Menurut Djamarah (1994) hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. baik. Efektivitas berasal dari kata efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pembelajaran media sangat diperlukan karena dapat membantu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving merupakan model pembelajaran yang menghadapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing. arah (ceramah reflektif) dan sistem dua arah (penemuan terbimbing).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penalaran menurut ensiklopedi Wikipedia adalah proses berpikir yang bertolak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Masalah pada dasarnya merupakan hal yang sangat sering ditemui dalam kehidupan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pembelajaran, agar tujuan tercapai maka perlu adanya metode

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. apa yang sedang dipelajarinya dalam proses pembelajaran. LKS juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan

BAB I PENDAHULUAN. Pola anggapan seperti itu perlu segera dikikis dan dicari solusinya. Kesulitan

II. TINJAUAN PUSTAKA. saling berkaitan. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses interaksi (hubungan timbal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis praktikum,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Siklus belajar 5E (The 5E Learning Cycle Model) (Science Curriculum Improvement Study), suatu program pengembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pengertian Belajar Menurut Nasution (1982 : 2) belajar adalah perubahan tingkah laku akibat pengalaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran aktif. Kardi (2003: 3) Inkuiri merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai keterampilan intelektual,

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model inkuiri terbimbing merupakan suatu model yang digunakan guru untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktivitas fisik semata. Siswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu,

II._TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk keterampilan proses

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

BAB II LANDASAN TEORITIS. tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingka laku, baik yang menyangkut pengetahuan,

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

II. TINJAUAN PUSTAKA. interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Menurut Sugandi, (2004:10), dirinya dengan lingkungan dan pengalaman.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan hasil-hasil penelitian penerapan strategi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha untuk mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

Bab II Landasan Teori

II. LANDASAN TEORI. Pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) yaitu suatu metode. bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa.

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung menggunakan eksperimen. Belajar harus bersifat menyelidiki

II. TINJAUAN PUSTAKA. Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. suatu proses terjadinya peristiwa. Menurut Rusminiati (2007: 2) metode

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. (a) pandangan dari samping (wajah orang), (b) lukisan (gambar) orang dr

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving adalah model pembelajaran yang menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan tindakan. Motivasi dalam belajar sangatlah penting dan

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perkembangan kepribadian. Menurut Surakhmad (1987:16) belajar

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN NO. 1 SIKARA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar IPA di MTs Negeri Jeketro,

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Inkuiri terbimbing (guided inquiry) merupakan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

proses, perubahan perilaku, dan pengalaman.

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Beberapa Ahli. memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai positif dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar meruapakan suatu perubahan di dalam diri seseorang dari tudak

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Slavin (Nur, 2002) bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

1 Muhibbin Syah., Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar tidak hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa:

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa memahami konsep-konsep yang sulit dalam pemecahan masalah.

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting yang dikembangkan oleh guru untuk siswa. Pemanfaatan bahan ajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian tersebut mencakup di dalamnya terjadi perubahan tingkah laku peserta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Matematika Menurut Djamarah (1994) hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Jadi hasil belajar merupakan hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan seseorang setelah melakukan aktivitas belajar. Ini berarti basil belajar tidak akan bisa diketahui tanpa dilakukan penilaian atas hasil aktivitas belajar seseorang. Fungsi hasil belajar bukan saja untuk mengetahui sejauh mana seseorang telah menyelesaikan suatu aktivitas tetapi lebih penting adalah sebagai alat untuk memotivasi agar lebih giat belajar, baik secara individu maupun kelompok. Menurut Sudjana (2000) hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajarnya. Selain itu juga dikemukakan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai seseorang dalam bentuk skor setelah diberikan suatu tes hasil belajar pada akhir pertemuan. Nasution (1994) menjelaskan bahwa kekurangan-kekurangan dalam belajar disebabkan oleh berbagai hal antara lain: rendahnya intelektual, kurang matangnya anak untuk belajar, kurangnya motivasi untuk belajar, kemampuan mengingat yang rendah, dan proses belajar mengajar yang tidak sesuai. Sudjana (1989) menjelaskan bahwa hasil belajar yang dicapai dipengaruhi oleh dua faktor

7 utama yaitu faktor dalam diri seseorang dan faktor yang datang dari luar atau faktor lingkungan. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku pribadi seseorang berdasarkan faktor internal dan eksternal. Sedangkan hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah perubahan tingkah laku yang menggambarkan tingkat penguasaan bahan dalam proses belajar mengajar matematika, yang diperoleh dari tes yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin ditetapkan. B. Pendekatan Keterampilan Proses Hamalik (2005) mengatakan bahwa pendekatan keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa. Dimyati dan Mudjiono (2002) mengemukakan pendekatan keterampilan proses merupakan suatu wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan yang mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa. Sedangkan Semiawan, dkk (1992) menyatakan pendekatan keterampilan proses adalah suatu pendekatan yang terdiri dari keterampilanketerampilan yang memproseskan perolehan fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses adalah suatu pendekatan pembelajaran yang tersiri dari keterampilan-keterampilan

8 untuk memproseskan perolehan fakta dan konsep, sebagai anutan untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, dan fisik, serta untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa. Dimyati dan Mudjiono (2002) mengungkapkan ada 6 keterampilan proses yaitu: mengamati, mengklarifikasikan, mengkomunikasikan, mengukur, memprediksi, dan menyimpulkan. Berbeda dengan Dimyati dan Mudjiono, Hamalik (2005) tidak menuliskan keterampilan mengukur dan menyimpulkan sebagai bagian dari keterampilan proses. Namun is memperkenalkan 3 keterampilan proses lainnya, yaitu keterampilan eksperimen, menafsirkan data, dan menerapkan. Sedangkan Semiawan, dkk (1992) secara lebih lengkap mengungkapkan bahwa selain keterampilan-keterampilan yang telah disebutkan oleh Hamalik dan Dimyati, ada 4 keterampilan proses lainnya yakni: keterampilan menghitung, mencari hubungan ruang dan waktu, pembuatan hipotesis, dan pengendalian variabel. Semiawan, dkk (1992) menyatakan bahwa dalam merencanakan pembelajaran, guru perlu memilah keterampilan-keterampilan proses mana saja yang tepat untuk digunakan karena mengingat setiap materi mempunyai bahasan yang penekanannya berbeda. Oleh karena itu pada penelitian ini penulis menggunakan 6 buah keterampilan-keterampilan proses tersebut: 1. Eksperimen Eksperimen adalah usaha untuk mendapatkan konsep dan fakta dan mengujinya melalui penyelidikan praktis.

9 2. Mengamati Siswa hams mampu menggunakan alat-alat inderanya, seperti melihat, mendengar, meraba, mencium dan merasa. Dengan kemampuan ini dia dapat mengumpulkan data/informasi yang relevan dengan kepentingan belaj arnya. 3. Mengklarifikasikan Untuk membuat klarifikasi perlu diperhatikan dasar klarifikasi, misalnya menurut suatu ciri khusus, tujuan, atau kepentingan tertentu. Contoh kegiatan pengklasifikasian antara lain mengelompokkan berbagai bangun datar menurut bentuknya seperti segitiga atau trapesium. 4. Menyimpulkan Menyimpulkan merupakan suatu keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta atau konsep yang telah diketahui melalui aktivitas belajar. 5. Menerapkan Dengan menggunakan seluruh konsep dan fakta yang didapatkan, siswa menggunakannya untuk menyelesaikan soal-soal yang melibatkan konsep dan fakta yang baru diperoleh siswa. 6. Mengkomunikasikan Pada keterampilan ini siswa dituntut untuk mampu menyusun dan menyampaikan perolehannya, baik proses maupun hasil belajarnya kepada siswa lain.

11 Hudoyo (1988) menyatakan bahwa di dalam matematika suatu soal atau pertanyaan akan merupakan masalah apabila tidak terdapat aturan atau hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban tersebut. Dan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa suatu pertanyaan merupakan suatu masalah bagi mahasiswa jika is tidak dapat segera menjawab pertanyaan tersebut dengan menggunakan prosedur yang rutin yang telah diketahuinya. Sumarno (2008) berpendapat bahwa pemecahan masalah adalah suatu proses yang mengatasi kesulitan yang ditemui untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Sementara itu Montague (2007) mengatakan bahwa pemecahan masalah matematika adalah suatu aktivitas kognitif yang kompleks yang disertai sejumlah proses dan strategi. Dari beberapa pendapat tersebut, pemecahan masalah matematika merupakan suatu kognitif yang kompleks, sebagai proses untuk mengatasi suatu masalah yang ditemui dan untuk menyelesaikannya diperlukan sejumlah strategi. Melatih mahasiswa dengan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika bukan sekedar mengharapkan mahasiswa dapat menyelesaikan soal atau masalah yang diberikan, namun diharapkan kebiasaan dalam melakukan proses pemecahan masalah yang membuatnya mampu menjalani hidup yang penuh kompleksitas peimasalahan. Untuk melihat pemahaman pelajar terhadap materi yang diajarkan, di awal setiap kali pertemuan akan diadakan persentasi penyelesaian tugas rumah dihadapan semua kelompok, dimana pelajar-pelajar yang dipilih secara acak,

12 dengan demikian pelajar akan merasa bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. D. Hubungan Pendekatan Keterampilan Proses dengan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar Matematika Pada uraian di atas dikemukakan bahwa pembelajaran penting, yaitu prestasi akademik, penerimaan penghargaan dan pengembangan keterampilan social. Pendekatan pembelajaran Keterampilan Proses adalah suatu pendekatan yang menuntut mahasiswa menemukan konsep dan fakta matematika dengan belajar secara kelompok. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas bagian materi belajar yang ditugaskan kepadanya, dan mengajarkan bagian tersebut kepada anggota yang lain dalam kelompok (Arends, 1997). Pendekatan pembelajaran keterampilan proses menuntun siswa atau mahasiswa dalam memecahkan persoalan matematika yang diberikan oleh guru menjadi lebih baik, karena mahasiswa tidak hanya menyelesaikan persoalan secara mandiri tetapi juga dapat diselesaikan secara berkelompok. Sesuai dengan enam proses pembelajaran keterampilan proses yaitu eksperimen, mengamati, mengklarifikasi, menyimpulkan, menerapkan dan mengkomunikasikan, maka keenam proses ini dapat menjadikan mahasiswa mampu untuk memecahkan masalah dan dapat meningkatkan basil belajar matematika mereka. Hal tersebut dapat meningkatkan hasil belajar matematika mahasiswa, karena mahasiswa diberikan kemudahan dalam menyelesaikan persoalan tahap demi tahapnya, kemudian dapat mengkomunikasikan kembali pada seluruh

13 anggota kelas dengan kelomponya, dengan demikian efektivitas belajar siswa menjadi maksimal, sehingga apa yang diharapkan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat tercapai. Dalam penelitian ini penulis menerapkan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses yang dapat memberikan kemudahan dalam menyelesaikan persoalan secara berkelompok, kemudian dapat dipresentasikan kepada seluruh kelas dengan kelompoknya, dengan demikian efektivitas belajar siswa menjadi maksimal, sehingga apa yang diharapkan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat tercapai. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses diduga dapat memperbaiki proses belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. E. HIPOTESIS TINDAKAN Dari uraian di atas maka yang menjadi hipotesis tindakan sebagai berikut "Jika penerapan pendekatan keterampilan proses diberikan maka dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar kalkulus II mahasiswa pendidikan matematika FKIP UNRI".