BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan, penanggung jawab, ukuran kinerja, rencana mitigasi serta analisis kelayakan keuangan. 5.1 Rencana Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Rencana kegiatan dan estimasi waktu yang diperlukan untuk merealisasikan konsep bisnis mobile application platform PinjamPinjam dapat dilihat pada Tabel 5.1. Kegiatan dibagi dalam tiga tahap yakni tahap persiapan, tahap realisasi, dan tahap evaluasi. Tahap persiapan akan memakan waktu dua bulan. Dalam kurun waktu dua bulan tersebut, segala persiapan terkait persiapan kantor, instalasi internet, pembelian aset, pengurusan izin, serta perekrutan karyawan dan pembentukan tim kreatif ditargetkan telah selesai. Pada bulan kedua hingga bulan keempat, tahap pembuatan mobile application platform PinjamPinjam termasuk pembuatan web dan prototype aplikasi ditargetkan dapat selesai. Memasuki bulan keempat, mobile application platform PinjamPinjam akan didaftarkan pada program inkubasi. Targetnya, program inkubasi telah selesai dilalui pada akhir bulan keempat sehingga pada bulan kelima mobile application platform PinjamPinjam sudah mulai dapat dirilis ke publik. Tahap evaluasi akan dilakukan secara kontinyu sejak mobile application platform PinjamPinjam mulai dirilis di bulan kelima tersebut. Untuk tahap promosi dan 81
pengenalan produk akan dimulai sejak dua minggu sebelum startup dirilis dan terus dilakukan selama startup dijalankan melalui berbagai media online dan media elektronik. Tabel 5.1 Rencana dan Waktu Pelaksanaan No Aktifitas 0 Tahun 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A Tahap Persiapan 1 2 3 4 5 Persiapan kantor Instalasi Internet Pembelian Aset Pengurusan Izin Perekrutan tim B 1 2 Tahap Realisasi Pembuatan aplikasi PinjamPinjam Inkubasi PinjamPinjam 3 Promosi C Tahap Evaluasi 1 Evaluasi kinerja Sumber: Analisis penulis (2016) 5.2 Penanggung Jawab Dalam proses awal implementasi hingga realisasi aplikasi PinjamPinjam, tanggung jawab sepenuhnya masih akan ditangani oleh tim kreatif inti. Pembagian kerja hanya akan dibagi berdasarkan fungsi dan kapabilitas masing-masing seperti programmer, web desainer, dan marketer. Divisi lain yang mungkin akan ditambahkan dalam proses bisnis seiring berjalannya waktu adalah bagian editor 82
dan kontributor content/isi artikel web dan aplikasi. Kontributor dan editor akan diisi dengan narasumber yang memiliki keahlian, pengetahuan, maupun pemahaman mengenai desain, dekorasi, serta penataan tempat tinggal dan juga memiliki ketertarikan di bidang jurnalisitik. Divisi-divisi lain seperti keuangan, operasional, dan public relations akan dibuat setelah nantinya mobile application platform PinjamPinjam berkembang semakin besar atau setelah adanya keterlibatan pihak eksternal perusahaan seperti investor. 5.3 Ukuran Kinerja Ukuran kinerja merupakan salah satu cara yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai dan memastikan strategi perusahaan dijalankan sebagaimana mestinya. Pengukuran kinerja salah satunya dapat diukur atau dilihat dari perhitungan perolehan pendapatan atau dari sisi kinerja keuangan perusahaan. Pendapatan dalam realisasi model bisnis mobile application platform PinjamPinjam dihitung dari perolehan komisi dari pihak rental mobil yang berkerja sama dengan PinjamPinjam dan pengiklan/advertiser. Peroleh pendapatan tersebut dapat dihitung dan dilihat dari banyaknya kendaraan (mobil) yang dipesan oleh konsumen melalui aplikasi PinjamPinjam dengan hitungan komisi sebesar 2% dari total harga sewa. Indikator ukuran kinerjanya dapat dilihat dari peningkatan data jumlah konsumen yang melakukan pemesanan (penyewaan) pada aplikasi PinjamPinjam, persentase jumlah klik dari jumlah pengunjung, serta perolehan pendapatan dari iklan yang diklik oleh pengunjung. Ukuran kinerja perusahaan juga dapat dinilai dari kinerja non-keuangan perusahaan. Pengukuran kinerja lain dapat diukur dari jumlah member/anggota forum, pengguna dan 83
pengakses aplikasi PinjamPinjam, serta jumlah perusahaan yang mau bermitra atau bekerjasama dengan mobile application platform PinjamPinjam. 5.4 Rencana Mitigasi Rencana mitigasi disiapkan untuk mengantisipasi apabila bisnis yang dijalankan PinjamPinjam mengalami kegagalan. Skenario terburuknya adalah apabila jumlah pelanggan dan pengakses aplikasi PinjamPinjam tidak memenuhi jumlah yang ditargetkan atau kemungkinan karena adanya masalah yang dimiliki perusahaan. Alternatif yang dapat dipilih oleh PinjamPinjam antara lain: 1. Jika jumlah pengunjung atau pengakses aplikasi tidak maksimal atau tidak mencapai target yang diinginkan, mobile application platform PinjamPinjam dapat menjual konsep aplikasinya ke perusahaan IT lain yang lebih besar untuk kemudian diambil sistem maupun diakuisisi sebagai unit bisnis baru perusahaan. 2. Alternatif lain yang dapat dipilih oleh mobile application platform PinjamPinjam adalah dengan mencari investor kemudian lebih menggencarkan usaha promosi melalui media lain disamping media online. Hal ini seperti yang dilakukan oleh pelaku startup Traveloka dan Olx yang memasang iklan di televisi. Mobile application platform PinjamPinjam juga dapat mencoba alternatif cara promosi melalui pemasangan baliho maupun dengan menjadi sponsor kegiatan tertentu. 84
5.5 Analisis Kelayakan Keuangan Bisnis penyedia jasa rental mobil secara praktis ini dirancang dengan struktur modal yang terdiri dari modal sendiri dan pinjaman jangka panjang dari bank. Struktur modal aplikasi PinjamPinjam dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2 Struktur Modal Aplikasi PinjamPinjam Pendanaan Persentase Rate Total Pendanaan 100% Rp 967.545.333 Modal Sendiri 40% Rp 387.018.133 Pinjaman jangka panjang 60% Rp 580.527.200 Cost of Debt 12% Cost of Equity 18% WACC 12,96% Sumber : Analisis penulis (2016) Tabel 5.2 menunjukkan bahwa proyek ini menggunakan pinjaman jangka panjang sebesar 60% dengan nominal mencapai Rp 580.527.200,-. Nilai 60% didapatkan dari persentase nilai yang diturunkan dari pinjaman pada bank BNI, yaitu dibawah 80%. Pinjaman ini direncanakan menggunakan fasilitas yang diberikan dari Bank BNI yaitu BNI Multiguna pinjaman yang mensyaratkan cost of debt sebesar 12% per tahun. Alasan penulis menggunakan bank BNI adalah karena nilai suku bunga pinjaman yang relatif kecil dibandingkan bank lain. Untuk modal sendiri diasumsikan pengembalian investasinya sebesar 18% per tahun sehingga diharapkan tersedia laba ditahan yang cukup untuk terus mengembangkan bisnis. Dari asumsi-asumsi tersebut maka didapatkan Weighted Average Cost of Capital (WACC) sebesar 12,96%. WACC digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atas resiko dalam berinvestasi. 85
Untuk lebih memberikan keyakinan kepada investor, maka dilakukan analisis laporan keuangan berupa laporan arus kas selama periode operasi perusahaan. Periode tersebut dimulai dari tahun nol yaitu tahun 2016 sebagai tahun persiapan dan belanja modal. Kemudian di awal tahun 2017 bisnis aplikasi PinjamPinjam ditargetkan sudah mulai beroperasi sesuai dengan harapan. Tabel 5.3 menunjukkan bahwa arus kas sudah bernilai positif pada tahun 2017 ketika bisnis mulai berjalan ditahun pertama. Arus kas meningkat secara signifikan sampai dengan tahun 2021 yang diperkirakan dapat mencapai Rp 723.542.781,-. Proforma Arus Kas aplikasi PinjamPinjam disajikan dalam Tabel 5.3. Tabel 5.3 Proforma Arus Kas Aplikasi PinjamPinjam (Dalam Ribuan Rupiah) 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kas Masuk 918.800 1.229.256 1.636.588 2.167.637 2.857.586 Kas Keluar (967.545) (631.133) (1.046.358) (1.358.189) (1.704.686) (2.134.043) Cash Flow (967.545) 286.866 182.897 278.399 462.951 723.542 Sumber: Analisis penulis (2016) Untuk menilai kelayakan bisnis mobile application platform PinjamPinjam dari segi finansial dapat digunakan beberapa indikator seperti Payback Period, Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR). Ringkasan analisis kelayakan keuangan dari bisnis ini dapat di lihat di Tabel 5.4. 86
Tabel 5.4 Analisis Kelayakan Keuangan Aplikasi PinjamPinjam WACC (tingkat suku bunga) 12,96% NPV Rp 300.640.538 IRR 22,82% Payback Period 3,47 Tahun Sumber: Analisis Penulis (2016) Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sesuai dengan proyeksi, mobile application platform PinjamPinjam memiliki NPV yang bernilai positif dan relatif besar yaitu Rp 300.640.538,-. Sementara itu, IRR proyek ini juga cukup tinggi yaitu sebesar 22,82%. Aplikasi PinjamPinjam juga memiliki potensi dapat mengembalikan modal yang diinvestasikan kepada investor dalam jangka waktu 3 tahun 4,7 bulan. Oleh karena itu, berdasarkan nila NPV, IRR, dan Payback Period bisnis mobile application platform PinjamPinjam dapat diterima dengan sangat layak secara keuangan. a. Analisis Sensitivitas Untuk menilai resiko dari sebuah proyek bisnis maka perlu dilakukan analisis sensitivitas dari dampak perubahan satu faktor terhadap kelayakan proyek. Dalam hal ini, analisis sensitivitas dilakukan dengan menghitung NPV ketika salah satu faktor diubah sedangkan nilai variabel-variabel lainnya tetap. Variable tersebut adalah Tarif sewa mobil, Biaya Operasional dan IT, serta suku bunga (WACC). Analisis sensitivitas ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut: 87
Net Present Value 1. Tarif sewa mobil mengalami perubahan bertingkat sampai perubahan mencapai 30% dengan selisih 10% tiap tingkatnya baik naik maupun turun dan variabel yang lain tetap. 2. Biaya Operasional dan IT juga mengalami perubahan bertingkat sampai dengan perubahan mencapai 30% dengan selisih 10% tiap tingkatnya baik naik maupun turun dan variabel yang lain tetap. 3. Suku Bunga mengalami perubahan bertingkat sampai dengan perubahan mencapai 3% dengan selisih 1% tiap tingkatnya baik naik maupun turun dan variabel yang lain tetap. sebagai berikut: Hasil dari analisis sensitivitas tersebut dapat terlihat pada Gambar 5.1 2.500 2.000 1.500 1.000 500 (500) - (1.000) (1.500) 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% Tarif Sewa Mobil 1.871 1.347 824 301 (223) (746) (1.269) Biaya Operasional dan IT (728) (385) (42) 301 644 987 1.330 Suku Bunga* 286 291 296 301 306 310 315 *Khusus untuk Suku Bunga selisih perubahan per baris adalah 1%, bukan 10% Gambar 5.1 Analisis Sensitivitas Pada NPV (Dalam Jutaan rupiah) Berdasarkan analisis sensitivitas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel paling sensitif adalah Tarif sewa mobil. Hal ini ditunjukkan dengan kemiringan garis berwarna biru yang tajam. Perubahan turunnya 88
tarif sewa mobil sebesar 10% dalam variabel ini dapat mengakibatkan NPV berubah negatif kurang lebih sebesar Rp -222 jutaan. Oleh karena itu, variabel tarif sewa mobil per hari memerlukan perhatian yang sangat penting dalam pengelolaan risiko bisnis. Dengan adaya program pemasaran dan pelayanan yang prima pada pelanggan diharapkan risiko ini dapat termitigasi. 2. Biaya operasional dan IT cukup sensitif terhadap NPV. Ketika Biaya-biaya ini meningkat 10% maka nilai NPV bernilai negatif dan menjadikan bisnis ini kurang baik. Dengan metode kontrol yang ketat seperti adanya kerja sama yang baik dengan perusahaan rental mobil, pemberian diskon untuk menarik perhatian pelanggan dan adanya kontrol operasional yang baik, serta pemeliharaan kondisi IT yang terjadwal dapat mengurangi risikorisiko yang timbul yang dapat menyebabkan pembengkakan pada biayabiaya ini. 3. Untuk variabel suku bunga apabila suku bunga mengalami perubahan naik ataupun turun sebesar 3%, maka bisnis ini masih dapat berjalan dan diterima dengan baik karena NPV proyek yang masih bernilai positif. Analisis sensitivitas dapat memberikan gambaran kondisi proyek apabila suatu keadaan berubah dan tidak dapat dikontrol. Risiko dalam menjalankan bisnis dapat diatasi dengan program mitigasi yang baik. 89