1 KOTA YOGYAKARTA. Keywords: Modeling Techniques, Poetry Reading Skills

dokumen-dokumen yang mirip
TAHUN AJARAN 2015/2016

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS I SDN 22 KAMPUNG LUAR SALIDO KAB.

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENGGUNANAN METODE QIRA ATI DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN AJARAN

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI DI SD NEGERI 06 ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN NEMBANG MACAPAT

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN METODE MIND MAPP PADA SISWA KELAS VIII C SMP AL ISLAM CIPARI KABUPATEN CILACAP

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII.D SMP NEGERI 6 GUNUNG TALANG DALAM MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK PEMODELAN; PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENERAPAN MODEL LATIHAN DASAR TEATER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INDAH GEGURITAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Joyful Learning Journal

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

Abstract. Linda Desiningrum et al, Implementasi Metode Role Playing...

PENGGUNAAN METODE SAS DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Keyword:Question and answer, word card

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MENDUNGAN 1 KOTA YOGYAKARTA Fetri Kusumawati Disusun bersama: Dra. Siti Rochmiyati, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa E-mail: Fetrikusumawati7613@gmail.com Abstract: This study aimed to describe the increase in activity and the skills of reading poetry in the third grade students of State Elementary School Mendungan 1 Yogyakarta using modeling techniques. This research is a classroom action research collaborative. Subjects of this study 21 students. The object of this research activity and the value of poetry reading skills. This research was conducted in two cycles. Instruments using observation, testing, and documentation. Test the validity of the data using content validity and interrater reliability. The results showed that the activity of students in prasiklus amounted to 55.6 % in the category enough, the first cycle to 70.4 % in both categories, and the second cycle be 80.8 % in both categories. Skills to read poetry on prasiklus 0 %, 52.4 % in the first cycle, and the second cycle be 85.7 %. Keywords: Modeling Techniques, Poetry Reading Skills Pembelajaran membaca puisi merupakan salah satu pembelajaran yang penting bagi siswa, karena membaca puisi tidak hanya diajarkan di sekolah dasar, tetapi juga di sekolah menengah pertama dan di sekolah menengah atas. Membaca puisi merupakan bagian dari pembelajaran apresiasi sastra. Pembelajaran apresiasi sastra dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk mengapresiasi karya sastra khususnya puisi. Proses apresiasi karya sastra merupakan proses antara guru dan siswa yang menjadikan proses pengenalan, pemahaman, dan penghayatan. Pembelajaran apresiasi khususnya membaca puisi di sekolah dasar belum diupayakan secara optimal, karena pembelajaran puisi memerlukan kemampuan secara khusus. Membaca puisi tidak hanya dilakukan di dalam pembelajaran saja, tetapi biasanya dipentaskan pada kegiatan sekolah dalam memperingati hari besar seperti Hari Kemerdekaan, Sumpah Pemuda, Hari Kartini, maupun Hari Ulang Tahun sekolah. Namun, masalah yang sering timbul dalam membaca puisi adalah siswa masih monoton belum menghayati isi puisi, lafal dan tempo dalam membaca puisi pun belum benar. Menurut Tjahjono (dalam Vernilasari, 2013:2), masalah yang sering timbul dalam kegiatan membaca puisi adalah pembaca tampil kurang optimal. Mereka membaca tetapi masih sebatas membaca huruf, bukan membaca puisi yang perlu variatif. Cacat lafal yang sering muncul adalah kurang menghayati. Interpretasi puisi tidak tepat, suara keras bukan karna penghayatan tetapi karena berteriak dan penampilannya tidak mendukung jiwa puisi. Berdasarkan observasi di lapangan pada tanggal 8 Maret 2016, keterampilan membaca puisi di kelas III SD Negeri Mendungan 1 Kota Yogyakarta mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut antara lain, keterampilan membaca puisi siswa masih rendah. Dari 21 siswa kelas III SD Negeri Mendungan I tidak ada satupun siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM Bahasa Indonesia yang harus dicapai setiap siswa adalah 70. Siswa belum bisa membaca puisi dengan baik. Hal ini terlihat ketika siswa membaca puisi di depan kelas, siswa membaca puisi dengan asal-asalan. Siswa kurang memperhatikan kualitas bunyi, lafal, tempo, irama dan mimik. Sebagian besar siswa merasa malu dan kurang percaya diri untuk tampil di depan kelas. Guru masih menggunakan metode ceramah. Guru hanya memberikan teori cara membaca puisi dengan baik tanpa memberikan contoh secara 32

Fetri Kusumawati, Peningkatan Keterampilam Membaca Puisi 33 langsung kepada siswa. Ini menyebabkan siswa hanya berpikir sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Keterampilan membaca puisi yang baik harus dimiliki oleh siswa. Untuk itu, siswa membutuhkan contoh pemodelan agar siswa dapat melihat secara nyata cara membaca puisi yang baik. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat diterapkan adalah teknik pemodelan. Teknik pemodelan adalah suatu proses pembelajaran dengan memperagakan contoh yang dapat ditiru oleh siswa (Sugiyanto, 2010:19). Teknik pemodelan dilakukan guru dengan cara memperagakan pelajaran kepada siswanya, sehingga dapat menarik perhatian siswa terhadap pelajaran yang diajarkan. Pemodelan dalam membaca puisi dapat dilakukan oleh guru atau siswa yang pernah menjuarai lomba membaca puisi. Dengan adanya teknik pemodelan ini, siswa dapat melihat contoh pembacaan puisi yang baik, sehingga dapat terhindar dari verbalisme atau pengetahuan yang bersifat teoritis-abstrak. Dari permasalahan yang diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah (1) bagaimana peningkatan aktivitas siswa kelas III SD Negeri Mendungan 1 Kota Yogyakarta dengan menggunakan teknik pemodelan? (2) Bagaimana peningkatan keterampilan membaca puisi pada siswa kelas III SD Negeri Mendungan 1 Kota Yogyakarta dengan teknik pemodelan? Menurut Hudson (dalam Aminuddin, 2013:134) puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya. Membaca puisi merupakan suatu bentuk kegiatan mengapresisasi karya sastra. Kegiatan mengapresiasi karya sastra adalah kegiatan ragam membaca estetis. Membaca estetis adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk menikmati dan menghargai unsur-unsur keindahan yang terpapar dalam suatu teks sastra. Menurut Aminuddin (2013:19) dalam kegiatan membaca puisi, pembaca harus memahami isi puisi serta suasana penuturan yang didalamnya memahami masalah pelafalan, penentuan kualitas bunyi, tempo, dan irama. Selain itu karena membaca secara lisan itu juga melibatkan aspek tubuh, pembaca juga harus mampu menata gerak mimik, gerak bagian-bagian tubuh, maupun penataan posisi tubuh. Selain itu, unsur eye contact sebagai salah satu upaya untuk menciptakan hubungan batin antara pembaca dan pendengar. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penilaian keterampilan membaca puisi meliputi (1) memahami isi puisi, (2) kualitas bunyi, (3) pelafalan, (4) tempo, (5) irama, dan (6) mimik. dalam kegiatan membaca puisi. Pemodelan adalah proses pembelajaran keterampilan dan pengetahuan dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang bisa ditiru siswa (Hamruni, 2011:146). Model yang dimaksud bisa berupa pemberian contoh, misalnya cara mengoperasikan sesuatu, menunjukkan hasil karya, mempertontonkan suatu penampilan. Cara pembelajaran semacam ini akan lebih cepat dipahami siswa dari pada hanya bercerita atau memberikan penjelasan kepada siswa tanpa ditunjukkan modelnya atau contohnya. Menurut bandura (dalam Rahyubi, 2014:106-108) teknik pemodelan mempunyai enam langkah pembelajaran yaitu proses perhatian, proses peringatan, proses reproduksi motorik, proses penguatan dan motivasi, proses representasi dan proses peniruan tingkah laku. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan langkah-langkah dalam teknik pemodelan terdapat enam indikator penilaian aktivitas siswa. Enam indikator tersebut adalah (1) perhatian siswa terhadap model pada saat membaca puisi, (2) keingintauan siswa terhadap keterampilan membaca puisi, (3) melakukan latihan ringan, (4) motivasi siswa terhadap proses pembelajaran, (5) keaktifan siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran, (6) kepercayaan diri siswa pada saat membaca puisi. METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu kegiatan pembelajaran di kelas (Suprijono dalam Arikunto, 2014: 58). Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk spiral. Spilkelas memilki empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Secara operasional, penelitian ini berupa siklus tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Penelitian ini dilakukan di kelas III SD Negeri Mendungan 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 semester I. Subjek penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan teknik pemodelan. Objek penelitian ini adalah aktivitas dan keterampilan membaca puisi pada siswa kelas III SD Negeri Mendungan 1 Yogyakarta. Sumber data penelitian aktivitas siswa diperoleh dari interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi antara siswa dengan guru. Sumber data penelitian keterampilan membaca puisi diperoleh dari hasil penilaian keterampilan membaca puisi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Observasi dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan lembar observasi

34 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 3, Nomor 1, September 2016, hlm. 32-37 aktivitas siswa. Tes berupa unjuk kerja pembacaan puisi yang dilakukan oleh siswa setelah model membacakan puisi. Dokumentasi ini berupa lembar observasi, RPP, daftar nilai siswa, dan foto-foto selama proses pembelajaran di kelas III SDN Mendungan dengan menerapkan teknik pemodelan. Uji keabsahan data menggunakan validitas isi dan reliabilitas interrater. Menurut Sugiyono (2011:93) validitas isi adalah ketepatan suatu alat ukur ditinjau dari isi alat ukur tersebut. Validitas isi ini menggunakan expert judgement. Pengunaan expert judgement yakni yakni dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar bidang studi untuk memeriksa tahapan-tahapan kegiatan penelitian dan memeriksa arahan atau judgement terhadap masalah-masalah yang dikaji. Hasil validasi oleh expert dinyatakan bahwa RPP beserta perangkatnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Reliabilitas interrater adalah jenis uji yang menyamakan persepsi antara rater atau observer. Dalam penelitian ini rater terdiri atas tiga orang. Dalam penelitian ini rater berdiskusi sebanyak empat kali, untuk penyamaan persepsi rubrik penilaian keterampilan membaca puisi dan hasil observasi maupun hasil tiap siklus. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah (1) Adanya peningkatan persentase aktivitas siswa menggunakan teknik pemodelan minimal dalam kategori baik dengan persentase minimal 70%. (2) Adanya peningkatan keterampilan membaca puisi menggunakan teknik pemodelan dari siklus I menuju siklus II dengan ketuntasan klasikal sebesar 70% berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Penggunaan teknik pemodelan dalam membaca puisi dapat meningkatkan aktivitas siswa. Peningkatan aktivitas siswa tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Indikator perhatian siswa terhadap model pada saat membaca puisi, pada prasiklus perhatian siswa rendah, pada siklus I perhatian siswa terhadap model meningkat tetapi masih ada siswa yang berbicara sendiri ketika model membaca puisi, sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II model yang digunakan adalah model secara tidak langsung yaitu berupa video tentang pembacaan puisi. Pada saat video diputarkan, perhatian siswa tertuju pada video sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif. Sesuai dengan pendapat Rahyubi (2014:107) model tertentu begitu efektif dalam menarik perhatian siswa. Indikator keingintauan siswa terhadap keterampilan membaca puisi, pada prasiklus keingintauan siswa sangat rendah, pada siklus I meningkat tetapi masih ada beberapa siswa yang membaca puisi dengan kurang bersungguhsungguh. Pada siklus II keingintauan siswa untuk membaca puisi meningkat hal ini disebabkan oleh model video yang diputarkan guru. Siswa sangat antusias pada saat kegiatan bertanya jawab tentang cara membaca puisi oleh model dalam video. Indikator melakukan latihan ringan, pada prasiklus sebagian besar siswa membaca puisi tanpa melakukan latihan ringan terlebih dahulu. Pada siklus I sudah mengalami peningkatan dibanding prasiklus, tetapi masih ada siswa yang tidak melakukan latihan ringan. Pada siklus II seluruh siswa melakukan kegiatan latihan ringan. Hal ini dikarenakan guru mengajak siswa melakukan latihan ringan secara bersama-sama dengan cara memutarkan video dan siswa diminta untuk menirukan gerakan yang ada dalam video. Kegiatan tersebut membuat siswa lebih antusias untuk melakukan latihan ringan. Indikator motivasi siswa terhadap proses pembelajaran, pada prasiklus siswa kurang termotivasi terhadap proses pembelajaran. hal ini terlihat dari siswa yang hanya diam dan enggan Tabel 1. Nilai Aktivitas Siswa No Indikator yang Diamati Siklus I Siklus I Siklus II 1 Perhatian siswa terhadap model pada 58.3% 73.8% 75% saat membaca puisi. 2 Keingintauan siswa terhadap 58.3% 73.8% 84.5% keterampilan membaca puisi. 3 Melakukan latihan ringan. 45.2% 66.7% 79.8% 4 Motivasi siswa terhadap proses 58.3% 67.4% 78.6% pembelajaran. 5 Keaktifan siswa pada saat mengikuti 55.9% 71.4% 88.1% pembelajaran membaca puisi. 6 Kepercayaan diri siswa pada saat 57.1% 69.0% 78.6% membaca puisi.

Fetri Kusumawati, Peningkatan Keterampilam Membaca Puisi 35 tampil di depan kelas. Pada siklus I motivasi siswa meningkat tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang motivasi, dan diadakan perbaikan pada siklus II dengan cara guru memberikan sebuah bintang yang terbuat dari kertas emas dan kertas karton untuk siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. siswa yang memperoleh bintang paling banyak akan mendapatkan piala. Hal tersebut dilakukan untuk memotivasi siswa dalam kegiatan membaca puisi. Indikator keaktifan siswa pada saat mengikuti pembelajaran, pada prasiklus keaktifan siswa rendah. Pada siklus I keaktifan siswa meningkat tetapi masih banyak siswa yang hanya diam dan kurang aktif dalam kegiatan tanya jawab sehingga perlu ditingkatkan. Pada siklus II, siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran, dan lebih semangat dalam kegiatan tanya jawab. Indikator kepercayaan diri siswa pada saat membaca puisi, pada prasiklus banyak siswa yang kurang percaya diri untuk tampil didepan kelas. Pada siklus I sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan prasiklus, namun masih ada beberapa siswa yang kurang percaya diri dan merasa malu untuk membaca puisi di depan kelas. Pada siklus II kepercayaan diri siswa meningkat, hal ini dikarenakan siswa telah melakukan latihan ringan dengan bimbingan guru. Sehingga siswa tampil membaca puisi dengan percaya diri. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa pada peningkatan terbesar dari prasiklus ke siklus I terjadi pada melakukan latihan ringan yaitu peningkatan sebesar 21.5.%. Peningkatan tersebut terjadi karena pada siklus I guru menerapkan teknik pemodelan yang didalamnya terdapat latihan ringan. Dengan teknik pemodelan ini siswa dibimbing guru dan model untuk melakukan latihan ringan, sehingga aspek melakukan latihan ringan meningkat. Peningkatan terbesar dari siklus I ke siklus II terjadi pada aspek keaktifan siswa pada saat mengikuti pembelajaran yaitu sebesar 16.7%. Peningkatan terjadi karena model yang ditampilkan guru membuat siswa lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga siswa semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran. Persentase peningkatan aktivitas siswa secara keseluruhan pada masing-masing siklus dapat dilihat pada gambar diagram sebagai berikut. Gambar 1. Persentase Keberhasilan Aktivitas Siswa Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa pada prasiklus persentase aktivitas siswa sebesar 55.6% dalam kategori cukup. Pada siklus I persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 70.4% dalam kategori baik, dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 80.8% dalam kategori baik. Penggunaan teknik pemodelan dalam membaca puisi selain dapat meningkatkan aktivitas siswa juga dapat meningkatkan keterampilan membaca puisi siswa. Peningkatan nilai keterampilan membaca puisi tersebut dapat dilihat pada diagram sebagai berikut.

36 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 3, Nomor 1, September 2016, hlm. 32-37 Gambar 1. Diagram Rata-rata Persentase Setiap Indikator Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bawah persentasi peolehan setiap indikator dari prasikus, ke siklus I meningkat, begitu juga dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. Aspek memahami isi puisi pada prasiklus memperoleh persentase 35.7%, meningkat pada siklus II menjadi 69%, dan kembali meningkat pada siklus II menjadi 82.1%. Aspek kualitas bunyi pada prasiklus memperoleh persentase 67.9%, meningkat pada siklus II menjadi 76.2%, dan kembali meningkat pada siklus II menjadi 91.7%. Aspek tempo pada prasiklus memperoleh persentase 42.8%, meningkat pada siklus II menjadi 67.9%, dan kembali meningkat pada siklus II menjadi 72.6%. Aspek pelafalan pada prasiklus memperoleh persentase 71.4%, meningkat pada siklus II menjadi 80.9%, dan kembali meningkat pada siklus II menjadi 90.5%. Aspek irama pada prasiklus memperoleh persentase 50%, meningkat pada siklus II menjadi 67.9%, dan kembali meningkat pada siklus II menjadi 73.8%. Aspek mimik pada prasiklus memperoleh persentase 38.1%, meningkat pada siklus II menjadi 63.1%, dan kembali meningkat pada siklus II menjadi 78.6%. Berdasarkan uraian di atas terlihat jelas bahwa rata-rata persentase dari prasiklus ke siklus I meningkat sebesar 19.8%, sedangkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10.8%. Peningkatan tersebut dikarenakan penggunaan model video pembacaan puisi yang ditampilkan oleh guru. Peningkatan persentase kelas secara klasikal dapat pada masing-masing siklus dapat terlihat pada gambar diagram sebagai berikut. Gambar 2. Diagram Persentase Ketuntasan Secara Klasikal

Fetri Kusumawati, Peningkatan Keterampilam Membaca Puisi 37 Berdasarkan pada gambar diagram di atas terlihat bahwa pada prasiklus tidak ada satupun siswa yang tuntas dalam membaca puisi, pada siklus I persentase ketuntasan mencapai 52.4% dan meningkat pada siklus II menjadi 85.7%. SIMPULAN Hasil penelitian melalui teknik pemodelan dalam pembelajaran membaca puisi dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan membaca puisi siswa kelas III SD Negeri Mendungan 1 Yogyakarta. Simpulan dalam penelitian ini adalah (1) penggunaan teknik pemodelan dalam pembelajaran membaca puisi dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini terlihat dari hasil observasi aktivitas siswa. Pada prasiklus, persentase aktivitas siswa sebesar 55.6% dalam kategori cukup. Pada siklus I, persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 70.4% dalam kategori baik, dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 80.8% dalam kategori baik. (2) Teknik pemodelan dapat meningkatkan keterampilan membaca puisi. Hal ini dapat dilihat dari hasil keterampilan membaca puisi siswa. Pada prasiklus, nilai rata-rata siswa sebesar 51 dengan ketuntasan secara klasikal 0%. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 69 dengan ketuntasan secara klasikal 52.4%, dan meningkat pada siklus II menjadi 81 dengan ketuntasan secara klasikal mencapai 85.7%. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 2013. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Fanny Vernilasari. 2013. Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi dengan Teknik Pemodelan pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangrejo Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Rahyubi, Heri. 2014. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta. Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.