BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era global ini terjadi persaingan-persaingan antar perusahaan. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat yang bertujuan untuk mengumpulkan pundi-pundi uang sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari bagi pemilik perusahaan ataupun karyawannya, yang semakin lama biaya hidup pun semakin meningkat. Pada saat ini banyak perusahaan yang memiliki produk sama namun memiliki kualitas dan harga yang berbeda. Untuk menanggulangi persaingan tersebut perusahaan harus peka terhadap pasaran produk yang mereka jual agar tidak terjadi kerugian bahkan kebangkrutan bagi pemilik perusahaan tersebut. Oleh karena itu suatu perusahaan harus memiliki strategi-strategi dalam memasarkan produk nya. Perusahaan harus mampu menawarkan produknya dengan baik agar terjadi kerjasama yang bagus antara produsen dan konsumen. Dengan penawaran harga, kualitas serta pelayanan yang bagus maka para konsumen pun akan merasa tertarik untuk membeli produk tersebut. Dari beberapa hal itu harga dan kualitas dari produk tersebut lah yang merupakan elemen yang cukup penting untuk menghadapi persaingan yang sangat sengit. Masyarakat Indonesia saat ini memiliki sikap konsumtif yang sangat tinggi, hal ini menguntungkan para pelaku usaha. Karna dengan adanya sikap dari masyarakat ini perusahaan mampu menjualkan produknya secara mudah. 1
Masyarakat tinggal membandingkan produk-produk yang ada saat ini sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nya masing-masing. Kemacetan di jalanan Yogyakarta ini semakin menjadi-jadi hal ini di sebabkan oleh banyaknnya pengguna mobil oleh masyarakat Yogyakarta sendiri. Hal ini di buktikan dengan banyak nya penjualan mobil dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 mobil yang bertambah di Yogyakarta sebanyak 14.360 unit mobil, pada tahun 2012 bertambah 13.641 sedangkan pertambahan mobil sampai bulan maret 2013 sebanyak 5.884 unit mobil (tribun news.com). Masyarakat Yogyakarta sudah mulai melupakan kendaraan umum yang di sediakan oleh pemerintah. Mereka memilih menggunakan kendaraan pribadi yaitu mobil. Karena mobil memiliki fungsi untuk pemenuhan kebutuhan mereka yaitu tidak kepanasan bila cuaca sedang panas tidak kehujanan ketika sedang musim hujan dan memuat banyak orang walaupun kendaraan umum seperti bus juga memiliki fungsi yang sama namun bus mempunyai aturan menurut pemerintah serta kita harus di hadapkan dengan orang-orang yang kita tidak kenal, tak jarang juga sekarang di bus umum sering terjadi pencopetan serta tidak laku kejahatan lainnya. Pembelian mobil tidak hanya di lakukan oleh kalangan dari masyarakat kelas atas saja, masyarakat dari kalangan menengah ke bawah pun tak jarang yang melakukan pembelian mobil. Tentu saja ini di sebabkan oleh banyak produsen mobil yang memproduksi produknya sedemikian rupa agar harga dari mobil tersebut dapat di jangkau oleh masyarakat tingkat menengah ke bawah. Untuk dapat memenuhi kebutuhan para masyarakat Yogyakarta para pembuat mobil membuka dealer di Yogyakarta. Salah satu dealer yang yang 2
cukup terkenal yaitu adalah dealer Nasmoco. Dealer Nasmoco ini memjual mobil dengan merk TOYOTA yang menduduki penjualan tertinggi di negara ini. Di toko mobil online Toyota mempunyai penjualan tertinggi di tahun 2014 yaitu sebesar 30.2% di susul oleh Honda sebesar 15.1% lalu Suzuki 13.6% dan Daihatsu menempati urutan ke empat yaitu mencapai 11.7% dari total penjualan (Mobil123.com). Harga mobil Toyota yang setiap bulannya mengalami perubahan yang berimbas pada keuntungan perusahaan dan sering di gunakan sebagai bahan pertimbahan oleh para konsumen untuk melakukan pembelian merk Toyota ini. Oleh karna itu harga yang di tetapkan oleh Toyota tidak di seenaknya di buat sedemikian rupa agar para konsumen tertarik melakukan pembelian merk Toyota ini. Dari masalah tersebut penulis sangat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh harga terhadap penjualan mobil merk Toyota tersebut. Maka penulis memilih judul sebagai tugas ahirnya yaitu : ANALISIS PENGARUH HARGA TERHADAP PENJUALAN PADA PT NASMOCO BAHANA MOTOR. 3
1.2 Rumusan Masalah Adapun masalah yang di angkat dalam penulisan tugas akhir ini adalah : a. Bagaimana pengaruh harga terhadap penjualan unit mini bus mobil Avanza Tipe 1.3 G M/T, Kijang Innova Tipe 2.0 G M/T, dan Rush Tipe 1.5 S M/T TRD pada PT Nasmoco Bahana Motor. b. Bagaimana kontribusi penjualan unit mini bus mobil Avanza Semua Tipe, Kijang Innova Semua Tipe, dan Rush Semua Tipe pada PT Nasmoco Bahana Motor. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan Penulisan tugas akhir ini adalah ingin mengetahui dengan detail mengenai hal-hal berikut : a. Mengetahui hubungan harga terhadap penjualan unit minibus Avanza Tipe 1.3 G M/T, Kijang Innova Tipe 2.0 G M/T dan Rush Tipe 1.5 S M/T TRD yang ada pada PT Nasmoco Bahana Motor. b. Mengetahui tingkat kontribusi penjualan unit mini bus mobil Avanza Semua Tipe, Kijang Innova Semua Tipe, dan Rush Semua Tipe terhahap seluruh jumlah penjualan selama satu tahun pada PT Nasmoco Bahana Motor 1.4 Kerangka Penulisan Penulis ingin mengetahui pengaruh harga terhadap penjualan yang ada di PT Nasmoco Bahana Motor karena pada banyak produk yang bersaing dengan merk mobil ini. Dan harga yang di punyai produk ini tidak jauh berbeda dengan produk pesaing namun dengan kualitas yang berbeda. Di sini penulis ingin 4
mengetahui lebih jauh apakah harga merupakan salah satu indikator yang sangat berpengaruh pada penjualan mobil pada merk mobil Toyota. Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa harga merupakan salah satu indikator terpenting dalam suatu penjualan produk karena, harga menjadi tolak ukur dalam konsumen untuk pembelian suatu produk. Dengan semakin tingginya harga suatu produk maka akan terjadi peningkatan atau penurunan dalam penjualan produk tersebut. Apabila harga yang meningkat mengakibatkan penjualannya semakin meningkat ada kemungkinan para konsumen ingin segera membeli produk tersebut karena adanya rasa takut apabila harga dari produk tersebut akan semakin lama semakin meningkat dan tidak ada penurunan harga sama sekali. Namun apabila dengan meningkatnya harga mengakibatkan penjualannya menurun kemungkinan bahwa para konsumen sudah memprediksi bahwa akan ada penurunan harga pada produk tersebut di kemudian hari karena adanya suatu faktor tertentu. 1.5 Metodologi 1.5.1 Variabel Penelitian Variabel adalah atribut, sifat, ataupun nilai yang memiliki variasi ataupun karakteristik tertentu. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel bebas atau sering disebut juga sebagai variabel predictor, stimulus, input, antencedent, atau variabel yang mempengaruhi. Variabel ini menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel 5
dependen atau variabel terikat sehingga variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi. 2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel output, kriteria, konsekuen. Sering disebut juga sebagai variable terikat karena merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena yang disebabkan karena adanya variabel bebas. 1.5.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik ataupun metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Observasi Observasi merupakan metode penelitian yang di lakukan dengan cara mengamati, meninjau secara langsung di lapangan untuk memperoleh data yang di perlukan oleh peneliti yang berhubungan langsung dengan masalah-masalah yang di hadapi dalam penulisan tugas akhir ini. Yakni seperti data penjualan unit mini bus pada PT Nasmoco Bahana Motor. 2. Arsip-arsip (Dokumentasi) Arsip-arsip atau dokumentasi merupakan metode penelitian dengan cara melakukan pencarian data dan informasi dari dokumen yang di miliki oleh perusahaan tersebut. Data yang di cari dapat berupa laporan penjualan atau data penjualan setiap bulan, Pricelist atau daftar harga per unit mini bus mobil Toyota 6
dari perusahaan, maupun data-data yang di butuhkan dalam menghadapi masalah penulis pada PT Nasmoco Bahana Motor. 3. Wawancara Wawancara merupakan alat pembuktian terhadap data-data yang di peroleh dari perusahaan tersebut. Dalam hal ini penulis mewawancarai beberapa karyawan yang bekerja di PT Nasmoco Bahana Motor bagian marketing untuk mendapatkan pembuktian dan menanyakan beberapa informasi yang penulis telah peroleh sehubungan dengan dengan data-data unit mini bus avanza all type, kijang innova all type dan Fortuner all type. 1.5.3 Teknik Pengolahan Data Data-data yang sudah di kumpulkan atau di dapatkan penulis lalu di olah dalam bentuk angka dari hasil yang di dapatkan kita dapat menyimpulkan permasalahan tersebut. Teknik pengolahan data tersebut di sebut dengan penelitian kuantitatif. 1.5.4 Teknik Analisis Data Dalam sub bab ini akan menerangkan tentang teknik-teknik yang akan di gunakan sebagai bahan penganalisis data yang sudah di peroleh oleh penulis untuk menghadapi masalah dalam penulisan akhirnya : 1. Teknik Deskriptif Tenik ini merupakan teknik yang berusaha mendeskripsikan hasil dari pengolahan data-data yang sudah di peroleh dan di dapatkan dari penulisan tersebut secara sistematis dan akurat. Dalam hal ini penulis akan mendeskripsikan 7
analisis dari prosentase penjualan dan mekanisme harga serta menganalisis seberapa kuat hubungan antara harga terhadap penjualan yang ada pada unit mobil Toyota. 2. Teknik Korelasi Teknik korelasi merupakan salah satu alat analisis yang di gunakan untuk menduga apakah ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Teknik ini di gunakan untuk pengolahan data guna mengetahui hubungan antara harga terhadap penjualan unit mini bus Avanza, Kijang Innova dan Rush pada PT Nasmoco Bahana Motor. Berikut cara pengukuran dari korelasi itu sendiri : Koefisien korelasi biasanya berkisar antara +1 sampai dengan -1 angka tersebut menunjukkan kekuatan hubungan linier dua variabel atau lebih. Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan yang searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi maka variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya jika koefisien korelasina negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi maka variabel Y akan menjadi rendah atau variabel X rendah maka variabel Y akan menjadi tinggi. Interpertasi mengenai kekuatan hubungan antara kedua variabel tersebut penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006): 8
Tabel 1.1 Koefisien Korelasi Hasil Korelasi Tingkat Hubungan 0 Tidak ada Hubungan >0-0.25 Hubungan Sangat Lemah >0.25-0.5 Hubungan Cukup >0.5-0.75 Hubungan Kuat >0.75-0.99 Hubungan Sangat Kuat 1/-1 Hubungan Sempurna Sumber : Modul Praktikum Statistika 1 Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel di lakukan dengan melihat angka koefisien korelasi dengan kriteria sebagai berikut : Jika angka koefisien korelasi sama dengan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan. Jika angka koefisien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat dan positif. Jika angka koefisien korelasi mendekati 0,, maka kedua variabel mempunyai hubungan yang semakin lemah. Jika angka koefisien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna positif. Jika angka koefisien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna negatif. Jika angka koefisien korelasi mendekati -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat dan negatif. 9
Untuk dapat menghitung hubungan antar variabel tersebut dapat menggunakkan rumus korelasi yaitu : Keterangan : = Besarnya korelasi yang di cari = Variabel x = Varibel y = Rata-rata variabel y = Rata-rata variabel x = Standar Deviasi variabel x =Standar Deviasi variabel y 3. Uji Hipotesis Uji Hipotesis merupakan sebuat pernyataan mengenai suatu hal yang harus di uji kebenarannya atau suatu anggapan yang di terima secara tentativeuntuk menjelaskan suatu fakta yang di pakai sebagai dasar bagi suatu penelitian (Budiyuwono, 1996 : 204 ). Dalam hal ini penulis ingin mengetaui fakta atau kebenaran mengenai adanya pengaruh harga terhadap penjualan yang ada pada PT Nasmoco Bahana Motor. Dengan melakukan uji hipotesis ini akan dapat di ketahui kebenaran tentang apakah adanya hubungan antara variabel tersebut. Untuk menguji antar variabel tersebut maka penulis menggunakan Uji hipotesis dengan One Sample T Test, dengan penyusunan sebagai berikut : 10
a) Alternatif Pengujian Ho : Hipotesis nihil ( tidak adanya hubungan antara harga dengan penjualan ). Ha : Hipotesis alternative ( adanya hubungan yang signifikan antara hubungan harga dengan penjualan ). b) Menentukan Level of significancenya (α) c) Menentukan peraturan pengujian I rule of the tes a) Pengujian dua sisi Ho diterima apabila : Ho ditolak apabila : b) Pengujian satu sisi kanan Ho diterima apabila : Ho ditolak apabila : 11
c) Pengujian satu sisi kiri Ho diterima apabila : Ho ditolak apabila : 1.5.5 Jenis dan atau Sumber Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penulis mendapatkan data dari perusahaan yang terkait. Data yang di terima oleh penulis berupa : 1. Olahan data penjualan dari mobil pada bulan Januari 2014 s/d Maret 2015 2. Harga Jual mobil dalam bentuk pricelist bulan April 2014 s/d Maret 2015 Semua data yang di peroleh ini bersumber dari CRC ( Customer Relation Coordinator ) PT Nasmoco Bahana Motor (Nasmoco Bantul). 12