BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuannya harus melakukannya dengan sebaik. satunya dapat dinilai melalui pertumbuhan laba.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan dan kinerja perusahaan, baik perusahaan kecil. mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. luar yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. berkepentingan terhadap perusahaan yang bersangkutan.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi masalah menarik karena akan memenuhi harapan

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat mengolah fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk dapat menjalankan usahanya secara maksimal dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat dalam berbagai segi kehidupan, baik segi sosial,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB I PENDAHULUAN. saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini semakin maju ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam semua sektor perekonomian baik industri, perdagangan maupun jasa. Hal ini disebabkan oleh arus globalisasi yang melanda dunia yang juga membuat perekonomian semakin terbuka melewati jarak dan batas antar negara. Tidak ada satu negarapun yang tidak terpengaruh oleh perkembangan perekonomian global. Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang di dalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini menjadikan industri telekomunikasi menjadi industri yang besar karena kebutuhan akan komunikasi semakin tinggi. Karena didukung dengan permintaan yang tinggi terlihat dari telekomunikasi yang telah menjadi kebutuhan atau gaya hidup. Fenomena ini luar biasa karena jumlah telepon seluler mencapai 2,9 miliar unit, sementara Personal Computer (PC) hanya ada 900 juta unit. (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007). Ini artinya penetrasi telekomunikasi lebih tinggi dibandingkan komputer, maka berbisnis di bidang telekomunikasi menjadi hal yang menggiurkan, sehingga mengakibatkan persaingan industri telekomunikasi yang semakin ketat. Di Indonesia persaingan industri telekomunikasi sangat terlihat terbukti dengan adanya perang tarif Perusahaan telekomunikasi tidak segan-segan untuk menjatuhkan saingannya satu sama lain, terlihat dari iklan yang mereka tayangkan baik media massa maupun elektronik. Dari fenomena ini dapat dilihat bahwa persaingan antar perusahaan telekomunikasi cenderung tidak sehat. Tetapi sisi positif dari persaingan ini adalah munculnya berbagai jenis produk dan juga service yang membuat komunikasi menjadi semakin mudah. 1

2 Agar dapat tetap bertahan dalam dunia bisnis setiap perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan terutama keputusan di bidang keuangan. Hal ini disebabkan karena kegagalan atau keberhasilan usaha hampir sebagian besar ditentukan oleh kualitas keputusan yang berkaitan dengan keuangan. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat diperlukan suatu informasi mengenai keuangan perusahaan yang tersedia tepat waktu, dapat ditelusuri kebenarannya, jelas, lengkap, dan akurat. Dalam hal ini perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat menggambarkan seluruh hasil kegiatan perusahaan pada akhir periode pembukuan. Laporan keuangan itu disusun dengan maksud untuk memberikan informasi tentang hasil usaha, posisi finansial, dan berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan posisi finansial kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan, baik pihak intern maupun ekstern perusahaan. Agar pihak-pihak yang bersangkutan dapat memperoleh informasi yang memadai dan akurat maka perlu diadakan interpretasi terhadap laporan keuangan. Dalam menganalisis dan menginterpretasikan laporan keuangan yang bersangkutan, maka digunakan metode-metode tertentu yang telah baku. Pada umumnya dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan rasio yang terdiri atas rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Dari perhitungan rasio tersebut diharapkan dapat membantu para manajer untuk memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang yang tentu akan berdampak pada pengambilan keputusan di masa yang akan datang baik untuk pihak intern maupun ekstern. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Prediksi Pertumbuhan Laba Di Masa yang Akan Datang. 1.2 Identifikasi Masalah Penulis dalam hal ini merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Berapakah besarnya rasio keuangan periode 2005, 2006, 2007.

3 2. Berapakah besarnya pertumbuhan laba periode 2005, 2006, 2007. 3. Apakah rasio keuangan berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk menggali atau mencari data informasi yang berhubungan dengan pengaruh rasio keuangan untuk memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang. Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, tujuan diadakan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui besarnya rasio keuangan periode 2005, 2006, 2007. 2. Mengetahui besarnya pertumbuhan laba periode 2005, 2006, 2007. 3. Mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pribadi, perusahaan maupun pihak lainnya. Manfaat yang penulis harapkan dapat terwujud antara lain: 1. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menambah dan memperkaya pengetahuan serta memperoleh informasi mengenai masalah yang sedang diteliti. 2. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan informasi dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama. 1.5 Kerangka Pemikiran Laporan keuangan merupakan salah satu alat bagi manajemen untuk menyampaikan data dan informasi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan. Namun laporan tersebut bersifat historis yang menyajikan data dan informasi

4 tentang apa yang telah terjadi pada masa lalu. Hal ini menimbulkan kesenjangan informasi. Untuk mengatasinya perlu dilakukan analisis sebagai alat untuk mengolah kembali laporan keuangan sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan saat ini dan di masa mendatang. Mengadakan analisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Salah satu cara melakukan analisis tersebut adalah dengan menggunakan rasio keuangan. Gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dalam laporan keuangan yang merupakan hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode tertentu. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007: 3) mengemukakan bahwa: Laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan haruslah bersifat umum dan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterima umum sebagai acuannya agar dapat sesuai dengan kepentingan. Secara manajemen perusahaan, pemegang saham, kreditur, pemasok, pelanggan, pemerintah dan masyarakat. Para pemakai laporan keuangan atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder) ingin mengetahui informasi dan gambaran perkembangan keuangan perusahaan, tetapi diperlukan suatu evaluasi atau analisis terhadap laporan keuangan sehingga hasil dari analisis tersebut dapat digunakan sebagai informasi dengan tujuan yang akan dicapai.

5 Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi, apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses perbandingan, evaluasi dan analisis trend, akan diperoleh prediksi tentang apa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Analisis laporan keuangan merupakan penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangan. Analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983: 3) yang dikutip oleh Harahap menyatakan bahwa: Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Kamus Istilah Akuntansi (2003: 166) menyatakan bahwa: Analisis Laporan Keuangan (financial statement analysis) adalah mencari hubungan yang ada antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil perusahaan. Pada umumnya dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan rasio keuangan yang biasanya terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan aktivitas dari perusahaan yang bersangkutan dan rasio ini pula yang akan digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini 1. Rasio-rasio Likuiditas: menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kemampuan jangka pendeknya. Likuiditas dimaksudkan sebagai perbandingan antara jumlah uang tunai dan aktiva lain yang dapat dipersamakan dengan uang tunai di satu pihak dengan jumlah hutang di lain

6 pihak (likuiditas badan usaha), juga dengan pengeluaran-pengeluaran untuk menyelenggarakan perusahaan di lain pihak (likuiditas perusahaan) 2. Rasio-rasio Solvabilitas: menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. 3. Rasio-rasio Rentabilitas: menggambarkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. 4. Rasio-rasio Aktivitas: dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan mengerjakan sumber-sumber dananya. Sesuai dengan judul yang telah diterapkan penulis, selain rasio keuangan kita juga membutuhkan laba sebagai dasar atau bahan peneliti. Karena dalam penelitian Penulis berusaha untuk memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang. Oleh karena itu sebelumnya kita harus mengerti pengertian dari laba. Pengertian Laba dalam PSAK No. 25 (2007: 25.2), dinyatakan sebagai berikut: Semua unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode harus tercakup dalam penetapan laba atau rugi bersih untuk periode tersebut kecuali jika standar akuntansi keuangan yang berlaku mewajibkan atau memperbolehkan sebaliknya. Sementara itu menurut Kamus Istilah Akuntansi (2003: 222) pengertian laba adalah sebagai berikut: (1) Setiap keuntungan keuangan, laba, manfaat, (2) kelebihan pendapatan atas biaya. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa laba adalah jumlah yang tersisa setelah semua penerimaan tersebut dikurangi dengan pengeluaran. Tujuan pengukuran laba yang lebih umum mensyaratkan pengukuran laba untuk periode yang lebih pendek guna memberikan alat kendali dan dasar bagi keputusan pemegang saham, kreditor, investor, dan manajemen laba yang dapat dijadikan sebagai alat pengukur yang baik atas prestasi perusahaan.

7 Dalam menghitung rasio keuangan data yang dipakai adalah data-data yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga dapat dimungkinkan bahwa rasiorasio keuangan tersebut dapat dijadikan prediktor dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang. Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik Tahun 2005-2007 Perhitungan Rasio Keuangan: Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, Debt Ratio, Inventory Turnover Ratio, Fixed Asset Turnover, Total Assets Turnover, Average Collection Period, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Investment, Return on Equity. Uji Hipotesis: Regresi linier berganda, uji korelasi Product Moment, uji t Ada pengaruh signifikan antara rasio dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang. Tidak Ada pengaruh signifikan antara rasio dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang.

8 Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut: Rasio-rasio keuangan berpengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba pada kelompok perusahaan industri telekomunikasi yang terdaftar di BEI. Berdasarkan dari penelitian terdahulu yang berjudul Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba di Masa yang akan Datang (Irmayani, 01.01.286: Universitas Widyatama, 2006), yaitu dengan menganalisis laporan keuangan kelompok perusahaan industri manufaktur yang sudah go public yang terdaftar di BEI selama tahun 2003-2005. Penelitian terdahulu menggunakan 5 (lima) indikator yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas dan nilai pasar dengan 12 sub indikator yaitu: Current Ratio, Quick Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Equity, Return on Investment, Inventory Turnover Ratio, Total Asset Turnover, Price Earning Ratio. Sedangkan metode analisis yang digunakan analisis regresi berganda dan uji t. Kesimpulan dari penelitian terdahulu bahwa analisis rasio keuangan tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang. Penelitian ini akan membuktikan hal tersebut dengan objek penelitian, waktu penelitian, indikator serta metode analisis yang berbeda. Penelitian ini meneliti laporan keuangan kelompok perusahaan industri telekomunikasi yang terdaftar di BEI tahun 2005-2007, metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, uji t, dan korelasi Product Moment. Sedangkan indikator yang digunakan ada 4 (empat) yaitu: rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas dengan 13 sub indikator yaitu: Current Ratio, Quick Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Equity, Return on Investment, Inventory Turnover Ratio, Fixed Assets Turnover, Total Asset Turnover, Average Collection Period.

9 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui Situs Internet www.idx.co.id. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2008 sampai dengan bulan Maret 2009.