Judul Tugas Akhir STABILISASI LIMBAH MENGANDUNG Cu DENGAN CAMPURAN SEMEN PORTLAND DAN BENTONIT

dokumen-dokumen yang mirip
Stabilisasi Limbah Mengandung Cu dengan Campuran Semen Portland dan Bentonit

STABILISASI SOLIDIFIKASI LIMBAH MENGANDUNG KROM DAN HIDROKARBON MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND DAN BENTONIT

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Skema Proses Pengolahan Air Limbah

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA

Lingkungan, BKT Teknik Sipil FTSP UII dan laboratorium terpadu Universitas. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang dilaksanakan dalam

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

KUAT TEKAN BETON DAN WAKTU IKAT SEMEN PORTLAND POZZOLAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN TIPE PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. ini adalah paving block dengan tiga variasi bentuk yaitu berbentuk tiga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB III METODE PENELITIAN

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB III UJI MATERIAL

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

BAB I PENDAHULUAN. buangan sebagai limbah yang dapat mencemari lingkungan (Fahruddin, 2010). Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 85 tahun 1999

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON DENGAN SERBUK BATU GAMPING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN BETON

BAB III LANDASAN TEORI. penambal, adukan encer (grout) dan lain sebagainya. 1. Jenis I, yaitu semen portland untuk penggunaan umum yang tidak

Studi Pemanfaatan Limbah Karbon Aktif sebagai Bahan Pengganti Agregat Halus pada Campuran Beton Ringan (Studi Kasus di PT PETRONIKA)

Disusun oleh : Lintas Jalur - S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement). Secara struktural

PEMAKAIAN VARIASI BAHAN TAMBAH LARUTAN GULA DAN VARIASI ABU ARANG BRIKET PADA KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

hasil analisis tersebut akan diketahui karakteristik (sifat fisik, biologi dan kimia)

STUDI PENGGUNAAN SEMEN PORTLAND POZOLAN (PPC) UNTUK PERENCANAAN BETON STRUKTURAL DENGAN f c = 25 MPa

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

JUNAIDI ABDILLAH I WAYAN DODY SEPTIANTA

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 2. Kegunaan dan Keuntungan Paving Block

PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE

halus butir, berat volume, dan logam berat yang terkandung, di laboratorium BKT

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan panas bumi dan Iain-lain. Pertumbuhan industri akan membawa dampak positif,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH TERHADAP MUTU PAVING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

KAJIAN KARAKTERISTIK MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN TAILING DAN ADDITIVE SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Persiapan : - Studi literatur - Survey ke Ready Mix CV. Jati Kencana Beton

Pengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan Mortar Semen Tipe PCC Serta Analisis Air Laut Yang Digunakan Untuk Perendaman

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT DAN SIKAMENT-520 TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC)

HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Penurunan (mm)

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh hasil pengujian laboratorium.

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS BATU KAPUR KRISTALIN TUGAS AKHIR PROGRAM SI

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi unsur utama bangunan. Kelebihan beton antara lain memiliki kuat tekan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUAT TEKAN BETON DAN WAKTU IKAT SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (PCC)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

Kinerja Kuat Tekan Beton dengan Accelerator Alami Larutan Tebu 0.3% Lampiran 1 Foto Selama Penelitian

Analisa Kuat Tekan Mortar Geopolimer Berbahan Abu Sekam Padi dan Kapur Padam

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL PENELITIAN. Tabel V-1 Hasil analisa fly ash Analisis kimia Satuan Fly ash Pasaran

PERBANDINGAN KINERJA BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PADA PEMBUATAN BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN TAMBAHAN BUIH DAN SERAT ALAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas bahan, cara pengerjaan dan cara perawatannya.

SIFAT - SIFAT MORTAR DARI PASIR MERAUKE DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA. Daud Andang Pasalli, ST., M.Eng

BAB I. PENDAHULUAN. Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tengah dihadapi oleh kota-kota

PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR LAPINDO DALAM CAMPURAN BETON NORMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REAKTIVITAS BERBAGAI MACAM POZZOLAN DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN MEKANIK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

Laporan Tugas Akhir Kinerja Kuat Lentur Pada Balok Beton Dengan Pengekangan Jaring- Jaring Nylon Lampiran

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA. direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

Transkripsi:

Judul Tugas Akhir STABILISASI LIMBAH MENGANDUNG Cu DENGAN CAMPURAN SEMEN PORTLAND DAN BENTONIT Oleh Komang Ritayani 3310100054 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Yulinah Trihadiningrum, M. App. Sc Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

Latar Belakang Banyak industri membuang limbah langsung ke lingkungan. Lingkungan tercemar logam berat (Rahmat dan Side, 2011) Bentonit tersebar di pulau-pulau besar Indonesia (Fisli dkk, 2008) Biaya pengolahan tinggi akibat keperluan semen yang banyak ( Mambrini dkk, 2011) Solidifikasi/Stabilisasi

Rumusan Masalah 1. Bagaimana komposisi optimum campuran semen dan bentonit dalam proses S/S limbah buatan mengandung Cu? 2. Bagaimana pengaruh penambahan lumpur berminyak ke dalam campuran semen bentonit terhadap proses S/S limbah organik? Tujuan 1. Menentukan komposisi optimum campuran semen dan bentonit dalam proses S/S limbah buatan mengandung Cu 2. Menentukan pengaruh penambahan lumpur berminyak ke dalam campuran semen dan bentonit terhadap proses S/S limbah organik

Manfaat 1. Memberikan alternatif pengolahan limbah mengandung logam berat 2. Memberikan alterenatif pozzolan alam dan pengetahuan dalam penerapan proses S/S 3. Menyediakan informasi ilmiah mengenai proses S/S untuk pengolahan lumpur limbah B3 Ruang Lingkup 1. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium 2. Sampel uji adalah limbah buatan dan lumpur organik 3. Uji kuat tekan dan uji TCLP 4. Bahan pencampur semen adalah tanah bentonit

Tinjauan Pustaka Limbah B-3 Karakteristik 1. Mudah Meledak 2. Mudah Terbakar 3. Reaktif 4. Beracun 5. Infeksius 6. Korosif (PP RI No. 85 Tahun 1999) Solidifikasi Berdasarkan Tipe Pengolahan: 1. Semen 2. Pozzolan 3. Enkapsulasi (Yang & Min, 2008)

Tinjauan Pustaka Logam Berat Bentonit Semen Portland Karakteristik logam berat: (1) Specific gravity lebih dari 4. (2) kimia meliputi zat organik, anorganik dan gas. (Mardiyono, 2005) Clay yang sebagian besar terdiri dari montmorillonit dengan mineral-mineral seperti kwarsa, kalsit, dolomit, dan mineral lainnya. (Gonzalez dkk, 2008) Berdasarkan penggunaanya (SNI 15-2049-2004) : Tipe 1 jenis umum Tipe 2 digunakan untuk bangunan drainase Tipe 3 perbaikan bangunan beton Tipe 4 bendungan-bendungan gravitasi besar Tipe 5 Tahan sulfat

Tinjauan pustaka Lumpur Berminyak Lumpur berminyak terdiri atas minyak, air, abu, pasir dan bahan bahan lainnya. Kandungan senyawa hidrokarbon dalam lumpur berminyak seperti benzena, toluena, etilbenzena, xylena, dan logam-logam berat yang berpotensi karsinogenik. (Syafrizal dkk, 2010) Proses Curing Proses untuk menjaga tingkat kelembaban dan temperatur ideal untuk mencegah hidrasi yang berlebihan serta menjaga agar hidrasi terjadi secara berkelanjutan. (Muloyono, 2005). Penelitian Terdahulu Nilai kuat tekan dari blok PPC-sludge berkisar antara 2,78 hingga 17,42 MPa setelah 14 hari proses curing dan 3,62 hingga 33,37 MPa setelah 28 hari curing. ( Patel dan Pandey, 2012)

Tinjauan pustaka Uji Kuat Tekan Kuat tekan yang dapat diterima oleh benda uji dan benda kontrol minimum 10 ton/m 2. (Keputusan Kepala BAPEDAL No.09 Tahun1995) Uji TCLP Mengidentifikasi kandungan racun dalam limbah. Analisis menggunakan metode AAS Konsentrasi Cu dalam ekstraksi limbah 10 mg/l ( PP No. 5 Tahun 1999)

Metode Penelitian Kondisi yang Ada Limbah dibuang langsung ke lingkungan Permasalahan Tingginya konsentrasi Cu dalam sludge memerlukan pengolahan yang memadai. Pengolahan yang dipilih adalah solidifikasi. Kondisi Ideal Limbah harus diolah terlebih dahulu dengan teknologi yang sesuai Studi Literatur Limbah B3 Solidifikasi/stabilisasi Logam berat Semen portland Uji kuat tekan Uji TCLP Lumpur berminyak Penelitian terdahulu Variabel Variasi campuran semen dan bentonit Variasi jenis limbah Parameter Nilai kuat tekan Hasil uji TCLP

Metode Penelitian Pelaksanaan Penelitian 1. Menentukan kadar Cu pada sludge, semen, dan bentonit 2. Melakukan uji konsistensi (penurunan slump) 3. Melakukan proses S/S dengan variasi komposisi semen dan bentonit 4. Melakukan proses S/S dengan variasi komposisi semen dan bentonit, dan lumpur 5. Melakukan proses curing selama 28 hari 6. Melakukan uji kuat tekan dan TCLP terhadap hasil S/S Pengamatan Nilai kuat tekan hasil S/S Konsentrasi Cu pada uji TCLP Analisis Data dan Pembahasan Kesimpulan

Metode Penelitian Rotary Agitator Model SO192 Alat uji kuat tekan Toorse Universal Testing Machine Type RAT-200, MFG No. 20380 CAP. 200 tf. Atomic Absorption Spectrophot ometer Buck Scientific Model 210 VGP

Metode Penelitian Keterangan: A = semen: bentonit 100:0 B = semen: bentonit 75:25 C = semen: bentonit 50:50 D = semen: bentonit25:75 E = semen: bentonit 0:100 W = semen dan bentonit : lumpur 85:15 X= semen dan bentonit : lumpur 70:30 Y= semen dan bentonit : lumpur 55:45 Z= semen dan bentonit : lumpur 40:60 Reaktor Penelitian

Analisis Data dan Pembahasan Cu: 0,07 mg/l Cu: 0,02 mg/l Karakteristik Limbah Buatan Warna : Biru Muda Bentuk : Kristal CuSO 4.5H 2 O ph : 3,7

Analisis Data dan Pembahasan

Analisis data dan pembahasan Uji 15 Konsistensi Konsistensi normal Terjadi penetrasi sedalam 10 mm dalam interval waktu 30 detik. Mesin Pengaduk Alat Vicat Cetakan Pasta Benda uji Hasil S/S

Analisis dan Pembahasan 16 Contoh perhitungan: Massa semen bentonit = 70% x 300 gram = 210 gram Massa bentonit = 50% x 210 gram = 105 gram Massa semen = 50% x 210 gram = 105 gram Massa lumpur kering = 300 210 = 90 gram Solid pada lumpur = 60% Massa lumpur = 100 : 60 x 90 gram = 150 gram

Analisis data dan pembahasan Kuat Tekan

Analisis Data dan Pembahasan 18 Kondisi sampel setelah 21 hari waktu curing

Analisis Data dan Pembahasan

Analisis Data dan Pembahasan

Analisis Data dan Pembahasan Pengukuran ph Sampel

Analisis Data dan Pembahasan

Analisis Data dan Pembahasan Uji TCLP

Analisis Data dan Pembahasan Analisis Anova Keterangan: kurang dari 0,05 berpengaruh lebih dari 0,05 tidak berpengaruh

Kesimpulan 25 Kesimpulan dan Saran 1. Semua sampel benda uji hasil proses S/S memenuhi standar kuat tekan dan TCLP. Komposisi semen : bentonit 50 %: 50% tidak menunjukkan adanya keretakan setelah 28 hari waktu curing. Komposisi ini dipertimbangkan sebagai komposisi optimum untuk proses S/S limbah mengandung Cu 2. Penambahan lumpur berminyak berpengaruh signifikan terhadap nilai kuat tekan hasil solidifikasi limbah mengandung Cu. Namun tidak berpengaruh signifikan terhadap uji TCLP. Saran 1. Dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan kadar air optimum untuk proses S/S, sehingga tidak timbul retakan pada hasil solidifikasi. 2. Dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan jenis pozzolan alam yang lain untuk mengurangi penggunaan semen.

TERIMA KASIH