BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi selular yang digunakan untuk berkomunikasi dengan. banyak permintaan dari konsumen.

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi. Salah satunya adalah sebagai alat untuk memprediksi keuntungan (return)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Sehingga semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula. kemakmuran pemilik saham (Husnan, 2012:7)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Industri ditujukan untuk memperkokoh struktur ekonomi nasional,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang. masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan cukup besar jumlahnya. Sumber dana tersebut dapat dikelompokkan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor yang membeli suatu saham di pasar modal dan. mengorbankan konsumsinya pada masa kini mempunyai harapan agar supaya

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

Analisis Fundamental Terkait Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk.

I. PENDAHULUAN. suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha sangat pesat, dimana perusahaanperusahaan tidak lagi hanya mengandalkan modalnya sendiri tetapi dapat memperoleh modal lain melalui penawaran efek di pasar modal. Pasar modal merupakan sarana untuk mendapatkan dana selain dari perbankan, pasar modal merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan pihak-pihak yang kekurangan dana. Pihak-pihak yang kelebihan dana (investor) membeli efek yang ditawarkan di pasar modal, sedangkan pihak-pihak yang kekurangan dana (emiten) mendapatkan tambahan dana dengan cara menawarkan efek kepada publik di pasar modal. Dengan adanya pasar modal tersebut maka tidak ada dana yang menganggur, selain itu para emiten juga dapat memperluas usahanya yang juga dapat menyerap tenaga kerja. Adanya pasar modal tersebut maka dapat membantu program pemerintah dalam hal pemerataan pendapatan, dimana investor mendapatkan keuntungan berupa deviden maupun capital gain sementara emiten dapat memperluas usaha sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan laba perusahaan meningkat. Perusahaan yang modalnya ikut dimiliki masyarakat (investor) disebut perusahaan publik. Karena sifatnya yang dimiliki publik maka pelaporan hasil kinerja selama periode yang bersangkutan harus dilaporkan juga kepada publik 1

2 melalui laporan keuangan, sebab para pengguna laporan keuangan ingin mengetahui hasil kinerja perusahaan yang bersangkutan. Peranan laporan keuangan tersebut sangat berharga di mata pengguna laporan keuangan khususnya investor maupun kreditor. Para investor menilai melalui laporan keuangan, perusahaan mana yang lebih menjanjikan dalam hal pemberian return jika modalnya ditanamkan. Sedangkan kreditor menilai perusahaan mana yang mampu melunasi hutang-hutangnya jika permohonan kredit dikabulkan. Pemerintah membentuk Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengatur transaksi di pasar modal. Dimana salah satu wewenang Bapepam yang diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal adalah mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya. Perkembangan industri telekomunikasi saat ini sangat pesat, hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya operator sarana telekomunikasi yang beredar di pasar. Hal tersebut membuat perusahaan jasa telekomunikasi untuk membuat stategi agar konsumen terpikat akan layanannya, diantaranya adalah perang tarif yang dilakukan belakangan ini. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2006 meningkat 5,5% dari tahun 2005 dengan peningkatan terbesar pada sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 13,6%. Tahun 2007 PDB naik sebesar 6,3% kenaikan tertinggi sektor pengangkutan dan komunikasi

3 sebesar 14,4%. Pada tahun 2008 PDB naik 6,1% kenaikan tertinggi sektor pengangkutan dan komunikasi 16,7%. Tahun 2009 PDB meningkat sebesar 4,5% dengan kenaikan tertinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 15,5%. Tahun 2010 PDB meningkat sebesar 6,1% kenaikan tertinggi sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 13,5%. Tahun 2011 PDB naik sebesar 6,5% kenaikan tertinggi sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,7%. Dan pada tahun 2012 PDB mengalami kenaikan sebesar 6,23% dari tahun 2011 dengan pertumbuhan terbesar tetap dipegang oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98%. Dari fakta di atas dapat disimpulkan bahwa sektor telekomunikasi memegang peran besar dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Peluang yang sedang terbuka di sektor telekomunikasi ini tentunya membutuhkan tambahan dana bagi perusahaan untuk lebih memperluas usahanya dan tetap bertahan ditengah-tengah ketatnya persaingan industri sejenis dengan maksud mendapatkan keuntungan yang maksimal. Prestasi tersebut membentuk citra positif sehingga membuat para investor untuk melirik sektor ini dalam menanamkan investasinya. Para investor yang akan menanamkan modalnya tentunya harus melalui beberapa pertimbangan, diantaranya adalah pertimbangan atas kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan merupakan kemampuan perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki secara baik dan benar dengan digambarkan dalam indikator kecukupan modal, likuiditas maupun profitabilitas sehingga memberikan penilaian atas kondisi keuangan perusahaan tersebut.

4 Dengan diketahuinya kinerja keuangan perusahaan investor dapat mengetahui perusahaan mana yang memberikan return yang lebih menguntungkan. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan maka digunakanlah laporan keuangan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Suatu laporan keuangan akan semakin informatif jika dianalisis daripada hanya menelan mentah-mentah angka yang ada di dalam laporan keuangan, misalnya hanya melihat besarnya laba pada laporan laba-rugi. Karena perusahaan yang labanya besar belum tentu baik, bisa saja perusahaan yang labanya besar tingkat kemampuan dalam melunasi hutang-hutangnya rendah. Begitu juga bagi perusahaan yang labanya rendah belum tentu dikatakan buruk, bisa saja perusahaan tersebut lebih mampu dalam mengendalikan hutang-hutangnya. Oleh sebab itu laporan keuangan perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi keuangan atau kinerja keuangan perusahaan. Sawir (2003:6) untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis keuangan memerlukan beberapa tolok ukur. Tolok ukur yang sering digunakan adalah rasio atau indeks. Kasmir (2008:104) mengatakan rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Sawir (2003:6) mengatakan analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis yang ahli dan berpengalaman dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio.

5 Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba-rugi satu dengan lainnya, dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditor dan investor dan memberikan pandangan ke dalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh. Rasio-rasio dikelompokkan ke dalam 5 kelompok dasar, yaitu: likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas, dan penilaian. Sejumlah rasio yang tak terbatas banyaknya dapat dihitung, akan tetapi dalam prakteknya cukup digunakan beberapa jenis rasio saja (Sawir, 2003:6-7). Meriewaty dan Astuti (2005) melakukan penelitian tentang pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan kinerja, dengan alat ukur kinerja yang digunakan adalah earning after tax dan operating profit margin. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 20 perusahaan industri food and beverages dengan periode penelitian tahun 1999-2003. Hasil penelitian menunjukkan yang mempengaruhi kinerja keuangan (earning after tax) adalah total debt to total capital assets ratio total asset turnover, dan return on investment. Sedangkan yang mempengaruhi kinerja keuangan yang diukur dengan operating profit margin adalah current ratio. Raharjo (2005) melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 27 perusahaan pada tahun 2000, 25 perusahaan pada tahun 2001, 33 perusahaan pada tahun 2002 dan 30 perusahaan pada tahun 2003. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel independen yang berpengaruh positif terhadap return saham adalah price

6 earning ratio, price to book value, operating profit margin, net profit margin, return on asset, return on equity, dan earning per share. Sedangkan hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa kesemua variabel independen berpengaruh terhadap return saham. Mustika (2 008) melakukan penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham, dimana kinerja keuangan diukur dengan menggunakan Z skor. Sampel dalam penelitian yang digunakan sebanyak 132 perusahaan manufaktur dengan periode penelitian tahun 1999-2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh terhadap harga saham dan terdapat perbedaaan harga saham antara perusahaan bangkrut, rawan, dan sehat. Noor (2011) melakukan penelitian tentang faktor -faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, dimana alat ukur kinerja keuangan yang digunakan adalah return on investment. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 5 perusahaan telekomunikasi dengan periode penelitian tahun 2005-2008. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yaitu total asset turnover dan net profit margin. Sementara variabel independen lainnya yaitu current ratio, debt to equity ratio, debt ratio, dan working capital turnover tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan hasil uji secara simultan kesemua variabel independen tersebut berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan (return on investment).

7 Nugroho (2012) melakukan penelitian tentang pre diksi financial distress dengan menggunakan Z Skor. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel adalah 88 perusahaan manufaktur dengan periode penelitian tahun 2008-2010. Hasil penelitian menunjukkan net working capital, retained earning to total assets, earning before interest and tax to total assets, dan book value of equity to total liability berpengaruh terhadap financial distress. Dari beberapa penelitian di atas terdapat perbedaan hasil penelitian yang disebabkan perbedaan objek dan waktu penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada periode penelitian, perusahaan yang dijadikan sampel dan alat ukur kinerja keuangan yang digunakan. Di dalam penelitian ini alat ukur kinerja keuangan yang digunakan adalah Z Skor hasil penelitian oleh Edward I Altman di New York University, dimana keandalannya telah teruji sehingga bertahan sampai sekarang. Tabel 1.1: Daftar Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) No Kode Nama Perusahaan 1 BTEL Bakrie Telecom Tbk 2 EXCL XL Axiata Tbk 3 FREN Smartfren Tbk 4 ISAT Indosat Tbk 5 INVS Inovisi Infracom Tbk 6 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk Sumber: www.idx.co.id Dari tabel 1.1 disebutkan bahwa perusahaan sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada 6 perusahaan. Tetapi untuk PT. Inovisi Infracom Tbk baru melakukan IPO (Initial Public Overing) pada tanggal 3 juli 2009. Sedangkan periode yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini

8 adalah tahun 2006-2012. Oleh sebab itu perusahaan yang dijadikan sampel adalah 5 perusahaan telekomunikasi dengan periode penelitian sebanyak 7 tahun, sehingga total sampel dalam penelitian ini adalah 35 laporan keuangan. Penelitian ini menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Seperti yang dikatakan Jumingan (2009) indikator penilaian kinerja keuangan adalah kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas, dimana ketiga rasio tersebut merupakan bagian dari rasio keuangan. Oleh sebab itu dengan menggunakan variabel independen current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), dan earning per share (EPS) maka penulis mengangkat judul ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. 1.2 Perumusan Masalah 1. Apakah current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI? 2. Apakah current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI?

9 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI periode tahun 2006-2012. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, sebagai sarana pengaplikasian ilmu dan pengetahuan yang telah didapatkan selama menduduki bangku perkuliahan. 2. Bagi perbendaharaan ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan guna meningkatkan kualitas pendidikan. 3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi permasalahaan penelitian yang serupa. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : TELAAH PUSTAKA Pada bab ini diuraikan dan dibahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan judul penelitian. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Memberikan gambaran mengenai populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan analisis data.

10 BAB IV : PEMBAHASAN Bab ini membahas deskripsi penelitian berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan pembahasan hasil penelitian, serta pengujian dan analisis hipotesis. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran-saran yang mungkin dapat diajukan dan dilaksanakan untuk penelitian selanjutnya.