Institut Teknologi Nasional Januari Maret 2011

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Automatic Time Switch (ATS), Real Time Clock (RTC), remote control, frekuensi radio, saklar lampu. ABSTRACT

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN ALAT

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB III PERANCANGAN SISTEM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III DESKRIPSI MASALAH

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

MULTI TIMER PRESISI YANG DAPAT DIPROGRAM UNTUK MULTI BEBAN LISTRIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

Membuat Robot Line Follower Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGATUR PERIODA PENYEMPROTAN PADA ROOM DEODORIZER DISPENSER BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

PROPOTIPE ALAT PEMBERI INFORMASI JARAK ANTAR KENDARAAN

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (I2C DAN APLIKASI RTC) dins D E P O K I N S T R U M E N T S

DESAIN SISTEM PEWAKTU SETELAN BANYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA32

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB II SISTEM DASAR ADJUSTABLE FUSE

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

Wigiandoko, et al., Prototipe Monitoring Tarif Dasar Listrik Pada Kamar Kos Menggunakan Wireless...

BAB III PERANCANGAN. Alat pemantau tekanan dan konsentrasi oksigen udara pernafasan ini terdiri dari

BAB II LANDASAN TEORI

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III. Perencanaan Alat

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Transkripsi:

Jurnal Rekayasa LPPM Itenas No.1 Vol. XV Institut Teknologi Nasional Januari Maret 2011 Pengembangan Sistem Remote Control untuk Setting Waktu pada Sistem Automatic Time Switch (ATS) Berbasis Real Time Clock (RTC) DS1307 untuk Saklar Lampu HENDI HANDIAN RACHMAT, ADHE NINU INDRAWAN, NIKEN SYAFITRI Konsentrasi Elektronika, Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Nasional, Bandung Email: hendi.hr@gmail.com ABSTRAK Pada penelitian ini dikembangkan sistem remote control yang digunakan untuk melakukan setting (pengesetan) waktu pada sistem Automatic Time Switch (ATS) secara jarak jauh, sehingga lebih mempermudah setting waktu sistem ATS yang digunakan sebagai saklar otomatis berbasis waktu untuk pengontrolan lampu halaman. Pengembangan ini merupakan langkah untuk menyempurnakan sistem ATS-C2I versi 1 yang hanya memiliki beberapa setting waktu default. Referensi waktu yang dipergunakan pada sistem ini menggunakan komponen Real Time Clock (RTC)-DS1307 yang memiliki pengaturan setting waktu dalam satuan detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun. Setting waktu ini ditransmisikan dari sistem remote control menuju sistem ATS melalui sistem komunikasi frekuensi radio 315 MHz. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa sistem ATS telah dapat menerima setting waktu dari sistem remote control dengan utuh dalam jangkauan jarak maksimum 22 meter. Selain itu, sistem ATS pun telah berfungsi untuk mengatur aktifasi saklar lampu sesuai dengan setting waktu yang diberikan. Keberadaan sistem ATS-C2I versi 2 ini dapat menghemat pemakaian aliran listrik serta dapat membantu meningkatkan keamanan rumah pada saat ditinggalkan pemiliknya. Kata kunci: Automatic Time Switch (ATS), Real Time Clock (RTC), remote control, frekuensi radio, saklar lampu. ABSTRACT A remote control system applied for remote time setting of the Automatic Time Switch (ATS) system was developed in this current research to make easier on the performing of time setting for ATS system that implemented to control a switch of front yard lamp automatically based on time setup. This development was also a further step to improve the first version of ATS-C2I system that just has some in system default time setup options. Time reference for this system utilized a Real Time Clock (RTC)-DS 1307 that has time setting duration from second, minute hour, day, month and year. This time setting was transmitted from remote system to ATS system through 315 MHz radio frequency communication system. From the experiment results, the ATS system has been able to receive time setting from remote control system completely on maximum distance range 22 meters. Beside of that, the ATS system has been able to control a lamp switch activation based on user time setting setup. The availability of the second version of ATS-C2I system can increase saving energy as well as can help to improve a home security system. Keywords: Automatic Time Switch (ATS), lamp switch, radio frequency, Real Time Clock (RTC), remote control. Jurnal Rekayasa 1

Hendi Handian Rachmat dkk. 1. PENDAHULUAN Suatu sistem saklar otomatis untuk peralatan listrik sangat bermanfaat bagi orang-orang bermobilitas tinggi atau beberapa orang yang memiliki keperluan tertentu sehingga harus meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Dengan sistem otomatisasi ini, pemilik rumah tidak perlu repot untuk kembali ke rumah terlebih dahulu guna menghidupkan atau mematikan peralatan listrik tersebut. Selain itu, kehadiran saklar jenis ini pun dapat menghemat pemakaian aliran listrik serta dapat membantu meningkatkan keamanan rumah pada saat ditinggalkan pemiliknya. Salah satu aplikasi saklar otomatis ini adalah digunakan untuk sistem otomasi lampu halaman rumah. Lampu ini biasanya selalu dalam keadaan menyala jika rumah ditinggalkan dalam keadaan kosong oleh pemiliknya untuk suatu keperluan tertentu. Kondisi seperti ini mengakibatkan pemakaian listrik menjadi boros dikarenakan harus dinyalakan selama 24 jam penuh dan juga dapat mengurangi sistem keamanan rumah itu sendiri. Hal ini disebabkan karena pemakaian listrik yang berlebihan atau terus menerus dapat juga menimbulkan terjadinya kebakaran. Di samping itu, kondisi lampu seperti ini biasanya dimanfaatkan oleh para pencuri sebagai tanda bahwa rumah dalam keadaan kosong. Dengan adanya saklar otomatis, maka lampu dapat dikontrol baik waktu untuk menghidupkan ataupun waktu untuk mematikannya. Telah terdapat beberapa pengembangan saklar otomatis lampu yang bekerja berdasarkan waktu, di antaranya menggunakan Light Dependent Resistor (LDR) sebagai sensor yang tergantung cahaya untuk mengendalikan lampu berdasarkan waktu adanya cahaya matahari dan waktu ketika tidak terdapat cahaya matahari [1]. Namun, saklar jenis ini memiliki beberapa kelemahan di antaranya ketika cuaca mendung (tidak ada matahari) ataupun apabila LDR tertutup debu yang mengakibatkan lampu akan terus menyala [2]. Selain itu, sensor LDR tidak dapat diatur berdasarkan waktu secara presisi. Pada penelitian sebelumnya [2], telah direalisasikan sistem Automatic Time Switch (ATS) untuk lampu dengan setting waktu secara manual. Sistem ATS ini diberi nama ATS-C2I versi 1. Sistem ATS-C2I versi 1 ini adalah saklar otomatis yang dapat diatur berdasarkan waktu secara presisi dengan komponen utama untuk pengontrolan waktu berupa komponen Real Time Clock (RTC). Saklar ini dapat bekerja untuk menyalakan dan atau mematikan lampu berdasarkan waktu yang diset pada komponen RTC. Dengan setting waktu yang mencakup durasi detik sampai dengan durasi tahun, maka lampu dapat dikontrol tanpa tergantung pada kondisi cuaca yang terjadi. Pada sistem ATS-C2I versi 1, dirancang dua buah sistem yaitu sistem ATS dan sistem remote control. Akan tetapi, pada sistem ATS generasi pertama ini hanya berhasil direalisasikan bagian sistem ATS saja tanpa bagian sistem remote control. Sistem remote control hanya diuji dengan pengiriman contoh bit data digital saja yang tidak mewakili data pengaturan waktu sebenarnya. Setelah diujicobakan untuk dilakukan data pengaturan waktu yang sebenarnya, sistem komunikasi antara sistem ATS dan sistem remote control masih mengalami kegagalan. Pada akhirnya, semua pengaturan aktifasi beban yaitu berupa lampu pada sistem ATS versi pertama hanya dilakukan secara manual dengan menggunakan tiga buah setting waktu tombol default yaitu tombol pertama untuk setting saklar on pada jam 6 sore, tombol kedua untuk setting saklar off pada jam 6 pagi dan tombol ketiga untuk setting saklar on pada jam 6 sore dan off pada jam 6 pagi. Atau jika pengguna ingin melakukan setting pengaturan aktifasi beban di luar setting waktu tombol-tombol default yang ada, maka harus dilakukan pemograman ulang pada bagian mikrokontroler. Dengan sistem ini, telah dilakukan pengujian terhadap seluruh setting saklar yang ada dan diperoleh hasil kerja sistem yang baik, dimana sistem telah dapat mengatur sistem pensaklaran sesuai dengan setting yang diberikan [2]. Untuk memperbaiki sistem remote control pada sistem ATS versi 1 guna lebih memaksimalkan dan mempermudah pengaturan setting waktu sistem ATS ini, maka pada penelitian ini dilakukan pengembangan sistem ATS-C2I versi 2 yang mencakup perancangan dan realisasi sistem ATS dan sistem remote control. Pengembangan ini merupakan langkah untuk menyempurnakan atau Jurnal Rekayasa 2

Pengembangan Sistem Remote Control untuk Setting Waktu pada Sistem Automatic Time Switch (ATS) Berbasis Real Time Clock (RTC) DS1307 untuk Saklar Lampu menyelesaikan sistem ATS dari tahap perancangan dan realisasi sebelumnya sehingga dapat diperoleh suatu sistem ATS lengkap untuk pengontrolan lampu halaman dengan setting waktu secara jarak jauh. 2. PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM ATS-C2I VERSI 2 Perancangan dan realisasi sistem ATS-C2I versi 2 pada penelitian ini merupakan pengembangan sistem ATS-C2I versi 1 yang memiliki dua bagian sistem utama yaitu sistem Automatic Time Switch dan sistem remote control. Diagram blok kedua sistem ini dapat dilihat pada Gambar 1. Pada pengembangan sistem ini, tidak dilakukan pengubahan total terhadap sistem ATS. Akan tetapi hanya dilakukan penambahan fitur dari sistem ATS saja. Dengan demikian, fasilitas pengaturan waktu sistem ATS ini menjadi bertambah yaitu dapat juga dilakukan dengan remote control. Dengan adanya sistem remote control ini, pengubahan setting waktu di luar setting waktu default yang tersedia dapat dilakukan tanpa harus mengubah program pada mikrokontroler dan dapat dilakukan secara jarak jauh. Hal ini berlaku juga untuk pengubahan tombol setting default yang tersedia, dimana pengguna tidak harus menggunakan alat bantu seperti tangga atau perangkat bantu lainnya untuk mengganti setting lampu default pada sistem ATS yang dipasang pada atap rumah. Catu Daya 1 Catu Daya 2 L C D Keypad Mikrokontroler ATMega 32 Transmitter Tombol Default Receiver R T C Mikrokontroler ATMega 32 Pengendali Relay Relay Beban Software-1 Software-2 Buzzer Sistem Remote Control Sistem Automatic Time Switch (ATS) Gambar 1. Diagram blok sistem ATS-C2I versi 2 Sistem ATS-C2I versi 2 merupakan saklar otomatis yang dapat digunakan untuk pengaturan aktifasi berbagai peralatan listrik (beban) berdasarkan pengaturan waktu secara presisi yang mencakup durasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun. Sebetulnya sistem ini dapat diaplikasikan untuk mengatur pengaktifan dan penonaktifan berbagai peralatan listrik berdasarkan pengaturan waktu yang ditetapkan sesuai dengan keinginan penggunanya. Hal ini terlihat dari diagram blok yang memisahkan beban dari kedua subsistem yang dirancang dan diimplementasikan. Akan tetapi, aplikasi sistem ATS pada penelitian ini akan digunakan untuk pengaturan aktifasi lampu halaman rumah dengan daya maksimum 25 Watt. Pengaturan waktu dalam sistem ini dapat dilakukan melalui tiga metode yaitu melalui tombol-tombol default dan komputer (pemograman ulang mikrokontroler) seperti pada sistem ATS-C2I versi 1 yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan, serta melalui sistem remote control. Melalui sistem remote control ini, pengguna dapat melakukan setting waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun yang kemudian seluruh data setting waktu ini dikirimkan melalui bagian transmitter. Komponen receiver pada sistem ATS akan menerima seluruh data tersebut yang diindikasikan dengan bunyi buzzer. Data setting waktu ini kemudian dikirimkan ke mikrokontroler untuk dibandingkan dengan data waktu dari RTC. Software mikrokontroler akan melakukan pengolahan data dengan membandingkan dua data waktu antara setting waktu pengguna dan waktu Jurnal Rekayasa 3

Hendi Handian Rachmat dkk. RTC. Jika dua waktu ini menunjukkan kesamaan, maka mikrokontroler akan mengaktifkan relay melalui driver relay untuk mengontrol aktifasi peralatan listrik (beban) berupa lampu. Sistem ATS-C2I versi 2 ini memiliki spesifikasi sistem sebagai berikut: 1) Sistem terdiri dari dua subsistem yaitu sistem ATS dan sistem remote control. 2) Sistem dirancang untuk mengontrol beban peralatan listrik dengan daya 5-25 Watt. 3) Referensi waktu menggunakan komponen RTC yang memiliki fitur setting waktu dalam satuan detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun. 4) Terdapat tiga metode pengontrolan waktu yaitu tombol-tombol default, komputer, dan sistem remote control. 5) Memiliki tiga buah tombol setting default dengan mode on, mode off serta mode on dan off. 6) Sistem remote control menggunakan transmisi gelombang radio 315 MHz untuk komunikasi data dengan sistem ATS dengan jarak transmisi 5 meter. Sistem remote control ini memiliki tiga buah mode aktifasi beban yaitu mode on, mode off serta mode on dan off. 7) Menggunakan mikrokontroler ATMega 32 sebagai pengolah data yang masing-masing terdapat pada Automatic Time Switch dan remote control. 8) Memiliki sistem catu daya cadangan pada RTC untuk mengatasi apabila terjadi kegagalan catu daya. 2.1. Sistem Remote Control Sistem remote control ini terdiri dari dua bagian yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras pendukung sistem ini terdiri dari keypad, display Liquid Crystal Display (LCD), mikrokontroler ATMega 32, transmitter dan catu daya, sedangkan perangkat lunak pada sistem ini dipergunakan untuk perangkat mikrokontroler guna mengatur seluruh fungsi sistem. Sistem remote control ini difungsikan untuk mengatur seluruh input setting waktu dari sistem ATS yang diinginkan oleh pengguna secara jarak jauh. Prosedur setting waktu pada sistem remote control ini dimulai dari pemilihan dua buah setting waktu yang ingin dilakukan yaitu untuk komponen RTC (setting RTC) dan untuk komponen saklar (setting switch). Setting RTC dilakukan untuk mengatur setting referensi waktu yang terdapat pada komponen RTC, sedangkan untuk setting saklar diperuntukkan mengatur waktu aktifasi beban yang terdiri dari tiga mode aktifasi antara lain mode 1 yaitu untuk mode saklar on, mode 2 yaitu untuk mode saklar off dan mode 3 yaitu untuk mode saklar on/off. Setting waktu ini dimulai dari satuan terkecil detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Seluruh setting dilakukan melalui penekanan tombol keypad matriks 4 x 4. Metode yang digunakan untuk mengetahui kode penekanan tombol keypad ini adalah metode scanning keypad. Hasil dari penekanan tombol keypad ini berupa kode-kode biner. Kode-kode tersebut akan disimpan dan diolah dalam mikrokontroler tipe ATMega32. Data kode biner tersebut kemudian dikonversi oleh mikrokontroler untuk ditampilkan ke LCD 16x2 karakter. Setelah seluruh setting selesai dilakukan, data tersebut akan langsung dikirimkan oleh transmitter ke sistem ATS. Seperti telah dibahas pada publikasi sebelumnya [2], untuk mengirimkan data yang telah diolah oleh mikrokontroler dari sistem remote control ke sistem ATS digunakan transmitter TLP-315 yang bekerja pada frekuensi radio 315 MHz. Data masukan dari transmitter berupa data digital. Transmitter ini dapat mengirimkan data dengan jarak maksimum lebih kurang 150 meter (500 kaki) [3] dalam kondisi tanpa halangan atau Open Air. Untuk spesifikasi antena yang digunakan, telah ditentukan berdasarkan data sheet TLP 315. Prosedur pengiriman data dari sistem remote control ini akan dibagi menjadi dua, yaitu pengiriman data setting RTC dan setting saklar. Catu daya yang dipergunakan untuk suplai tegangan seluruh sistem remote control ini adalah baterai 9 volt yang dilengkapi dengan rangkaian terintegrasi (integrated circuit = IC) regulator LM7805 untuk menghasilkan tegangan 5 Volt DC. Pada Gambar 2 diperlihatkan skema diagram rangkaian dari sistem remote control. Jurnal Rekayasa 4

Pengembangan Sistem Remote Control untuk Setting Waktu pada Sistem Automatic Time Switch (ATS) Berbasis Real Time Clock (RTC) DS1307 untuk Saklar Lampu Transmitter TLP315 10 kohm 4.7 uf / 10V 5 Volt 22pF Xtal 22pF ISP 5 Volt Data IN Output Transmitter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 PB0 (XCK/T0) PB1 (T1) PB2 (AIN0/INT2) PB3 (OC0/AIN1) PB4 (SS) PB5 (MOSI) PB6 (MISO) PB7 (SCK) RST Vcc GND XTAL2 XTAL1 PD0 (RXD) PD1 (TXD) PD2 (INT0) PD3 (INT1) PD4 (OC1B) PD5 (OC1A) PD6 (ICP1) PA0 (ADC0) PA1 (ADC1) PA2 (ADC2) PA3 (ADC3) PA4 (ADC4) PA5 (ADC5) PA6 (ADC6) PA7 (ADC7) AREF GND AVCC PC7 (TOSC2) PC6 (TOSC1) PC5 PC4 PC3 PC2 PC1 (SDA) PC0 (SCL) PD7 (OC2) 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 Output L C D Input Keypad 5 Volt 100 Ohm 100 nf ATMega32 Gambar 2. Skema diagram sistem remote control 2.2. Sistem Automatic Time Switch (ATS)-C2I versi 2 Komponen-komponen pendukung sistem ATS-C2I vesi 2 hampir sama dengan sistem ATS-C2I versi 1 yaitu terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras pendukung sistem ATS ini terdiri dari RTC, receiver, tiga buah tombol default, sebuah tombol control default, mikrokontroler, buzzer, driver relay, relay dan catu daya sebagaimana ditunjukkan skema diagramnya seperti pada Gambar 3. Perbedaan sistem ini dari versi sebelumnya yaitu tipe mikrokontroler yang dipakai adalah mikrokontroler ATMega32 dan penambahan komponen buzzer sebagai indikasi untuk proses komunikasi data. Penggunaan mikrokontroler jenis ini bertujuan untuk memiliki kapasitas memori yang lebih besar guna menampung pemograman untuk fungsi remote control. Mikrokontroler ini memiliki kapasitas memori sebesar 32 kbytes [4], sedangkan mikrokontroler AT89S2051 hanya memiliki kapasitas memori 2 kbytes. Selain itu, mikrokontroler ATMega 32 memiliki fitur jalur komunikasi data Inter-Integrated Circuit (I2C) secara khusus untuk transfer data antara RTC dengan mikrokontroler. Cara kerja sistem ini dimulai dari penerimaan data yang dikirimkan oleh sistem remote control (TLP 315) melalui komponen receiver RLP 315. Komponen receiver ini adalah komponen pasangan transmitter TLP 315 yang juga bekerja pada frekuensi radio 315 MHz dengan spesifikasi jarak terima maksimum 200 meter dalam kondisi tanpa halangan atau open air. Setelah data diterima dengan baik maka buzzer akan diaktifkan oleh mikrokontroler sebagai indikator keberhasilan komunikasi data. Terdapat dua kelompok data setting yang diterima oleh receiver yaitu setting RTC dan setting saklar. Data yang dikirim dan diterima memiliki delapan kelompok data yang secara berturut-turut terdiri dari data status, waktu detik, waktu menit, waktu jam, waktu hari, waktu tanggal, waktu bulan, dan waktu tahun. Contoh bentuk data pengelompokan data yang diproses pada sistem ini dapat dilihat pada Tabel 1. Terdapat lima buah status yang digunakan pada sistem ini yaitu: Status = 1 berarti data yang diterima merupakan input setting RTC. Status = 2 berarti data yang diterima merupakan input setting swich mode on. Status = 3 berarti data yang diterima merupakan input setting swich mode off. Status = 4/5 berarti data yang diterima merupakan input setting swich mode on/off. Mikrokontroler akan membaca data dari receiver dan mengelompokkan kedua data setting tersebut berdasarkan status dan satuan waktu setting (detik sampai dengan tahun). Jurnal Rekayasa 5

Hendi Handian Rachmat dkk. Receiver RLP315 Pengendali Relay 10 kohm 4.7 uf / 10V 5 Volt 22pF Xtal 22pF ISP 5 Volt Receiver Control Default T. Default 1 T. Default 2 T. Default 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 PB0 (XCK/T0) PB1 (T1) PB2 (AIN0/INT2) PB3 (OC0/AIN1) PB4 (SS) PB5 (MOSI) PB6 (MISO) PB7 (SCK) RST Vcc GND XTAL2 XTAL1 PD0 (RXD) PD1 (TXD) PD2 (INT0) PD3 (INT1) PD4 (OC1B) PD5 (OC1A) PD6 (ICP1) PA0 (ADC0) PA1 (ADC1) PA2 (ADC2) PA3 (ADC3) PA4 (ADC4) PA5 (ADC5) PA6 (ADC6) PA7 (ADC7) AREF GND AVCC PC7 (TOSC2) PC6 (TOSC1) PC5 PC4 PC3 PC2 PC1 (SDA) PC0 (SCL) PD7 (OC2) 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 Buzzer Pengendali Relay SDA RTC SCL RTC Input Mikro 2 1 Header 2 Rangkaian R T C R 1K R 1K 1 2 32 khz VCC 6 SCL VCC 8 5 SDA VBAT 3 1 X1 2 X2 SQW/OUT 7 4 GND DS1307 R 1K 3 V Battery ATMega32 Gambar 3. Skema diagram sistem ATS Tabel 1. Pengelompokan data setting RTC dan setting saklar Data Dikirim Data Diterima Pengelompokkan Data 1 2 3 4 5 6 7 8 1.34.56.11.07.15.08.09 1.34.56.11.07.15.08.09 1 34 56 11 07 15 08 09 2.22.07.18.05.20.06.09 2.22.07.18.05.20.06.09 2 22 07 18 05 20 06 09 3.09.48.22.01.03.09.10 3.09.48.22.01.03.09.10 3 09 48 22 01 03 09 10 4.08.35.19.04.30.09.11 4.08.35.19.04.30.09.11 4 08 35 19 04 30 09 11 5.11.55.23.05.01.03.12 5.11.55.23.05.01.03.12 5 11 55 23 05 01 03 12 1.14.56.10.03.10.01.06 1.14.56.10.03.10.01.06 1 14 56 10 03 10 01 06 2.29.07.16.01.22.03.07 2.29.07.16.01.22.03.07 2 29 07 16 01 22 03 07 3.30.07.22.05.08.09.10 3.30.07.22.05.08.09.10 3 30 07 22 05 08 09 10 4.47.44.19.06.18.06.15 4.47.44.19.06.18.06.15 4 47 44 19 06 18 06 15 5.10.50.21.04.25.12.14 5.10.50.21.04.25.12.14 5 10 50 21 04 25 12 14 Ket: Data 1 : Status; Data 2 : Detik; Data 3 : Menit; Data 4 : Jam; Data 5 : Hari; Data 6 : Tanggal; Data 7 : Bulan; Data 8 : Tahun. Untuk setting awal RTC, akan dikirimkan pada RTC melalui jalur khusus I2C (SCL dan SDA) yang dimiliki oleh RTC tipe DS1307 untuk menentukan pencacahan awal. Alasan lain digunakannya IC RTC tipe ini sebagai referensi waktu karena memiliki beberapa kelebihan antara lain merupakan IC serial RTC tegangan rendah dengan format waktu dan kalender yang lengkap [5]. Format waktu atau kalender tersebut menyediakan informasi mengenai detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Format penghitungan tanggal dalam satu bulan juga telah disesuaikan dengan kalender masehi, termasuk juga untuk tahun kabisat. DS1307 juga memiliki built-in power-sense circuit yang dapat mendeteksi apabila terjadi kesalahan supply dan secara otomatis mengubah pada sistem catu daya cadangan. Sementara itu, setting saklar akan disimpan oleh mikrokontroler untuk dibandingkan dengan nilai pencacahan waktu RTC. Jika setting waktu saklar ini sama dengan dengan pencacahan waktu RTC maka mikrokontroler akan melakukan eksekusi pengaturan aktifasi beban sesuai dengan satu dari tiga Jurnal Rekayasa 6

Pengembangan Sistem Remote Control untuk Setting Waktu pada Sistem Automatic Time Switch (ATS) Berbasis Real Time Clock (RTC) DS1307 untuk Saklar Lampu mode aktifasi yang ditetapkan oleh pengguna. Mikrokontroler akan mengatur aktifasi beban melalui pengontrolan kontaktor relay yang dikendalikan melalui pengendali relay berupa rangkaian saklar transistor. Jenis relay yang dipergunakan pada sistem ini adalah jenis relay 5VDC/5A yang dirancang untuk mampu mengendalikan beban hingga 25 Watt sesuai dengan spesikasi sistem yang dirancang. Untuk input setting saklar yang berasal dari tombol default, tidak dilakukan pengubahan dari sistem ATS versi sebelumnya. Terdapat tiga tombol default yang disiapkan pada sistem ini yaitu tombol pertama digunakan untuk mode saklar On pada jam 18.00 (6.00 sore), tombol kedua untuk mode saklar Off pada jam 6.00 pagi dan tombol ketiga untuk mode saklar On pada jam 18.00 (6.00 sore) dan Off pada jam 6.00 pagi. Untuk melakukan aktifasi ketiga tombol default ini, digunakan sebuah tombol control default yang dihubungkan dengan jalur interupsi mikrokontroler. Catu daya untuk sistem ini menggunakan dua jenis catu daya yaitu baterai 3 volt untuk komponen RTC sebagai catu daya cadangan dan transformator yang dilengkapi dengan rangkaian penyearah dan IC regulator LM7805. Untuk setting waktu melalui komputer, pengguna (perancang) dapat melakukan pemograman ulang perangkat lunak mikrokontroler pada sistem itu sendiri melalui jalur ISP (In System Programming). 3. HASIL, PENGUJIAN, DAN ANALISIS SISTEM Hasil pengembangan sistem ATS-C2I versi 2 yang terdiri dari sistem remote control dengan tampilan LCD dan keypad serta sistem Automatic Time Switch dengan sejumlah tombol default dan saklar On/Off ditunjukkan pada Gambar 4. Seluruh perangkat keras maupun perangkat lunak untuk sistem remote control seperti telah dijelaskan pada bagian 2.1. dan sistem Automatic Time Switch seperti telah dijelaskan pada bagian 2.2., telah dikemas di dalam masing-masing sistem. Beban berupa lampu dan jaringan listrik 220 V AC akan dihubungkan dengan bagian sistem Automatic Time Switch. Gambar 4. Sistem ATS-C2I versi 2 Pada penelitian ini juga dilakukan dua pengujian sistem yaitu pengujian sistem ATS dengan tombol default dan pengujian sistem ATS dengan remote control. 3.1 Pengujian Sistem ATS dengan Tombol Default Pengujian dilakukan dengan cara memberikan input setting waktu yang berbeda-beda pada setiap tombol default. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah tombol default dapat digunakan sebagai setting default pada sistem ATS dan untuk mengetahui ketepatan waktu dari RTC DS1307. Beban yang digunakan dalam pengujian ini adalah lampu 5 Watt dan lampu 25 Watt. Pada Tabel 2(a) dan Tabel 2(b) diperlihatkan hasil pengujian yang menunjukkan bahwa tombol control default telah bekerja untuk mengaktifkan ketiga tombol default dengan baik, di mana setelah tombol ini ditekan, setting waktu setiap tombol default dapat mulai berfungsi. Ketiga tombol default untuk kedua beban lampu dan setting waktu yang berbeda telah menunjukkan kinerja yang baik dimana lampu yang dikontrol dapat bekerja (On/Off) sesuai dengan setting waktu yang telah ditentukan. Jurnal Rekayasa 7

Hendi Handian Rachmat dkk. Tabel 2 (a). Hasil Pengujian Sistem ATS dengan Tombol Default untuk Beban Lampu 5 Watt Jenis Beban Lampu 5 Watt Pengujian 1 (23/07/09) Pengujian 2 (23/07/09) Tombol Setting Hasil Setting Hasil Lampu Waktu Lampu Waktu Lampu Waktu Lampu Waktu Default 1 On 11.26 On 11.26 On 15.03 On 15.03 Default 2 Off 11.28 Off 11.28 Off 15.07 Off 15.07 Default 3 On 11.31 On 11.31 On 15.10 On 15.10 Off 11.33 Off 11.33 Off 15.15 Off 15.15 Control Default - - Tombol default Tombol default - - aktif aktif Tabel 2(b). Hasil Pengujian Sistem ATS dengan Tombol Default untuk Beban Lampu 25 Watt Jenis Beban Lampu 25 Watt Pengujian 1 (24/07/09) Pengujian 2 (24/07/09) Tombol Setting Hasil Setting Hasil Lampu Waktu Lampu Waktu Lampu Waktu Lampu Waktu Default 1 On 15.59 On 15.59 On 16.30 On 16.30 Default 2 Off 16.02 Off 16.02 Off 16.33 Off 16.33 Default 3 On 16.05 On 16.05 On 16.36 On 16.36 Off 16.09 Off 16.09 Off 16.40 Off 16.40 Control Default - - Tombol default Tombol default - - aktif aktif 3.2 Pengujian Sistem ATS dengan Remote Control Pengujian kedua dilakukan dengan mengontrol sistem ATS menggunakan remote control. Pengujian ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pengujian remote control, pengujian pengiriman data remote control, dan pengujian jarak transmisi remote control. 3.2.1 Pengujian Remote Control Pengujian remote control dilakukan dengan menguji kinerja perangkat lunak yang terdapat pada sistem ini untuk memberikan input setting waktu. Pada remote control terdapat dua menu utama, yaitu menu 1 untuk RTC setting dan menu 2 untuk switch setting. Untuk menu switch setting akan dibagi menjadi 2 submenu, yaitu Switch Mode dan Based On Mode. Menu Switch Mode berfungsi untuk memilih jenis saklar lampu yaitu mode 1 untuk On, mode 2 untuk Off dan mode 3 untuk On/Off. Proses input data dilakukan melalui keypad dimana hasilnya ditampilkan melalui LCD 16x2. Hasil pengujian remote control terbagi menjadi empat bagian, yaitu tampilan awal, menu utama, input data, dan verifikasi input data. Gambar 5a, Gambar 5b, Gambar 6, dan Gambar 7 secara berturut-turut menunjukkan tampilan LCD yang menggambarkan keempat proses setting waktu melalui sistem remote control. (a) (b) Gambar 5. (a) Tampilan awal ; (b) Tampilan menu utama Jurnal Rekayasa 8

Pengembangan Sistem Remote Control untuk Setting Waktu pada Sistem Automatic Time Switch (ATS) Berbasis Real Time Clock (RTC) DS1307 untuk Saklar Lampu (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) Gambar 6. Tampilan input data: (a)detik; (b)menit; (c) Jam; (d)hari; (e) Tanggal; (f)bulan; (g)tahun (a) (b) (c) Gambar 7. Tampilan verifikasi input data: (a)tampilan Pemeriksaan Input Tiap Data; (b)tampilan Pemeriksaan Input Keseluruhan Data; (c)tampilan Akhir Input Data Dari hasil pengujian diketahui bahwa seluruh menu yang terdapat pada remote control dapat ditampilkan secara berurutan yang menunjukkan algoritma pemograman perangkat lunak telah sesuai dengan perancangan sistem. Selain itu, keypad matriks 4x4 telah dapat digunakan untuk melakukan setting input dengan menampilkan seluruh menu setelah melakukan input data pada setiap menu yang ditampilkan. 3.2.2 Pengujian Pengiriman Data Remote Control Pengujian pengiriman data dari sistem remote control ke sistem ATS bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan transmisi data melalui media frekuensi radio. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengirim sejumlah data secara bersamaan dari sistem remote control ke sistem ATS. Data yang diterima oleh sistem ATS akan dikelompokkan sesuai dengan data yang diinputkan dari sistem remote control. Keberhasilan proses transmisi data ini akan ditandai dengan bunyi buzzer. Hasil pengujian pengiriman data sistem remote control ini ditunjukkan pada Tabel 1. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa data yang dikirim dari sistem remote control sebanyak 8 variabel dapat diterima oleh sistem ATS dengan baik dan benar serta dapat dikelompokkan sesuai dengan variabel yang telah ditentukan pada sistem remote control. Selain itu, buzzer telah dapat difungsikan sebagai indikator keberhasilan transmisi data. Pada Gambar 8(a) ditunjukkan hasil tampilan hyperterminal dan remote control untuk setting RTC. Dari gambar ini dapat diketahui bahwa setting RTC telah dapat dilakukan menggunakan remote control. Data yang dikirim oleh remote control adalah detik ke-5, menit ke-6, jam ke-14, hari ke-7 (Saturday), tanggal ke-22, bulan ke-8, dan tahun 09 sedangkan status menunjukkan jenis setting yang dilakukan. Gambar 8(b) merupakan tampilan pada hyperterminal dan remote control untuk setting switch On/Off. Dari hasil pengujian disimpulkan bahwa data yang dikirim oleh sistem remote control dapat diterima oleh sistem ATS. Untuk pengujian setting switch tampilan 101 menandakan bahwa data pada bagian tersebut di-skip. Pada gambar ini ditunjukkan juga setting switch On pada detik ke-10 dan Off pada detik ke-45. Sehingga lampu akan On pada detik ke-10 dan Off pada detik ke-45 sedangkan waktu merupakan output dari RTC dan status=4 menunjukkan setting On/Off. Jurnal Rekayasa 9

Hendi Handian Rachmat dkk. (a) (b) Gambar 8. (a) Tampilan Remote control untuk Setting RTC; (b) Tampilan Hyperterminal dan LCD untuk Setting Switch 3.2.3 Pengujian Jarak Transmisi Remote Control Pengujian jarak transmisi remote control ini bertujuan untuk mengetahui jarak maksimal transmisi data yang dapat dilakukan melalui remote control. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa spesifikasi jarak maksimum remote control ini adalah 22 meter, di mana jarak ini telah memenuhi spesifikasi sistem yang diharapkan yaitu 5 meter. Jarak ini sebagai asumsi tinggi atap untuk menempatkan sebuah lampu. 4. KESIMPULAN Dari hasil perancangan dan pengujian sistem ATS berbasis RTC DS 1307 ini dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain: 1) Sistem ATS dengan menggunakan tombol default telah dapat mengatur sistem aktifasi lampu dengan jenis daya yang berbeda yaitu 5 Watt dan 25 Watt. 2) Sistem komunikasi data antara sistem remote control dan sistem ATS untuk mengirimkan data setting waktu telah bekerja dengan baik dalam rentang maksimum 22 meter, di mana rentang ini telah memenuhi spesikasi minimal jarak 5 meter. 3) Sistem ATS dengan menggunakan setting waktu dari remote control telah dapat mengatur sistem aktifasi lampu dengan jenis daya yang berbeda yaitu 5 Watt dan 25 Watt. DAFTAR PUSTAKA [1] Wahyudi, S.B., (2008). Saklar Lampu Otomatis dan Timer yang Dapat Diatur untuk Menyalakan dan Memadamkan Sound Sistem pada Persewaan Studio Musik Violet. Skripsi Thesis. Universitas Muhammadiyah, Surakarta. [2] Indriawan, A.N. dan Rachmat, H.H., (2009). Perancangan dan Realisasi Automatic Time Switch berbasis Real Time Clock DS1307 untuk Saklar Lampu. Prosiding Seminar Nasional Universitas Budi Luhur (SNUBL), Jakarta. [3] http://www.laipac.com/easy_315a_eng.htm. [4] http://www.atmel.com/atmel/acrobat/doc2503.pdf. [5] http://datasheets.maxim-ic.com/en/ds/ds1307.pdf. Jurnal Rekayasa 10