BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa perlu berkomunikasi. Manusia lahir

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK BERITA KRIMINAL DALAM MEDIA ONLINE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Umatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bukunya metode penelitian menyatakan bahwa penelitian. menerus untuk memecahkan suatu masalah. 1 Penelitian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

Keberimbangan Pemberitaan. Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tanggungjawab sosial memiliki asumsi utama bahwa di dalam kebebasan terkandung

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Walikota Jakarta Barat memiliki fungsi Humas yaitu Suku Dinas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

NASKAH PUBIKASI. Disusun Oleh Jaya Priyantoko L

BAB V PENUTUP. terhadap teks yang terdapat pada website Komisi Penyiaran Indonesia dan. Masyarakat Ikut Awasi TV edisi 25 Maret 2014.

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Ganteng-ganteng Serigala menjadi judul sinetron terbaru SCTV yang

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

Bab III. Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan minat belajar siswa dan keberhasilan mengajar guru. Wina Sanjaya

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB III METODOLOGI. gejala atau fenomena. Hasil dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB III PEMBAHASAN. penelitian berkaitan dengan jenis-jenis pelanggaran iklan jasa periode 1 Agustus 31

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. kabar yang bersangkutan. Penyajian sebuah isi pesan dalam media (surat

STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. massa baru bermunculan. Secara umum, media massa tergolong. media elektronik (televisi dan radio), serta media online.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama sebelum kebudayaan tulis atau

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan saluran-saluran komunikasi. Komunikasi massa akan. didefinisikan sebagai komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar

BAB III METODE PENELITIAN. Muchammad Nazir dalam bukunya Metode Penelitian menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun komunikasi. Salah satu buah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media dalam Website Komisi Penyiaran Indonesia (Analisis Isi Berita Mengenai Literasi Media dalam Website Komisi Penyiaran Indonesia). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah berita pada rubrik Dunia Penyiaran dan Literasi Media dalam website KPI pada tanggal 01 November 2013-01 Juni 2014. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisa deskriptif dengan mengikuti langkah sebagai berikut: pengumpulan data, reduksi data, reliabilitas, dan generalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen literasi media yang terdapat dalam rubrik Dunia Penyiaran adalah kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat (40%) dan pemahaman akan kewajiban etis dan moral para praktisi media (60%). Sedangkan dalam rubrik Literasi Media elemen yang terkandung adalah keterampilan berpikir kritis (90%) dan kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat (10%). Frekuensi berita literasi media pada rubrik Dunia Penyiaran dan Literasi Media dalam website KPI masing- masing sebesar 50%. Persentase uji realibilitas dalam penelitian ini sebesar 90%. Dengan demikian, hasil penelitian yang diperoleh adalah berita dalam website KPI belum mencakup seluruh elemen literasi media, selain itu frekuensi berita literasi media dalam website KPI masih sangat minim. Kata kunci: Analisis isi, Berita, Literasi media, Komisi Penyiaran Indonesia PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Media massa di era informasi sekarang ini merupakan sarana utama masyarakat untuk mendapatkan pemahaman akan realitas yang terjadi sehari-hari di lingkungannya. Permasalahannya adalah sebagian besar masyarakat tidak sepenuhnya memahami bahwa realitas media tidak serupa dengan kenyataan yang terjadi sehari-hari di masyarakat. Media massa memiliki kemampuan untuk membangun citra dalam masyarakat serta membentuk pendapat mereka. Media melalui isi pesannya melakukan strategi pembingkaian, yakni menyoroti aspekaspek tertentu dan mengabaikan aspek-aspek lain dalam memandang kenyataan. Isi pesan media sangat tergantung pada ideologi dan tentu saja kepentingan ekonomi perusahaan media tersebut. Strategi pembingkaian ini dilakukan secara halus agar tidak disadari oleh publik. 1

Kenyataan inilah yang mendorong munculnya kebutuhan akan literasi media atau melek media sebagai metode atau langkah-langkah untuk mencegah masyarakat percaya dan menerima begitu saja apa yang disajikan media. Literasi media merupakan kemampuan khalayak untuk menganalisis dan memahami isi pesan media dengan cara mengevaluasi sumber, tujuan, teknik, dan maknanya agar tidak terjebak dalam realitas media. Program literasi media oleh KPI merupakan wujud dari tugas dan kewajiban KPI untuk menjamin masyarakat agar memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi manusia. KPI sebagai lembaga independen negara juga wajib menyampaikan segala informasi yang berhubungan dengan tugas KPI kepada masyarakat secara terbuka. Salah satu sarana yang digunakan KPI sebagai lembaga publik untuk menyampaikan informasi kepada khalayak secara praktis, hemat, serta menjangkau khalayak luas adalah internet, dalam hal ini adalah website. Penelitian ini berfokus pada berita yang disajikan dalam website KPI yang berkaitan dengan literasi media. Berita dalam website ini akan dilihat lebih dalam mengenai frekuensi pemberitaan tentang kegiatan literasi media serta identifikasi berita berdasarkan kegiatan literasi media. Dalam penelitian ini peneliti memilih rubrik Dunia Penyiaran dan Literasi Media sebagai objek penelitian karena diantara rubrik yang lain kedua rubrik ini yang paling dominan berisi berita mengenai literasi media. Data tentang ini dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki website KPI sehingga masyarakat semakin mengerti mengenai pentingnya literasi media. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti adalah Bagaimanakah elemen literasi media yang terkandung dan berapa frekuensi berita literasi media dalam website KPI yang mencakup rubrik Dunia Penyiaran dan Literasi Media? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui elemen-elemen literasi media apa saja yang terdapat dalam berita literasi media pada rubrik Dunia Penyiaran dan rubrik Literasi Media di dalam website KPI. 2. Untuk mengetahui frekuensi berita mengenai literasi media yang terdapat dalam pada website KPI yang mencakup rubrik Dunia Penyiaran dan rubrik Literasi Media. URAIAN TEORITIS Berita Berita secara sosiologis adalah semua hal yang terjadi di dunia. Dalam gambaran sederhana, berita adalah apa yang dituliskan surat kabar, apa yang disiarkan radio, dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak semua fakta adalah berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan. 2

Merujuk pada beberapa definisi berita di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan yang mengikat pada berikut, yaitu: menarik perhatian, luar biasa dan baru. Berdasarkan persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide baru yang benar, menarik, dan penting bagi sebagian besar khalayak melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media definisi internet (Sumadiria, 2005:65). Hal ini berarti berita bukan hanya merujuk pada pers atau media massa cetak atau surat kabar melainkan juga telah menjadi darah daging bagi radio, televisi, maupun internet. Tak ada media tanpa berita begitupun sebaliknya, tak ada berita tanpa media. Berita telah tampil sebagai kebutuhan dasar masyarakat modern di seluruh dunia. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah suatu studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (Nuruddin, 2003:1). Sementara Pool mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film, atau televisi (Wiryanto, 2006:03). Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa konteks komunikasi massa mencakup saluran maupun khalayak. Konteks komunikasi massa ini unik. Pertama, konteks ini memberikan kemampuan baik pada pengirim maupun penerima pesan untuk melakukan kontrol. Sumber-sumber seperti editor surat kabar atau penyiar televisi membuat keputusan mengenai informasi apa yang akan dikirim, sedangkan penerima memiliki kendali terhadap informasi apa yang mereka terima. Selain itu, konteks komunikasi massa berbeda dengan konteks komunikasi lain karena komunikasi yang terjadi biasanya lebih terkendali dan terbatas. Maksudnya, komunikasi dipengaruhi oleh biaya, politik, dan oleh kepentingan-kepentingan lain. Pembuat keputusan biasanya, menggunakan batas untung-rugi untuk menentukan apakah pesan-pesan tertentu akan tetap disampaikan atau tidak (West dan Turner, 2008:42). Literasi Media Literasi media berasal dari Bahasa Inggris yaitu media literacy, yang terdiri dari dua suku kata. Media berarti media tempat pertukaran pesan dan literacy yang berarti melek. Literasi media atau melek media dalam hal ini merujuk pada kemampuan khalayak yang melek terhadap media dan pesan media massa dalam konteks komunikasi massa. Aspen Media Literacy Leadership Institute (1992) mendefenisikan literasi media sebagai kemampuan untuk mengakses, meneliti, mengevaluasi dan menciptakan media di dalam bermacam-macam wujud. Hal ini terkait 3

kemampuan setiap individu dalam beragam tahapan aktivitas literasi media (Tamburaka, 2013:9). Berdasarkan berbagai pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa literasi media merupakan sebuah keterampilan yang dibutuhkan dalam berinteraksi secara cerdas dengan media. Literasi media mengajak kita mengevaluasi dan berpikir kritis mengenai pesan yang disampaikan media. Hal ini sangat penting agar kita sebagai khalayak media dapat terhindar dari berbagai dampak negatif media. Kerangka Konsep Website KPI Berita Analisis Isi Frekuensi: 1. Rubrik Literasi Media 2. Rubrik Penyiaran Identifikasi elemen literasi media: 1. Keterampilan berpikir kritis 2. Pemahaman terhadap proses komunikasi massa. 3. Kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat. 4. Strategi untuk menganalisis dan mendiskusikan pesan-pesan media. 5. Kesadaran akan isi media sebagai suatu teks yang menyediakan wawasan bagi budaya dan kehidupan kita. 6. Kemampuan untuk menikmati, memahami, dan menghargai isi media. 7. Pengembangan keterampilan produksi yang efektif dan bertanggung jawab 8. Pemahaman akan kewajiban etis dan moral praktisi media. 4

Variabel Penelitian No Variabel Teoritis Variabel Operasional 1. Website KPI 1. Frekuensi muncul data berkaitan dengan literasi media pada rubrik: a. Dunia Penyiaran b. Literasi Media 2. Identifikasi kegiatan literasi media. Berita tentang: a. Keterampilan berpikir kritis. b. Pemahaman terhadap proses komunikasi massa. c. Kesadaran akan dampak media. d. Strategi untuk menganalisis dan mendiskusikan pesan-pesan media. e. Kesadaran akan isi media sebagai suatu teks yang menyediakan wawasan bagi budaya dan kehidupan kita. f. Kemampuan untuk menikmati, memahami, dan menghargai isi media. g. Pengembangan keterampilan produksi yang efektif dan bertanggung jawab. h. Pemahaman akan kewajiban etis dan moral para praktisi media. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah berita pada rubrik Dunia Penyiaran dan Literasi Media dalam website KPI (www.kpi.go.id) pada tanggal 01 November 2013-01 Juni 2014. Teknik Pengumpulan Data Teknik penarikan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Dokumentasi 2. Studi Kepustakaan Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif dengan langkah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data 2. Reduksi Data 3. Reliabilitas 4. Generalisasi 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Perbandingan Koder 1 dan Koder 2 pada Rubrik Dunia Penyiaran No. Elemen Literasi Media Koder I Koder II Jumlah Persentase (%) 1. Keterampilan berpikir kritis 0 0 0 0 2. Pemahaman terhadap 0 0 0 0 komunikasi massa 3. Kesadaran akan dampak media 2 1 3 30 terhadap individu dan masyarakat 4. Strategi untuk menganalisis dan 0 0 0 0 mendiskusikan pesan-pesan media 5. Sebuah kesadaran akan isi 0 0 0 0 media sebagai suatu teks yang menyediakan wawasan bagi budaya dan kehidupan kita 6. Kemampuan untuk menikmati, 0 0 0 0 memahami, dan menghargai isi media 7. Pengembangan keterampilan 0 0 0 0 produksi yang efektif dan bertanggung jawab 8. Pemahaman akan kewajiban etis 3 4 7 70 dan moral para praktisi media Jumlah 5 5 10 100 Hasil pencatatan menunjukkan berita dalam rubrik Dunia Penyiaran pada website Komisi Penyiaran Indonesia belum memenuhi seluruh elemen-elemen literasi media. Dari 5 berita yang diteliti, 2 (40%) diantaranya mengandung elemen literasi media kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat. Sedangkan 3 (60%) berita lainnya mengandung elemen literasi media pemahaman akan kewajiban etis dan moral praktisi media. Hal ini menunjukkan berita dalam Rubrik Dunia Penyiaran lebih menyoroti elemen literasi media yang bertujuan membuat khalayak memahami masing-masing kewajiban hukum dan etis praktisi media. Selain elemen pemahaman akan kewajiban etis dan moral praktisi media, dalam rubrik Dunia Penyiaran juga terdapat berita yang mengandung elemen kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat. Sedangkan berita yang mengandung elemen literasi media lainnya seperti, keterampilan berpikir kritis, pemahaman terhadap proses komunikasi massa, strategi untuk menganalisis dan mendiskusikan pesan-pesan media, sebuah kesadaran akan isi media sebagai suatu teks yang menyediakan wawasan bagi budaya dan kehidupan kita, kemampuan untuk menikmati, memahami dan menghargai isi media, dan pengembangan keterampilan produksi yang efektif dan 6

bertanggung jawab tidak terdapat sama sekali dalam rubrik Dunia Penyiaran dalam website KPI selama periode 01 November 2013 hingga 01 Juni 2014. Perbandingan Koder 1 dan Koder 2 pada Rubrik Literasi Media No Elemen Literasi Media Koder I Koder II Jumlah Persentase (%) 1 Keterampilan berpikir 4 4 8 80 kritis 2 Pemahaman terhadap 0 0 0 0 komunikasi massa 3 Kesadaran akan dampak 1 1 2 20 media terhadap individu dan masyarakat 4 Strategi untuk 0 0 0 0 menganalisis dan mendiskusikan pesanpesan media 5 Sebuah kesadaran akan isi 0 0 0 0 media sebagai suatu teks yang menyediakan wawasan bagi budaya dan kehidupan kita 6 Kemampuan untuk 0 0 0 0 menikmati, memahami, dan menghargai isi media 7 Pengembangan 0 0 0 0 keterampilan produksi yang efektif dan bertanggung jawab 8 Pemahaman akan 0 0 0 0 kewajiban etis dan moral para praktisi media Jumlah 5 5 10 100 Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa 80% berita pada rubrik Literasi Media mengandung elemen keterampilan berpikir kritis, sedangkan 20% lagi mengandung elemen kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat. Ini menunjukkan bahwa berita pada rubrik literasi media belum memenuhi seluruh elemen literasi media, sama halnya dengan berita pada rubrik Dunia Penyiaran. Berita pada rubrik Literasi Media lebih banyak menyoroti elemen keterampilan berpikir kritis yang bertujuan mengajak khalayak untuk mengasah dan mengembangkan penilaian yang independen terhadap isi media. Elemen literasi media lainnya yang terdapat dalam berita pada rubrik Literasi Media adalah kesadaran akan dampak terhadap individu dan masyarakat. Sementara itu, elemen literasi media lainnya seperti, pemahaman terhadap proses komunikasi massa, strategi untuk menganalisis dan mendiskusikan pesan- 7

pesan media, sebuah kesadaran akan isi media sebagai suatu teks yang menyediakan wawasan bagi budaya dan kehidupan kita, kemampuan untuk menikmati, memahami dan menghargai isi media, pengembangan keterampilan produksi yang efektif dan bertanggung jawab, serta pemahaman akan kewajiban etis dan moral para praktisi media tidak terdapat sama sekali dalam berita pada rubrik Literasi Media dalam website KPI selama periode 01 November 2013 hingga 01 Juni 2014. Frekuensi Berita Kategori Rubrik Jumlah Persentase Dunia Penyiaran 5 50 Literasi Media 5 50 Jumlah 10 100 Tabel di atas menunjukkan berita mengenai literasi media pada rubrik Dunia Penyiaran dan Literasi Media dalam website KPI selama periode 01 November 2013 01 Juni 2014 memiliki porsi yang sama, yaitu masing-masing sebanyak 5 berita atau 50 % dari total berita. Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi berita mengenai literasi media dalam website KPI sangat minim. Dilihat dari jumlah berita yang berkaitan dengan literasi media dalam periode 7 bulan (01 November 2013 01 Juni 2014), yaitu 10 berita. Dengan rincian 5 berita dalam rubrik Dunia Penyiaran dan 5 berita dalam rubrik Literasi Media. Selain itu, dari 8 elemen literasi media yang ada, hanya 3 elemen yang terkandung di dalam 10 berita tersebut, yaitu elemen keterampilan berpikir kritis, kesadaran akan dampak media, terhadap individu dan masyarakat, serta pemahaman akan kewajiban etis dan moral para praktisi media. Uji Reliabilitas Berita Kategori Elemen Literasi Media Setuju (S) atau Koder I Koder II Berita 1 Kategori 2 Kategori 3 TS Berita 2 Kategori 8 Kategori 8 S Berita 3 Kategori 3 Kategori 3 S Berita 4 Kategori 1 Kategori 1 S Berita 5 Kategori 8 Kategori 8 S Berita 6 Kategori 8 Kategori 8 S Berita 7 Kategori 3 Kategori 3 S Berita 8 Kategori 1 Kategori 1 S Berita 9 Kategori 1 Kategori 1 S Tidak Setuju (TS) 8

Berita 10 Kategori 1 Kategori 1 S Maka reliabilitas pengkodingan dalam penelitian ini adalah: 2. 9 CR = = 18 = 0,9 (90 %) 10 + 10 20 Total S = 9 Total TS = 1 Dari hasil penghitungan tingkat reliabilitas tersebut, maka peneliti memperoleh data tes reliabilitas antara kedua pengkoding adalah 0,90%. Menurut standar reliabilitas hasil tersebut dapat diterima dan dinyatakan layak uji sehingga kedua pengkoding tidak perlu melakukan pengkodingan ulang. Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0.70 atau 70%. Artinya, jika hasil penghitungan menunjukkan angka reliabilitas diatas 0,7 berarti alat ukur ini (coding sheet) benar-benar reliabel. Tetapi, jika dibawah angka 0,7 berarti alat ukur ini bukan alat yang reliabel. Dengan demikian, hasil pengkodingan ini telah memenuhi persyaratan sebagai hasil pelaporan yang layak dipercaya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Elemen literasi media yang terdapat dalam berita pada website KPI sangat minim. Literasi media merupakan sebuah keterampilan yang dibutuhkan dalam berinteraksi secara cerdas dengan media. Literasi media mengajak kita mengevaluasi dan berpikir kritis mengenai pesan yang disampaikan media. Dari 8 elemen literasi media, berita di dalam website KPI hanya terdapat 3 elemen literasi media, yaitu keterampilan berpikir kritis, kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat, serta pemahaman akan kewajiban etis dan moral para praktisi media. 2. Berdasarkan penelitian ini, peneliti berhasil menghitung frekuensi berita literasi media yang terdapat dalam website KPI, yang mencakup rubrik Dunia Penyiaran dan Literasi Media pada periode 01 November 2013 01 Juni 2014. Frekuensi elemen literasi media dalam berita pada rubrik Dunia Penyiaran: kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat sebanyak 40% dan pemahaman akan kewajiban etis dan moral para praktisi media sebanyak 60%. Frekuensi elemen literasi media dalam berita pada rubrik Literasi Media: keterampilan berpikir kritis sebanyak 90% dan kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat sebanyak 10%. Total berita literasi media pada rubrik Dunia Penyiaran adalah 50% atau sebanyak 5 berita dan rubrik Literasi Media sebesar 50% atau sebanyak 5 berita. Dari hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa kedua rubrik dalam website KPI ini memiliki porsi yang sama dalam menampilkan berita literasi media. 9

3. Elemen literasi media yang paling banyak terdapat dalam berita pada website KPI adalah keterampilan berpikir kritis yaitu sebanyak 4 berita. Sementara elemen kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat serta pemahaman akan kewajiban etis dan moral para praktisi media masing-masing berjumlah 3 berita. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat penulis berikan adalah: 1. Komisi Penyiaran Indonesia perlu meningkatkan jumlah berita-berita mengenai literasi media pada website-nya agar khalayak mendapatkan informasi yang cukup mengenai literasi media dalam rangka membuat khalayak dapat memahami, mengkonsumsi dan mengevaluasi secara kritis pesan yang disampaikan oleh media. 2. Berita pada website KPI hendaknya mengandung seluruh elemen literasi media agar masyarakat tidak hanya melihat pesan media secara kritis tapi juga memahami bagaimana sebenarnya pesan-pesan media itu dibuat dan bahkan mereka dapat memproduksi pesan medianya sendiri secara efektif dan bertanggung jawab. 3. Selain berita, Komisi Penyiaran Indonesia juga perlu meningkatkan program kegiatan literasi media yang melibatkan langsung masyarakat di setiap daerah seperti seminar, workshop, atau bahkan menerapkan program literasi media sebagai kurikulum di sekolah agar dapat menciptakan masyarakat yang melek media dan memiliki strategi menghadapi media secara cerdas dan kritis. 4. Komisi Penyiaran Indonesia juga dapat menggunakan jejaring sosial untuk membantu tujuan website sekaligus sebagai sarana sosialisasi website agar dapat dikunjungi oleh masyarakat yang lebih luas. DAFTAR REFERENSI Nuruddin. 2003. Komunikasi Massa. Malang: Cespur. Sumadiria, A.S Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. Wiryanto. 2006. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo. 10