Sri Rahayu 1), Sofyan Anif 2) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UMS 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi UMS ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kita merupakan kegiatan belajar. Pembelajaran di sekolah masih. menentukan kehidupan individu yang lebih baik dimasa akan datang.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN READING GUIDE

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: DEWI KUSMIYATI A

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN WHAT IS MY LINE

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE


J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan. Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH:

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Kata Kunci :Pembelajaran Aktif Group to Group Exchange, kognitif, dan afektif

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

ABSTRAK

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

Diajukan Oleh: INDAH SUROSOWATI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Nurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI STUDI KOMPARASI STRATEGI TEAM QUIZ DENGAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MIN PATIHAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI. Oleh : SURYATI A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

NASKAH PUBLIKASI. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM

RIDA BAKTI PRATIWI K

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

Diajukan Oleh: MEGA ASTUTI A

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI PADA KELAS VII MTsN TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PUBLIKASI ILMIAH. Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

NURMALIATI

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

: LUSIA WAHYU PURBOWATI A

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII SMP TUNAS BARU BATAM

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA ANIMASI DAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN2 MARGATIGA SEMESTER GENAP TP 2013/2014

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

Transkripsi:

13-126 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN SPELLING PUZZLE DAN CROSSWORD PUZZLE KELAS VII SMP NEGERI 2 GONDANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 1) Sri Rahayu 1), Sofyan Anif 2) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UMS 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi UMS E-mail : srahayu294@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pendidikan yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara penggunaan strategi spelling puzzle dengan crossword puzzle ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Gondang Sragen. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gondang Sragen tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 7 kelas. Sampel penelitian ini adalah kelas VII C sebagai kelas eksperimen I (spelling puzzle), kelas VII B sebagai kelas eksperimen II (crossword puzzle) dan kelas VII A sebagai kelas kontrol (konvensional). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi dokumentasi dan pemberian test. Teknik analisis data menggunakan uji statistika One-Way Anava melalui program SPSS 16.0 for windows. Hasil nilai rata-rata postest siswa menggunakan pembelajaran spelling puzzle sebesar (74,21±5,94) lebih tinggi dari pada menggunakan crossword puzzle sebesar (70,20±4,87) dan konvensional sebesar (67,65±5,87). Hasil uji hipotesis terlihat bahwa nilai F hitung (11,213) lebih besar dari F tabel (3,095), maka H 0 ditolak yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok pembelajaran eksperimen yaitu pembelajaran spelling puzzle, crossword puzzle dan konvensional. Hasil uji lanjut anova pada pembelajaran spelling puzzle dan crossword puzzle 0,005<0,05, maka H 0 ditolak jadi terdapat perbedaan. Perbandingan pembelajaran spelling puzzle dengan konvensional 0,000<0,05, maka H 0 ditolak jadi terdapat perbedaan. Perbandingan pembelajaran crossword puzzle dengan konvensional 0,071>0,05, maka H 0 diterima jadi tidak ada perbedaan. Nilai afektif yang diperoleh menunjukan bahwa nilai pembelajaran Spelling Puzzle lebih tinggi dari nilai pembelajaran Crossword Puzzle dan konvensional. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu ada perbedaan penggunaan pembelajaran Spelling Puzzle, Crossword Puzzle dan konvensional di SMPN 2 Gondang Sragen. Pembelajaran yang berbeda terlihat dari hasil belajar biologi aspek kognitif dan afektif. Pembelajaran menggunakan Spelling Puzzle lebih tinggi hasil belajar daripada Crossword Puzzle dan konvensional.. Kata Kunci: Spelling Puzzle, Crossword Puzzle, Hasil Belajar ABSTRACT This research is an experimental research of education that aims to compare the between the use of spelling puzzle strategies with the crossword puzzle in terms of class VII student learning outcomes. This research was done at SMP N 2 Gondang Sragen. The study population was all class VII students of SMP N 2 Gondang Sragen academic year 2012/2013, amounting to 7 classes. The sample in this research is the class VII C as the experimental class I (spelling puzzle), class VII B as an experimental class II (crossword puzzle), and class VII A as a class control (conventional). Sampling techniques using random sampling techniques. Data collection techniques used include documentation and test giving. Data analysis techniques, using statistical test one-way ANOVA by SPSS 16.0 for Windows. the average value posttest students who use spelling puzzle learning is (74.21 ± 5.94), higher than the use of crossword puzzles (70.20 ± 4.87) and the conventional equal to (67.65 ± 5.87 ). Hypothesis test results shows that the value of Fhitung (11.213) is larger than F table (3.095), then H0 is rejected which means that there are significant differences between the three groups of experimental learning are spelling puzzle learning, crossword puzzle learning, and conventional learning. Further ANAVA test results on learning spelling puzzle and crossword puzzle 0.005 <0.05, then H0 is rejected so there is a difference. Comparison of spelling puzzle learning, with conventional 0.000 <0.05, then H0 is rejected so there is a difference. Comparison of crossword puzzle learning, with conventional 0.071> 0.05, then H0 is accepted so there is no difference. The affective value obtained show that the value of Spelling Puzzles learning higher than conventional learning and Crossword Puzzles. The conclusion that can be taken from this research that there are differences in the use of Spelling Puzzles learning, Crossword Puzzles and conventional, in SMP 2 Gondang Sragen. Different learning seen from the results study biology of cognitive and The affective aspects. The learning use Spelling Puzzles, is higher learning outcomes than Crossword Puzzles and conventional. Keywords: Spelling Puzzle, Crossword Puzzles, Learning Outcomes 1 Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS

PENDAHULUAN Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar. Pembelajaran di sekolah masih menjadi suatu hal yang menurut masyarakat adalah paling utama untuk meningkatkan sumber daya manusia yang hasilnya akan membantu dalam menentukan kehidupan individu yang lebih baik dimasa akan datang. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Uno, 2008). Pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik. Sebenarnya belajar dapat saja terjadi tanpa pembelajaran, namun hasil belajar akan tampak jelas dari suatu aktivitas pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Aunurrahman, 2009). Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran biologi yaitu dengan menggunakan pembelajaran dimana siswa melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan. Siswa menggunakan otak untuk melakukan pekerjaannya, mengeluarkan gagasan, memecahkan masalah dan dapat menerapkan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif merupakan salah satu langkah cepat, menyenangkan, mendukung dan menarik hati dalam pembelajaran untuk mempelajari sesuatu dengan baik. Pembelajaran aktif membantu untuk mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan mendiskusikannya dengan yang lain (Silberman, 2001). Biologi merupakan cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang berhubungan langsung dengan alam, semua komponen yang ada di alam bahkan yang bersifat renik sekalipun. Biologi juga dapat dikatakan ilmu alam yang sangat berpengaruh terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Biologi lebih mengembangkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang logis, kegiatan belajar mengajar yang terfokus dan keterampilan proses siswa melalui metode pembelajaran yang sesuai sehingga menimbulkan emosional siswa yang lebih berkembang. Mata pelajaran ini peserta didik dikembangkan sikap ilmiah yang mencakup : 1. jujur dan obyektif; 2. Sikap ingin tahu; 3. Terbuka; 4. Kritis; 5. Peduli terhadap lingkungan sekitar; 6. Tekun; dan 7. Tidak percaya tahayul. Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat pada proses pembelajaran akan membuat perolehan hasil belajar siswa meningkat. Pemahaman yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diukur dengan memberikan tes kepada siswa sehingga perlu diadakan penelitian untuk mencari metode yang efektif dalam proses belajar di kelas sehingga dapat memberikan alternatif pendekatan atau metode yang cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran Puzzle gamez memiliki banyak sekali variasi, diantaranya adalah Spelling Puzzle dan Crossword Puzzle. Strategi pembelajaran ini sangat cocok digunakan dalam materi ekosistem karena dianggap tepat dan salah satu materi yang sangat luas penjabarannya dan terdiri dari berbagai sub bab yang dapat diberikan kepada siswa untuk dipelajari dengan cara pembelajaran aktif. Strategi pembelajaran Spelling Puzzle merupakan puzzle yang terdiri dari gambar-gambar dan huruf-huruf acak untuk dijodohkan menjadi kosakata yang benar. Untuk menemukan potongan gambar dan huruf-huruf yang tepat siswa dirangsang berfikir kritis dan aktif ( Tarigan, 1986 : 234). Strategi pembelajaran Crossword Puzzle adalah salah satu pembelajaran aktif bagi siswa yang dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang baik tanpa kehilangan esensi belajar yang berlangsung (Silberman, 2006). Crossword Puzzle menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dengan cara memasukkan jawaban tersebut ke dalam kotak-kotak yang tersedia baik secara horizontal maupun vertikal dengan huruf sehingga berbentuk sebuah kata sesuai dengan petunjuk. 2 Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS

Dari uraian diatas terdapat satu rumusan masalah yaitu bagaimanakah perbandingan hasil belajar biologi antara pembelajaran Spelling Puzzle dengan pembelajaran Crossword Puzzle pada materi Ekosistem kelas VII SMP Negeri 2 Gondang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil belajar antara pembelajaran Spelling Puzzle dengan pembelajaran Crossword Puzzle pada materi ekosistem kelas VII SMP Negeri 2 Gondang. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu untuk memberikan pengetahuan tentang penggunaan Strategi Spelling Puzzle dan Strategi Crossword Puzzle untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada siswa sehingga dapat mempengaruhi prestasi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar sesuai dengan meningkatnya pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan oleh guru, dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas VII semester II SMP Negeri 2 Gondang tahun ajaran 2012/2013, Gondang, Sragen. Waktu penelitian dilakukan dengan 3 tahap yaitu 1) Tahap persiapan : bulan Desember 2012 Januari 2013. 2) Tahap pelaksanaan : bulan Januari 2013 bulan Februari 2013 3)Tahap pengelolaan dan analisis data : bulan Maret April 2013. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gondang Sragen tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 7 kelas. Sampel dalam penelitian diambil sebanyak 3 kelas dari populasi 7 kelas, kelas yang terpilih pertama yaitu kelas VII C untuk strategi pembelajaran Spelling Puzzle, kelas kedua yaitu kelas VII B untuk strategi pembelajaran Crossword Puzzle dan kelas ketiga yaitu kelas VII A untuk metode konvensional. Teknik dalam pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling, dengan teknik ini setiap kelas memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi dokumentasi dan pemberian test. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan sumber data yang berupa nama siswa, nomor induk siswa, nilai siswa terdahulu, gambar/ foto saat kegiatan penelitian berlangsung di SMP Negeri 2 Gondang, Sragen. Sedangkan pemberian test digunakan untuk memperoleh data/ nilai akhir pada kedua kelas sampel setelah perlakuan dengan pembelajaran spelling puzzle dan crossword puzzle dengan menggunakan soal yang sama. Data yang diperoleh berupa nilai postest akan diuji menggunakan uji statistik One-Way ANAVA dikarenakan penelitian ini akan membandingkan antara hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pembelajaran spelling puzzle, crossword puzzle. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program computer SPSS (Statistic Product and Service Solution ) 16.0 for Windows. Sebelum dilakukan uji hipotesis, data di analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, setelah data dikatakan normal dan homogen, maka dapat langsung di analisa menggunakan uji parametrik One-Way Anava. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini menggunaan tiga pembelajaran yang berbeda yaitu Spelling Puzzle, Crossword Puzzle dan Konvensional. Terihat terlihat nilai rata-rata tertinggi pada pembelajaran spelling puzzle sebesar (74,21), sedangkan pada pembelajaran crossword puzzle sebesar (70,20) dan pada pembelajaran konvensional sebesar (67,65). Standar Deviasi spelling puzzle (5,94), CP (4,87) dan konvensional (5,87). Nilai Maximal pembelajaran spelling puzzle (100), crossword puzzle (95) dan konvensional (95), sedangkan nilai minimum pada perlakuan spelling puzzle (60), crossword puzzle (50) dan konvensional (45). Hal ini menunjukkan bahwa persebaran data kurang baik karena nilai maximum hanya memiliki selisih 40-55 terhadap nilai minimum. Nilai tengah (median) spelling puzzle (74,21), crossword puzzle (70,20) dan konvensional (67,65). Nilai yang sering muncul (modus) pada pembelajaran spelling puzzle, crossword puzzle dan konvensional sama (70). Dari nilai rata-rata terlihat bahwa pembelajaran spelling puzzle lebih efektif atau lebih baik dari pembelajaran crossword puzzle dan konvensional. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel 1 dan gambar 1 sebagai berikut: 3 Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS

Tabel 1.1 Rekapitulasi skor hasil belajar siswa dengan pembelajaran Spelling Puzzle, Crossword puzzle dan kontrol (konvensional) pada materi pembelajaran ekosistem kelas VII SMP N 2 Gondang. Nilai Spelling Crossword Konven Puzzle Puzzle sional Max 100 95 95 imun Mini 60 50 45 mum Mea 74,21±5,94 70,20±4,87 67,65±5 n±sd,87 Med 74,16 70 66,67 ian Mod 70 70 70 us 120 100 80 60 40 20 Maximum Minimum Mean 0 SP CP Konvensional Gambar 1.1 Histogram nilai hasil belajar siswa dengan pembelajaran Spelling Puzzle, Crossword puzzle dan kontrol (konvensional) pada materi pembelajaran ekosistem kelas VII SMP N 2 Gondang. Uji normalitas dapat diketahui bahwa hasil uji dari ketiga perlakuan yang berbeda semua data memiliki harga signifikansi lebih besar dari tetapan signifikansi (0,05), hal ini menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji kenormalan dari sampel tersebut dilakukan dengan bantuan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji homogenitas terlihat dari hasil belajar dari ketiga perlakuan sebesar (0,420) lebih besar dari tetapan signifikansi (0,05), hal ini menunjukkan bahwa sampel dari penelitian ini berasal dari populasi yang homogen atau sama. Setelah data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesis ini menggunakan One Way Anava atau anava satu jalan. Uji anava merupakan uji statistika dengan sampel data normal dan populasi mempunyai variansi yang sama (homogen). Berdasarkan hasil uji hipotesis anova satu jalan terlihat bahwa nilai F hitung (11,213) lebih besar dari F tabel (3,095), maka H 0 ditolak yang berarti dari uji hipotesis anava satu jalan diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok pembelajaran eksperimen yaitu antara strategi pembelajaran spelling puzzle, crossword puzzle, dan kontrol. Taraf signifikansi 5 % yaitu pengambilan resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak banyaknya 5% atau 0,05. Arti dari 5% yaitu dalam pengambilan keputusan menolak hipotesis yang berpengaruh 0,95 (95%) sedangkan yang tidak berpengaruh sebesar 0,05 (5%). Dari data tersebut setelah mengetahui hipotesis yang diperoleh, selanjutnya dilakukan uji lanjut Anava (post hoc test). Hasil uji beda antar kelompok perlakuan, diperlihatkan bahwa nilai signifikansi perlakuan dengan pembelajaran spelling puzzle dan crossword puzzle 0,005 < 0,05 maka H 0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan rata-rata nilai postest siswa antara kelompok perlakuan pembelajaran spelling puzzle dan crossword puzzle. Jadi antara pembelajaran spelling puzzle dan crossword puzzle lebih 4 Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS

baik spelling puzzle. Perbandingan pembelajaran spelling puzzle dan Kontrol diperlihatkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan rata-rata nilai postest siswa antara kelompok perlakuan pembelajaran pembelajaran spelling puzzle dan kontrol. Jadi pembelajaran spelling puzzle dan kontrol lebih baik spelling puzzle. Perbandingan antara crossword puzzle dan kontrol diperlihatkan nilai signifikansi 0, 071 > 0,05 maka H 0 diterima, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan rata-rata nilai postest siswa antara kelompok perlakuan crossword puzzle dan kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pendidikan yang membandingkan dua strategi pembelajaran yang berbeda. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Spelling Puzzle dan Crossword Puzzle. Strategi pembelajaran Spelling Puzzle memiliki persamaan dengan strategi pembelajaran Crossword Puzzle, persamaanya terletak pada proses pembelajaran, kedua pembelajaran ini sama-sama menuntut siswa untuk berfikir lebih kreatif, selain itu kedua strategi pembelajaran ini membuat siswa yang lebih aktif sehingga guru hanya sebagai fasilitator. Selain persamaan, kedua strategi ini juga mempunyai perbedaan yaitu pada Spelling Puzzle lebih di tekan kan pada gambar sedangkan Crosword Puzzle lebih ditekan kan pada kata atau huruf. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII yang dipilih secara acak (random) untuk diberikan perlakuan. Kelas yang terpilih yaitu kelas VIIA, VIIB, dan VIIC. Kelas eksperimen pertama VIIC diberi perlakuan pembelajaran Spelling Puzzle, kelas eksperimen kedua VIIB diberi perlakuan pembelajaran Crossword Puzzle, sedangkan kelas VIIA merupakan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan materi ekosistem yang disampaikan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama menggunakan materi satuan, macam dan komponen ekosistem, pertemuan kedua menggunakan materi interaksi antara komponen, arus energi, dan pola interaksi dalam ekosistem, sedangkan pertemuan ketiga menggunakan materi ekosistem secara keseluruhan. Setiap kali pertemuan diberikan soal post test pada setiap kelas eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil pembelajaran menggunakan strategi Spelling Puzzle, Crossword Puzzle dan Konvensional. Penelitian ini untuk mengetahui nilai kognitif dan afektif dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. Nilai kognitif di lihat dari tes kemampuan akhir siswa (postest) sedangkan nilai afektif di lihat dari proses kegiatan berlangsung yang dinilai oleh peneliti. Soal postest sebelum digunakan diuji dulu validitas dan reliabilitasnya. Soal postest dinyatakan valid dan reabilitas dengan indek reabilitas 0,827, 0,805 dan 0,815. Kemudian soal digunakan untuk post tes dan hasil posttest dianalisis. Hasil analisis dinyatakan bahwa semua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, nilai signifikansi untuk kelompok perlakuan Spelling Puzzle (0,200), Crossword Puzzle (0,166) dan kelompok kontrol (0,200). Ketiga kelompok perlakuan tersebut memiliki nilai lebih besar dari pada tetapan signifikansi (0,05), maka semua data dinyatakan berdistribusi normal. Setelah semua data berdistribusi normal selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Hasil uji homogenitas nilai probabilitas sebesar (0,420) lebih besar dari tetapan signifikansi (0,05) maka sampel berasal dari populasi yang sama atau homogen. Karena data homogen uji hipotesis yang digunakan menggunakan uji parametrik, yaitu uji hipotesis menggunakan ANAVA yaitu One Way Anava melalui program statistika SPSS 16.0 for Windows. Hasil data setelah dilakukan uji hipotesis dengan One Way Anova terhadap hasil belajar siswa melalui pembelajaran Spelling Puzzle, Crossword Puzzle dan ceramah (konvensional) diperoleh nilai F hitung (11,213) lebih besar dari Ftabel (3,095) hal ini menunjukan bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa dari ketiga kelompok perlakuan memiliki perbedaan atau tidak sama. Setelah data dari ketiga kelompok perlakuan dinyatakan berbeda, selanjutnya akan dilakukan uji lanjut ANAVA untuk mengetahui ketiga kelompok perlakuan yang sama atau berbeda. Berdasarkan hasil uji lanjut ANAVA terlihat perbedaan antara nilai rata-rata siswa menggunakan pembelajaran Spelling Puzzle, Crossword Puzzle dan kontrol (konvensional). Penerapan pembelajaran Spelling Puzzle memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dari pada pembelajaran Crossword Puzzle dan konvensional. Nilai signifikansi antara Spelling Puzzle, Crossword Puzzle sebesar 0,005 dan kontrol sebesar 0,000. Kedua nilai signifikansi tersebut lebih kurang dari tetapan signifikansi (0,05) sehingga H0 ditolak berarti bahwa ada perbedaan nilai rata-rata hasil belajar siswa. 5 Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS

Dari data yang diperoleh, pembelajaran Spelling Puzzle memiliki nilai rata-rata paling tinggi dibanding Crossword Puzzle dan konvensional. Jadi pembelajaran Spelling Puzzle yang paling berbeda dilihat dari hasil analisis aspek kognitif dibandingkan pembelajaran Crossword Puzzle dan konvensional, sedangkan Crossword Puzzle dan konvensional adalah sama, dalam arti memiliki nilai kognitif hampir sama, karena memiliki hasil analisis aspek kognitif dengan selisih yang hampir sama. Pada penelitian ini nilai afektif mempengaruhi nilai hasil belajar, siswa diberi perlakuan pembelajaran Spelling Puzzle nilai keaktifanya lebih tinggi dibandingkan dengan penerapan pembelajaran Crossword Puzzle dan konvensional. Nilai afektif yang diamati oleh peneliti yaitu keaktifan, perhatian, disiplin, dan ketelitian. Pembelajaran Spelling Puzzle mempunyai kriteria sangat minat 5, minat 25 dan cukup minat 2, Pembelajaran Crossword Puzzle memiliki kriteria sangat minat 5, minat 24 dan cukup minat 24 dan Pembelajaran Konvensional memiliki kriteria sangat minat 1, minat 26 dan cukup minat 5. Hal tersebut menunjukan bahwa minat dan kemampuan siswa cenderung pada pembelajaran Spelling Puzzle. Dari data tersebut pembelajaran Spelling Puzzle memiliki nilai rata-rata paling tinggi, sehingga pembelajaran Spelling Puzzle lebih baik atau lebih efektif digunakan dalam proses pembelajaran biologi, hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: 1) dalam mengikuti kegiatan pembelajaran siswa lebih aktif dan bersemangat dalam membentuk potongan puzzle menjadi gambar yang utuh. 2) siswa harus berfikir lebih dan belajar berkonsentrasi karena pada pembelajaran Spelling Puzzle siswa harus mengerti gambar puzzle yang telah disusun karena tidak hanya gambar tetapi juga ada huruf dibawah gambar yang harus disusun untuk mengetahi arti gambar tersebut. 3) siswa lebih berani dalam mengungkapkan jawabannya di depan kelas. 4) siswa lebih bertanggung jawab dan menjadi pendengar yang baik terhadap siswa yang maju di depan kelas untuk membacakan arti dan maksud puzzle tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran Crossword Puzzle lebih rendah yaitu: 1) siswa hanya mengerti tentang kata-kata atau huruf saja tanpa ada gambar yang konkrit untuk mengerti tentang materi. 2) siswa cenderung diam karena waktu digunakan untuk mengerjakan teka-teki yang membutuhkan waktu pengerjaan lumayan lama. 3) siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran karena kurang adanya gambar-gambar yang biasanya untuk siswa kelas VII lebih menyukai gambar daripada tulisan atau kata-kata. KESIMPULAN Ada perbedaan penggunaan pembelajaran Spelling Puzzle, Crossword Puzzle dan konvensional di SMPN 2 Gondang Sragen. Pembelajaran yang berbeda terlihat dari hasil belajar biologi aspek kognitif dan afektif. Pembelajaran menggunakan Spelling Puzzle lebih tinggi hasil belajar daripada Crossword Puzzle dan konvensional. DAFTAR PUSTAKA Silberman. 2006. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Yappendis. Sufanti, Main. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka. Tarigan, H. 1986. Teknik Pengajaran Ketrampilan Berbahasa. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Uno, Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. DISKUSI Penanya 1 : Prasetyo Pertanyaan : 1. Mengapa hanya menggunakan posttest tidak menggunakan pretest? 2. Nilai afektif diperoleh darimana? 1. Karena penelitian saya adalah eksperimen, sehingga siswa diberikan perlakuan terlebih dahulu kemudian baru diberi posttest untuk mengetahui hasil akhir. Karena pretest itu untuk mengukur peningkatan sehingga lebih cenderung ke PTK. 2. Nilai afektif dilihat saat pembelajaran berlangsung. Penanya 2 : Gusmawati 6 Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS

Pertanyaan : Berapa perbandingan Spelling Puzzle dengan Cross Word Puzzle? Peneitian dapat dilihat dari hasil penelitian pada aspek kognitif dan afektif Penanya 3 : Candra Kirana Pertanyaan : Konvensional itu untuk apa? Perbedaannya apa dengan Spelling Puzzle? Kelas konvensional merupakan kelas kontrol. Kelas Spelling Puzzle dan Crossword Puzzle adalah kelas eksperimen Penanya 4 : Anisa Pertanyaan : Nilai afektif diukur dari mana? Mengapa tidak ada nilai psikomotorik? Nilai afektif saat pembelajaran berlangsung pada saat siswa mempresentasikan hasil susunan puzzle. Nillai psikomotorik dilihat pada saat praktikum (kerjasama) sedangkan saya meneliti active learning yang lebih ditekankan kepada individu. 7 Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS