakukan karena ada beberapa alat yang tidak bisa digunakan lagi, contohnya pipet tetes dan gelas kimia. Selain itu praktikum juga sulit dilakukan karena ada beberapa bahan kimia yang tidak bisa digunakan atau sudah kadaluarsa dan kurang lengkap identitasnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan dalam melakukan praktikum di laboratorium nyata adalah dengan menggunakan media pembelajaran interaktif, yaitu media pembelajaran laboratorium virtual. Laborataorium virtual adalah suatu bentuk laboratorium dengan kegiatan pengamatan dengan menggunakan software yang dijalankan oleh sebuah komputer, semua peralatan yang diperlukan oleh sebuah laboratorium terdapat dalam software tersebut (Sumargo dan Yuanita, 2014).

2 Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan hasil penelitian laboratorium virtual Raihan. Judul penelitian yang dilakukan oleh Raihan (2015) yaitu Pengembangan Laboratorium Virtual Menggunakan Program Macromedia Flash 8 Pada Materi Larutan Asam-Basa didapat kesimpulan bahwa laboratorium virtual tersebut baik dan layak untuk digunakan sebagai pengganti laboratorium konvensional. Laboratorium virtual yang telah dikembangkan oleh Raihan belum diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, Laboratorium virtual yang sudah layak digunakan dalam pembelajaran juga membutuhkan sebuah model pembelajaran yang tepat agar pencapaian kompetensi dapat maksimal. Setelah mempelajari modelmodel pembelajaran yang ada, model Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang tepat untuk materi larutan asam basa, karena model pembelajaran kooperatif mendasar kepada teori konstruktivis. Siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalahmasalah yang kompleks. Pada pembelajaran menggunakan laboratorium virtual hasil belajar yang dapat dikembangkan hanya aspek kognitif dan afektif saja, aspek psikomotor tidak dapat dikembangkan karena siswa melakukan praktikum hanya menekan tombol saja. Sedangkan pada aspek psikomotor diantaranya menuntut keterampilan penggunaan alat dan ketelitian pengukuran. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wati (2014) didapat kesimpulan bahwa prestasi belajar aspek kognitif siswa pada model pembelajaran STAD menggunakan media virtual lebih baik dari pada media riil, sedangkan pada aspek afektif siswa tidak terdapat pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2013) didapat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran STAD yang dilengkapi laboratorium riil dan virtual terhadap prestasi belajar kognitif, namun tidak terdapat perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran STAD yang dilengkapi laboratorium riil dan virtual terhadap prestasi belajar afektif siswa. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin membuktikan bahwa penggunaan laboratorium virtual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga perlu dilakukan suatu penelitian yang berjudul Pengaruh Penerapan Laboratorium Virtual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Larutan Asam Basa Kelas XI MIA MAN Model Kota Jambi. KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah sua tu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda

3 bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya (Arsyad, 2015). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Suardi, 2015). B. Media Pembelajaran Media pembelajaran yaitu apa saja yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif (Asyhar, 2012). C. Laboratorium laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam kegiatan penelitian, pengamatan, pelatihan, dan pengujian ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam disiplin ilmu (Richard, 2013). 1. Laboratorium Nyata Menurut Mujiyono dalam Fitri (2013) laboratorium nyata adalah laboratorium tempat khusus yang dilengkapi dengan alat-alat dan bahanbahan nyata untuk melakukan percobaan praktikum. 2. Laboratorium Virtual laboratorium virtual dapat digambarkan sebagai situasi interaktif untuk melakukan simulasi percobaan. Percobaan yang dilakukan berbantuan komputer yang disimulasikan di dalam software khusus sesuai dengan materi praktikumnya(sutrisno, 2011). Disamping itu, laboratorium virtual merupakan alat bantu yang cukup efektif bagi peneliti, siswa maupun guru untuk memahami metoda ilmiah dengan melakukan percobaan. Laboratorium virtual dapat digunakan sebagai model analisis dari apa yang diamati dalam praktikum virtual. Dengan tersedianya laboratorium virtual paling tidak dapat digunakan untuk mengantisipasi terhadap laboratorium nyata yang belum siap dan secara memadai (Sutrisno, 2011). D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Menurut Slavin (2015) STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Menurut Trianto (2013) Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan

4 kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. E. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Sudjana (2014) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya dengan perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2013) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. F. Larutan asam Basa Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, zat-zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam sitrat pada jeruk, dan asam cuka pada cuka makan. Basa merupakan senyawa yang mempunyai sifat licin, rasanya pahit. Meskipun asam dan basa dapat dibedakan dari rasanya, tetapi tidak disarankan (dilarang) untuk mencicipi asam dan basa yang ada dilaboratorium. Asam dan basa dapat diidentifikasi menggunakan indikator. Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang biasa digunakan adalah kertas lakmus, larutan indikator asam basa, indikator universal, indikator alami, dan ph meter. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di MAN Model Kota Jambi semester genap tahun ajaran 2016/2017. Desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi- Eksperimental. Pada penelitian jenis ini, terdapat kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Sedangkan bentuk desain yang digunakan adalah Posttest Only Control Design. Populasi penelitian hanya terdiri dari empat kelas, kedua kelas dijadikan sebagai sampel (total sampling). Kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang pelaksanaan pembelajarannya menggunakan media laboratorium virtual dengan model STAD, sedangkan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol yang pelaksanaan pembelajarannya menggunakan laboratorium nyata dengan model STAD. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar pada kedua kelas sampel adalah tes soal objektif, yaitu berupa soal posttest (tes akhir). Data hasil posttest dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data, yaitu uji normalitas dengan uji Liliefors, uji homogenitas dengan uji Fischer, dan uji hipotesis menggunakan uji-t satu pihak yaitu uji pihak kanan.dalam teknik analisis data akan dilakukan uji hipotesis yaitu dengan menggunakan uji-t. Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Karena uji hipotesis dapat dilakukan apabila data yang

5 diperoleh berdistribusi normal dan varian homogen. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama-tama kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda, setelah itu diberikan tes akhir (posttest). Data yang dianalisis adalah nilai hasil posttest untuk melihat hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik analisis data dimaksudkan untuk menguji data yang diperoleh, yaitu perbedaan nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun pengujian tersebut adalah sebagai berikut: Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Kriteria uji Liliefors adalah hipotesis ditolak jika Lo > Ltabel dan hipotesis diterima jika Lo < Ltabel. Dengan diterimanya hipotesis berarti data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan jika hipotesis ditolak berarti data penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Tabel Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Posttest Eksperimen Kontrol n 35 36 Lhitung/Lo 0,11009 0,12991 Ltabel 0,149 0,147 Kesimpulan Lo < Ltabel (Kelas Berdistribusi Normal) Pada hasil posttest diperoleh Lo kelas eksperimen yaitu 0,11009 dan kelas kontrol yaitu 0,12991 sedangkan Ltabel = 0,149 dan 0,147. Dengan jumlah siswa kelas eksperimen sebanyak 35 orang dan kelas kontrol sebanyak 36 orang. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bawa data berdistribusi normal diterima karena Lo < Ltabel. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians data bersifat homogen atau tidak pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas di uji dengan menggunakan uji F (Fisher). Kriteria uji homogenitas adalah Hipotesis ditolak jika Fhitung > Ftabel dan Hipotesis diterima jika Fhitung < Ftabel. Tabel Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa Fhitung Ftabel Kesimpulan 1,63 1,74 Fhitung < Ftabel (Homogen) Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Fhitung sebesar 1,63 sedangkan Ftabel sebesar 1,74. Derajat kebebasan penyebut 34 dan derajat kebebasan pembilang 35. Dengan demikian Fhitung < Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data siswa yang diperoleh melalui tes (hasil posttest) mempunyai varians yang homogen. Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa data yang diperoleh pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdistribusi normal, kemudian kedua kelas tersebut termasuk kriteria homogen. Langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji t. Adapun kriteria pada uji-t yaitu: a. Ho = diterima jika thitung < ttabel b. Ha= diterima jika thitung > ttabel Hasil perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Hasil Uji-t Kelas Kontrol dan Kelas Eksprimen

6 thitung ttabel Kesimpulan 2,27 1,671 t hitung > t tabel (Ha diterima) Berdasarkan dari hasil perhitungan uji hipotesis hasil belajar siswa diperoleh nilai thitung sebesar 2,27 dengan ttabel 1,671. Dengan demikian hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa hasil thitung > ttabel atau 2,27 > 1,671. Maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang diajarkan menggunakan laboratorium virtual dengan siswa yang diajarkan menggunakan laboratorium nyata. Pembahasan Dari hasil tes akhir (posttest) siswa kelas sampel pada materi larutan asam dan basa, pada kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan media laboratorium virtual dengan model STAD diperoleh nilai rata-rata 78,48 dan nilai rata-rata kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan laboratorium nyata dengan model STAD adalah 73,88. Hasil dari nilai posttest tersebut diuji dengan uji normalitas, maka diperoleh pada kelas eksperimen Lhitung<Ltabel (0,11009 < 0,149) sedangkan kelas kontrol Lhitung<Ltabel (0,12991<0,147). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas sampel berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Perhitungan uji homogenitas menunjukkan Fhitung<Ftabel (1,63 < 1,74) dengan dk pembilang 35 dan dk penyebut 34, sehingga disimpulkan bahwa varian kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen. Uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung>ttabel (2,27 >1,671) dengan dk=36+35 2=69, pada derajat signifikan 95%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media laboratorium virtual dengan model STAD berpengaruh terhadap hasil belajar. Dimana hasil belajar siswa menggunakan media laboratorium virtual dengan model STAD lebih baik hasilnya dari pada hasil belajar siswa yang hanya dengan model STAD tanpa menggunakan media laboratorium virtual. Terkait dari hasil yang diperoleh, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wati (2014) yang berjudul Studi Komparasi Media Virtual dan Riil Pada Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Ditinjau dari Sikap Ilmiah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 7 Surakarta, ia menyatakan bahwa prestasi belajar siswa pada model pembelajaran STAD menggunakan media virtual lebih baik dari pada media rill. Penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini. Analisis data posttest pada uji hipotesis telah membuktikan adanya perbedaan hasil belajar kedua kelas sampel. Penyebabnya karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan pada kedua kelas sampel saat proses pembelajaran. Perbedaan hasil belajar yang dipengaruhi oleh penggunaan media lab virtual bisa jadi karena dalam proses pembelajarannya sangat praktis, efektif dan mudah dimengerti. Pada kelas eksperimen penggunaan media laboratorium virtual menjadikan siswa termotivasi dan memicu keaktifan siswa dalam belajar sehingga siswa lebih mudah memahami materi. Peran media pembelajaran sangat

7 penting digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini di dukung oleh Sutrisno (2011) bahwa laboratorium virtual merupakan alat bantu yang cukup efektif bagi peneliti, siswa maupun guru untuk memahami metoda ilmiah dengan melakukan percobaan. Laboratorium virtual dapat digunakan sebagai model analisis dari apa yang diamati dalam praktikum virtual. Lebih rendahnya hasil belajar kelas kontol dapat disebabkan oleh kondisi laboratorium disekolah yang tidak memadai. Alat-alat yang tersedia di sekolah tidak sesuai dengan kebutuhan, hanya ada satu ph meter yang berfungsi sehingga hal ini menghambat siswa untuk mengoptimalkan waktu belajar karena harus mengantri untuk menghitung ph larutan yang diuji. Kemudian bahanbahan kimia di laboratorium yang terbatas jumlahnya mengakibatkan ada beberapa percobaan tidak bisa dilakukan. Hal ini didukung oleh Rosalina (2014) mengatakan bahwa yang menjadi penghambat pelaksanaan praktikum kimia yaitu minimnya tenaga laboran di sekolah-sekolah sehingga guru harus bekerja sendiri dalam mempersiapkan praktikum, tidak tersedianya ruang alat dan bahan kimia yang khusus di dalam laboratorium, alat dan bahan praktikum tidak lengkap dan waktu untuk persiapan praktikum kurang serta alokasi waktu untuk praktikum terbatas. Pembelajaran dengan menggunakan lab nyata sebenarnya juga memudahkan siswa dalam memahami konsep yang sedang dipelajari dibandingkan dengan tanpa bantuan media alat laboratorium. Namun pada pelaksanaan pembelajaran banyak ditemukan hambatan atau kendala-kendala, diantaranya siswa masih dihantui perasaaan takut berbuat salah dalam memegang alat-alat laboratorium atau mencampurkan bahan-bahan kimia yang mengakibatkan meledak atau terbakar Hal ini terbukti disaat pelaksanaan praktikum di kelas lab nyata ada salah seorang siswa yang tanpa sengaja mencampukan larutan asam kuat ke dalam tabung reaksi larutan lain. Hal ini kemungkinan disebabkan pertama kurangnya kehatihatian dan kurang waspada pada diri siswa dan dikarenakan aktivitas pelaksanaan praktikum pada pembelajaran kimia bisa dibilang tidak pernah dilakukan sehingga menyebabkan grogi, nervous, gugup dan emosi tak terkontrol sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang tak sesuai. Beberapa kendala tersebut di atas mengakibatkan pada pembelajaran dengan menggunakan media lab nyata memunculkan beberapa kekurangan diantaranya praktikum hanya dilakukan satukali dan tidak dapat diulang kembali, membutuhkan waktu yang relatif lama untuk melakukan praktikum di laboratorium (Fitri, 2013). Beberapa kelemahan itulah yang menghambat proses penemuan konsep atau prinsip atau fakta yang sedang dipelajari sehingga membuat hasil belajar yang lebih rendah dibandingkan dengan kelas lab virtual. Tujuan penggunaan media laboratoium virtual ini untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dan mengutamakan kemandirian siswa dalam pembelajaran untuk membangun proses berfikir siswa sehingga menjadikan siswa lebih aktif.

8 Hal ini sesuai dengan teori belajar Bruner, dimana Bruner menganggap bahwa belajar sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Bruner menyarankan agar siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep dan prinsip agar mereka memperoleh pengalaman untuk menemukan prinsip itu sendiri. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun pengetahuannya untuk menemukan konsep mereka sendiri.. Berdasarkan uraian diatas, diketahui bahwa penerapan media laboratorium virtual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran dan juga membutuhkan sebuah model pembelajaran yang tepat agar pencapaian kompetensi dapat maksimal. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada nilai posttest, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan media laboratorium virtual dalam pembelajaran materi larutan asam dan basa terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIA MAN Model Kota Jambi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan hasil belajar kelas kontrol. Dimana nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen adalah 78,48dan pada kelas kontrol adalah 73,88. Dari hasil uji hipotesis yaitu menggunakan uji-t diperoleh thitung>ttabel (32,27 >1,671)). Dengan demikian hipotesis Ho ditolak dan hipotesis Ha diterima dengan taraf signifikan 95%. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan: 1. Penggunaan media laboratorium virtual dalam pembelajaran larutan asam dan basa berpengaruh terhadap hasil belajar, sehingga diharapkan kepada guru agar dapat menggunakannya untuk mendukung proses pembelajaran. 2. Penelitian ini hanya dilakukan pada materi larutan asam dan basa sehingga diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat melaksanakan penelitian pada materi yang lain dalam ruang lingkup yang lebih luas. 3. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media laboratorium virtual, diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan media lain yang lebih inovatif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. 2015. Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada. Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta. Decaprino, R. 2013. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer dan Kimia. Yogyakarta: Diva Press.

9 Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Fitriyana, D. N., 2013. Pengaruh Pembelajaran Kimia Dengan Metode Student Team Achievement Division (STAD) yang Dilengkapi Eksperimen Laboratorium Riil dan Virtual terhadap prestasi Belajar pada Materi Pokok Koloid Ditinjau dari Kemampuan Memori Siswa Kelas XI IPA SMAN 8 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, 2(3): 130-138. Holden, D., 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Eksperimen Riil Dan Laboratorium Virtual Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 21(3): 299-315. Nurrokhmah, IE., 2013. Pengaruh Penerapan Vitrual Labs Berbasis Inquiri Terhadap Hasil Belajar Kimia. Chemistry in ducation, 2(1): 200-207. Raihan, S. 2015. Pengembangan laboratorium virtual menggunakan program macromedia flash 8 materi larutan Asam-basa untuk siswa kelas XI SMAN 4 Batanghari, Skripsi, Universitas Jambi, Jambi. Suardi, M. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepubblish. Sudjana, N. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sumargo, E. dan Yuanita, L., 2014. Penerapan Media Laboratorium Virtual (Phet) pada Materi Laju Reaksi dengan Model Pengajaran Langsung. Unesa Journal of Chemical Education, 3(1): 119-123. Sutrisno. 2011. Pengantar Pembelajaran Inovatif Berbasis Teknologi Informasi & Komunikasi. Jakarta: Gaung Persada Press Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wati, S. T. H., 2014. Studi Komparasi Media Virtual dan Rill pada Pembelajaran Student Teams Achievement (STAD) Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Ditinjau dari Sikap Ilmiah Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMAN 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia, 3(4): 17-23. Slavin, R. E. 2015. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media