BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA IBU BERSALIN DI RB. ANANDA DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

EFEKTVITAS KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DIKAMPAR BERSALIN DIRSUD ARIFINACHMAD TAHUN 2013

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

BAB I PENDAHULUAN. mortalitas bagi ibu pasca bersalin. (Saifuddin, 2006). Infeksi. setelah persalinan (Rayburn dan Carey, 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Clinical Science Session Pain

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB 1 PENDAHULUAN. para ibu ingin melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan persalinan (Cunningham, 2006). Menurut Kemenkes RI (2010), pada

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat terhadap Rasa Nyaman dalam Proses Persalinan Kala I Fase Aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Nyeri pada penderita artritis reumatoid adalah gejala yeng sering

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan normal, ternyata juga bisa dilakukan perabdominal, yang disebut sectio

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

ABSTRACT. Objective: Knowing the effect of hot compress compresses to reduce pain in active phase of the first stage of labor on Susie Hersaptiti BPM.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. deformitas sendi progresif yang menyebabkan disabilitas dan kematian dini

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

Indriani Irsyadi* Heny Ekawati ** WS Tarmi *** Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia angka kematian maternal di Indonesia mengalami. kehamilan atau persalinan (Sujudi, , http:

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari hasil penelitian wiryawan permadi (2006) di RS Hasan Sadikin

BAB 1 PENDAHULUAN. Reumatoid Arthritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. (Kushariyadi, 2011). Indonesia menempati urutan ke-4 besar negara dengan

PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rusaknya jaringan pada tubuh.(sudart & Brunner, 2001, Hal.212). Sifatnya sangat subjektif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MASSAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dharmesta dan Handoko (2002), pelanggan atau. pemakai jasa adalah individu-individu yang melakukan pembelian

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

Heny Ekawati*, Karomatus Saniyah** ... ABSTRAK...

caesar (seksio sesarea) dengan segala pertimbangan dan risikonya (Manuaba, 2007).

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi yang ditandai dengan perubahan progresif pada servik, dan diakhiri dengan kelahiran plasenta (Varney, 2002). Namun demikian menurut Rose (2006), meskipun persalinan merupakan proses yang fisiologis, tetapi masih ada beberapa komplikasi yang terjadi pada proses persalinan seperti persalinan lama, posisi yang sulit, posisi sungsang, kembar, persalinan dengan penyulit, atau penyedotan dengan pompa (vacuum). Kondisi-kondisi demikian dapat mengakibatkan persalinan menjadi lama. Persalinan lama dapat disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang hebat. Nyeri pada persalinan bukan hal yang baru dikenal sekarang tetapi sudah ada sejak zaman dahulu. Ibu ibu yang akan melahirkan sering mengalami nyeri dan tidak jarang nyeri akan menimbulkan rasa cemas, otot menjadi spastik, kaku, jalan lahir menjadi sempit dan kurang relaksasi. Selain itu juga dapat menyebabkan keletihan dan penurunan kontraksi uterus. Nyeri yang hebat akan berpengaruh buruk pada fisiologis persalinan, walaupun nyeri merupakan salah satu mekanisme pertahanan alami tubuh yaitu suatu peringatan akan adanya bahaya (Suheimi, 2008). Sensasi nyeri umumnya dirasakan sangat berat terutama oleh ibu yang baru menjalani persalinan anak pertama(ahmad, 2008). 1

Penyebab lain yang mengakibatkan persalinan lama adalah karena ibu tidak atau belum mempunyai gambaran persalinan yang bisa menjadi acuan tentang apa yang akan terjadi selama proses persalinan dan apa yang harus dilakukan. Kondisi inilah yang menjadi penyebab sebagian besar kegugupan yang dirasakan calon ibu dalam menghadapi persalinannya (Nolan, 2003). Rasa nyeri dalam persalinan dapat disebabkan banyak hal antara lain terjadinya anoksia (kekurangan oksigen) pada otot rahim, otot rahim yang berkontraksi terlalu kuat, peregangan serviks (mulut rahim), adanya tarikan pada tuba (saluran telur), ovarium dan ligamen ligamen penyangga uterus, penekanan pada saluran dan kandung kemih dan rectum, dan adanya regangan otot otot dasar panggul. Lebih dari itu berbagai hambatan fisik dan psikologis pada ibu saat persalinan akan menambah rasa nyeri yang terjadi (Suheimi, 2008). Saat yang paling melelahkan dan berat, dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau nyeri pada saat persalinan adalah kala I fase aktif. Dalam fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada fase ini kontraksi semakin lama semakin kuat dan semakin sering (Danuatmaja, 2004 ). Kondisi nyeri yang hebat pada kala I persalinan memungkinkan para ibu cenderung memilih cara yang paling gampang dan cepat untuk menghilangkan rasa nyeri. Fenomena yang terjadi saat ini ibu memiliki kecenderungan untuk melakukan operasi sesar walau tanpa indikasi yang jelas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gulardi dan 2

Basalamah ( 2001 ) dalam Kasdu (2003), didapatkan data bahwa dari 64 rumah sakit di Jakarta terdapat 17.665 kelahiran dimana sebanyak 33,7 55,3%-nya melahirkan dengan operasi sesar. Bahkan diketahui sebanyak 13,9 % operasi sesar dilakukan tanpa pertimbangan medis. Operasi sesar tersebut dilakukan atas keinginan ibu sendiri karena mereka beranggapan bahwa dengan operasi sesar ibu tidak akan mengalami nyeri seperti pada persalinan normal (Gulardi dan Basalamah, 2001, dalam Kasdu, 2003 ). Semakin banyaknya wanita yang ingin melahirkan dengan proses persalinan yang berlangsung tanpa rasa nyeri, maka berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupun non-farmakologi. Pengendalian nyeri dengan farmakologi antara lain dengan pemberian analgesi inhalasi, analgesi opioid, dan anestesi regional (Mander, 2004). Pengendalian nyeri secara farmakologi memang lebih efektif dibandingkan dengan metode non-farmakologi, namun demikian metode farmakologi lebih mahal dan berpotensi mempunyai efek yang kurang baik (Arifin, 2007). Jordan (2003), bahkan menyebutkan bahwa metode farmakologi mempunyai pengaruh yang merugikan bagi ibu, janin, ataupun bagi kemajuan persalinan itu sendiri. Metode farmakologik merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan menggunakan obatobatan. Obat merupakan bentuk pengendalian nyeri yang paling sering diberikan oleh perawat dengan berkolaborasi dengan dokter. Terdapat 4 kelompok obat nyeri yaitu: Analgetik Nonopioid (obat anti inflamasi non steroid/ OAISN), Analgetik Opioid,. Antagnis dan Agonis-Antagonis Opioid, 3

Adjuvant atau Koanalgetik. Obat yang sering digunakan adalah jenis Analgetik Nonopioid yaitu asam mefenamat untuk mengatasi nyeri akut derajat ringan (Price & Wilson, 2006). Sementara itu menurut Potter (2005) metode non-farmakologi dapat dilakukan melalui kegiatan tanpa obat antara lain dengan teknik distraksi, biofeedback, hypnosis-diri, mengurangi persepsi nyeri, dan stimulasi kutaneus (masase, mandi air hangat, kompres panas atau dingin, stimulasi saraf elektrik transkutan). Pengendalian nyeri non-farmakologi menjadi lebih murah, simpel, efektik dan tanpa efek yang merugikan. Disamping itu metode ini juga dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat mengontrol perasaan dan kekuatannya (Arifin, 2007). Kompres panas atau dingin yang merupakan salah satu metode nonfarmakologi dianggap sangat efektif dalam menurunkan kasus-kasus nyeri. Kompres panas adalah tindakan dengan memberikan kompres hangat yang bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mencegah terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat (Uliyah & Hidayat, 2006). Menurut Asmadi (2008) kompres hangat adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan. Panas yang disalurkan melalui kompres panas dapat meredakan nyeri dengan menyingkirkan produk produk inflamasi, seperti bradikinin, histamine, dan prostaglandin yang akan menimbulkan nyeri lokal. Panas juga merangsang serat saraf yang menutup gerbang sehingga transmisi implus nyeri ke medulla spinalis dan otak dapat dihambat (Price, 2005). Pada umumnya panas cukup berguna untuk pengobatan dan meningkatkan aliran darah kebagian yang 4

cidera (Potter, 2005). Penggunaan kompres panas untuk area yang tegang dan nyeri dianggap mampu meredakan nyeri. Panas mengurangi spasme otot yang disebabkan oleh iskemia yang merangsang neuron yang memblok transmisi lanjut rangsang nyeri menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan aliran darah ke area yang dilakukan pengompresan (Nicholas dan Zwelling, 1997; Simkin, 1995, dalam Walsh, 2007). Keuntungan dari penggunaan kompres panas kering menurut Smeltzer & Bare (2001) adalah dapat meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut munurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan. Namun di sisi lain kompres panas kering juga dapat merugikan jika mengenai jaringan secara terus menerus karena akan merusak sel sel kapitel, menyebabkan kemerahan, rasa perih, bahkan kulit menjadi melepuh ( Potter, 2005 ). Oleh karena itu kompres harus digunakan dengan hati hati dan dipantau dengan cermat untuk menghindari cidera kulit (Smelzer & Bare, 2001). Penelitian lain tentang pengaruh kompres hangat terhadap rasa nyeri pada saat proses persalinan dikemukakan oleh Varney (2007). Dalam penelitian ini diketahui bahwa para bidan melakukan kompres panas kering karena dianggap sebagai tindakan yang tepat untuk meredakan nyeri, dan pada beberapa wanita yang akan melahirkan diketahui bahwa penggunaan kompres panas kering secara bergantian mampu memberikan rasa nyaman (Varney, 2007). 5

Berdasarkan data yang diperoleh dari survey pendahuluan pada tanggal 15 Januari 2009 diketahui bahwa angka rata-rata persalinan yang ada di kecamatan Slawi kabupaten Tegal adalah berkisar 600-641 orang pertahun. Berdasarkan survey pada 4 Rumah Bersalin (RB) besar yang ada di Tegal diketahui bahwa Rumah Bersalin (RB) Siti Khadijah memiliki angka persalinan tertinggi jika dibandingkan dengan RB lainnya yaitu sebanyak 641 kelahiran. Sementara di RB lainnya yaitu RB Rahma, RB Budi Asih, RB Siti Hajar berkisar antara 66 hingga 638 kelahiran / pertahun (Ali,wawancara,14 Januari 2009). Survey pendahuluan diketahui pula bahwa yang dilakukan Rumah Bersalin untuk melakukan manajemen nyeri pada proses persalinan kebanyakan dengan cara farmakologi (pemberian obat). Hal ini dilakukan selain untuk menghasilkan efek yang cepat dirasakan oleh ibu yang bersalin, juga merupakan kebijakan yang diterapkan di RB RB yang bersangkutan (hasil wawancara dengan salah satu bidan di RB setempat). Padahal penggunaan obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri memungkinkan timbulnya efek samping yang tidak diharapkan. Berdasarkan fenomena tersebut kiranya perlu dilakukan penelitian untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri (managemen nyeri) dengan cara non-farmakologi, salah satunya adalah dengan pemberian kompres panas kering (buli-buli panas) pada ibu bersalin primipara. 6

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan tingkat nyeri pada ibu bersalin primipara kala I fase aktif sebelum dan setelah diberikan kompres panas kering (buli buli panas)? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui perbedaan tingkat nyeri pada ibu bersalin primipara kala I fase aktif sebelum dan setelah diberikan kompres panas kering (buli buli panas). 2. Tujuan Khusus a. Menggambarkan tingkat nyeri sebelum dan setelah pemberian kompres panas kering pada kala I. b. Menganalisis perbedaan tingkat nyeri pada ibu bersalin primipara kala I fase aktif sebelum dan setelah diberikan kompres panas kering (buli buli panas). D. Manfaat Penelitian 1 Ibu Bersalin Membantu menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin setelah dilakukan kompres panas kering (buli-buli panas). 7

2 Peneliti Data dan informasi yang diperoleh selama penelitian dapat dijadikan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti tentang pengaruh kompres panas kering (buli-buli panas) pada ibu bersalin primipara terhadap pengaruh penurunan tingkat nyeri pada kala I. 3. Institusi Untuk menambah wawasan dan sebagai referensi bagi pembaca khususnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang tentang pengaruh kompres panas kering (buli-buli panas) pada ibu bersalin primipara terhadap penurunan tingkat nyeri pada kala I. 4. Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan dalam rangka gerakan sayang ibu dalam proses persalinan. E. Bidang Ilmu Penelitian ini termasuk dalam bidang ilmu keperawatan maternitas. 8