BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaaan negara yang digunakan untuk kepentingan masyarakat dalam berbagai bidang. Sesuai dengan otonomi daerah, yaitu setiap daerah diberikan kewenangan dalam mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sendiri. Salah satu sumber pendapatan daerah adalah pajak daerah yang digunakan untuk menjalankan kebijakan otonomi daerah. Pajak daerah terbagi atas 2 (dua) jenis, yaitu pajak provinsi dan pajak kabupaten / kota. Pajak provinsi terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, dan Pajak Rokok. Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor merupakan salah satu sumber penerimaan yang paling potensial bagi daerah untuk pembangunan daerah dan dicantumkan dalam Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Dalam hal ini pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk melakukan pemungutan atas kepemilikan dan / atau penguasaan kendaraan bermotor yang merupakan objek PKB. Akan tetapi, rendahnya kesadaran wajib pajak dalam menjalankan kewajiban membayar pajak kendaraan bermotor, menimbulkan penerimaan daerah
2 kurang optimal dan tunggakan- tunggakan pokok pajak yang jumlahnya semakin besar serta sanksi administratif berupa denda yang harus dibayar oleh wajib pajak. Rendahnya kesadaran wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya, mendorong pemerintah daerah untuk menyusun kebijakan yang meringankan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban membayar pajak, yang berupa Peraturan Gubernur Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pemberian Keringanan, Pengurangan dan/atau Pembebasan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Peraturan Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Lampung Nomor 0543 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Peraturan Gubernur Lampung Nomor 24 Tahun 2014. Tujuan atas kebijakan di atas memberikan keringanan, pengurangan, dan / atau pembebasan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang biasa disebut dengan pemutihan kendaraan bermotor. Serta melakukan penertiban administrasi pajak kendaraan bermotor dan optimalisasi penerimaan daerah guna menunjang peningkatan penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di daerah. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul SISTEM DAN PROSEDUR PEMUTIHAN KENDARAAN BERMOTOR PADA UPTD WILAYAH I DINAS PENDAPATAN PROVINSI LAMPUNG.
3 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang ingin penulis bahas dalam laporan ini adalah Bagaimana Sistem dan Prosedur Pemutihan Kendaraan Bermotor pada UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung? 1.3. Batasan Masalah Untuk memfokuskan masalah dalam penulisan ini maka dilakukan batasan masalah yaitu: 1. Penelitian dilakukan di Kantor UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung dengan menggunakan SOP (Standar Operasional Prosedur). 2. Sampel Penelitian dibatasi hanya untuk wajib pajak yang melakukan Pemutihan Kendaraan Bermotor. 3. Penelitian ini lebih difokuskan pada Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor. 1.4. Ruang Lingkup Penelitian Dalam laporan Praktik Kerja Lapangan, yang menjadi ruang lingkup penulisan adalah dalam pembahasan untuk lebih mengetahui tentang: 1. Pengertian Pemutihan Kendaraan Bermotor. 2. Syarat-syarat dalam Pemutihan Kendaraan Bermotor. 3. Sistem dan Prosedur Pemutihan Kendaraan Bermotor. 4. Tata Cara Perhitungan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor. 5. Prosedur Pelaporan Samsat pada UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung.
4 1.5. Tujuan Penelitian Penelitian di Kantor UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung ini dilakukan untuk memberikan manfaat sesuai dengan apa yang dikehendaki, Tujuan dari penulisan laporan ini adalah: 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemutihan. 2. Untuk mengetahui syarat-syarat yang diperlukan dalam pemutihan. 3. Untuk mengetahui sistem dan prosedur pemutihan kendaraan bermotor. 4. Untuk mengetahui tata cara perhitungan pemutihan kendaraan bermotor. 5. Untuk mengetahui prosedur pelaporan Samsat pada UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung. 1.6. Manfaat Penulisan a. Bagi penulis, untuk menambah wawasan pengetahuan dalam bidang perpajakan, khususnya sistem dan prosedur pemutihan kendaraan bermotor. b. Bagi Kantor UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung: 1. Membina hubungan baik dengan Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 2. Memberikan wawasan baru dalam memahami pemutihan kendaraan bermotor. c. Bagi Peneliti Lain, untuk memberikan informasi di bidang perpajakan, dan memberikan bahan referensi untuk penelitian lain dalam pembahasan yang sama.
5 1.7. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang sistematis mengenai penulisan laporan akhir ini penulis menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang landasan teori atau konsepsi yang digunakan untuk pembahasan serta deskripsi mengenai data dan fakta yang dijumpai selama PKL, yang relevan dan berhubungan erat dengan judul dan pokok pembahasan laporan. BAB III METODE PENULISAN Dalam bab ini berisi tentang metode penulisan laporan akhir dan gambaran umum perusahaan, yaitu sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta struktur organisasi dan uraian tugas. BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang sistem dan prosedur pemutihan kendaraan bermotor pada UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung dan prosedur pelaporan Samsat pada UPTD Wilayah I Dinas Pendapatan Provinsi Lampung.
6 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di Bab IV dan saran-saran yang diberikan sesuai dengan kesimpulan tersebut. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN