Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING BERBASIS NEEDS ASSESMENT PADA MATERI RUANG-n EUCLIDES

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS VIII SMP/MTs SEMESTER GANJIL

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter Pada Mata Kuliah Elektromekanik S1 Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O X O Pretest Perlakuan Posttest

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGIES (ICT) PADA MATERI MENGELOLA DOKUMEN TRANSAKSI

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MATERI SEGI EMPAT BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS VII SMPN 2 BAKUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

Transkripsi:

Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment Fitrianto Eko Subekti 1, Eka Setyaningsih 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Univeritas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh, PO BOX 202 Purwokerto Email : efitrians@ymail.com 1 ABSTRAK Penelitian ini mencoba memperbaiki dan menghasilkan instrumen tes Program Aplikasi berorientasi performance assessment yang valid dan baik. Penelitian menggunakan model pengembangan 4-D Thiagarajan (1974), yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Dalam penelitian ini hanya sampai tahap develop. Uji validitas diolah dengan uji proporsi, sedang hasil uji coba dianalisa dengan uji validitas, dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukan : (1) instrumen tes yang dikembangkan dinyatakan valid oleh validator, dengan skor rata-rata 3,28 dari skor maksimal 4. (2) Analisa hasil uji coba dihasilkan instrumen tes yang valid dan reliabel, Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan pengembangan instrumen tes valid dan baik. Kata Kunci :instrumen tes, performance assessment, 4-D PENDAHULUAN Mata kuliah program aplikasi merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diambil oleh mahasiswa program studi pendidikan matematika di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang mendukung mata kuliah statistika dasar dan mata kuliah penelitian pendidikan matematika. Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mendalami materi olah data statistika berbantuan SPSS. Mata kuliah yang mendasari mata kuliah program aplikasi adalah mata kuliah statistika dasar dan penelitian pendidikan matematika. Mahasiswa untuk menguasai materi yang ada di dalam mata kuliah program aplikasi dengan baik, maka harus sudah menguasai materi statistika dasar dan penelitian pendidikan matematka. Untuk dapat mengetahui apakah perilaku mahasiswa sudah menguasai materi dari mata kuliah yang dipelajari, maka perlu disusun intrumen tes. Instrumen tes berupa kisi-kisi soal, soal, dan pedoman penskorannya.dengan adanya instrumen tes yang baik, maka soal yang dibuat tentunya dapat mengukur, apa yang hendak diukur. Salah satu penilaian yang dapat digunakan adalah performance assessment (penilaian kinerja). Dengan penilaian kinerjatidak hanya tulisan peserta didik yang dinilai, tetapi juga produk maupun sikap peserta didik ikut dinilai. Karena penilaian kinerja merupakan penilaian belajar peserta didik yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk ataupun sikap (Iryanti, 2004).Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti ingin mengembangkan intrumen tes yang dapat mengukur kinerja mahasiswa, khususnya instrumen tes untuk mata kuliah program aplikasi. Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu sesuai dengan cara dan aturanaturan yang telah ditentukan (Arikunto, 2010). Sedangkan menurut Sukardi (2010) tes merupakan prosedur sistematis yang direncanakan dan mempunyai tujuan untuk membandingkan perilaku dua siswa atau lebih. Pelaksanaan tes dapat terlaksana jika tersedia perangkat, tugas, pertanyaan atau latihan. Perangkat tersebut dinamakan instrumen tes. Berdasarkan pengertian tersebut instrumen tes merupakan perangkat yang digunakan untuk mengetahui perbandingan perilaku dua siswa atau lebih. Sebuah tes dapat dikatakan baik, sebagai alat pengukur, jika memenuhi persyaratan tes, yang meliputi : (1) validitas; (2) reliabilitas; (3) objektivitas; dan (4) praktibilitas (Arikunto, 2010). Sebuah tes dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang hendak diukur. Artinya jika ingin mengukur kemampuan menginput dan mengolah data, serta menginterpretasikan hasilnya, maka soal-soal yang dibuat harus dapat mengukur kemampuan tersebut. Sedangkan tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memiliki keajegan, artinya jika tes tersebut diberikan kepada siswa yang sama dalam waktu yang berlainan, siswa tersebut masih dalam rangking kelompok yang sama. Objektivitas berkaitan dengan skoring, artinya dalam penilaian dalam soal yang sama terhadap orang yang berbeda penskorannya selalu sama. 231

Praktikabilitas berkaitan dengan kepraktisan sebuah tes, artinya tes tersebut mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya dan terdapat petunjuk-petunjuk pengerjaan tes secara jelas.dalam hal ini tes dikatakan baik, jika tes tersebut dalam kriteria valid, dan reliabel. Penilaian kinerja merupakan sebuah pendekatan untuk mengukur kinerja siswa berdasarkan bagaimana siswa menyelesaikan tugas tertentu (Aliyn and Bacon, 1994). Danielson (Iryanti, 2004) mendefinisikan Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian yang menilai berbagai aspek, baik jawaban siswa, produk atau perilakunya. Sedangkan Iryanti (2004) menyatakan bahwa Penilaian kinerja merupakan penilaian belajar peserta didik yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk. Dalam penelitian ini indikator penilaian kinerja yang digunakan meliputi: (1) kedisiplinan; (2) percaya diri; (3) ketelitian dan kecermatan; (4) kemampuan menginput data; (5) kemampuan mengolah data; (6) kemampuan merumuskan hipotesis; (7) kemampuan interpretasi hasil. Intrumen tes berorientasi performance assessment(penilaian kinerja) merupakan perangkat tes, dimana perangkat tes tersebut soal-soalnya dibuat dengan tujuan untuk dapat mengukur kinerja mahasiswa. Segala catatan, produk atau sikap mahasiswa dalam menyelesaiakan permasalahan yang diberikan diukur menggunakan rubrik penilaian kinerja. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dikembangkan adalah Penelitian Pengembangan. Adapun yang dikembangkan adalah instrumen tes. Pengembangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengembangan yang mengahasilkan produk tertentu serta menilai produk tersebut (Sugiyono, 2010). Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Thiagarajan (1974), dengan tahapan sebagai berikut : (1) define (pendefinisian); (2) design (perancangan); (3) develop (pengembangan); dan (4) disseminate (penyebaran). Model yang dipakai hanya sampai tahap pengembangan. Tahap penyebaran tidak dilakukan, karena keterbatasan waktu dan biaya dari penelitian ini. Selain itu pada tahap perancangan, langkah pemilihan media tidak dilakukan, karena dalam pengembangan ini hanya mengembangkan instrumen tes. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai dari bulan November 2013 sampai dengan bulan Februari tahun 2014 dan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.Untuk mendapatkan data tentang instrumen tes yang valid digunakan lembar validasi instrumen tes. Sedangkan untuk mendapatkan data tentang analisa butir soal, digunakan tes. Tes berisi pertanyaan pertanyaan, dimana setiap item pertanyaan disusun berdasarkan indikator materi dan jawaban soal tersebut dinilai dengan menggunakan penilaian kinerja, selain itu segala aktivitas di dalam pengerjaan tes juga dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian kinerja. Data yang diperoleh untuk selanjutnya dilakukan analisis terhadap data tersebut. Adapun teknik analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Data yang diperoleh dari hasil validasi instrumen tes dianalisis berdasarkan rata rata skor. Data tersebut kemudian dianalisis berdasarkan rata-rata skor. Rata-rata skor dari instrumen tes dihitung dengan cara jumlah skor rata-rata instrumen tes dibagi dengan jumlah validator yang menilai intrumen tes tersebut. 2. Data yang diperoleh dari ujicoba instrumen tesdilakukan analisis butir tes. Analisis butir tes dilakukan untuk menentukan kualitas butir tes tersebut. Adapun yang dilakukan adalah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil ini dijadikan dasar dan masukan untuk melakukan revisi terhadap butir tes, sehingga didapatkan butir tes yang baik. Arikunto (2010) menyatakan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. instrumen tes dalam kategori valid jika t hitung > t tabel. Selanjutnya Arikunto (2010) menyatakan bahwa reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Instrumen tes dikatakan reliabel jika r 11 > r hitung. Selain itu mahasiswa dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian kinerja. Tujuannya adalah untuk melihat perilaku mahasiswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan. Adapun rubrik penilaian didasarkan pada indikator penilaian kinerja, yaitu : 232

Untuk indikator (1) kedisiplinan; dan (2) percaya diri menggunakan keterangan Ya dan Tidak. Jawaban Ya dikonversi menjadi skor 1, sedangkan jawaban tidak dikonversi menjadi skor 0. Sedangkan untuk indikator : (3) ketelitian dan kecermatan; (4) kemampuan menginput data; (5) kemampuan mengolah data; (6) kemampuan merumuskan hipotesis; (7) kemampuan interpretasi hasil. Menggunakan pilihan tidak sesuai (0); sebagian sesuai (1); dan sesuai seluruhnya (2). HASIL DAN PEMBAHASAN Modifikasi teori Thiagarajan (1974) yang dipilih dalam pengembangan instrumen tes mata kuliah program aplikasi berorientasi performance assessment pada bagian ini akan dipaparkan tahapantahapannya. Adapun tahapan pengembangan dimulai dari tahap pendefinisian, perancangan sampai pada tahap ujicoba. Tahap Pendefinisian Mata kuliah program aplikasi merupakan salah satu mata kuliah wajib pada program pendidikan matematika. Mata kuliah ini membekali mahasiswa untuk dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan statistik penelitian pendididikan menggunakan bantuan SPSS serta dapat menginterpretasikan hasilnya. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah program aplikasi secara bersamaan mereka juga sedang mengambil mata kuliah statistik dasar, dimana dalam mata kuliah tersebut dipelajari statistika deskriptif dan statistika inferensia. Mahasiswa tersebut juga belum mendapatkan mata kuliah statistik penelitian pendikan. Dengan kondisi tersebut, menjadikan kesulitan sendiri bagi pengampu mata kuliah program aplikasi. Hal ini dikarenakan mata kuliah statistik dasar dan statistik penelitian pendidikan merupakan materi yang mendasari mata kuliah program aplikasi. Berdasarkan usia, mereka sudah berada dalam usia dewasa. Sehingga perlu diberikan soal-soal yang memberikan kesempatan mereka untuk berfikir. Tipe soal yang digunakan adalah soal essay. Selain itu soal-soal yang diberikan menuntut mereka untuk memecahkan masalah dan dapat menginterpretasikan hasilnya. Pada tahap ini juga dihasilkan peta konsep untuk mata kuliah program aplikasi. Berikut peta konsep mata kuliah program aplikasi. Statistika Deskriptif Inferensia Deskripsi Data Nominal Ordinal Interval Rasio Uji- uji dengan SPSS Interpretasi Korelasi Regresi Banding Hasil Satu Sampel Sampel Berpasangan Dua Sampel Dalam hal ini intrumen yang dikembangkan mengambil materi uji regresi dan uji banding dua sampel. Selanjutnya berdasarkan analisis konsepmata kuliah program aplikasi diperoleh mahasiswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan statistik penelitian berbantuan SPSS dan menginterpretasikan hasilnya. Berdasarkan keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa, maka untuk mengoptimalkannya perlu dirancang tugas mandiri. Dengan tugas mandiri 233

kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan statistik penelitian berbantuan SPSS dan menginterpretasikan hasilnya semakin baik. Hasil analisis konsep dan tugas kemudian dijadikan rujukan untuk membuat tujuan intruksional yang ingin dicapai. Adapun tujuan intruksional yang ingin dicapai adalahmahasiswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan regresi linier sederhana, uji banding dua sampel menggunakan bantuan SPSS dan menginterpretasikan hasilnya. Tahap Perancangan Analisis pada tahap perancangan digunakan untuk menyusun instrumen tes berorientasi performance assessment. Dasar penyusunan instrumen tes adalah analisis materi, analisis tugas dan perumusan tujuan intruksional. Tes disusun berbentuk essay yang didahului dengan membuat kisi-kisi dan acuan penskoran butir soal. Soal-soal disusun untuk mengukur kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan regresi linier sederhana, dan uji banding dua sampel dengan bantuan SPSS dan mampu menginterpretasikan hasilnya. Selain itu soal tes disusun untuk melihat kinerjamahasiswa dalam mengolah data menggunakan SPSS dan menginterpretasikan hasilnya. Untuk keperluan ini dibuat lembar penilaian kinerja mahasiswa. Pada langkah ini merupakan langkah penyusunan instrumen tes, yang meliputi: (a) kisi kisi soal; (b) soal evaluasi; (c) kunci jawaban; dan (d) lembar penilaian kinerjamahasiswa. Instrumen tes yang disusun didasarkan pada analisis kompetensi dasar dan dijabarkan dalam spesifikasi tujuan intruksionalmata kuliah program aplikasi. Hasil dari desain awal ini disebut draft I. Tahap Pengembangan Hasil tahap perancangan kemudian divalidasi, dan diujicobakan untuk dianalisis validitas dan reliabilitas instrumen tesnya. Berikut hasil dari uji validasi dan analisa hasil ujicoba. enilaian ahli meliputi validasi produk, yaitu mencakup validasi terhadap instrumen tes yang dikembangkan pada tahap perancangan. Validasi dilakukan oleh 2 orang untuk menilai kevalidaninstrumen tes yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Hasil validasi diperoleh rata-rata 3,28 dengan skor maksimal 4. Sedangkan hasil rata-rata setiap indikator dapat dilihat pada tabel 1berikut : Tabel 1 Rata-Rata Validator Tiap Indikator Ind. Ke Rata-rata Ind. ke Rata-rata Ind. Ke Rata-rata 1 3,5 4 3,5 7 3 2 3 5 3,5 8 3 3 3,5 6 3,5 9 3 Keterangan : (1) Kesesuaian isi soal dengan KD dan Indikator; (2) Kesesuaian isi soal dengan tujuan yang ingin dicapai; (3) Prosedur pengerjaan soal menggunakan bahasa yang mudah dipahami; (4) Bahasa soal mudah dipahami; (5) Kesesuaian waktu dengan jumlah soal; (6) Pertanyaan yang dikembangkan dalam instrument tes dapat mengukur keterampilan mahasiswa dalam mengimput dan mengolah data menggunakan SPSS;(7) Pertanyaan yang dikembangkan dalam instrumen tes dapat mengukur keterampilan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah; (8) Pertanyaan yang dikembangkan dalam instrument tes dapat mengukur keterampilan mahasiswa dalam menginterpretasikan hasil output SPSS; dan (9) Pertanyaan yang dikembangkan dalam instrument tes dapat mengukur kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan tabel 1 semua indikator memiliki rata-rata > dari 2,5. Indikator ke- 1 sampai dengan ke-5, merupakan karakteristik umum dari instrumen tes. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa soal yang dibuat sesuai dengan KD, indikator dan tujuan yang ingin dicapai, prosedur soal dan bahasa soal yang digunakan mudah dipahami, serta waktu sesuai dengan jumlah soal yang diberikan. Sedangkan indikator ke- 6 sampai dengan indikator ke-9, merupakan karakteristik performance assessment. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa soal-soal yang kembangkan dapat mengukur kinerja mahasiswa terutama dalam hal menginput, mengolah, dan meninterpretasikan output yang dihasilkan. Selain itu juga dapat dikatakan bahwa soal-soal yang dikembangkan dapat mengukur kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. 234

Untuk selanjutnya draf 1 diujicobakan kepada 16 mahasiswa. Uji Coba Intrumen Tes Uji validitas menghasilkan r xy = 0,882 untuk soal nomor 1 dan r xy = 0,871 untuk soal nomor 2. Dengan demikian didapat nilai t hitung 6,996 untuk soal nomor 1 dan 6,639 untuk soal nomor 2. Sedangkan nilai t tabel sebesar 1,761.Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa semua butir soal t hitung > t tabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua butir soal tersebut valid. Sedangkan hasil dari uji reliabilitas soal dilakukan menggunakan rumus alpha. Dihasilkan nilai r 11 = 0,698,dengan r tabel = 0,327. Karena r 11 > r tabel, maka soal dikatakan reliabel. Hasil uji coba juga dinilai menggunakan rubrik penilaian kinerja. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut : Tabel 2 Rata-Rata kinerjamahasiswa Kode Rata-rata Keterangan Kode Rata-rata Keterangan A.1 0,87 Sangat baik B.5 1,07 Cukup A.2 0,53 Cukup B.6 1,13 Cukup A.3 0,67 Baik B.7 1,13 Cukup A.4 0,07 Sangat kurang B.8 1,40 Baik A.5 1,00 Sangat baik B.9 1,27 Baik B.1 1,60 Baik B.10 1,20 Cukup B.2 1,87 Sangat Baik B.11 1,13 Cukup B.3 1,20 Cukup B.12 1,27 Baik B.4 1,20 Cukup Keterangan : A.1) Datang tepat waktu; A.2) Bekerja sendiri dan tidak bekerjasama dengan teman yang lain; A.3) Tulisan dapat dibaca dengan jelas; A.4) Meminimalisir coretan dalam hasil pekerjaan; dan A.5) Hasil pekerjaan dikumpulkan tepat waktu. B.1 Kesesuaian penginputan data dengan tujuan soal; B.2) Kesesuaian langkah-langkah pengerjaan dengan bantuan SPSS dengan tujuan soal; B.3) Kesesuaian perumusan hipotesis dengan tujuan soal; B.4) Perumusan hipotesis menggunakan bahasa yang mudah dipahami; B.5) Perumusan hipotesis menggunakan simbol dan bahasa verbal yang benar; B.6) Kesesuaian rancangan analisis dengan tujuan soal; B.70 Rancangan analisis menggunakan bahasa yang mudah dipahami; B.8) Kesesuaian pengisian output dengan tujuan soal; B.9) Interpretasi hasil disajikan menggunakan bahasa yang sistematis; B.10) Kesesuaian interpretasi hasil dengan hipotesis yang diberikan; B.11) Kesesuaian interpretasi hasil dengan tujuan soal; B.12) Mengerjakan semua soal dengan cermat dan teliti. Berdasarkan tabel tersebut dilihat dari segi afektif terlihat bahwa kinerjamahasiswa dalam kategori AMendapatkan hasil yang berbeda-beda. Dalam hal kedisiplinan (A.1 dan A.5) dalam kategori sangat baik. Dalam hal bekerja mandiri (A.2) dalam kategori cukup. Hal ini terlihat dari pengamatan pada saat uji coba, beberapa mahasiswa masih terlihat bertanya kepada teman sebelahnya. Dalam hal tulisan (A.3 dan A.4) dalam kategori baik untuk A.3, dan dalam kategori sangat kurang untuk A.4. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan mahasiswa, tulisan mereka dapat dibaca dengan jelas, hanya saja mereka terlihat masih kurang percaya diri, karena masih terlihat banyak coretan pada hasil pekerjaan mereka. Hasil tersebut didukung oleh rata-rata B.12, dalam hal ketelitian dan kecermatan mengerjakan soal dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja mahasiswa dari segi afektif cukup menggembirakan.hal ini terlihat dari hasil rubrik penilaiankinerjamahasiswa terlihat bahwa dari segi kedisiplinan, kecermatan dan ketelitian cukup menggembirakan. Hanya saja dari segi kepercayaan diri dalam mengerjakan soal cukup memprihatinkan karena dari hasil pekerjaan mahasiswa masih banyak coretan-coretan kesalahan dalam penulisan jawaban. Sedangkan dari segi kognitif, yang meliputi: kemampuan dalam menginput, mengolah, menuliskan output, merumuskan hipotesis, membuat rancangan analisis, dan kemampuan menginterpretasikan output cukup menggembirakan. 235

KESIMPULAN Berdasarkan proses pengembangan instrumen tes dengan menggunakan modifikasi pengembangan model 4-D yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagaiberikut :(1) Instrumen tes yang dihasilkan dalam kategori valid, hal ini terlihat dari hasil rata-rata skor validator 3,28 dari skor maksimal 4; (2) Dihasilkan soal yang baik. Hal ini terlihat bahwa semua soal yang dihasilkan dalam kategori valid dan reliabel. Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan, diantaranya : (1) Untuk menyusun soal evaluasi sebaiknya perlu dilihat apa tujuan dan siapa sasarannya; (2) Penelitian ini hendaknya dapat digunakan sebagai bahan masukkan dalam implementasi penelitian lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA Allyn and Bacon (1994). Classroom Assessment What Teachers Need to Know. A Simon & Schuster Company. Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta. Bumi Aksara. Iryanti, P. (2004). Penilaian Unjuk Kerja.Yogyakarta: Depdiknas. Nur, M. (1999). Pemotivasian Siswa Untuk Belajar. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Sugiyono. (2010). Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Tarsito. Sukardi. (2010). Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta. Bumi Aksara. Thiagarajan. (1974). Intructional Development for Training Teachers of Exceptional Student : A Sourcebook. Midieapolis : Indiana University Bloomington. Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 236