ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

Satria Hermano Pandrik 1, Gusnetti 2, Hidayati Azkiya 2. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

METODOLOGI PENELITIAN

ARIE WANGI CHANDRA NPM.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUMON

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL MODELLING THE WAY

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN

OLEH: RIANDA MUFIWAN NPM:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SDN 34 KOTO RAWANG PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL. PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DISDN 10 SANGKIR AGAM OLEH:

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS

,, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas BungHatta

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: FEBRI MAYENTI NPM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: CICILIA CIKITA ABSES NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN TEMATIK DI SDN 16 SINTUK TOBOH GADANG PADANG PARIAMAN

Keyword: Creativity Student, learning IPA, Strategy of Lightening climate the learning.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SDN 09 GUNUNG TULEH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING DI SD NEGERI 05 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DI SD NEGERI 01 SICINCIN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE PREDICTION GUIDE DI SD NEGERI 13 BUKIT KACIAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II PADA TEMA LIMA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 03 KOTO BALINGKA

PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SDN 09 LUBUK NYIUR KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INTERAKTIF DI SD NEGERI 14 LUBUK ALUNG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE GENERATIVE LEARNING DI SD NEGERI 10 TALANG SOLOK

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh FITRIANI NPM

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PREDICTION GUIDE

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIK MELALUI MODEL KOOPERATIFTEKNIKBERTUKAR PASANGAN DI SDN 26 PADANG TAE

PENERAPAN MODEL CONTROVERSIAL ISSUES UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA KELASIV SDN 07 KOTO SANI KABUPATEN SOLOK

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKn DI SD NEGERI 06 SARIAK ALAHAN TIGO KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI 27 SUNGAI LIMAU

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PADA TEMA PAHLAWANKU SISWA KELAS IV DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTIONS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUMON

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG

KELAS IV MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU DI SDN 20 PASAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIFMELALUI STRATEGI DRTA DI KELAS IV SDN 05 KOTO PULAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE DI KELAS V SDN 04 KAYU MANANG SURIAN KABUPATEN SOLOK

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR DI SDLB NEGERI LINGGO SARI BAGANTI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ICE BREAKER

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

Transkripsi:

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MACTH DI KELAS IV SDN 16 LUBUK BEGALUNG PESISIR SELATAN Oleh MELIKA ROZI NPM. 1110013411734 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2014

HALAMAN PERSETUJUAN PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MACTH DI KELAS IV SDN 16 LUBUK BEGALUNG PESISIR SELATAN MELIKA ROZI NPM. 1110013411734 Artikel ini disusun berdasarkan Skripsi yang berjudul PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MACTH DI KELAS IV SDN 16 LUBUK BEGALUNG PESISIR SELATAN untuk persyaratan wisuda April 2014 dan telah di review dan disetujui oleh kedua pembimbing. Padang, Maret 2014 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Nurharmi, M.Si. Hendrizal, S.IP, M.Pd.

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MACTH DI KELAS IV SDN 16 LUBUK BEGALUNG PESISIR SELATAN Melika Roziˡ, Nurharmi 1, Hendrizalˡ ˡProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: melika_rozi@yahoo.co.id Abstrak This research of background by lack of result and participation learn student in study of Pkn in telling opinion, checking off card, and give assessment to card which have been checked off. This research aim to for mendeskripsikan ofis make-up of result and participation learn class student of IV in study of PKn with model study of type co-operative of Make A Macth in SDN 16 Deep Hollow of Begalung Coastal area of South. Type Research is PTK which consist of two cycle. Research location is SDN 16 Deep Hollow of Begalung Coastal area of South. Subjek Research is class student of IV with amount of student 16 people. Research instrument the used is observation sheet activity of instruction of teacher, student participation observation sheet, and tes result of learning student in the form of final tes of cycle. Result of obtained research, happened the makeup of average percentage of student participation in telling opinion that is from 68,8% at cycle of I mount to become 81,3% at cycle of II, average percentage of student participation in checking off card mount from 56,3% at cycle of I become 81,3% at cycle of II, while student participation average in giving assessment to card which have been checked off by that is from 37,5% at cycle of I become 71,9% at cycle of II. At the height of student participation in study of PKn affect to result of student cycle final exam with mean 64,5 at cycle of I, becoming 75 at cycle of II. Pursuant to this research can be concluded, result and participation learn class student of IV can be improved to pass/through type co-operative model of Make A Macth at study of PKn in SDN 16 Deep Hollow of Begalung Coastal Area Of South. Keyword: Participation, PKn, Make A Macth

PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatan-pendekatan yang kreatif tanpa harus kehilangan identitas dirinya. Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan formal yang mempunyai aturan-aturan jelas. Guru merupakan fasilitator yang berperan dalam keberhasilan siswa atau perserta didik. Untuk itu, guru harus tepat dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan agar hasil belajarnya tercapai. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, mandiri, dan bertanggung jawab. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan partisipasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn kelas IV SDN 16 Lubuk Begalung melalui model Make A Macth. Berdasarkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn, dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar siswa hanya sebesar 31,25%. Nilai terendah yakni 55 yang tertinggi 80 dan rata-rata kelas 63,18. Menurut Suprijono (2010:94), halhal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran dikembangkan dengan adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaanpertanyaan dan kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Proses belajar mengajar PKn di SDN 16 Lubuk Begalung, siswa lebih banyak menjadi pendengar atau bersifat pasif. Di samping itu, metode yang digunakan masih dominan menggunakan metode ceramah, yaitu guru menjelaskan di depan kelas dan siswa mendengarkan. Setelah guru menjelaskan, siswa disuruh mengerjakan latihan dan siswa disuruh menghapal apa yang sudah dipelajari hari itu, serta kadang-kadang pemberian tugas Pekerjaan Rumah (PR). Pembelajaran seperti ini dilakukan secara monoton dan kurang bervariasi sehingga peran guru lebih dominan yang menyebabkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran kurang. Proses belajar mengajar khususnya pelajaran PKn, guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menentukan pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran PKn. Karena metode yang kurang baik akan menyebabkan rendahnya partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran PKn yang

berdampak pada hasil belajar PKn siswa. Untuk dapat meningkatkan keterlibatan langsung siswa dalam belajar salah satunya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif dan guru sebagai fasilitator. Make A Match merupakan cara belajar dengan mencari pasangan yang cocok dengan kartu yang dipegang, karena dalam pembelajaran ini siswa ada yang memegang kartu jawaban dan ada yang memegang kartu pertanyaan. Selain itu melalui pembelajaran Make A Match, siswa akan belajar bagaimana cara yang dapat membangkitkan keingintahuan dan kerja sama di antara siswa serta mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan dalam pelajaran PKn. Oleh karena itu peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar PKn melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Macth di Kelas IV SDN 16 Lubuk Begalung, Pesisir Selatan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitan ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di bidang pendidikan dan pengajaran PKn. PTK adalah suatu pencermatan terhadap suatu kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi di dalam sebuah kelas (Arikunto, dkk., 2007:16). Selanjutnya menurut Wardhani, dkk. (2004:1.4), PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Penelitian ini dilakukan di SDN 16 Lubuk Begalung, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan Tahun ajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 16 Lubuk Begalung, yang mana jumlah siswanya 16 orang, yang terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 7 orang dan siswa perempuan berjumlah 9 orang. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yakni pada tanggal 13 November 2013 sampai 4 Desember 2013. Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70. Adapun indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah: a. Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat terhadap pelajaran PKn meningkat dari 37,5% menjadi 70%. b. Partisipasi siswa dalam mencocokkan kartu terhadap pelajaran PKn meningkat dari 37,5% menjadi 75%. c. Partisipasi siswa dalam memberikan penilaian terhadap kartu yang sudah

dicocokkan terhadap pelajaran PKn meningkat dari 25% menjadi 70%. d. Hasil belajar siswa yang mencapai KKM pada pembelajaran PKn meningkat dari 31,25% menjadi 70%. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I 1. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I (Lampiran VI halaman 114 dan 116), maka jumlah skor dan persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Persentase Kegiatan Guru dalam Pembelajaran PKn melalui Model Pembelajaran Make A Match pada Kelas IV SDN 16 Lubuk Begalung pada siklus I Pertemuan Jumlah Persentase Skor I 8 66,6% II 9 75% Rata-rata 70,8% Dari tabel di atas, dapat dibuat analisa bahwa persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata persentase 70,8%, sehingga sudah dapat dikatakan baik. 2. Data Hasil Belajar pada Evaluasi Akhir Siklus. Berdasarkan hasil tes siklus I terkait evaluasi akhir siklus, persentase siswa yang tuntas evaluasi akhir siklus dan rata-rata skor tesnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar Siswa (Evaluasi Akhir Siklus) pada siklus I No. Jumlah Siswa Rata-rata Nilai Tes 1. 16 64,5 Persentase Tuntas Tidak Tuntas 9 orang 7 orang 56,3% 43,7% Berdasarkan Tabel di atas, terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tes secara keseluruhan masih tergolong rendah dan rata-rata tes secara keseluruhan belum mencapai KKM yang ditetapkan (baru mencapai 64,5%). B. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II : 1. Data Hasil Observasi Partisipasi Siswa Data hasil observasi ini didapat melalui lembar observasi partisipasi siswa yang digunakan untuk melihat keterlibatan siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung Hasil pengamatan observer terhadap partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Jumlah dan Persentase Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran PKn melalui Model Pembelajaran Make A Match pada Kelas IV SDN 16 Lubuk Begalung pada Siklus II Indikator Siklus II Persentase Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah % Jumlah % A 12 75% 14 87,5 81,3% % B 12 75% 14 87,5 81,3% % C 11 68,8% 12 75% 71,9% Rata-rata 78% Keterangan: Indikator A: Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat Indikator B: Partisipasi siswa dalam mencocokkan kartu pasangan Indikator C: Partisipasi siswa dalam memberikan penilaian terhadap kartu pasangan yang telah dicocokkan Berdasarkan data yang tertera pada tabel di atas, dapat dikemukakan persentase partisipasi siswa dalam pembelajaran pada bagian yang diamati sebagai berikut: a) Persentase rata-rata partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat adalah 81,3%, berarti siswa sudah banyak yang berpartisipasi dalam mengemukakan pendapat, walaupun masih ada sebagian siswa yang belum terlibat dalam mengemukakan pendapat. Hal ini juga disebabkan karena siswa sudah tidak takut untuk mengeluarkan ide-ide yang ada dalam pikiran mereka. b) Persentase rata-rata partisipasi siswa dalam mencocokkan kartu adalah 81,3%, berarti siswa sudah mampu dalam mencocokkan kartu, dan tidak malu-malu dalam berpasangan. c) Persentase rata-rata partisipasi siswa dalam memberikan penilaian terhadap kartu yang sudah dicocokkan adalah 71,9%, berarti siswa sudah terlibat dalam memberikan penilaian karena diskusi kelompok sudah terlaksana dengan baik. Pada siklus II ini, terlihat partisipasi siswa sudah begitu tampak. Hal ini disebabkan karena model Make A Match sudah tidak baru lagi dicobakan. 2. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II maka jumlah skor dan persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Persentase Kegiatan Guru dalam Pembelajaran PKn melalui Model Pembelajaran Make A Match pada Kelas IV SDN 16 Lubuk Begalung pada siklus II Pertemuan Jumlah Skor Persentase I 10 83% II 12 100% Rata-rata 91,5% Dari tabel di atas, dapat dibuat analisa bahwa persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata

persentase 91,5%, sehingga sudah dapat dikatakan sangat baik. Hal ini disebabkan karena guru sudah mulai terbiasa Make A Match. 3. Data Hasil Belajar pada Evaluasi Akhir Siklus. Berdasarkan hasil tes siklus II terkait evaluasi akhir siklus, persentase siswa yang tuntas evaluasi akhir siklus dan rata-rata skor tesnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar Siswa (Evaluasi Akhir Siklus pada Siklus II) No. Jumlah Siswa Rata-rata Nilai Tes 1 16 75 Persentase Tuntas Tidak Tuntas 14 orang 2 orang 87,5% 12,5% Berdasarkan Tabel 15 di atas, menunjukkan 16 orang siswa yang mengikuti tes terdapat 87,5 yang tuntas, 2 lagi yang belum tuntas, dan hasil rata-rata belajar siswa yaitu 75 dan sudah mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil tes belajar PKn dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match pada siklus II dinyatakan berhasil dan guru berhasil dalam usaha meningkatkan partisipasi dan hasil pembelajaran PKn kelas IV SDN 16 Lubuk Begalung, Kabupaten Pesisir Selatan sudah baik. Hasil diskusi peneliti dengan observer bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan tindakan pada siklus II. Berdasarkan gambaran yang diperoleh, tampak bahwa rata-rata persentase partisipasi siswa untuk masingmasing indikator sudah mencapai target yaitu 70%, dan mengalami kenaikkan dibandingkan dengan siklus I. Dari tahap perencanaan, peneliti telah mempersiapkan dengan sebaikbaiknya, RPP, pertanyaan-jawaban dalam diskusi kelompok, lembar observasi partisipasi siswa, dan lembar observasi kegiatan guru. Peneliti telah merencanakan pelaksanaan tindakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran Make A Match dan peneliti telah mempersiapkan tes hasil belajar siswa siklus II. B. Pembahasan 1. Peningkatan Partisipasi Siswa pada Saat Diskusi Dari hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model Make A Match di kelas IV diketahui bahwa guru membuat rancangan pembelajaran sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Perencanaan yang disusun guru dalam penelitian terdiri dari beberapa komponen, yaitu (1) standar kompotensi, (2) kompetensi dasar, (3) indikator, (4) tujuan pembelajaran, (5) karakter siswa, (6) materi pokok, (7) langkah-langkah

pembelajaran, (8) sumber dan bahan, (9) penilaian. Berdasarkan perencanaan yang disusun ini, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, yang mana pada siklus I dan siklus II pembelajaran masing-masing siklus dilakukan tiga kali pertemuan. Hal itu, seperti data yang dipaparkan pada pelaksanaan dan pengamatan tindakan pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match pada siklus I dan II. Pada kegiatan ini terlebih dahulu guru menjelaskan materi pelajaran. setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok model pembelajaran Make A Match. Pada saat pembagian kelompok, kondisi kelas agak ribut karena ada sebagian siswa laki-laki yang tidak mau bergabung dengan siswa perempuan dan sibuk mencari teman satu kelompok sesuai dengan keinginannya masing-masing. Oleh karena itu, dalam pembagian kelompok pada siklus I menyita waktu yang banyak untuk menenangkan kondisi kelas kembali. Walaupun demikian untuk siklus berikutnya guru tidak merancang ulang kembali pembagian kelompok siswa, hanya menukar posisi kelompoknya saja. Setelah itu, guru menjelaskan tugas masing-masing kelompok yaitu: kelompok pertama dan kelompok kedua mencari kartu pasangan yang sesuai dengan kartu yang diperoleh oleh masing-masing individu, sedangkan kelompok ketiga menilai kartu yang sudah dicocokkan atau dipasangkan oleh kelompok pertama dan kedua. Indikator yang diambil yaitu aktif mengemukakan pendapat, mampu mencocokkan kartu, dan mampu menilai kartu pasangan yang telah dicocokkan. Pada kenyataannya, indikator ini mempermudah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan observer dalam mengamati partisipasi siswa pada saat diskusi. Pada waktu siswa berdiskusi kelompok, awalnya siswa belum terlihat aktif. Hal ini dapat dilihat pada saat berdiskusi dimana tidak semua anggota kelompok terlihat berpartisipasi dalam mencocokkan kartu. Ada beberapa siswa bermain dalam diskusi tersebut, ada yang berkelahi karena tidak mau duduk dengan pasangannya, dan ada juga yang tidak mendapat kartu pasangan. Hal ini disebabkan karena peneliti belum terampil dalam melaksanakan model pembelajaran Make A Match, serta model pembelajaran ini hal yang baru bagi siswa. Kegiatan selanjutnya, setelah siswa mencocokkan kartu dan duduk sesuai dengan pasangan masing-masing, peneliti menyuruh kelompok tiga untuk menilai kartu pasangan tersebut. Setelah dibacakan dan diberi penilaian sesuai atau tidak kartu pasangan tersebut, peneliti meminta siswa

secara umum untuk menanggapi apakah kartu pasangan yang sudah dinilai oleh kelompok ketiga benar. Hal ini membuat suasana kelas menjadi aktif, karena siswa terlibat dalam diskusi dan siswa sangat termotivasi untuk mengemukakan pendapat yang pada akhirnya tujuan pembelajaran akan tercapai. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata partisipasi siswa dalam diskusi pada tabel di bawah ini: Tabel Persentase Rata-rata Partisipasi Siswa pada Siklus I dan II No. Indikator Partisipasi Siswa 1 Partisipasi siswa mengemukaka n pendapat 2 Partisipasi siswa mencocokkan kartu pasangan 3 Partisipasi siswa memberikan penilaian terhadap kartu pasangan yang telah dicocokkan Rata-rata Persentase Keterangan Siklus Siklus I II 68,8% 81,3% Mengalami kenaikan (12,5%) 56,3% 81,3% Mengalami kenaikan (25%) 37,5% 71,9% Mengalami kenaikan (34,4%) Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn melalui model pembelajaran Make A Match yang dilaksanakan dapat meningkatkan partisipasi siswa. Hal ini terbukti dari kenaikan rata-rata persentase untuk masingmasing indikator keberhasilan partisipasi siswa yang telah ditetapkan. Partisipasi siswa untuk indikator berpartisipasi mengemukakan pendapat pada siklus I adalah 68,8%, hal ini belum mencapai target yaitu 70%. Namun pada siklus II, guru tetap meningkatkan partisipasi siswa dengan cara menunjuk siswa yang masih pasif dalam pembelajaran, sehingga mampu meningkatkan rata-rata persentase keterlibatan siswa berpartisipasi dalam mengemukakan pendapat pada siklus II yaitu 81,3% dan sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 70%. Pada indikator partisipasi mencocokkan kartu pasangan terlihat ratarata persentase yang diperoleh siswa adalah 56,3%. Hal ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 70%. Oleh karena itu, pada siklus II, guru berusaha meningkatkan dengan cara menyuruh siswa mengulang pelajaran dan membaca materi yang akan dipelajari serta guru menggunakan waktu sebaik mungkin agar kegiatan inti terlaksana dan setiap siswa mendapat kartu. Hal ini mampu meningkatkan rata-rata persentase keterlibatan siswa dalam partisipasi mencocokkan kartu pasangan pada siklus II yaitu 81,3% dan sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 70%. Pada indikator partisipasi memberikan penilaian terhadap kartu yang telah dicocokkan terlihat rata-rata persentase yang diperoleh siswa adalah 37,5%. Oleh karena itu, pada siklus II, guru

berusaha meningkatkan dengan cara menyuruh siswa mengulang pelajaran dan membaca materi yang akan dipelajari serta guru menggunakan waktu sebaik mungkin agar kegiatan inti terlaksana dan setiap siswa mendapat kartu. Hal ini mampu meningkatkan rata-rata persentase keterlibatan siswa berpartisipasi dalam mencocokkan kartu pasangan pada siklus II yaitu 71,9% dan sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 70%. 2. Kegiatan Guru Keberhasilan siswa dalam pembelajaran pada umumnya dilihat juga dari pengelolaan pelaksanaan pembelajaran pada persentase kegiatan guru. Dalam hal ini terlihat peningkatan pengelolaan pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Make A Match pada tabel di bawah ini: Tabel Persentase Kegiatan Guru pada Siklus I dan Siklus II Siklus Rata-rata I 70,8% II 91,5% Jumlah Persentase 81,2% Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Make A Match pada siklus I sudah dikatakan kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase kegiatan guru, yaitu 70,8%. Guru mengalami kesulitan dalam mengelola kelas serta belum mampu menggunakan waktu seefisien mungkin sehingga diskusi untuk pembentukan kelompok baru dan kegiatan menyimpulkan pelajaran tidak terlaksana. Hal ini disebabkan guru belum terbiasa membawakan pembelajaran melalui model pembelajaran Make A Match dan baru pertama kali dicobakan oleh guru. Sementara rata-rata persentase kegiatan guru pada siklus II adalah 91,5%, sehingga pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Make A Match dapat dikatakan sangat baik. 3. Hasil Belajar Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh melalui tes hasil belajar di akhir pertemuan dari setiap siklus. Dalam hal ini terlihat peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke siklus II pada tabel di bawah ini: Tabel Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan II Siklus Ratarata Ketuntasan (%) Siswa yang Tuntas Siswa yang Tidak Tuntas Siklus I 64,5 56,3% 9 (56,3%) 7 (43,7%) Siklus II 75 87,5% 14 (87,5%) 2 (12,5%) Dari Tabel di atas, dapat dikatakan bahwa persentase ketuntasan siswa pada siklus I sebanyak 9 orang siswa (56,3%), sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 7 orang siswa (43,7%). Pada siklus II persentase ketuntasan siswa pada siklus II sebanyak 14 orang siswa (87,5%),

sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 2 orang siswa (12,5%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada siklus II persentase hasil belajar siswa meningkat dibandingkan dengan siklus I. UJI HIPOTESIS Dari hasil analisis dan pembahasan, maka hipotesis penelitian ini dapat diterima. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan partisipasi dan hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus II. Oleh karena itu, PTK dengan judul Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar PKn melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match di Kelas IV SDN 16 Lubuk Begalung, Pesisir Selatan sudah dikatakan berhasil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan diterima. Kelemahan Penelitian dan Rekomendasi Dari beberapa gambaran serta penjelasan yang dimulai dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar PKn melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match di Kelas IV SDN 16 Lubuk Begalung, Pesisir Selatan sudah berhasil pada semua indikator keberhasilan. Secara umum penerapan model pembelajaran Make A Match tidak ada masalah. Begitu juga dalam pengambilan data yang dilakukan observer dengan menggunakan ceklis. Dari hasil diskusi peneliti dengan guru setelah selesai siklus II, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran Make A Match bisa digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran baik siswa yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran Make A Match mampu membuat siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini peneliti merekomendasikan agar guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match sehingga mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar. Namun demikian, ada kelemahan yang dirasa peneliti yaitu kurangnya pengelolaan kelas, kurang tepat dalam pengalokasian waktu dan kesulitan dalam membuat kartu berupa pertanyaan-jawaban dalam setiap pertemuan karena peneliti belum terampil. Untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan model pembelajaran Make A Match ini, sebaiknya guru harus mampu dalam pengelolaan kelas, pengalokasian waktu serta mampu memotivasi siswa agar keterlibatan siswa dalam diskusi terlaksana dengan baik sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dari hasil penelitian di paparan data dalam bab IV, maka peneliti dapat menarik kesimpulan yaitu: a. Partisipasi siswa kelas IV dalam partisipasi mengemukakan pendapat dapat ditingkatkan pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Macth di SDN 16 Lubuk Begalung Pesisir Selatan. Kesimpulan ini dilihat dari meningkatnya partisipasi siswa sejumlah 68,8% pada siklus I menjadi 81,3% pada siklus II. b. Partisipasi siswa kelas IV dalam partisipasi mencocokkan kartu pasangan dapat ditingkatkan pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Macth di SDN 16 Lubuk Begalung Pesisir Selatan. Kesimpulan ini dilihat dari meningkatnya partisipasi siswa sejumlah 56,3% pada siklus I menjadi 81,3% pada siklus II. c. Partisipasi siswa kelas IV dalam partisipasi memberikan penilaian terhadap kartu yang telah dicocokkan dapat ditingkatkan pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Macth di SDN 16 Lubuk Begalung Pesisir Selatan. Kesimpulan ini dilihat dari meningkatnya partisipasi siswa sejumlah 37,5% pada siklus I menjadi 71,9% pada siklus II. d. Hasil belajar siswa kelas IV dapat ditingkatkan pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Macth di SDN 16 Lubuk Begalung Pesisir Selatan. Kesimpulan ini dilihat dari meningkatnya rata-rata hasil belajar siswa sejumlah 56,3% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah dicantumkan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: a. Bagi peneliti, dengan melakukan penelitian dapat menambah pengetahuan tentang bentuk pendekatan yang inovatif yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan pembelajaran yang akan datang. b. Bagi guru SD, dalam pembelajaran PKn dapat menerapkan model pembelajaran Make A Match pada materi yang sesuai menurut tahap-tahap pembelajarannya. c. Bagi siswa, memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam pembelajaran PKn dengan penggunaan model pembelajaran Make A Match. d. Kepada kepala sekolah dan pejabat terkait, agar dapat memberikan perhatian kepada guru terutama dalam

meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Taniredja, Tukiran, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru Praktek, Praktis, dan Mudah. Bandung: Alfabetha Trianto. 2007. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Desfitri, Rita, dkk. 2008. PeningkatanAktivitas, Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII2 MTsN Model Padang melalui Pendekatan Kontekstual. Laporan Penelitian. Padang: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan: Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.