ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

ABSTRAK. Kata Kunci : Ekonomi Makro, Return IHSG, Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Christian, Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, Dan Tingkst Inflasi Terhadap Indeks

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE )

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan

Disusun Oleh : EMI KURNIAWATI B

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN HARGA EMAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( Studi Kasus di BEI Periode )

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

PENGARUH TINGKAT INFLASI, KURS RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA BI RATE TERHADAP IHSG (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode )

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( )

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan

SITI KARTIKA NINGSIH B / I

BAB IV HASIL PENELITIAN

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KURS, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INFLASI TERHADAP PERGERAKKAN INDEKS HARGA SAHAM

ABSTRAK. Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, IHSG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Pengaruh Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Return Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

DAFTAR PUSTAKA. Imam Ghozali Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TINGKAT INFLASI, KURS DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA SBI PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS, INFLASI, INDEKS KLSE, INDEKS PSEI DAN INDEKS STI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, NILAI KURS, HARGA EMAS DUNIA TERHADAP INDEKS SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV HASIL PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Anonim, Statistik DIY Dalam Angka, Berbagai edisi, BPS, Jogjakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA ( ) SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

Jurnal Matematika Integratif ISSN Volume 9 No 1, April 2013, pp 19-27

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun dapat diambil kesimpulan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Perbankan BUMN yang Terdaftar di BEI Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun Oleh : DWI LESTARI B

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dapat diambil kesimpulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: HANIF AHMADI B 100130243 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

i

ii

iii

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2015 ABSTRAKSI Investasi aset finansial di pasar modal dewasa ini terus berkembang, seorang investor perlu memperhatikan beberapa hal dalam melakukan keputusan investasi agar menguntungkan, salah satunya adalah dengan memperhatikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan cerminan kinerja Pasar Modal Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh inflasi, suku bunga (BI rate), nilai tukar (kurs), dan Indeks Hang Seng terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 (empat) tahun, mulai dari tahun 2011-2015. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear berganda yang dilakukan dengan IBM SPSS 23 dengan level of significant sebesar 0,05. Sebelum dilakukan uji analisis regresi linear berganda dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu agar persamaan regresi yang dihasilkan bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator). Data yang digunakan adalah data sekunder berbentuk time series berupa data bulanan dari tahun 2011-2015 untuk tiap variabel penelitian. Selain itu untuk menilai goodness of fit suatu model dilakukan uji koefisien determinasi, uji F, dan uji t. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa inflasi, suku bunga (BI rate), dan nilai tukar (kurs) tidak berpengaruh terhadap IHSG. Sedangkan Indeks Hang Seng berpengaruh positif terhadap IHSG. Secara bersama-sama (simultan) inflasi, suku bunga (BI rate), dan Indeks Hang Seng berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Kata Kunci : IHSG, investasi, makroekonomi, Hang Seng, suku bunga, inflasi. ABSTRACTION Financial asset investment in the stock market today continues to grow, an investor needs to consider several things in making investment decisions in order to benefit, one of them is to consider Composite Stock Price Index (CSPI), which is a reflection of the performance of the Indonesian Capital Market. This study aimed to examine the effect of inflation, interest rate (BI rate), exchange rates (exchange rate), and the Hang Seng Index on JCI in Indonesia Stock Exchange (BEI). The period used in this study was 5 (four) years, from 2011-2015. The analytical method used in this research is multiple linear regression analysis conducted by IBM SPSS 23 with level of significant at 0.05. Before the test multiple linear regression analysis performed classical assumption in advance so that the resulting regression equation is BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator). The data used is secondary data in the form of time series such as monthly data from the years 2011-2015 for each of the study variables. In addition to assessing the goodness of fit of a model to test the coefficient of determination, F test and t test. Based on the results of data analysis concluded that inflation, 1

interest rate (BI rate), and the exchange rate (exchange rate) does not affect the JCI. While the Hang Seng Index has positive influence on JCI. Taken together (simultaneously) inflation, interest rate (BI rate), and the Hang Seng Index significantly influence the JCI. Keywords : JCI, investment, macroeconomics, Hang Seng, interest rates, inflation. 1. PENDAHULUAN Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan manfaat atau keuntungan di masa yang akan datang. Investasi ada dua macam, pertama investasi aset riil seperti tanah, emas, dan bangunan, kedua investasi aset finansial meliputi saham, obligasi, dan deposito. Pada umumnya investasi aset finansial diperjualbelikan di pasar modal, pasar modal Indonesia sendiri dikenal dengan nama Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam dunia investasi aset finansial khususnya saham, seorang investor perlu mempertimbangkan berbagai hal sebelum melakukan keputusan pembelian, agar nantinya investasi yang dilakukan dapat menguntungkan. Satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah harga saham, informasi mengenai harga saham penting bagi investor. Perubahan harga saham dapat memberi petunjuk tentang kegairahan dan kelesuan aktivitas pasar modal kepada pemodal dalam melakukan transaksi jual beli saham. Semakin tinggi harga suatu saham mengindikasikan bahwa kemakmuran pemegang saham semakin meningkat dan juga menunjukkan nilai perusahaan yang semakin meningkat. Setiap pasar modal di suatu negara dapat dipastikan memiliki indeks untuk menggambarkan kondisi atau kinerja pasar modalnya. Indeks harga saham bisa digunakan oleh investor untuk melihat pergerakan-pergerakan harga saham di pasar modal. Indeks harga saham merupakan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham di bursa efek (Sunariyah, 2003:147). Pergerakan indeks harga saham bisa dijadikan salah satu tolak ukur investor sebelum berinvestasi di pasar modal dan nantinya akan mempengaruhi sikap para investor untuk membeli, menjual atau menahan beberapa saham. Salah satu indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 2

Menurut Tandelilin (2001:213) faktor-faktor yang dapat memengaruhi investasi di suatu negara adalah makroekonomi seperti tingkat suku bunga, dan tingkat inflasi. Ini menandakan bahwa pengetahuan atau informasi mengenai keadaan makroekonomi khususnya domestik di Indonesia akan menguntungkan seorang investor. Tandelilin (2001:211), menyebutkan adanya hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi makro, dan menemukan bahwa perubahan pada harga saham selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi. Informasi mengenai makroekonomi ini bisa sangat membantu para investor dalam mengambil keputusan dan mengelola investasinya. Ketika perubahan makroekonomi terjadi, para investor akan mengkalkulasi dampaknya baik yang positif maupun yang negatif terhadap kinerja perusahaan beberapa tahun ke depan, kemudian mengambil keputusan membeli atau menjual saham yang bersangkutan. Selain makroekonomi, banyak teori dan penelitian mengungkapkan bahwa pergerakan IHSG dipengaruhi juga oleh faktor dari luar negeri (eksternal), seperti indeks harga saham negara lain, dan harga minyak dunia. Umumnya indeks negara lain yang berada di satu kawasan akan mempengaruhi IHSG, seperti Hang Seng dari Hongkong dan Nikkei dari Jepang. Hal ini tidak lain karena globalisasi bisnis keuangan seperti perdagangan valuta asing dan investasi, globalisasi ini memberikan kesempatan bagi investor untuk bisa berinvestasi hampir di semua pasar modal seluruh dunia yang terbuka bagi investor asing. Ketika investor mengetahui faktor-faktor apa yang bisa mempengaruhi harga saham, maka akan membantu investor untuk memprediksi kondisi pasar modal dan harga saham di masa yang akan datang serta memberikan gambaran bagi mereka, sehingga saat terjadi perubahan atau pergerakan pada variabel yang mempengaruhi tersebut, investor bisa melakukan tindakan dan keputusan yang tepat pada investasinya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Menganalisis pengaruh inflasi terhadap pergerakan IHSG b. Menganalisis pengaruh tingkat suku bunga terhadap pergerakan IHSG c. Menganalisis pengaruh Indeks Hang Seng terhadap pergerakan IHSG 3

d. Menganalisis pengaruh inflasi, tingkat suku bunga (BI rate), dan Indeks Hang Seng terhadap pergerakan IHSG secara simultan. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus dimana kondisi ini disebabkan terjadi kelebihan permintaan terhadap barang-barang dan jasa dalam perekonomian. Data yang digunakan adalah data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang disajikan dalam bentuk persentase. Tingkat suku bunga (BI rate) adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Data yang digunakan adalah BI rate dan disajikan dalam bentuk persentase. Indeks Hang Seng adalah indeks pasar saham berdasarkan kapitalisasi di bursa saham Hong Kong. Dalam penelitian ini Indeks Hang Seng disajikan dalam bentuk indeks (poin) yang diambil pada nilai penutupan rata-rata tiap bulannya periode 2011 sampai 2015. 2. METODOLOGI Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, adapun sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari publikasi oleh pihak lain. Data yang diambil bersifat runtut waktu (time series) dari tahun 2011 bulan januari sampai tahun 2015 bulan desember yang berbentuk data bulanan. Data diperoleh dari Bank Indonesia (www.bi.go.id) untuk data tingkat inflasi, tingkat suku bunga (BI rate). Sedangkan data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan Indeks Hangseng diperoleh dari situs Yahoo Finance (www.finance.yahoo.com) Populasi penelitian ini adalah seluruh data IHSG, tingkat inflasi, tingkat suku bunga (BI rate), dan Indeks Hang Seng. Data yang tersedia di internet adalah data dari tahun 2006-2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu. Adapun kriteria sampel sebagai berikut: a. Data tercatat pada periode Januari 2011 sampai Desember 2015. b. Tersedianya data yang diperlukan secara lengkap. 4

Berdasarkan kriteria tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah data IHSG, tingkat inflasi, tingkat suku bunga (BI rate), dan Indeks Hang Seng setiap bulan selama lima tahun yaitu dari Januari 2011 sampai Desember 2015, sehingga jumlah data adalah sebanyak 60 bulan. Teknik analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda menggunakan IBM SPSS statistics version 23. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh inflasi, suku bunga, Indeks Hang Seng terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik terhadap data yang ada. Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (Gujarati, 2003): Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ui Keterangan : Y = IHSG α = Konstanta β 1 - β 4 = Koefisien regresi variabel X 1 X 2 X 3 ui = Inflasi = Tingkat suku bunga (BI rate) = Indeks Hang Seng = Standard error 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik Berdasarkan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi dengan normal, hal ini ditunjukkan dengan nilai Asymp. Sig. (2- tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05. Pada Uji Durbin-Watson didapatkan nilai sebesar 0,246 yang masih berada di bawah dl = 1,4797 yang berarti model mengalami autokorelasi positif, maka dilakukan pengobatan menggunakan metode Theil Nagar. Hasil uji autokorelasi setelah dilakukan pengobatan menunjukkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,898 berada diantara du=1,6889 dan (4-dU)=2,3111, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Kemudian pengujian multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance dari semua variabel 5

bebas lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan Uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser dan menunjukkan bahwa nilai signifikansi seluruh variabel lebih dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. 3.2 Uji Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan Indeks Hang Seng terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 3.1 Hasil Uji t Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 550.845 112.662 4.889.000 inflasi_1-22.991 31.413 -.094 -.732.467 birate_1-183.943 135.552 -.174-1.357.180 hangseng_1.061.018.411 3.394.001 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: IHSG = 550,845 22,9910inflasi 183,943birate + 0,061hangseng 3.2.1 Uji t Berdasarkan uji t dapat dilihat variabel inflasi memiliki koefisien regresi sebesar -22,991 dan nilai signifikansi sebesar 0,467 yang lebih besar dari 0,05 hal ini menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG periode 2011-2015. Begitu pula suku bunga (BI rate) memiliki koefisien regresi sebesar -183,943 dan nilai signifikansi sebesar 0,180 yang lebih besar dari 0,05. Sedangkan Indeks Hang Seng memiliki koefisien regresi sebesar 0,061 dan nilai 6

signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa Indeks Hang Seng berpengaruh signifikan terhadap IHSG periode 2011-2015. 3.2.2 Uji F Berdasarkan tabel uji F diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,005 yang lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi IHSG atau dapat dikatakan bahwa inflasi, suku bunga (BI rate), dan Indeks Hang Seng secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap IHSG periode 2011-2015. Tabel 3.2 Hasil Uji F Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 375395.694 3 125131.898 4.821.005 b Residual 1427573.294 55 25955.878 Total 1802968.988 58 3.2.3 Koefisien Determinasi Berdasarkan uji determinasi diperoleh nilai adjusted R square sebesar 0,165 artinya variabel inflasi, suku bunga (BI rate), dan Indeks Hang Seng dapat menjelaskan variabel IHSG sebesar 16,5%, sedangkan sisannya 83,5% dijelaskan oleh variabel atau faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Tabel 3.3 Hasil Uji Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.456 a.208.165 161.10828 4. PENUTUP Berdasarkan analisis data pengaruh inflasi, suku bunga (BI rate), dan Indeks Hang Seng terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 2011-2015, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 7

a. Berdasarkan Uji t inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG periode 2011-2015 (H1 ditolak). Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,467 lebih besar dibandingkan dengan 0,05. b. Suku bunga (BI rate) tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG periode 2011-2015 (H2 ditolak). Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,180 lebih besar dibandingkan dengan 0,05. c. Indeks Hang Seng berpengaruh signifikan terhadap IHSG periode 2011-2015 (H3 diterima). Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dibandingkan dengan 0,05. d. Nilai signifikansi uji F sebesar 0,005 lebih kecil dibandingkan dengan 0,05. Artinya secara bersama-sama (simultan) inflasi, suku bunga (BI rate), nilai tukar (kurs), dan Indeks Hang Seng berpengaruh signifikan terhadap IHSG periode 2011-2015 (H4 diterima). Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang sudah diutarakan di atas, maka dapat dinyatakan beberapa saran sebagai berikut: a. Indeks Hang Seng merupakan indeks harga saham di Hong Kong, memiliki hubungan yang positif terhadap IHSG. Ini artinya saat Indeks Hang Seng naik maka IHSG cenderung akan naik pula. Saat terjadi pergerakan dalam Indeks Hang Seng, investor bisa menggunakannya sebagai pertimbangan dalam investasinya, naiknya IHSG menandakan bahwa kondisi pasar modal sedang bergairah. Sehingga selayaknya investor harus memperhatikan variabel Indeks Hang Seng dalam membuat keputusan investasi. Karena variabel tersebut terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG. b. Penelitian selanjutnya perlu menambah data observasi atau memperpanjang periode pengamatan dan menambah variabel-variabel lain yang berpotensi mempengaruhi IHSG. Misalnya harga minyak dunia, harga emas, jumlah uang beredar, jumlah cadangan devisa, indeks harga saham global dan faktor non ekonomi seperti keamanan dan kondisi politik. 8

DAFTAR PUSTAKA Astuti, Ria dkk, 2013, Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Indeks Bursa Internasional Terhadap IHSG, Diponegoro Journal Of Social And Politic Of Science, Hal 1-8. Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometrika Dasar, Jakarta, Erlangga. Halim, Abdul, 2003, Analisis Investasi, Jakarta, Salemba Empat. Hartono, Jogiyanto, 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kesepuluh, Yogyakarta, BPFE. Husnan, Suad, 2015, Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Kelima, Yogyakarta, UPP STIM YKPN. Prasetyo, Eko, 2011, Fundamental Makroekonomi, Edisi Pertama, Yogyakarta, Beta Offset. Subagyo, Pangestu, 2005, Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Kelima, Yogyakarta, BPFE. Sunariyah, 2003, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ketiga, Yogyakarta, UPP STIM YKPN. Sukirno, Sadono, 2007, Makroekonomi Modern : Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian, Jakarta, Persada Grafindo. Tandelilin, Eduardus, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama, Yogyakarta, BPFE. 9