BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1. Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Blackadder ITC" yang memiliki cita rasa klasik dan tradisional. Warna yang digunakan adalah Coklat tua. Pada bagian bawah title, penulis menambahkan konflik dari cerita ini, yaitu "Pride, sacrifice, Greed and love" yang artinya harga diri, pengorbanan, ketamakan dan cinta. Ukurannya disesuaikan dengan judul yang penulis pakai yaitu "Kidung Sunda". Penulis ingin memperlihatkan desain title yang sederhana, namun tetap terlihat elegan dan terkesan tradisional. Kidung Sunda Pride, Sacrifice, Greed and Love Gambar 5.1 Title Kidung Sunda 5.2. Visualisasi Karakter Pada visualisasi karakter, penulis pertama-tama membuat sketsa yang sesuai dengan karakteristik masing-masing karakter. Berikut penjelasan dan pembahasan desain karakter : 5.2.1. Hayam Wuruk Hayam Wuruk adalah raja keempat Kerajaan Majapahit yang memerintah tahun 1350-1389. Di bawah kekuasaan Hayam Wuruk, Majapahit menaklukkan Kerajaan Pasai dan Aru (kemudian bernama Deli, dekat Medan sekarang). Majapahit juga menghancurkan Palembang, sisa-sisa pertahanan Kerajaan Sriwijaya. 48
49 Penulis membuat figur Hayam Wuruk seorang Raja yang masih muda, berbadan tegap dan tampan. Gambar 5.2 Konsep hayam Wuruk Gambar5.3 Visualisasi 3D hayam Wuruk
50 5.2.2. Dyah Pitaloka Dyah Pitaloka adalah putri dari Raja Sunda Linggabuana. Ia mendapat lamaran dari Prabu Hayam Wuruk. Dyah Pitaloka adalah seorang putri yang sangat cantik, freminim, dan anggun. Namun sebelum Ia bertemu dengan Prabu hayam Wuruk, Ia tewas saat perang di Bubat. Gambar 5.4 Konsep Dyah pitaloka Gambar 5.5 Visualisasi 3D Dyah pitaloka
51 5.2.3. Gajah Mada Gajah Mada adalah seorang Mahapatih di kerjaaan Majapahit. Ia membawa Majapahit hingga pada Puncak Kejayaannya dengan berhasil menaklukan banyak kerajaan-kerajaan lain. Ia sangat dihormati oleh Hayam Wuruk. Penulis membuat visual gajah mada sebagai sosok yang cerdik, tangkas, dan Pemberani. Gambar 5.6 Konsep Gajah mada Gambar 5.7 Visualisasi 3D Gajah mada
52 5.2.4. Linggabuana Linggabuana adalah Raja Sunda dan ayah dari Dyah Pitaloka, walau paras mukanya terlihat seram, Linggabuana adalah Raja yang sangat baik, Ia setia terhadap rakyatnya dan merupakan sosok ayah yang dipuja oleh Dyah Pitaloka. Gambar 5.8 Konsep Linggabuana Gambar 5.9 Visualisasi 3D Linggabuana
53 5.2.5. Madhu Madhu adalah perwira Majapahit yang diutus oleh Hayam Wuruk untuk menyampaikan pinangannya kepada Dyah Pitaloka sang putri Sunda. Gambar 5.10 Konsep Madhu Gambar 5.11 Visualisasi 3D Madhu
54 5.3. Visualisasi Environment Pada film pendek ini, terdapat tiga scene environment yang penulis buat. Ketiga environment tersebut untuk membedakan lokasi sang tokok berada. 5.3.1. Kediaman Hayam Wuruk Pada scene ini, enviroment menunjukkan kemegahan singgasana raja majapahit. Visualnya berupa bebatuan kubis bertingkat tingkat. Gambar 5.12 Visualisasi singgasana raja majapahit 5.3.2. Sungai Pada scene ini, sungai merupakan jalur transportasi yang dilalui Madhu dan orang Sunda untuk berpergian dari Majapahit ke Sunda maupun sebaliknya. Gambar 5.13 Visualisasi Sungai
55 5.3.3. Singgasana Kerajaan Sunda Pada scene ini tampak singgasana Raja Sunda tidak semegah majapahit, namun dibentuk sehingga lebih dari 1 orang untuk duduk, yaitu untuk keluarga Linggabuana. Gambar 5.14 Visualisasi Singgasana kerajaan Sunda 5.4. Poster Untuk Poster ini, penulis menggunakan gaya siluet. Poster menunjukkan keadaan sehabis perang dimana banyak prajurit-prajurit yang terbunuh. Sementara candi itu merupakan candi Majapahit yang menunjukkan bahwa peperangan terjadi di kawasan majapahit Gambar 5.15 Poster
56 5.5. Cover DVD Gambar 5.16 Cover DVD Untuk Cover DVD ini, penulis menggunakan desain yang sebagian besar sama dengan poster, yaitu dimana keadaan yang menunjukkan keadaan sehabis perang dimana banyak prajurit-prajurit yang terbunuh. 5.6. Banner Untuk banner, penulis mengambil elemen dari poster, yaitu Gambar candi dan seorang perwira yang menaiki kuda tengah berjaya di medan perang. Gambar 5.17 Banner