BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal. sebagai pemilik modal (investor) kepada perusahaan yang listed di pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. investasi bagi para pemilik modal atau investor (Adji, Suwerli dan Suratno,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

PENGARUH KURS DOLLAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI. (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEI) Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah disamping mengarahkan dana dari masyarakat agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Adanya aktiva produktif

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar melemah diluar batas

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi Husnan (2000).

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Bagi pihak emiten, pasar modal merupakan salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi di era globalilasi seperti sekarang, banyak masalah yang akan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. bersifat hutang dikenal dengan nama obligasi (Husnan, 2001:4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan melakukan kegiatan usahanya dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yang diakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara. Pasar modal menjadi media yang dapat digunakan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persamaan dan perbedaanya yang mendukung penelitian ini :

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula tingkat kemakmuran penduduknya. Tingkat kemakmuran yang lebih tinggi ini umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakatnya. Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut, maka akan semakin banyak orang yang memiliki kelebihan dana, dimana kelebihan dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk disimpan dalam bentuk tabungan atau diinvestasikan dalam bentuk surat-surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal (Laporan Tahunan BI, 2001). Pasar modal memiliki peranan yang besar dalam perekonomian suatu negara. Kehadiran pasar modal sangat penting bagi perusahaan dan investor karena pasar modal dapat menjadi alternatif sumber pembiayaan kegiatan operasi perusahaan melalui penjualan saham maupun penerbitan obligasi oleh perusahaan yang membutuhkan dana. Pasar modal didefinisikan sebagai pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek (Tandelilin, 2001). Tujuan pasar modal di 1

Indonesia adalah disamping untuk mengarahkan dana dari masyarakat agar dapat disalurkan ke sektor-sektor yang lebih produktif, juga ikut mewujudkan pemerataan pendapatan melalui kepemilikan saham-saham perusahaan (Husnan, 2000). Perkembangan pasar modal merupakan dana yang potensial bagi perusahaan yang membutuhkan dana jangka menengah dan jangka panjang, sedangkan bagi masyarakat kehadiran pasar modal merupakan tambahan alternatif untuk berinvestasi. Pasar modal di Indonesia menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam menjalankan fungsi ekonomi dengan cara mengalokasikan dana secara efisien dari pihak yang memiliki kelebihan dana sebagai pemilik modal (investor) kepada perusahaan yang listed di pasar modal (emiten). Sedangkan fungsi keuangan dari pasar modal ditunjukkan oleh kemungkinan dan kesempatan mendapatkan imbalan (return) bagi pemilik dana atau investor sesuai dengan karakter investasi yang akan dipilih. Investasi pada hakekatnya merupakan penundaan konsumsi pada saat ini dengan tujuan mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang akan diterima di masa yang akan datang. Pemodal hanya dapat memperkirakan berapa tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan. Dengan berinvestasi pada pasar modal dapat meningkatkan laba pada perusahaan. Investasi sendiri merupakan suatu kegiatan menempatkan dana 2

pada satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh pendapatan atau peningkatan atas nilai investasi awal (modal) yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat diterima untuk tiap investor (Jogianto, 2011). Apabila kesempatan investasi mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi, maka investor akan mengisyaratkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi pula. Dengan kata lain, semakin tinggi risiko suatu kesempatan investasi maka akan semakin tinggi pula tingkat keuntungan (return) yang diisyaratkan oleh investor (Jogianto, 2011). Return (kembalian) adalah salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Tandelilin 2001). Return merupakan hal terpenting di dalam menentukan keputusan investasi. Pada setiap instrumen investasi, tentu seorang investor sadar akan adanya potensi risiko disetiap investasinya, meskipun tingkatannya berbeda antara investasi satu dengan yang lain. Berkaitan dengan sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI), setiap sektor memiliki karakteristik-karakteristik tersendiri meliputi return dan risikonya. Dalam hal ini termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor perbankan. Industri Perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai Financial Intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, bank didefinisikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari 3

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Usaha perbankan sendiri lahir karena pada kenyataannya tidak semua orang yang menabung menggunakan tabungannya untuk keperluannya sehari-hari, sedangkan banyak kegiatan usaha lain yang membutuhkan modal lebih banyak dari kemampuan para pemilik usaha tersebut (Djayani, 1999). Terjadinya krisis moneter di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 membawa dampak pada sektor perbankan. Krisis ekonomi yang menimpa bangsa Indonesia berkepanjangan, bahkan mulai menjalar menuju pada krisis ekonomi yang dipicu oleh depresiasi rupiah terhadap dollar AS yang berawal pada tanggal 17 Juli 1997 dengan nilai tukar sebesar Rp 2.475, selanjutnya nilai tukar ini bergejolak terus bahkan pernah menembus angka psikologis Rp 20.000 per dollar AS (Djayani, 1999). Salah satu kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk mengurangi gejolak nilai tukar tersebut dengan menaikkan tingkat suku bunga melalui instrument Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan selanjutnya diikuti oleh kenaikan suku bunga Bank komersial pemerintah maupun swasta, dengan harapan agar masyarakat tidak membeli dollar tetapi menyimpan dananya dalam bentuk deposito yang memberikan pendapatan (return) yang cukup tinggi mencapai diatas 30 persen. Krisis moneter mengakibatkan banyaknya bank yang mengalami kredit macet. Hal tersebut mempengaruhi iklim investasi pasar modal dibidang perbankan baik secara langsung maupun tidak langsung. 4

Perkembangan perekonomian di beberapa negara dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Tandelilin (2001, dalam Meta (2007)) menyebutkan bahwa pada saat perekonomian dalam keadaan stabil terjadi penurunan tingkat suku bunga, sebaliknya pada saat kondisi perekonomian tidak stabil maka tingkat suku bunga menjadi tinggi. Menurut Wahyudi (2004), kenaikan tingkat suku bunga akan berakibat terhadap penurunan return dan begitu juga sebaliknya. Dalam menghadapi kenaikan tingkat suku bunga, para pemegang saham akan menjual sahamnya sampai tingkat suku bunga kembali pada tingkat yang dianggap normal. Sementara itu, hubungan antara suku bunga (interest rate) dengan return saham terdapat perbedaan hasil, antara lain temuan Granger (2000, dalam Suyanto (2007)) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara suku bunga dan harga saham. Suku bunga yang rendah akan menyebabkan biaya pinjaman yang lebih rendah. Suku bunga yang rendah akan merangsang investasi dan aktivitas ekonomi yang akan menyebabkan harga saham meningkat. Pengaruh signifikan dari suku bunga terhadap harga saham sebagaimana yang ditemukan Granger yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara suku bunga dengan harga saham. Beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh tingkat suku bunga terhadap return saham menunjukkan hasil yang kontradiktif. Misalnya, penelitian Gudono (1999, dalam Meta (2005)), Djayani (1999) serta Utami dan Rahayu (2003) menunjukkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap return saham. 5

Faktor ekonomi makro lainya yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh terhadap perkembangan perekonomian di beberapa negara adalah Kurs (nilai tukar uang). Ajayi dan Mougoue (1996) menemukan adanya bukti empiris tentang adanya hubungan negatif antara kurs mata uang asing dengan harga saham. Ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Sugiri (2000) yang menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga saham industri telekomunikasi dengan kurs Dollar AS. Beberapa bukti empiris mengenai pengaruh nilai tukar Rupiah/US Dollar terhadap return saham menunjukkan hasil yang kontradiktif yaitu dalam penelitian Hardiningsih et.al (2001) menunjukkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar berpengaruh negatif terhadap return saham. Sedangkan dalam penelitian Utami dan Rahayu (2003) menunjukkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar berpengaruh positif terhadap return saham. Faktor lain yang mempengaruhi return suatu investasi adalah faktor internal perusahaan. Faktor internal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA). Rasio profitabilitas yang sering digunakan untuk memprediksi harga saham atau return saham adalah return on asset (ROA). ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Jika return on asset (ROA) semakin meningkat, maka kinerja perusahaan juga semakin membaik, karena tingkat kembalian semakin meningkat (Hardiningsih et.al., 2002) 6

Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hardiningsih et al (2001), Prihantini (2009), Novitasari (2011) dan Aziz (2012) tentang pengaruh ROA terhadap return saham menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Martanti (2010) menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan mendapatkan bukti empiris yang berjudul Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset (ROA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI dengan tahun penelitian 2009 sampai dengan 2011. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan dari penelitian ini adalah apakah tingkat suku bunga, kurs ( nilai tukar Rupiah/US Dollar) dan return on asset (ROA) berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011? 1.3. Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 7

1. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaan yang secara konsisten masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode waktu 2009-2011. 2. Data yang digunakan dalam penelitian ini hanya dalam periode 2009-2011. 3. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan (finance) yaitu sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode waktu 2009-2011. 4. Perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian ini memiliki saham yang aktif diperdagangkan selama periode waktu 2009-2011. 1.4. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat suku bunga, kurs ( nilai tukar Rupiah/US Dollar) dan return on asset (ROA) terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini secara terperinci dapat dijabarkan sebagai berikut: 8

1. Manfaat bagi emiten, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan-kebijakan perusahaan khususnya bagi bank. 2. Manfaat bagi investor, dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan untuk pengambilan keputusan investasi saham di pasar modal. 3. Manfaat bagi akademisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan di bidang akuntansi serta dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian sejenis berikutnya. 9