PENGARUH LATIHAN SENAM DISMENORE TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI FISIOTERAPI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja.

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. vagina. Terjadi setiap bulan kecuali bila terjadi kehamilan. Siklus menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

BAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual

EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA MAHASISWI KEPERAWATAN SEMESTER VIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

SKRIPSI PENGARUH TERAPI AKUPRESUR SANYINJIAO POINT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI SEMESTER VIII

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SATUAN ACARA PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

PENCEGAHAN NYERI HAID MELALUI PEMANFAATAN TERAPI NON-FARMAKOLOGI PADA REMAJA PUTRI SMAN I TAMBUSAI

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa ini terjadi satu kali dalam satu bulan. Semua wanita akan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG

STUDI KOMPARASI PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT DAN TERAPI YOGA TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP N 4 GAMPING YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak ke

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

PENGARUH MINUMAN KUNYIT ASAM TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI HAID PRIMER PADA MAHASISWI DIII KEBIDANAN

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PENGARUH SENAM DYSMENORRHEA TERHADAP TINGKAT NYERI DYSMENORRHEA PADA MAHASISWA KEBIDANAN SEMERTER IV POLTEKKES MAJAPAHIT KABUPATENMOJOKERTO.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

SURAT PERNYATAAN MENJADI SAMPEL

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa

Disusun Oleh : PROGRA

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMINOREA PADA MAHASISWI TINGKAT II AKBID GRIYA HUSADA SURABAYA

PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENURUNAN DERAJAT NYERI HAID PADA SISWI SMA DAN SMK YADIKA KOPANDAKAN II

PENGARUH ALUNAN MUROTTAL TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENOREA PRIMER PADA SISWI MADRASAH MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN MENURUNKAN NYERI DISMENOREA DENGAN KOMPRES HANGAT

HUBUNGAN FREKUENSI OLAHRAGA AEROBIK DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI

PENGARUH PENAMBAHAN KINESIO TAPING PADA SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI

STUDI KOMPARASI PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT DAN SENAM DISMENOREA TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA REMAJA DI WILAYAH GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI MENSTRUASI PADA SISWI SMA 3 KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. menarche sampai menopause. Permasalahan dalam kesehatan reproduksi

PENGARUH SENAM DYSMENORHEA TERHADAP SKALA NYERI DYSMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP ALI MAKSUM YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

BAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

Transkripsi:

PENGARUH LATIHAN SENAM DISMENORE TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI FISIOTERAPI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: GALUH MAHENDRA FEBRIAWAN SADJARWO 201210201025 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 i

PENGARUH LATIHAN SENAM DISMENORE TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI FISIOTERAPI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh: GALUH MAHENDRA FEBRIAWAN SADJARWO 201210201025 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 ii

iii

PENGARUH LATIHAN SENAM DISMENORE TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI FISIOTERAPI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA Galuh Mahendra Febriawan Sadjarwo, Sarwinanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta E-mail: Mgaluh42@gmail.com Abstract: This research aim to determine the effect of dysmenorrhea gymnastic exercise on dysmenorrhea pain of Physiotherapy student at Aisyiyah University of Yogyakarta. This research was an experimental study with pre experimental and one group pretest posttest design. The samples were 19 female students aged 19-22 years old. The research instrument used numeric rating scale (NRS) pain scale sheet. The data analysis used wilcoxon test with value p= 0,000 the means there was the effect of dysmenorrhea gymnastics exercise on dysmenorrhea pain of physiotherapy students at Aisyiyah University of Yogyakarta. For furthermore researcher to different methods an can be used as a comparison control group. Keywords: Dysmenorrhea Gymnastics Exercise, Dysmenorrhea, Female Students Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh latihan senam dismenore terhadap nyeri dismenore pada mahasiswi Fisioterapi di Universitas Aisyiyah yogyakarta.penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Pre eksprerimen dengan rancangan one group pretest postest. Sampel pada penelitian ini berjumlah 19 mahasiswi yang berusia 19-22 tahun. Instrumen penelitian menggunakan lembar skala nyeri numeric rating scale (NRS). Analisis data menggunakan wilcoxon test dengan nilai p= 0,000 berarti terdapat Pengaruh latihan senam dismenore terhadap nyeri dismenore pada mahasiswi Fisioterapi di Universitas Aisyiyah yogyakarta. Bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan metode yang berbeda dan dapat menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding. Kata Kunci: Latihan Senam Dismenore, Dismenore, Mahasiswi 1

PENDAHULUAN Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim yang disertai dengan perdarahan yang terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali pada saat terjadi kehamilan. Bobak, (2004) menyatakan lama rata-rata haid adalah lima hari atau rentang tiga sampai enam hari dan jumlah darah yang hilang ratarata 50 ml atau dengan rentang 20-80 ml. Menstruasi biasanya dimulai antara usia 10 sampai 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan perempuan, status nutrisi dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh (Anugroho dan wulandari, 2011). Pada perempuan normal secara periodik setiap bulan akan mengalami suatu peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi. Salah satu gangguan menstruasi yang menyebabkan ketidaknyamanan fisik yaitu dismenore. Dismenore merupakan gangguan menstruasi dengan prevalensi terbesar yaitu sekitar 89,5% (Cakir M 2007 dalam Sianipar 2009). Dismenore atau nyeri menstruasi merupakan nyeri menusuk yang terasa di bagian bawah perut. hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan timbulnya rasa nyeri saat menstruasi (Proverawati dan Misaroh, 2009). Dismenore juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari Laila.N.N (2011). Penyebab dismenore yang di alami oleh perempuan diantaranya yaitu endometriosis, infeksi pelvis (daerah panggul), tumor rahim, Apendisitis dan kelainan organ pencernaan (Ernawati, 2010). Selain itu faktor fisik dan psikologi juga dapat menjadi penyebab dismenore mulai dari fisik yang lemah, kurang gerak dan stres. Nyeri ini dirasakan sebelum dan selama menstruasi sering kali muncul mual, pusing dan lemes. Nyeri yang sangat hebat ini memaksa penderita untuk istirahat dan sering kali wanita meninggalkan pekerjaanya untuk beberapa jam atau beberapa hari (Wiknjosastro,2007). Angka kejadian dismenore di indonesia sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer, dan 9,36% adalah dismenore sekunder (proverawati & Misaroh,2009). Pada tahun 2010 di Manado 98,5% siswi Sekolah Menengah Pertama pernah mengalami dismenore, 94,5% mengalami nyeri ringan sedangkan yang mengalami nyeri sedang dan berat sebesar 3,5% dan 2%. Hasil penelitian Mahmudiono pada tahun 2011, angka kejadian dismenore primer pada remaja perempuan yang berusia 14-19 tahun di Indonesia sekitar 54,89% (Desti dkk,2015). Sedangkan dismenore di yogyakarta yang dialami perempuan usia reproduksi sebanyak 52% (Anonim, 2008, dalam Agustina L, 2015). Dampak dismenore jangka pendek jika tidak teratasi akan mengakibatkan gangguan aktivitas sehari-hari. Sedangkan pada dampak jangka panjang akan menimbulkan menstruasi yang bergerak mundur, kehamilan tidak terdeteksi etopik pecah, kista pecah, perorasi rahim dari IUD dan infeksi (Prawirohardjo, 2005). Sudah seharusnya perempuan perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai kesehatan reproduksinya. Pemerintah Indonesia selama ini memberikan perhatian yang cukup besar. Perlu penanganan yang efektif dan tepat untuk meminimalkan nyeri yang dirasakan oleh sebagian perempuan agar tidak mengganggu kenyamanannya saat beraktivitas upaya mengatasi dismenore dapat dilakukan dengan dua jenis terapi yaitu farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi antara lain, pemberian obat analgetik, terapi hormonal, obat nonsteroid prostaglandin, dan dilatasi kanalis servikalis (Prawirohardjo, 2008). Terapi non farmakologi antara lain, kompres hangat, 2

olahraga atau senam, dan relaksasi. Latihan senam dismenore mampu meningkatkan produksi endorphin (pembunuh rasa sakit alami dalam tubuh), dapat meningkatkan kadar serotonin. Latihan atau senam ini tidak membutuhkan biaya yang mahal, mudah dilakukan dan tentunya tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh (Sugani dan Priandarini (2010). Senam dismenore juga merupakan salah satu bentuk relaksasi yang sangat di anjurkan. Tujuan dilakukannya senam dismenore adalah untuk mengurangi dismenore yang di alami oleh wanita tiap bulannya (Suparto, 2011). Berdasarkan studi pendahuluan pada mahasiswi fisioterapi semester V di Universitas Aisyiyah Yogyakarta dari 80 mahasiswi didapatkan 50 orang yang mengalami dismenore. Dari hasil wawancara 15 orang ada 10 orang mahasiswi yang mengalami dismenore. Dari 10 orang yag mengalami dismenore memiliki cara mengatasi nyeri dismenore berbeda-beda, 7 orang hanya mendiamkan saja disaat mengalami nyeri dismenore, 2 orang meminum obat-obatan, dan 1 orang mengkompres hangat. Pada studi pendahuluan ini belum ada yang melakukan Latihan senam dismenore. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimen yaitu desain yang digunakan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat yang hanya melibatkan 1 kelompok subyek. Rancangan yang digunakan adalah one group pretest postest, yaitu desain yang terdapat pretest, sebelum diberikan perlakuan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre experiment yaitu desain yang digunakan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat yang hanya melibatkan 1 kelompok subyek. Rancangan yang digunakan adalah one group pretest postest, yaitu desain yang terdapat pretest, sebelum diberikan perlakuan. Dengan demikian hasil lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan dengan sesudah diberikan perlakuan (Sugiyono,2010). Pada penelitian ini meggunakan alat ukur skala numeric rating scale (NRS) Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi Fisioterapi semester V Universitas Aisyiyah Yogyakarta yang berjumlah 50 orang. Teknik sampling yang dilakukan pada penelitian ini adalah non random (non probability sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang bukan secara acak atau pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan, tetapi semata-mata hanya berdasarkan kepada segi-segi kepraktisan belaka (Notoatmodjo, 2010). Teknik pengambilan sampel ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti dengan cara menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi (Notoatmodjo, 2010). Sampel pada penelitian ini sebanyak 19 orang. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi Program Studi Fisioterapi Mayoritas mahasiswi Program Studi Fisioterapi semester VI di Universitas Aisyiyah Yogyakarta adalah perempuan. Universitas Aisyiyah Yogyakarta dipilih sebagai lokasi penelitian karena terdapat kejadian nyeri haid (dismenore) pada mahasiswi. Dari hasil Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan data dari 90 mahasiswi yang terdiri dari 2 kelas terdapat 50 mahasiswi yang mengalami dismenore. Oleh karena itu maka dapat dijadikan penelitian dan lokasi ini belum pernah dilakukan penelitian serupa. Dengan demikian maka sangat tepat jika 3

Universitas Aisyiyah Yogyakarta dijadikan lokasi penelitian tentang pengaruh Latihan senam dismenore terhadap tingkat nyeri dismenore pada mahasiswi ffsioterapi semester VI di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Tabel 1 Karakteristik Berdasarkan Usia Karakteristik Frekuensi % Responden Usia 19 1 5,3 20 10 52,6 21 6 31,6 22 2 10,5 Total 19 Berdasarkan tabel 1 distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan usia sebagian besar responden berusia 20 tahun yaitu sebanyak 10 mahasiswi (52,6%) dan terdapat 1 mahasiswi yang berusia 19 tahun (53%). Tabel 2 Karakteristik Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) IMT Jumlah % 18,5 19 6 31,6 19-22 11 57,9 22-25 2 10,5 Jumlah 19 100 Berdasarkan tabel 2 distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan indeks masa tubuh (IMT) menunjukkan bahwa dari 19 responden ditinjau dari IMT normal dari rentang 19-22 terdapat 11 mahasiswi dan terdapat 2 mahasiswi rentang 22-25. Tabel 3 Distribusi intensitas Nyeri Haid (Dismenore) berdasarkan kategori nyeri sebelum diberikan latihan senam dismenore Pretest Tingkat Nyeri Haid Jum lah % Tidak Nyeri 0 0 Nyeri Ringan 2 10,5 Nyeri Sedang 13 68,4 Nyeri Berat Terkontrol 4 21,1 Nyeri Berat Tidak Terkontrol 0 0 Jumlah 19 100 Berdasarkan tabel 3 distribusi intensitas nyeri haid berdasarkan kategori nyeri sebelum diberikan latihan senam dismenore dari 19 responden terdapat 13 responden mengalami nyeri sedang (68,4%) dan terdapat 2 responden (21,1%). Tabel 4 Distribusi intensitas Nyeri Haid (Dismenore) berdasarkan kategori Nyeri setelah diberikan latihan senam dismenore Postest Tingkat Nyeri Haid Jumlah % Tidak Nyeri 0 0 Nyeri Ringan 10 52,6 Nyeri Sedang 9 47,4 Nyeri Berat Terkontrol 0 0 Nyeri Berat Tidak Terkontrol 0 0 Jumlah 19 100 Berdasarkan tabel 4 distribusi intensitas nyeri haid berdasarkan kategori setelah diberikan latihan senam dismenore menunjukkan bahwa dari 19 responden terdapat 10 responden yang mengalami nyeri ringan (52,6%) dan terdapat 9 responden yang mengalami nyeri sedang (47,4%). Tabel 5 Hasil uji normalitas Asymp. Sign (2- tailed) Shapiro- Wilk Statistic Df Sig Keterangan Pre.856 19 0.012 Tidak Normal post.933 19 0.194 Normal Berdasarkan tabel 5 hasil uji normalitas pretest diperoleh signifikasi sebesar 0,012 dan untuk postest diperoleh signifikasi sebesar 0,194. Sehingga untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan senam dismenore terhadap nyeri dismenore pada mahasiswi fisioterapi semester VI di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, dilakukan analisis menggunakan Wilcoxon. Tabel 6 Hasil Uji Wilcoxon Test Data Ratarata Keterangan Pre test 5,47 0,000 Signifikan Post test 3,58 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan nilai rata-rata sebelum pemberian latihan senam dismenore yaitu 5,47 sedangkan nilai rata-rata setelah pemberian latihan 4

senam dismenore yaitu 3,58. Hasil uji analisis menggunakan Wilcoxon didapatkan data bahwa nilai Asymp. Sign (2-tailed) untuk tingkat nyeri haid (dismenorhea) sebelum dan sesudah diberikan perlakuan sebesar 0,000<0,05, sehingga dapat diartikan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Latihan senam dismenore terhadap nyeri dismenore. PEMBAHASAN Nyeri yang dirasakan setiap orang adalah indikator yang paling dapat dipercaya tentang keberadaan dan intensitas nyeri berhubungan dengan ketidaknyamanan (Potter & Perry, 2005). Nyeri yang dirasakan wanita saat menstruasi sampai dapat mengganggu aktifitas sehari-hari adalah dismenore. Dismenore atau nyeri haid adalah normal, namun dapat berlebihan apabila dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis seperti stress serta pengaruh dari hormon prostaglandin dan progesteron. Dismenore atau nyeri haid adalah normal, namun dapat berlebihan apabila dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis seperti stress serta pengaruh dari hormon prostaglandin dan progesteron. uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri di saat datang bulan. Pada penelitian ini faktor lain yang mempengaruhi nyeri haid (dismenore) pada responden yaitu stress. Seseorang yang dapat dikatakan mengalami stress yaitu ketika ia mengalami suatu kondisi tekanan dalam diri akibat tuntutantuntutan yang berasal dari dalam diri dan lingkungan individu tersebut. Penelitian yang dilakukan Okoro (2013) menjelaskan beberapa faktor risiko terjadinya dismenore yakni usia, paritas, lama menstruasi, stress, aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan indeks massa tubuh. Salah satu faktor yang paling dekat dengan mahasiswi adalah stress. Stress merupakan salah satu faktor psikologis manusia di mana faktor ini dapat menyebabkan suplai darah tidak lancar sehingga terjadi defisiensi oksigen di uterus dan meningkatkan produksi serta merangsang sekresi prostaglandin (PGs) di uterus (Silvana, 2012). Perubahan tingkat nyeri haid (dismenorhea) pada responden setelah dilakukan latihan senam dismenore sesuai dengan teori menurut Sugani dan Priandarini 2010. Latihan tubuh atau senam yang dilakukan saat dismenore dapat menolong otot-otot yang mengalami ketegangan untuk menjadi relaks. Otot-otot uterus yang mengalami ketegangan saat dismenore ketika diberikan latihan tubuh atau senam yang terfokus pada bagian panggul, menyebabkan otot-otot uterus yang tegang mengalami relaksasi dan nyeri pun berangsur-angsur berkurang. Saat melakukan senam seseorang menjadi lebih nyaman, gembira, dan dapat melancarkan pengiriman oksigen ke otot. Sallika, (2010) mengatakan bahwa senam dismenore dapat membantu mengurangi nyeri Dismenore dapat diatasi dengan melakukan senam khusus yaitu senam dismenore yang fokusnya membantu peregangan seputar otot perut, panggul dan pinggang dengan senam tersebut dapat memberikan sensasi rileks yang berangsur-angsur dapat mengurangi nyeri sebab dengan melakukan senam dismenore dapat menghasilkan hormon endorphin. Endorphin yang disekresikan ini berhubungan dengan teori gate control dari yang mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan ditutup. Salah satu cara menutup mekanisme pertahanan ini adalah dengan merangsang sekresi endorphin (penghilang nyeri alami) yang akan menghambat pelepasan impuls nyeri. 5

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat nyeri haid (dismenore) mengalami penurunan setelah pemberian Latihan senam dismenore. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis data penelitian sebelum dan setelah diberikan latihan senam dismenore yang menunjukkan bahwa sebelum diberikan Latihan senam dismenore, rata-rata nilai skor responden sebesar 5.47 dan setelah diberikan Latihan senam dismenore ratarata nilai skor menurun menjadi 3.58. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara nilai pre test yaitu sebelum diberikan latihan senam dismenore dan post test setelah diberikan latihan senam dismenore dengan selisih sebesar 1,89. Nyeri menstruasi merupakan sensasi nyeri. Rasa nyeri sering digambarkan sebagai nyeri kram pada abdomen bagian bawah yang terjadi selama haid, terkadang hingga menggangu aktivitas. Terdapat dua kategori nyeri menstruasi yaitu primer dan sekunder. Nyeri menstruasi primer disebabkan produksi prostaglandin endometrium yang lebih besar sehingga menyebabkan kontraksi uterus, iskemia uterus, dan nyeri pelvis. Prostaglandin F2 alfa adalah suatu perangsang kuat kontraksi otot polos miometrium dan kontriksi pembuluh darah uterus. Hal ini memperparah hipoksia uterus yang secara normal terjadi pada haid, sehingga timbul rasa nyeri yang hebat (Corwin, 2008). Menurut Proverawati dan Misaroh, 2009 nyeri haid (dismenore) atau nyeri menstruasi merupakan nyeri menusuk yang terasa di perut bagian bawah dan paha, hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan rasa nyeri timbul. Hampir seluruh perempuan dan juga termasuk di dalamnya remaja putri pasti pernah merasakan gangguan pada saat menstruasi berupa nyeri menstruasi dengan berbagai tingkatan, mulai dari yang sekedar nyeri di panggul dari sisi dalam hingga rasa nyeri yang luar biasa sakitnya. Umumnya nyeri yang biasa terasa dibawah perut itu terjadi pada hari pertama dan kedua menstruasi. Rasa nyeri haid bila tidak di atasi dapat menimbulkan efek ketidaknyamanan bagi perempuan. Sehingga perlu penanganan yang praktis dan tidak menimbulkan efek samping yaitu dengan penanganan non farmakologis berupa Latihan Senam dismenore yang sangat efektif digunakan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan saat menstruasi agar wanita tidak lagi merasakan ketidaknyamanan. Rasa nyeri akan berkurang setelah keluar darah yang cukup banyak. Untuk mengatasi nyeri haid dapat dilakukan dengan metode farmakologi dan non farmakologi. Metode non farmakologi yaitu metode yang dilakukan tanpa obat Menurut Potter & Perry (2005) yaitu distraksi, biofeedback, hipnosis diri, stimulasi kutaneus, menurut Sugani dan Priandarini (2010) metode senam dismenore juga merupakan metode non farmakologi penanganan nyeri dismenore. Senam dismenore merupakan salah satu teknik relaksasi atau aktivitas fisik yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Saat melakukan senam tubuh akan menghasilkan hormon endorphin yang dihasilkan di otak dan susunan tulang belakang. Hormon Endorphin yang semakin tinggi akan menurunkan atau meringankan nyeri yang dirasakan seseorang sehingga seseorang menjadi lebih nyaman, gembira, dan melancarkan pengiriman oksigen ke otot. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa Tingkat nyeri haid (dismenore) sebelum diberikan latihan senam dismenore yaitu 5,47 dalam kategori nyeri sedang. 6

Tingkat nyeri haid (dismenore) setelah diberikan latihan senam dismenore yaitu 3,58 dalam kategori nyeri ringan.sesuai dengan hasil uji analisis menggunakan Wilcoxon didapatkan data bahwa ada pengaruh pemberian latihan senam dismenore terhadap nyeri dismenore. Saran Bagi Profesi Fisioterapi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan Fisioterapi dalam mengatasi nyeri haid (dismenore) secara non farmakologi. Bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan sampel yang lebih banyak dan menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding. http://jom.unri.ac.id/index.php/j OMPSIK/article/view /5188. Ernawati (2010). Terapi relaksasi terhadap nyeri dismenore padamahasiswi Universitas muhammadiyah semarang. Di unduh pada tanggal 15 november 2015. DAFTAR PUSTAKA Agustina, L. (2015). Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Tingkat Dismenore pada Mahasiswa Keperawatan Semester 5 STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Diunduh pada tanggal 15 november 2015 http://opac.say.ac.id/view/subject s/rm.html. Anugroho dan Wulandari, A. (2011). Cara jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta. Bobak, I. M., Lowdermik, D.L & Jensen M.D. (2004).Buku ajar keperawatan maternitas. Jakartra: EGC. Corwin, E.J. (2008). Handbook Of Pathophysiolog: Third Edition. The Ohio State University: Columbus. Desti.I, Sri. U., & Riri. N ( 2015). Efektifitas senam dismenore terhadap penanganan nyeri haid primer pada remaja. di unduh pada tanggal 13 November 2015 http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/download mahasiswi Universitas muhammadiyah semarang. Di unduh pada tanggal 15 november 2015 http://jurnal.unimus.ac.id/index.p hp/psn12012010/article/view/54. http://indonesia.digitaljournals.or g/index.php/idnmed/article/down load. Laila, Nur Najmi. (2011). Buku Pintar Menstruasi. Buku Biru Mahmudiono (2011). Asupan serat kalsium berhubungan dengan tingkat dismenore pada wanita: Surabaya Okoro. (2013) Evaluation Of Faktors That Increase The Severity Of Dysmenorrhea Among University Female Students In Maiduguri, North Eastern Nigeria. The Internet Journal of Allied Health Sciences and Practise Volume 11 Number 4. https://www.google.co.id 7

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, Praktik, Edisi 4, Jakarta. EGC. Prawirohardjo, S. (2005). Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. (2008). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono. Proverawati & Misaroh, S. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika. Sallika (2010) Serba Serbi Kesehatan Perempuan:Apa yang perlu Kamu Tahu Tentang Tubuhmu. Jakarta: Bukune Sianipar, Olaf. (2009). Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor-Faktor yang Berhubungan Pada Siswi SMU di Kecamatan PuloGadung Jakarta Timur. Silvana, P.D. (2012) Hubungan Antara Karakteristik Individu, Aktivitas Fisik, dan Konsumsi Produk Susu dengan Dismenorrhea Primer pada Mahasiswi FIK dan FKM UI Depok. Skripsi dipublikasikan. Universitas Indonesia Jakarta. https://www.google.co.id Sugani dan Priandarini (2010). Cara cerdas untuk sehat : Rahasia hidup sehattanpa dokter. Jakarta: Transmedia. Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Suparto. A (2011). Efektifitas senam dismenore dalam mengurangi dismenore pada remaja putri. Di unduh pada tanggal 12 november 2015. Winkjosastro, hanif.(2007). Ilmu Kandungan. Jakarta:Ybp-SP 8