BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. suatu pemecahan (solusi) langsung bagi permasalahan yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian (Kerlinger, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitianinimerupakanbentukpenelitiandeskriptifdenganmenggunakandua

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. korelasional. Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat membandingkan (Sugiyono,2005). Adapun yang akan menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

Transkripsi:

BAB III METODE PENEITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan burnout pada karyawan ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert-introvert. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif, membandingkan burnout pada karyawan yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan burnout pada karyawan yang memiliki tipe kepribadian introvert di PKS PTPN V Sei Pagar Kampar. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas (X) : Tipe kepribadian ekstrovert-introvert Variabel Terikat (Y) : Burnout C. Definisi Operasional a) Tipe kepribadian ekstrovert introvert Tipe Ekstrovert adalah suatu kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar dari pada kedalam diri sendiri, serta kepribadian ekstrovert itu lebih mudah bergaul dengan orang lain, lebih senang berbicara dengan orang lain serta bersifat sosial. Sedangkan tipe kepribadian Introvert adalah kebalikan dari kepribadian ekstrovert, kepribadian introvert adalah suatu orientasi ke dalam diri sendiri, dan lebih suka berorientasi dengan diri dan pikiran 24

25 sendiri. Secara singkatnya seorang introvert adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak sosial. b) Burnout Burnout adalah keadaan tekanan psikologis yang dialami oleh individu ditandai dengan adanya kelelahan emosi yang mengakibatkan individu merasa sering lemas, lelah, putus asa dan motivasi kerja yang rendah, burnout ini diakibatkan oleh stres kerja yang kronis. Dalam penelitian ini burnout diungkap melalui dimensi yang dikemukakan Maslach yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan pencapaian prestasi pribadi. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan (Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara V (PKS PTPN V) Sei Pagar yang berjumlah 151 karyawan. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2005). Sampel yang digunakan adalah seluruh jumlah populasi, dengan demikian maka jumlah karyawan yang akan dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 151 orang. Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2005).

26 E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi. Skala psikologi yang digunakan yaitu: 1. Skala Eysenck s Personality Inventory (EPI) 2. Skala Burnout 1. Alat Ukur a) Skala Tipe Kepribadian Ekstrovert Introvert Untuk mengungkap tipe kepribadian digunakan skala kepribadian ekstrovert-introvert. Skala kepribadian berpedoman berdasar inventori kepribdian dari Eysecnk yaitu Eysenck s Personality Inventory (EPI) untuk mengklasifikasikan subjek dengan tipe kepribadian introvert dan ekstrovert. Inventori kepribadian ini merupakan modifikasi setelah diterjemahkan dari tes EPI oleh John & Pervin (1996 ). Jumlah aitem dari Esyenk yang disediakan sebanyak 56 aitem dengan tiga aspek Lie berjumlah 9 aitem, ekstraversion 24 aitem dan neurotic berjumlah 23 item. Pernyataan diberi skor sebagai berikut: nilai 1 (satu) jika jawaban YA, nilai 0 (nol) jika jawaban TIDAK. Adapun untuk mengetahui responden kedalam tipe kepribadian ekstrovert atau tipe introvert. Maka penilaian kategori nominal didasarkan pada skor mean responden. Apabila skor mean Subjek 12 maka subjek memiliki kepribadian introvert dan jika skor mean Subjek maka subjek tergolong dalam ekstrovert.

27 Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang sudah dilakukan, alat tes EPI ini mempunyai taraf uji validitas berkisar antara 0,1647-0,4621 dan taraf uji reliabilitas 0,7963 (Syahrial, 2007). Tabel 3.1 Blue Print Skala Eyenck s Personality Inventory Tipe Kepribadian Nomor item Jumlah Lie (L) 16, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 52 9 Ekstraversion (E) 1,3,5,8,10,13,15,17,20,22,25,27,29,32, 34,37,39,41,44,46,49,51,53,56 24 Neurotic (N) 2,4,7,9,11,,16,19,22,23,26,28,31,33, 35,38, 40,43,45,47,50,52,55, 23 Jumlah 56 b) Skala Burnout Skala burnout disusun berdasarkan teori Maslach, dengan dimensinya yang dikemukakan oleh Maslach yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan pencapaian prestasi pribadi. Bentuk respon jawaban yang digunakan adalah model Likert dengan pilihan sebagai berikut: Tp (Tidak pernah), K (Kadang-kadang), Sr (Sering), Sl (Selalu). Pernyataan pada skala burnout hanya terdiri dari pernyataan favorabel.

28 Tabel 3.2 Blue Print Skala Burnout Untuk Uji Coba/Try Out No Dimensi Nomor Item Favorabel 1 Kelelahan Emosional 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 31, 34, 37, 39 2 Depersonalisasi 2, 5, 8, 11,, 17, 20, 23, 26, 29, 32, 35, 38, 40 Total 3 Penurunan Pencapaian Prestasi Pribadi 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24,27, 30, 33, 36 12 Total 40 2. Indeks Daya Beda Pada indeks daya beda ini kriteria pemilihan aitem berdasar korelasi aitem-total, biasanya digunakan batasan r ix 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga rix atau r i(x-i) kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah. Batasan ini merupakan suatu konvensi. Penyusun tes boleh menentukan sendiri batasan minimal daya diskriminasi aitemnya dengan mempertimbangkan isi dan tujuan pengukuran skala yang sedang disusun (Azwar,2012). Apabila aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem-total sama dengan atau lebih besar dari 0,30 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang dispesifikasikan dalam rencana untuk dijadikan skala, maka dapat dipilih aitem-aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi tertinggi. Sebaliknya, apabila jumlah aitem

29 yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria misalnya menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai (Azwar, 2012). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan koefisiensi korelasi aitem-total minimal 0,30 sebagai acuan penentu daya diskriminasi aitem. Berdasarkan hasil uji indeks daya beda dari 40 aitem skala burnout yang berjumlah 39 dinyatakan valid dan 1 aitem dinyatakan gugur. Indeks daya beda aitem bergerak dari 0,318-0,744. Blue print hasil uji indeks daya beda aitem skala stres adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Blue Print Skala Burnout setelah di Uji Coba/Try Out No Dimensi Nomor Item Favorabel 1 Kelelahan Emosional 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 31, 34, 37, 39 2 Depersonalisasi 2, 5, 8, 11,, 17, 20, 23, 26, 29, 32, 35 *, 38, 40 Total 3 Penurunan Pencapaian Prestasi Pribadi Ket: * Aitem gugur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24,27, 30, 33, 36 12 Total 40

30 Setelah diperoleh aitem yang valid, aitem tersebut disusun kembali blue print yang terbaru untuk penelitian sesungguhnya. Adapun blue print terbaru skala burnout dapat dilihat di tabel berikut. Tabel 3.4 Blue Print Skala Burnout untuk Penelitian No Dimensi Nomor Item Favorabel 1 Kelelahan Emosional 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, 25, 28, 31, 34, 36, 38 2 Depersonalisasi 2, 5, 8, 11,, 17, 20, 23, 26, 29, 32, 37, 39 Total 13 3 Penurunan Pencapaian Prestasi Pribadi 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24,27, 30, 33, 35 12 Total 39 F. Validitas dan Reliabilitas a) Validasi Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2013). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.

31 Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, dimana validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes itu. Pengujian validitas isi menggunakan analisis rasional dari profesional judgment (Azwar, 2009). Pendapat profesional dalam mengkaji validitas skala penelitian ini adalah pembimbing skripsi dan narasumber. b) Reliabilitas Reliabilitas diterjemahkan dari kata realibility. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil penelitian dapat dipercaya (Azwar, 2009). Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, yang dihitung dengan menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 18 for Windows. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas (Azwar, 2013). Dari perhitungan yang dilakukan menggunakan bantuan SPSS diketahui reliabilitas skala Burnout. Koofesien reliabilitas untuk varibel Burnout dari 39 aitem yang valid adalah 0,951. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat ukur sangat reliabel karena mendekati angka 1,00.

32 G. Anlisis Data Teknik analisis data yang dilakukan untuk pengolahan data penelitian ini menggunakan teknik analisis data test t yakni independen sample t-test, merupakan teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang tidak saling berkorelasi. H. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di PKS PTPN V Sei Pagar Kampar, Riau yang dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 22 November 20. Adapun rincian jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.5 Jadwal Penelitian No. Kegiatan Masa Pelaksanaan 1. Persiapan 1) Penentuan Dosen Pembimbing 2) Penyusunan Proposal Penelitian 3) ACC Proposal Penelitian 4) Seminar Proposal 5) Perbaikan Proposal 6) Try Out Alat Ukur 7) Pengolahan Data Try Out 8) Ganti Judul 31 Oktober 2013 Maret-Juni 20 12 Juni 20 10 Juli 20 September-Oktober 20 27 Oktober s/d 08 November 20 09-12 November 20 November 20 2. Pelaksanaan Penelitian 11 s/d 22 November 20 3. Pengolahan Data Penelitian 23 s/d 27 November 20 4. Penerbitan SK Judul Baru 04 Desember 20 5. Seminar Hasil 04 Maret 2015 6. Penyusunan dan Konsultasi Skripsi 05 s/d 27 Maret 2015 7. Ujian Munaqasah / Skripsi 22 April 2015