Anatomi Vertebra. Gambar 1. Anatomi vertebra servikalis. 2

dokumen-dokumen yang mirip
ANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG

OSTEOLOGI THORAX, TRUNCUS DAN PELVIS DEPARTEMEN ANATOMI FK USU

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan

dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen

Anatomy of Vertebrae

LAPORAN PENDAHULUAN HNP

OSTEOLOGI VERTEBRAE I

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Lama Duduk Sebelum Istirahat Dalam Berkendara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OSTEOLOGI AXIALE II COLLUMNA VERTEBRALIS (VERTEBRAE CERVICALIS)

BAB I PENDAHULUAN. bagian yakni salah satunya bagian leher yang mempunyai peranan sangat

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian dan Macam-macam Sikap Kerja. 4 macam sikap dalam bekerja, yaitu :

Semester 5 Prodi D3 Fisioterapi STIKES St. Vincentius a Paulo Surabaya

Prosedur Pemeriksaan Radiologi. Untuk Mendeteksi Kelainan dan Cedera Tulang Belakang

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

By Sudaryanto, S.St Dosen Biomekanik BIOMEKANIK VERTEBRA

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari kecacatan sehingga untuk dapat melakukan aktivitas dalam

OSTEOLOGI VERTEBRALIS II (LUMBALIS, SACRUM, COCCYGEA, STERNUM & COSTAE)

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni salah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR ANATOMI TULANG BELAKANG

Di susun oleh : LUFHI TIARANITA J

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau terlokalisasi pada bagian-bagian tertentu. 18,19

Movement Of The Thorax : Pendekatan Kinesiologi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CERVICAL ROOT S SYNDROME DI RSU AISYIYAH PONOROGO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya

Biomekanika Spine. Sistem muskuloskeletal batang tubuh terdiri dari spine (tulang

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna

SPINAL CORD & PERIPHERAL NERVE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. seperti HNP, spondyloarthrosis, disc migration maupun patologi fungsional

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS HERNIA NUCLEUS PULPOSUS LUMBAL 3 5 DAN SACRUM 1 DI RSUD SUKOHARJO

Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung

Volume 3 No. 1 April 2017 ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. annulus fibrosus dari diskus intervertebralis lumbal pada spinal canal

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nyeri punggung bawah (NPB) atau sering disebut juga low back pain

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal

kemungkinan penyebabnya adalah multifactorial sehingga sulit untuk mengetahui penyebab pasti dari keluhan tersebut dan kebanyakan LBP pada usia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sampai CV7). Diantara ruas-ruas tersebut, ada tiga ruas servikal yang memiliki

Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 5 No. 1, April

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi tertinggi menyerang wanita (Hoy, et al., 2007). Di Indonesia,

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja. Hal ini disebabkan karena 65% penduduk Indonesia. adalah usia kerja 30% bekerja disektor formal dan 70% disektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

REFERAT HERNIA NUKLUES POLPOSUS (HNP)

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN TULANG

ASKEP LOW BACK PAIN TINJAUAN TEORITIS 2.1. Konsep Teoritis Anatomi dan Fisilogi Sistem Muskuloskeletal

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN BY ADE. R. SST

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASPEK ANATOMI DAN BIOMEKANIK TULANG LUMBOSAKRAL DALAM HUBUNGANNYA DENGAN NYERI PINGGANG. OLEH : dr. VITRIANA, SpRM

BAB IV HASIL PENELITIAN

31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya

HUBUNGAN BERATNYA PEKERJAAN DENGAN KEJADIAN HERNIA NUKLEUS PULPOSUS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2014

Kelainan Degeneratif SPINE Dr. Nuryani Sidarta,SpRM

BAHAN AJAR HISTOLOGI TULANG DAN TULANG RAWAN BLOK BIOMEDIK 1

SARI PUSTAKA CERVICAL DEGENERATIVE DISC DISEASE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu penyebab dari nyeri punggung (NPB) yang penting. Prevalensinya berkisar antara 1-2% dari populasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bahasa kedokteran Inggris, nyeri pinggang dikenal sebagai low back

BMI = Berat Badan (dalam kg) / Tinggi Badan² (TB x TB dalam m 2 )

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

BAB 2 ANATOMI SENDI TEMPOROMANDIBULA. 2. Ligamen Sendi Temporomandibula. 3. Suplai Darah pada Sendi Temporomandibula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN)

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST DR. SOEDJONO MAGELANG

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

2 RANGKA TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

Low Back Pain Dr.dr.Yunus Sp RM. MARS. MM. CFP

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

BAB II KONSEP DASAR. Fraktur adalah diskontinuitas jaringan tulang dan tulang rawan (R.

kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk. Sebagaimana tercantum dalam UU kesehatan RI No. 23 tahun 1992

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI BURST FRACTURE VERTEBRA LUMBAL 1 DENGAN CLAUDIA EQUINA SYNDROME DI RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN AKIBAT KOMPRESI VERTEBRA LUMBAL II V

31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

LUMBAR SPINAL CANAL STENOSIS DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA. Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar ABSTRAK

PERBEDAAN EFEK MASSAGE DAN SWISS BALL EXERCISE PADA KONDISI SPONDYLOARTHROSIS LUMBAL

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Conducted by: Jusuf R.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari diskus intervertebralis lumbal (Dachlan, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan lainnya karena tidak mempunyai corpus vertebra oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI. Edisi 1, 2016

TESIS AMELIA PUTRI UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I RADIOLOGI JAKARTA AGUSTUS 2013

CEDERA PADA AXIALE DORSALE SUFITNI. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya jumlah usia tua di Indonesia, maka

Transkripsi:

Anatomi Vertebra Tulang belakang (vertebra) dibagi dalam dua bagian. Di bagian ventral terdiri atas korpus vertebra yang dibatasi satu sama lain oleh discus intervebra dan ditahan satu sama lain oleh ligamen longitudinal ventral dan dorsal. Bagian dorsal tidak begitu kokoh dan terdiri atas masing-masing arkus vertebra dengan lamina dan pedikel yang diikat satu sama lain oleh berbagai ligament di antaranya ligament interspinal, ligament intertansversa dan ligament flavum. Pada prosesus spinosus dan transverses melekat otot-otot yang turut menunjang dan melindungi kolum vertebra. 1 Tulang belakang manusia adalah pilar atau tiang yang berfungsi sebagai penyangga tubuh dan melindungi medulla spinalis. Pilar itu terdiri atas 33 ruas tulang belakang yang tersusun secara segmental yang terdiri atas 7 ruas tulang servikal (vertebra servikalis), 12 ruas tulang torakal (vertebra torakalis), 5 ruas tulang lumbal (vertebra lumbalis), 5 ruas tulang sakral yang menyatu (vertebra sakral), dan 4 ruas tulang ekor (vertebra koksigea). 2 Gambar 1. Anatomi vertebra servikalis. 2

Setiap ruas tulang belakang dapat bergerak satu dengan yang lain oleh karena adanya dua sendi di posterolateral dan diskus intervertebralis di anterior. Pada pandangan dari samping pilar tulang belakang membentuk lengkungan atau lordosis di daerah servikal, torakal dan lumbal. Keseluruhan vertebra maupun masing-masing tulang vertebra berikut diskus intervertebralisnya bukanlah merupakan satu struktur yang mampu melenting, melainkan satu kesatuan yang kokoh dengan diskus yang memungkinkan gerakan antar korpus ruas tulang belakang. 3 Vertebra servikalis yang tipikal mempunyai ciri sebagai berikut. 1 1. Processus transversus mempunyai foramen trnsversum untuk tempat lewatnya artri vertebralis dan vena vertebralis. 2. Spina kecil dan bifida. 3. Corpus kecil dan lebar dari sisi ke sisi. 4. Foramen vertebrale besar dan berbentuk segitiga. 5. Processus articularis superior mempunyai facies yang menghadap ke belakang dan atas; procesus articularis inferior mempunyai fascies yang menghadap ke bawah dan depan. Vertebra servikalis yang atipikal mempunyai ciri sebagai berikut. 1 1. Tidak mempunyai corpus. 2. Tidak mempunyai processus spinosus. 3. Mempunyai arcus anterior dan posterior. 4. Meempunyai massa lateralis pada masing-masing sisi dengan fasis articularis pada permukaan atas dan bawah. Lingkup gerak sendi pada vertebra servikal adalah yang terbesar. Vertebra torakal berlingkup gerak sedikit karena adanya tulang rusuk yang membentuk toraks, sedangkan vertebra lumbal mempunyai ruang lingkup gerak yang lebih besar dari torakal tetapi makin ke bawah lingkup geraknya makin kecil. 3 Tulang vertebrae merupakan struktur kompleks yang secara garis besar terbagi atas 2 bagian. Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra, diskus intervertebralis (sebagai artikulasi), dan ditopang oleh ligamentum longitudinale anterior dan posterior. Sedangkan bagian posterior

tersusun atas pedikel, lamina, kanalis vertebralis, serta prosesus tranversus dan spinosus yang menjadi tempat otot penyokong dan pelindung kolumna vertebrale. Bagian posterior vertebrae antara satu dan lain dihubungkan dengan sendi apofisial (fascet joint). 3 Gambar 2. Vertebra Servikalis C1 dan C2. 2 Tulang vertebrae ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan tulang rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus vertebrae yang dihubungkan satu sama lain oleh diskus fibrokartilago yang disebut discus invertebralis dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan ligamentum longitudinalis posterior. Diskus invertebralis menyusun seperempat panjang columna vertebralis. Diskus ini paling tebal di daerah cervical dan lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan columna vertebralis, dan berfungsi sebagai sendi dan shock absorber agar kolumna vertebralis tidak cedera bila terjadi trauma. 2

Setiap ruas tulang belakang dapat bergerak satu dengan yang lain oleh karena adanya dua sendi di posterolateral dan diskus intervertebralis di anterior. Pada pandangan dari samping, pilar tulang belakang membentuk lengkungan atau lordosis di daerah servikal dan lumbal. Keseluruhan vertebra maupun masing-masing tulang vertebra berikut diskus intervertebralisnya merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan diskus yang memungkinkan gerakan antar korpus ruas tulang belakang. Lingkup gerak sendi pada vertebra servikal adalah yang terbesar. Vertebra torakal berlingkup gerak sedikit karena adanya tulang rusuk yang membentuk toraks, sedangkan vertebra lumbal mempunyai ruang lingkup gerak yang lebih besar dari torakal tetapi makin ke bawah lingkup geraknya semakin kecil. 3 Vertebra thorakalis yang tipikal mempunyai ciri sebagai berikut. 1 1. Corpus berukuran besar dan berbentuk jantung. 2. Foramen vertebrale kecil dan bulat. 3. Processus spinosus panjang dan miring ke bawah. 4. Fovea costalis terdapat pada ssii-sisi corpus untuk bersendi dengan capitulum costae. 5. Fovea costalis terdapat pada processus transversalis untuk bersendi dengan tuberculum costae. 6. Processus articularis superior mempunyai fascies yang menghadap ke belakang dan lateral, sedangkan fascies pada procesus articularis inferior menghadap ke depan dan medial. Gambar 3. Vertebra yang Tipikal. 2

Vertebra lumbalis yang tipikal mempunyai ciri sebagai berikut. 1 1. Corpus besar dan berbentuk ginjal. 2. Pediculus kuat dan mengarah ke belakang. 3. Lamina tebal. 4. Foramina vertebrale berbentuk segitiga. 5. Processus transversum panjang dan langsing. 6. Processus spinosus pendek, rata, berbentuk segiempat, dan mengarah ke belakang. 7. Fascies articularis processus articularis superior menghadap ke medial dan yang inferior menghadap ke lateral. Gambar 4. Vertebra Lumbalis Kolumna vertebralis ini terbentuk oleh unit-unit fungsional yang terdiri dari segmen anterior dan posterior. 3 a. Segmen anterior, sebagian besar fungsi segmen ini adalah sebagai penyangga badan. Segmen ini meliputi korpus vertebrata dan diskus intervebralis yang diperkuat oleh ligamentum longitudinale anterior di bagian depan dan limentum longitudinale posterior di bagian belakang. Sejak dari oksiput, ligament ini menutup seluruh bagian belakang diskus. Mulai L1 gamen ini menyempit, hingga pada daerah L5-S1 lebar ligament hanya tinggal separuh asalnya. b. Segmen posterior, dibentuk oleh arkus, prosesus transverses dan prosesus spinosus. Satu dengan lainnya dihubungkan oleh sepasang artikulasi dan diperkuat oleh ligament serta otot.

Setiap ruas tulang belakang terdiri atas korpus di depan dan arkus neuralis di belakang yang di situ terdapat sepasang pedikel kanan dan kiri, sepasang lamina, dua pedikel, satu prosesus spinosus, serta dua prosesus transversus. Beberapa ruas tulang belakang mempunyai bentuk khusus, misalnya tulang servikal pertama yang disebut atlas dan ruas servikal kedua yang disebut odontoid. Kanalis spinalis terbentuk antara korpus di bagian depan dan arkus neuralis di bagian belakang. 2 Kanalis spinalis ini di daerah servikal berbentuk segitiga dan lebar, sedangkan di daerah torakal berbentuk bulat dan kecil. Bagian lain yang menyokong kekompakan ruas tulang belakang adalah komponen jaringan lunak yaitu ligamentum longitudinal anterior, ligamentum longitudinal posterior, ligamentum flavum, ligamentum interspinosus, dan ligamentum supraspinosus. 3 Gambar 5. Perbedaan Anatomis Vertebra. 3

Stabilitas tulang belakang disusun oleh dua komponen, yaitu komponen tulang dan komponen jaringan lunak yang membentuk satu struktur dengan tiga pilar. Pertama yaitu satu tiang atau kolom di depan yang terdiri atas korpus serta diskus intervertebralis. Kedua dan ketiga yaitu kolom di belakang kanan dan kiri yang terdiri atas rangkaian sendi intervertebralis lateralis. Secara keseluruhan tulang belakang dapat diumpamakan sebagai satu gedung bertingkat dengan tiga tiang utama, satu kolom di depan dan dua kolom di samping belakang, dengan lantai yang terdiri atas lamina kanan dan kiri, pedikel, prosesus transversus dan prosesus spinosus. 3 Semakin tinggi kerusakan saraf tulang belakang, maka semakin luas trauma yang diakibatkan. Misal, jika kerusakan saraf tulang belakang di daerah leher, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi di bawahnya dan menyebabkan seseorang lumpuh pada kedua sisi mulai dari leher ke bawah dan tidak terdapat sensasi di bawah leher. Kerusakan yang lebih rendah pada tulang sakral mengakibatkan sedikit kehilangan fungsi. 3 Gambar 6. Os Sacrum dan Os Coccyx. 2 Hubungan antara corpus vertebra servikal (dan juga corpus vertebra lainnya) dimungkinkan oleh adanya sendi,umumnya disebut sendi faset, biasa juga disebut sendi apofiseal atau zygapofiseal, memungkinkan adanya pergerakan (fleksi,ekstensi ataupun rotasi), menyerupai engsel, terletak langsung di belakang kanalis spinalis. Sendi faset merupakan sendi sinovial,dikelilingi oleh

jaringan ikat dan menghasilkan cairan untuk memelihara dan melicinkan sendi. Pada permukaan superior dan inferior prosessus uncinate terdapat pula sendi faset,lebih dikenal dengan nama sendi uncovertebral dari Luschka (joint of Luschka) yang juga penting dalam biomekanikal dan stabilitas tulang vertebra. 3 Discus intervertebralis terdiri dari lempeng rawan hyalin (Hyalin Cartilage Plate), nukleus pulposus (gel), dan annulus fibrosus. Sifat setengah cair dari nukleus pulposus, memungkinkannya berubah bentuk dan vertebrae dapat mengjungkit kedepan dan kebelakang diatas yang lain, seperti pada flexi dan ekstensi columna vertebralis. Diskus intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nukleus pulposusnya adalah bangunan yang tidak peka nyeri. 3 Nukleus Pulposus adalah suatu gel yang viskus terdiri dari proteoglycan (hyaluronic long chain) mengandung kadar air yang tinggi (80%) dan mempunyai sifat sangat higroskopis. Nucleus pulposus berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan tekanan/beban. Dengan bertambahnya usia, kadar air nukleus pulposus menurun dan diganti oleh fibrokartilago. Sehingga pada usia lanjut, diskus ini tipis dan kurang lentur, dan sukar dibedakan dari anulus. Ligamen longitudinalis posterior di bagian L5-S1 sangat lemah, sehingga HNP sering terjadi di bagian postero lateral. Mulai daerah lumbal 1 ligamentum longitudinal posterior makin mengecil sehingga pada ruang intervertebre L5-S1 tinggal separuh dari lebar semula sehingga mengakibatkan mudah terjadinya kelainan didaerah ini. 3 ---- Kemampuan menahan air dari nucleus pulposus berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia. Mulai usia 20 tahun terjadi perubahan degenerasi yang ditandai dengan penurunan vaskularisasi kedalam diskus disertai berkurangnya kadar air dalam nucleus sehingga diskus mengkerut dan menjadi kurang elastik. 3

REFERENSI 1. Snell, R.S., 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC. 2. Rizzo, D.C., 2001. Delmar s Fundamental of Anatomy and Physiology. USA: Thomson learning. 3. Premkumar, K., 2004. Anatomy and Physiology. USA: Lippincott Williams & Wilkins.