STRES KERJA TERHADAP BURNOUT SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA (Studi Terhadap Dosen Pada Universitas Widyagama Malang)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, tindakan medis, dan diagnostik serta upaya rehabilitas

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kesatuan dari beberapa desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

PENGARUH PERSEPSI ATAS PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TESIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada pegawai Dinas Pertanian Tanaman

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disebarkan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Oei (2010), ada 3 jenis riset atau penelitian yaitu: penelitian eksploratori,

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)

BAB 3 METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Jabro Wasisto Hamidah Nayati Utami Muhammad Faisal Riza Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam suatu penelitian. Menurut Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang telah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

BAB III. Metode Penelitian. Husada merupakan Rumah Sakit yang sangat diminati pasien dikota Purworejo,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metodemetode

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil populasi pada karyawan Hotel Nusantara Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN. persyarikatan Muhammadiyah dalam lapangan ibadah sosial.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angkaangka

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

Transkripsi:

STRES KERJA TERHADAP BURNOUT SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA (Studi Terhadap Dosen Pada Universitas Widyagama Malang) Moch. Satriyo Survival akademik@widyagama.ac.id Universitas Widyagama Malang Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap burnout dan pengaruh burnout terhadap kinerja. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja dan mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja melalui burnout. Unit analisis penelitian adalah dosen tetap pada Universitas Widyagama Malang, mencakup dosen yayasan dan dosen PNS. Obyek penelitian adalah pengaruh stres kerja terhadap burnout serta implikasinya pada kinerja. Tempat penelitian di Universitas Widyagama Malang. Populasi 120 dosen dan penentuan sampel menggunakan rumus slovin, yaitu sebesar 55 dosen. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Random Sampling. Analisis data statistik dipergunakan untuk: 1) menguji instrumen penelitian, melalui Uji Validitas dan Uji Reliabilitas; 2) melakukan uji asumsi klasik; 3) Analisis statistik deskriptif, mempergunakan Distribusi Frekuensi, dan; 4) Analisis statistik inferensial, mempergunakan Analisis Jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara langsung antara Stres Kerja terhadap Burnout Dosen. Kemudian penelitian ini menemukan pengaruh signifikan secara langsung antara Burnout terhadap Kinerja Dosen. Selanjutnya, penelitian ini juga menemukan pengaruh signifikan secara langsung antara Stres Kerja terhadap Kinerja Dosen. Kata kunci: Stres Kerja, Burnout, Kinerja Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of work stress on burnout and effect of burnout on performance. Effect of work stress on performance and effect of work stress on performance through burnout. Unit of analysis is a lecturer at the Widyagama University of Malang, includes professors and lecturers civil foundations. The object of research is the effect of work stress on burnout and its implications on the performance. Place research at the Widyagama University of Malang. Population of 120 faculty and determination of sample size the formula slovin, amounting to 55 lecturers. While the sampling technique using proportional random sampling. Analysis of statistical data is used to: 1) test the research instrument, through the Test Validity and Reliability Test; 2) did the classic assumption test; 3) Analysis of descriptive statistics, use the Frequency Distribution, and; 4) Analysis of inferential statistics, using Path Analysis (Path Analysis). The results showed that there are significant direct effect between Job Stress on Burnout Lecturer. Later research found significant direct effect on the performance of Burnout Lecturer. Furthermore, this study also found a significant direct effect between Job Stress on Performance Lecturer. Keyword: Job Stress, Burnout, and Performance 52 Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival)

Salah satu dampak stres kerja yang berkembang ke arah negatif adalah kejenuhan atau burnout. Kreitner dan Kinicki (2004) melalui Model Stres mereka menunjukkan bahwa salah satu hasil dari stres secara psikologis adalah burnout. Burke (2000) menyebutkan bahwa burnout merupakan proses psikologis yang dihasilkan oleh stres pekerjaan yang tidak terlepaskan dan menghasilkan kelelahan emosi, perubahan kepribadian, dan perasaan pencapaian yang menurun. Dengan demikian, orang-orang yang burnout mengalami kelelahan secara emosional, fisik, dan spiritual (Maslach dan Leiter, 1997). Dengan mempelajari stres dan burnout pada dosen di perguruan tinggi, dapat memiliki implikasi untuk meningkatkan pemahaman tentang stres pekerjaan dan burnout serta untuk meningkatkan kinerja. Sebagaimana hasil penelitian Colangelo (2004) menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh positif terhadap burnout dan implikasinya menurunkan kinerja. Oleh karena itu, wawasan yang diperoleh dari kajian tentang pengaruh stres kerja terhadap burnout dan implikasinya pada kinerja di kalangan dosen perguruan tinggi memiliki potensi terhadap pemberdayaan dosen dan strategi pengembangan perguruan tinggi. Keterkaitan stres kerja, burnout, dan kinerja menjadi fokus dari penelitian ini karena beberapa alasan. Pertama, efek negatif burnout dapat berpengaruh pada biaya yang cukup besar (misalnya biaya kesehatan), tingginya tingkat absensi, perputaran karyawan, keinginan untuk berpindah, kepuasan kerja yang rendah, turunnya komitmen dan produktivitas. Kedua, dapat membantu membimbing manajemen dalam mengurangi efek berbahaya tersebut bagi organisasi. Dari kajian teoritis dan empiris, serta fakta-fakta atas fenomena terkait pengaruh stres kerja terhadap burnout dan implikasinya pada kinerja, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh stres kerja terhadap burnout serta implikasinya pada kinerja. METODE Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Studi Kasus (Case Study). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah menjelaskan pengaruh dan hubungan kausal antara variabel satu dengan variabel lainnya melalui hipotesis, sehingga penelitian ini termasuk Penelitian Eksplanatoris (Explanatories Research). Subyek, Obyek, dan Tempat Penelitian Subyek atau unit analisis penelitian adalah Dosen Tetap pada Universitas Widyagama Malang, mencakup dosen Yayasan dan dosen DPK. Obyek penelitian adalah pengaruh stres kerja terhadap burnout serta implikasinya pada kinerja. Tempat penelitian dilakukan di Universitas Widyagama Malang. Populasi dan Sampel Mengacu pada subyek atau unit analisis penelitian, dari observasi awal diketahui jumlah dosen atau populasi adalah sebanyak 120 orang. Ukuran jumlah sampel Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival) 53

menggunakan rumus Slovin yang menghasilkan jumlah sampel sebesar 55 orang. Sebaran populasi diambil dari masing-masing fakultas dengan metode Proportional Random Sampling. Model Hipotesis Penelitian Mengacu pada landasan teori dan hasil penelitian terdahulu, selanjutnya dapat dibuat Model Hipotetik sebagai berikut. Gambar 1. Model Hipotetik Penelitian (-) (+) (-) Stres Kerja Burnout Kinerja Sumber data: Yi dan Mei (2012); Fernet, et al. (2010); Maslach dan Jackson, (1981); Fauzi, (2008), diolah. Teknik Analisis Data Untuk keakuratan dalam analisis data digunakan alat bantu penghitungan software statistik SPSS version 17.0. Adapun analisis yang dilakukan adalah: 1) Uji Instrumen Penelitian Untuk mengetahui baik tidaknya angket penelitian yang dipergunakan, perlu dilakukan uji instrumen penelitian, yaitu uji validitas dengan metode korelasi product moment. Kemudian untuk uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha cronbach. 2) Analisis Statistik Deskriptif Dalam penelitian ini, analisis statistik deskriptif yang dipergunakan adalah Distribusi Frekuensi. Hasil analisis deskriptif berguna untuk mendukung interpretasi terhadap hasil analisis statistik inferensial. 3) Analisis Statistik Inferensial Analisis Statistik Inferensial yaitu suatu analisis yang dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah di buat di mana pada penelitian ini digunakan metode analisis jalur (path analysis) yang sebelumnya dilakukan model pengukuran ditujukan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau faktor berdasarkan indikator-indikatornya melalui teknik confirmatory factor analysis (CFA). 54 Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival)

Gambar 2. Model Path Analysis P3 P1 Stres kerja (X) Burnout(Y1) Kinerja (Y2) P2 E1 E2 e1 e2 HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Instrumen Dari uji validitas diketahui bahwa nilai Sig. (2-tiled) korelasi product moment untuk semua ítem variabel X1, Y1, dan variabel Y2 berada dibawah 0.05. Hal ini dapat dikatakan bahwa semua ítem pada variabel tersebut valid. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai alpha cronbach variabel X1 sebesar 0.737, nilai alpha cronbach variabel Y1 sebesar 0.831, nilai alpha cronbach variabel Y2 sebesar 0.848, yang kesemuanya lebih besar dari 0.6 sehingga instrumen yang digunakan dinyatakan reliabel. Statistik Deskriptif Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif dengan memberikan gambaran data tentang frekuensi, jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata, dan kriteria penilaian. Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Stres Kerja (X) Item Frekuensi Nilai Nilai Ratarata Penilaian Kriteria N Pertanyaan TS KS S SS Min. Maks. X 1.1-3 31 21 55 2 4 3.33 Sangat Tinggi X 1.2-1 27 27 55 2 4 3.47 Sangat Tinggi X 1.3-4 39 12 55 2 4 3.15 Tinggi X 1.4 - - 39 16 55 3 4 3.29 Sangat Tinggi Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival) 55

X 1.5 - - 51 4 55 3 4 3.07 Tinggi X 1.6 - - 52 3 55 3 4 3.05 Tinggi X 1.7-1 41 13 55 2 4 3.22 Tinggi X 1.8-2 44 9 55 2 4 3.13 Tinggi X 1.9-1 43 11 55 2 4 3.18 Tinggi X 1.10-22 44 9 55 2 4 3.13 Tinggi X 1.11-1 42 12 55 2 4 3.20 Tinggi X 1.12-4 44 7 55 2 4 3.05 Tinggi Rata-rata Stres Kerja 3.19 Tinggi Sumber: Data diolah, 2014 Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa stres kerja masuk ke dalam kriteria tinggi, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan sebesar 3.19 dan berdasarkan rentang skor rata-rata berada pada interval 2.52-3.27 yang berarti masuk dalam klasifikasi penilaian tinggi. Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel Burnout (Y 1 ) Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa burnout masuk ke dalam kriteria tinggi, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan sebesar 3.19 dan berdasarkan rentang skor rata-rata berada pada interval 2.52-3.27 yang berarti masuk dalam klasifikasi penilaian tinggi. Tabel 3. Statistik Deskriptif Variabel Kinerja (Y 2 ) Item Frekuensi Nilai Nilai Ratarata Penilaian Kriteria N Pertanyaan TS KS S SS Min. Maks. Y 1.1 -` 1`2 36 15 55 2 4 3.20 Tinggi Y 1.2-4 39 12 55 2 4 3.15 Tinggi Y 1.3-9 34 12 55 2 4 3.05 Tinggi Y 1.4-5 47 3 55 2 4 2.96 Tinggi Y 1.5-3 47 5 55 2 4 3.04 Tinggi Y 1.6-5 42 8 55 2 4 3.05 Tinggi Y 1.7-1 44 10 55 2 4 3.16 Tinggi Y 1.8-2 41 12 55 2 4 3.18 Tinggi Y 1.9-2 47 6 55 2 4 3.07 Tinggi Y 1.10-2 47 6 55 2 4 3.07 Tinggi Y 1.11-7 44 4 55 2 4 2.95 Tinggi Rata-rata Burnout 3.08 Tinggi Sumber: Data diolah, 2014 Item Frekuensi Nilai Nilai Ratarata Penilaian Kriteria N Pertanyaan TS KS S SS Min. Maks. Y 2.1-1 49 5 55 2 4 3.07 Tinggi Y 2.2-4 47 4 55 2 4 3.00 Tinggi Y 2.3-4 45 6 55 2 4 3.04 Tinggi 56 Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival)

Y 2.4-1 48 6 55 2 4 3.09 Tinggi Y 2.5-4 48 3 55 2 4 2.98 Tinggi Y 2.6 - - 47 8 55 3 4 3.15 Tinggi Y 2.7-7 41 7 55 2 4 3.00 Tinggi Y 2.8-4 48 3 55 2 4 2.98 Tinggi Rata-rata Kinerja 3.04 Tinggi Sumber: Data diolah, 2014 Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa kinerja masuk ke dalam kriteria tinggi, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan sebesar 3.04 dan berdasarkan rentang skor rata-rata berada pada interval 2.52-3.27 yang berarti masuk dalam klasifikasi penilaian tinggi. Analisis Faktor Konfirmatori Metode statistik yang digunakan untuk menguji validitas konstruk dari analisis faktor adalah dengan melihat korelasi KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) atau Bartlett s test. Besarnya KMO minimal 0,5 dan jika nilai KMO dibawah 0,5 maka analisis faktor tidk bisa digunakan. Disamping itu, faktor yang dipertimbangkan bermakna bilamana eigen value lebih besar dari satu (λ 1) dan varian kumulatifnya minimal 60 persen untuk penelitian-penelitian ilmu sosial (Hair, 1995) seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 4. Nilai Validitas Konstruk Nilai Validitas Cut-off Value KMO (Kaiser Mayer Olkin) 0,50 χ 2 (Chi-Square) Diharapkan besar Significance Probability 0,05 Eigen value 1,00 Varians Kumulatif 60 persen Anti Image 0,50 MSA 0,50 Sumber: Hair, 1995 Berdasarkan hasil analisis semua syarat tersebut di atas terpenuhi dan dapat disimpulkan bahwa semua indikator variabel valid membentuk masing-masing variabelnya. Pengujian Model (Path Analysis) Pengujian data dilakukan dengan analisis jalur (path analysis), yaitu menguji pola hubungan yang mengungkap pengaruh variabel dengan atau seperangkat veriabel terhadap variabel lainnya, baik pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung. Hasil dari analisis substruktur persamaan disajikan pada lampiran dan dilaporkan sebagai berikut. Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival) 57

Summary dan Koefisien Jalur 1 Substruktur 1 Y1 = α + β1 X + e1 Y1 = 3,281 + 0,800 X t-hitung = 2, 756 Sig. t-hitung = 0,000 R = 0,697 R 2 = 0,486 Error Term (e1) = 1 R 2 = 1-0,486 = 0,514 = 0,717 Summary dan Koefisien Jalur 2 Substruktur 2 Y2 = α + β2 X + β3 Y1 + e2 Y2 = 0,565-0,310 X - 0,384 Y1 t-hitung/sig. = X (-4,169/0,000) dan Y1 (-5,924/0,000) F-hitung = 84,600 Sig. F-hitung = 0,000 R = -0,875 R 2 = 0,765 Error Term (e2) = 1 R 2 = 1-0,765 = 0,235 = 0,485 Berdasarkan Summary dan Koefisein jalur maka dapat diketahui besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total antar variabel. Perhitungan pengaruh antar variabel adalah sebagai berikut. 1. Pengaruh Langsung a) Pengaruh langsung variabel Stres Kerja terhadap variabel Burnout dapat dilihat dari nilai beta atau standardized coefficient adalah: X Y1 = p1 = 0,697 b) Pengaruh langsung variabel Burnout terhadap variabel Kinerja dapat dilihat dari nilai beta atau standardized coefficient adalah: 58 Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival)

Y1 Y2 = p2 = -0,556 c) Pengaruh langsung variabel Stres Kekrja terhadap variabel Kinerja dapat dilihat dari nilai beta atau standardized coefficient adalah: X Y2 = p3 = -0,391 2. Pengaruh Tidak Langsung Pengaruh variabel Stres Kerja terhadap variabel Kinerja melalui variabel Burnout Dosen pada Universitas Widyagama Malang dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut. X Y1 Y2 = (p1 x p3) = (0,697 x (-0,391)) = -0,273 Nilai sebesar -0,273 memiliki arti bahwa pengaruh tidak langsung Stres Kerja terhadap Kinerja melalui Burnout Dosen pada Universitas Widyagama Malang adalah sebesar -0,273 atau -27,3 persen. 3. Pengaruh Total Pengaruh total diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus berikut. Total Effect = pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = p2 + (p1 x p3) = -0,556 + (0,697 x (-0,391)) = 0,556-0,273 = 0,283 Pengaruh total Stres Kerja terhadap Burnout dan Kinerja Dosen pada Universitas Widyagama Malang adalah sebesar 0,283 atau 28,3 persen. Selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan terhadap validitas model. Terdapat dua indikator untuk melakukan pemeriksaan validitas model yaitu koefisien determinasi total dan theory trimming yang hasilnya dapat disajikan sebagai berikut. 1) Hasil Koefisien Detereminasi total R 2 m = 1 (e1) 2 (e2 )2 R 2 m = 1 (0,717) 2 (0, 485) 2 R 2 m = 0,879 Berdasarkan hasil perhitungan rumus koefisien determinasi total maka diperoleh bahwa keragaman data yang didapat dijelaskan oleh model adalah sebessar 87,9 persen atau dengan kata lain informasi yang terkandung dalam data sebesar 87,9 persen dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya yaitu 12,1 persen dijelaskan oleh variabel lain (tidak terdapat dalam model) dan error. Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival) 59

2) Theory Trimimng Pendekatan ini dilkukan dengan membuang jalur-jalur yang non signifikan agar memperoleh model yang benar-benar didukung oleh data empiris. Uji validasi untuk setiap pengaruh langsung adalah sama dengan regresi, menggunakan level of significant (sig). Sebuah model menghasilkan bentuk hubungan yang valid dengan nilai level of significant (sig) < 0,05. Level of significant (sig) masing-masing variabel adalah. Substruktur 1 X = 0,000 < 0,05 Subtruktur 2 X = 0,000 < 0,05 Y1 = 0,000 < 0,05 Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa seluruh jalur yang dibangun dalam model konstruk sebelumnya dinyatakan valid dan sahih. Gambar 3. Validasi Model Gambar Jalur Akhir P3 = -0,391 P1 = 0,697 P2 = -0,556 Stres kerja (X) Burnout (Y1) Kinerja (Y2) E1 e1 = 0,717 e2 = 0,485 E2 Pengaruh Stres Kerja terhadap Burnout Variabel Stres Kerja dibentuk oleh enam indikator yaitu Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Overload, Underload, Promosi dan Tugas yang Menantang, serta Kesejahteraan Ekonomi dan Keamanan Kerja menunjukkan adanya Stres Kerja yang dialami Dosen pada Universitas Widyagama Malang yang menyebabkan Dosen over-extended ke titik ekstrim (Burnout). Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara langsung antara Stres Kerja terhadap Burnout yang ditunjukkan dengan nilai standardized direct effect sebesar 0,697. Penelitian ini menemukan pengaruh signifikan secara langsung antara Stres Kerja terhadap Burnout Dosen. Ini berarti bahwa semakin tinggi Stres Kerja yang dialami oleh Dosen pada Universitas Widyagama Malang maka akan menyebabkan semakin meningkatnya Burnout. Demikian sebaliknya, apabila semakin rendah Stres Kerja yang dialami 60 Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival)

oleh Dosen pada Universitas Widyagama Malang maka akan menyebabkan semakin menurunnya Burnout. Hal ini relevan dengan hasil penelitian Prestiana dan Purbandini (2012) yang meneliti subjek perawat di ruang IGD dan ICU RSUD Kota Bekasi. Hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa korelasi antara stres kerja dengan burnout adalah signifikan (probabilitas adalah 0.000 yang jauh di bawah 0.05) sehingga Ho ditolak, yang berarti adanya hubungan signifikan antara stres kerja dengan burnout perawat. Pengaruh Burnout Terhadap Kinerja Variabel Burnout dibentuk oleh tiga indikator yaitu Kelelahan Emosional, Depersonalisasi, serta Prestasi Pribadi yang Menurun dan menunjukkan adanya Burnout yang dialami Dosen pada Universitas Widyagama Malang yang menyebabkan turunnya Kinerja. Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara langsung antara Burnout terhadap Kinerja yang ditunjukkan dengan nilai standardized direct effect sebesar -0,556. Penelitian ini menemukan pengaruh signifikan secara langsung antara Burnout terhadap Kinerja Dosen. Ini berarti bahwa semakin tinggi Burnout yang dialami oleh Dosen pada Universitas Widyagama Malang maka akan menyebabkan semakin menurunnya Kinerja. Demikian sebaliknya, apabila semakin rendah Burnout yang dialami oleh Dosen pada Universitas Widyagama Malang maka akan menyebabkan semakin meningkatnya Kinerja. Hal ini relevan dengan hasil penelitian Asi (2013) yang meneliti subjek perawat di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa analisis burnout terhadap kinerja perawat diperoleh nilai koefisien jalur sebesar -0,246, dimana thitung > t tabel (3,455 > 1,96). Hasil ini membuktikan hipotesis 3 yaitu burnout berpengaruh terhadap kinerja perawat. Hasil koefisien jalur menjelaskan adanya hubungan berbanding terbalik antara variabel burnout terhadap kinerja perawat. Hal ini berarti semakin tinggi burnout maka semakin rendah nilai kinerja perawat dan sebaliknya. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Variabel Kinerja dibentuk oleh tiga indikator yaitu Kualitas Pekerjaan, Kuantitas Pekerjaan, serta Ketepatan Waktu dan menunjukkan adanya Kinerja yang menurun yang dialami Dosen pada Universitas Widyagama Malang yang disebabkan oleh Stres Kerja. Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara langsung antara Stres Kerja terhadap Kinerja yang ditunjukkan dengan nilai standardized direct effect sebesar -0,391. Penelitian ini menemukan pengaruh signifikan secara langsung antara Stres Kerja terhadap Kinerja Dosen. Ini berarti bahwa semakin tinggi Stres Kerja yang dialami oleh Dosen pada Universitas Widyagama Malang maka akan menyebabkan semakin menurunnya Kinerja. Demikian sebaliknya, apabila semakin rendah Stres Kerja yang dialami oleh Dosen pada Universitas Widyagama Malang maka akan menyebabkan semakin meningkatnya Kinerja. Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival) 61

Hal ini relevan dengan hasil penelitian Chandra (2014) yang meneliti Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada P.T. Lie Fung Surabaya. Hasil uji t menunjukkan bahwa stres kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja di P.T. Lie Fung. Pengaruh stres kerja terhadap kinerja adalah negatif, artinya bahwa ketika stres kerja rendah maka kinerja tinggi, dan demikian pula sebaliknya. SIMPULAN Penelitian ini menemukan pengaruh signifikan secara langsung antara Stres Kerja terhadap Burnout Dosen. Kemudian, penelitian ini menemukan pengaruh signifikan secara langsung antara Burnout terhadap Kinerja Dosen. Selanjutnya, penelitian ini menemukan pengaruh signifikan secara langsung antara Stres Kerja terhadap Kinerja Dosen. Keterbatasan penelitian ini terletak pada variabel yang diteliti serta pada subjek dan objeknya. Untuk itu, bagi peneliti-peneliti berikutnya yang ingin mengadakan penelitian serupa, agar dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan mengangkat objek penelitian pada instansi/lembaga/perusahaan lainnya dengan jenis pekerjaan yang berbeda. Disamping itu juga menambahkan variabel bebas selain stres kerja dan burnout yang mungkin berpengaruh terhadap kinerja. DAFTAR RUJUKAN Asi, Sri Pahalendang. 2013. Pengaruh Iklim Organisasi dan Burnout terhadap Kinerja Perawat RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume 11. Nomor 3. September 2013. p 515-523. Chandra, Jerry. 2014. Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada P.T. Lie Fung Surabaya. download.portalgaruda.org/article.php?article (diunduh 10 Oktober 2014). Fauzi, Akhmad. 2008. Anteseden Stres terhadap Kinerja dan Kepuasan pada Wartawan di Jawa Timur. Disertasi Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang. Hair. 1995. Multivariate Data Analysis, Englewood Cliffs, New Jerseys. Kreitner, Robert and Angelo Kinichi. 2004. Organization Behavior. Sixth Edition. The McGraw-Hill Companies Inc. New York. Maslach, C. and Leiter, M.P. 1997. The Truth about Burnout: How Organizations Cause Personal Stress and What to Do About It, Jossey-Bass, San Francisco, CA. Prestiana dan Purbandini. 2012. Hubungan Antara Efikasi Diri (Self Efficacy) dan Stres Kerja Dengan Kejenuhan Kerja (Burnout) Pada Perawat IGD dan ICU RSUD Kota Bekasi. Jurnal Soul, Vol.5, No 2, September 2012. p.1-14. 62 Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival)

Yi-Hua Hsieh & Mei-Ling Wang. 2012. The Moderating Role of Personality in HRM from the Influence of Job Stress on Job Burnout. Perspektif. International Management Review (8) 2. Pengaruh Stres Kerja (Moch. Satriyo dan Survival) 63