BAB I PENDAHALUAN. kemajuan teknologi yang kian hari makin canggih. Perkembangan teknologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya yakni GOJEK. Perusahaan seperti GOJEK menyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. jenis transportasi, baik yang bersifat transportasi publik maupun private. Di

2. Kategori Arah Isu Kategori arah isu yang terdapat pada penelitian ini antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mereka agar dapat memenuhi kebutuhan sesuai perilaku konsumen itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan roda empat berpelat hitam dengan harga yang terjangkau. Salah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN. tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang berdiri pasti pernah mengalami krisis, entah itu krisis

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2010 ada unit sedangkan pada tahun 2015 ada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas yang membuka jurusan public relations dan meningkatnya minta para

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia akan sebuah jasa transportasi. Angkutan. melakukan perjalanan dengan kecepatan yang tinggi, dan salah satu

BAB III LANDASAN TEORI. Bisnis online adalah bisnis yang dijalankan secara online dengan

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi atau lembaga ( Ritonga, 2004 : 97 ).

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN ANGKUTAN BERBASIS ONLINE DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai elemen di dalam masyarakat. Contohnya elemen pemerintah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. angkutan yang tertib, nyaman, cepat, lancar dan berbiaya murah. 1

LIKA-LIKU PERUBAHAN REGULASI TRANSPORTASI ONLINE DI INDONESIA Oleh: Deasy Kamila, S.H. Diterima : 16 April 2018; disetujui 23 April 2018

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Ojek On-Line Ojek atau ojeg merupakan salah satu moda transportasi umum di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Dimana PR merupakan suatu organisasi dengan informasi manajemen yang diharapkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. penting, selain untuk fasilitator atau mediator juga sebagai komunikasi dua

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, telah berkembang berbagai jenis media massa mulai dari media cetak


BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. massa konvensional kemudian dinilai belum maksimal karena pola komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kelebihan paling luar

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya.

BAB I Pendahuluan 1.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Go-Jek Gambar 1.2 Logo Go-Jek Indonesia

harus dikeluarkan pun biasanya lebih besar.

Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 1

Penulisan Media PR Ekternal

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam memenuhi akan kebutuhan tersebut. sejak tahun Pada tahun 2013, segmen middle class yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk maka semakin banyak kebutuhan masyarakat. mampu menampung arus pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi di perkotaan sudah menjadi masalah besar di beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan transportasi dalam berbagai kegiatannya seperti bekerja,

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau barang yang peruntukannya untuk umum atau pribadi. Kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee

Penulisan Media PR Ekternal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

BAB I PENDAHULUAN. Merauke dan sekitar pulau kecil. Indonesia juga merupakan negara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya, dan sekarang sering kita lihat di media mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pada saat ini, kota sudah menjadi tempat tinggal dari sebagian besar masyarakat.

RechtsVinding Online

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem

POOL TAKSI BLUE BIRD GROUP CIPUTAT JLN. RAYA CIPUTAT, KEBAYORAN LAMA, JAKARTA SELATAN

BAB IV PENUTUP. Hasil penelitian tentang penerapan model humas di Pimpinan Pusat. Aisyiyah (PPA) ini menemukan bahwa pada periode pra

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

ISU DAN ARAH ISU PEMBERITAAN PT ASTRA HONDA MOTOR DI KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA PERIODE JANUARI JUNI 2003

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era global dewasa ini terutama dalam bidang teknologi informasi menjadikan internet tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kegiatan pengangkutan baik orang maupun barang telah ada sejak zaman

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan darat, kendaraan laut, dan kendaraan udara. 1 Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHALUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kita sedang menghadapi era informasi, dimana ini berdampak pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini tentu diawali dengan kemajuan teknologi yang kian hari makin canggih. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini mempunyai peranan penting terhadap infrastruktur yang berbasis teknologi moderen maupun sederhana untuk memperlancar proses komunikasi. Seiring dengan perkembangan tersebut, teknologi informasi dan komunikasi memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat global sebagai penggunanya. Perkembangan tersebut mendorong perubahan komunikasi konvensional menjadi komunikasi modern dengan gaya hidup digital. Dan ini juga berpengaruh terhadap perilaku masyarakat itu sendiri dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Kehadiran teknologi yang makin canggih ini tidak dapat terelakkan oleh masyarakat. Teknologi melahirkan beragam model bisnis termasuk bisnis yang saat ini menjadi fenomena di masyarakat yaitu layanan transportasi online seperti Go-Jek, Grab, Uber dan layanan transportasi lainnya. Masyarakat dapat

2 menggunakan layanan transportasi online ini dengan menggunakan smartphone yang mereka miliki setelah mengunduh aplikasi layanan tersebut. Sejatinya kehadiran layanan transportasi online memberikan pemuasan akan kebutuhan kepada masyarakat dalam bertransportasi. Masyarakat dapat menggunakan layanan ini dengan mudah dan murah serta aman dan nyaman. Hadirnya transportasi online menjawab kebutuhan masyarakat agar segala sesuatunya dapat dilakukan dengan praktis. Calon penumpang tidak perlu lagi menghampiri pangkalan ojek atau berdiri ditepi jalan untuk memberhentikan taksi atau bahkan terlibat proses tawar menawar harga untuk menempuh sebuah perjalanan yang akan dituju. Berbagai kota besar di Indonesia khususnya Jakarta, kehadiran transportasi online memperoleh sambutan yang luar biasa di tengah masyarakat. Banyaknya transportasi berbasis online ini digemari oleh penggunanya baik dari segi kebutuhan, pelayanan, kualitas maupun fasilitas yang dihadirkan. Dasar inilah yang menjadi alasan utama mengapa keberadaan transportasi online menjadi booming di tengah masyarakat. Apalagi jika kita melihat kondisi yang ada seperti sekarang ini bahwa jumlah masyarakat yang begitu banyak tidak diimbangi dengan perbaikan kapasitas jalan raya. Transportasi publik yang disediakan oleh pemerintah kurang mengakomodasi, termasuk kondisi infrastruktur yang masih setengah jalan sehingga menyebabkan kemacetan di berbagai titik Ibu Kota, Jakarta. Hadirnya transportasi online memberikan dilema tersendiri terutama bagi pemerintah. Di satu sisi layanan ini mampu menyerap tenaga kerja baru namun di

3 sisi lain juga menjadi ancaman bagi tenaga kerja yang sudah ada. Secara tidak langsung ini menjadikan adanya persaingan bisnis yang berimplikasi pada masalah ketenagakerjaan yaitu menyangkut masa depan pengemudi konvensional agar dapat tetap bertahan. Persaingan antara transportasi berbasis online dengan transportasi konvensional menjadi sangat serius ketika para pengemudi transportasi konvensional melakukan aksi mogok kerja dan demonstrasi. Aksi ini dilakukan karena mereka memprotes keberadaan transportasi berbasis online yaitu Uber dan GrabCar Indonesia, yang bukan merupakan angkutan umum tapi difungsikan sebagai angkutan umum. Ini tentu menyerobot aturan dan perizinan yang dapat merugikan para sopir taksi dan sopir angkutan umum konvensional lainnya. Sejak dilakukannya aksi mogok kerja dan demonstrasi sopir taksi dan sopir angkutan umum pada 14 Maret 2016 lalu, banyak media yang meliput aksi tersebut. Harian Kompas dan Suara Pembaruan contohnya. Kedua media tersebut hampir setiap hari memberitakan polemik yang terjadi antara transportasi berbasis online dengan transportasi konvensional. Berbagai isu pun mereka tonjolkan dalam setiap berita yang tercetak pada kedua surat kabar tersebut. Harian Suara Pembaruan edisi 15 Maret 2016 dengan judul Angkutan Berbasis Aplikasi Harus Urus Izin Sesuai UU dan harian Kompas edisi 17 Maret 2016 dengan judul Solusi Pemerintah Diumumkan Pekan Ini, menjadikan isu Regulasi sebagai topik utama dalam pemberitaannya. Keduanya memuat pernyataan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan bahwa seluruh moda transportasi online harus memiliki izin sesuai izin angkutan umum. Selain itu juga

4 terdapat beberapa aspek yang harus dipenuhi oleh Uber dan Grab Indonesia terkait dengan penyelenggaraan Angkutan umum seperti Uji kir, perpajakan dan juga berbadan hukum. Pada harian Suara Pembaruan edisi 18 Maret 2016 dengan judul Blue Bird Pahami Kompetisi, mengangkat isu Persaingan atau Kompetisi sebagai topik pembahasaannya. Sedangkan pada harian Kompas isu ini terlihat pada edisi 19 Maret 2016 dengan judul BLUE Bird Minta Iklim Usaha yang Adil. Kedua surat kabar tersebut memberitakan bahwa kehadiran transportasi berbasis aplikasi menjadi tantangan tersendiri bagi PT Blue Bird Tbk sebagai salah satu perusahaan jasa transportasi berbasis konvensional. Kondisi persaingan tersebut merupakan tantangan bisnis bagi perusahaan-perusahaan dalam menghadapi perkembangan teknologi. Isu lain pada polemik transportasi online dengan transportasi konvesional adalah Ketenagakerjaan. Diawal munculnya pemberitaan pemblokiran Aplikasu Uber dan Grab Indonesia, harian Suara Pembaruan edisi 14 Maret 2016 dengan judul Tidak Semua Sopir Angkutan Mau Mogok dan harian Kompas Edisi 15 Maret 2016 dengan judul Mobil Beraplikasi Harus Daftar, Pengemudi Angkutan Umum Minta Perlakuan yang Sama. Pada kedua edisi tersebut memaparkan penderitaan tenaga kerja akibat munculnya transportasi berbasis online. Penghasilan mereka menjadi berkurang karena mereka mempunyai kewajiban untuk setor kepada pemilik kendaraan sebagai hasil dari mengangkut penumpang. Banyaknya isu yang berkembang dalam setiap pemberitaan ini akan sangat mempengaruhi publik dalam bersikap dan berperilaku. Menurut James E. Grunig

5 dan Todd Hunt (Kriyantono, 2012:229) publik dapat diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan persepsi, sikap dan perilaku publik terhadap organisasi, baik terhadap program-programnya, produknya atau ketika terjadi suatu krisis. Publik memiliki pengetahuan (knowledge) dan kesadaran (awareness), sikap dan perilaku tertentu terhadap organisasi. Hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku tersebut sangat tergantung pada beberapa faktor fungsional. Karenanya perilaku komunikasi yang dilakukan publik dapat dipahami dengan melihat publik mempersepsi situasi yang memengaruhi mereka. Bagi seorang PR ini tentu menjadi catatan serius dalam pelaksanaan aktivitasnya. Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu fungsi PR menurut Rahmat Kriyantono dalam buku Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal (2012:87) bahwa salah satu fungsi PR adalah memonitor lingkungannya sehingga mengetahui apa yang terjadi dan menginterpretasi isu-isu yang potensial tersebut melalui aktivitas isu manajemen. PR dapat mengetahui isu yang berpotensi memengaruhi aktivitas organisasi, dan memberikan rekomendasi kepada kelompok dominan tentang strategi mengolah isu agar tidak berkembang menjadi krisis. Pada dasarnya, organisasi mempunyai kesadaran yang tinggi tentang peristiwa-peristiwa yang berpotensi memengaruhi aktivitasnya. Itu semua tergantung pada kemampuan public relations untuk memonitor lingkungannya. Dengan semantic memonitor lingkungan, public relations dapat mengobservasi alur opini publik terhadap sebuah peristiwa sosial yang dimungkinkan dapat memengaruhi operasional organisasi.

6 Selain itu, menurut Wimmer dan Dominick (Ritonga, 2004:99), peneliti dapat menggunakan audit program monitoring lingkungan (environmental monitoring program) yang dimaksudkan untuk mengamati kecenderungankecenderungan pendapat umum dan peristiwa-peristiwa sosial yang mungkin mempunyai pengaruh penting pada suatu organisasi. Dari pendapat tersebut setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan audit program monitoring lingkungan, yaitu pendapat umum, peristiwa sosial dan pengaruh penting pada organisasi atas perusahaan. Menurut Rachmat Kriyantono (2012:153) secara umum kegiatan monitoring lingkungan ini disebut the early-warning atau the environmental scanning system. Aktivitas tersebut mencakup antara lain tracking opini publik, termasuk mengkliping pemberitaan media massa dan menggelar diskusi publik. Public relations dapat mengenal dan memahami isu-isu apa saja yang dipersepsi sebagai isu yang penting oleh publik. Dengan isu-isu pontensial, organisasi dapat menyiapkan strategi yang tepat dengan menggunakan isu tersebut untuk meningkatkan reputasinya. Berita-berita pada media massa seperti pada harian Suara Pembaruan dan Kompas tersebut dapat diasumsikan sebagai representasi kepentingan publik dan fokus pada isu-isu atau peristiwa-peristiwa yang penting. Melaui proses evaluasi, isu tersebut dapat digunakan oleh PR dalam menciptakan program-program yang berkaitan dengan isu potensial tersebut. Sehingga PR membantu organisasi memperoleh peluang besar dalam meningkatkan citranya, selain membantu manajemen menjaga dari terpaan krisis.

7 Kewajiban Humas (Olii, 2007:59-60) dalam pembentukan opini publik lebih mengarah kepada rasio daripada emosi dan naluri (insting). Kemampuan untuk memiliki pendapat yang rasional terdapat pada setiap individu dan kelompok yang cerdas, dan tugas humas adalah mengembangkan pendapat yang rasional daripada yang bersifat emosional terhadap isu yang bersifat kontroversial. Dalam pembentukan opini tentang hal-hal yang bersifat kontroversial, disajikani informasi yang relevan tanpa ada yang disembunyikan atau diubah sehingga opini publik yang timbul merupakan produk pengetahuan dan pemilihan atas dasar pertimbangan yang rasional. Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dilihat bahwa publik akan mudah terpengaruh dalam bersikap dan mempersepsikan sesuatu karena adanya suatu isu yang berkembang. Arah isu pun menjadi faktor penting untuk kelangsungan suatu organisasi agar dapat tetap bertahan. Untuk itulah penulis tertarik untuk menganalisis trend isu dan arah isu pemberitaan pemblokiran aplikasi Uber dan Grab Indonesia di harian Kompas dan Suara Pembaruan periode Maret 2016. 1.2. Rumusan Masalah Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Trend Isu dan Arah Isu Pemberitaan Pemblokiran Aplikasi Uber dan Grab Indonesia di Harian Kompas dan Suara Pembaruan Periode Maret 2016?

8 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui trend isu pemberitaan pemblokiran Aplikasi Uber dan Grab Indonesia di harian Kompas periode Maret 2016. 2. Untuk mengetahui trend isu pemberitaan pemblokiran Aplikasi Uber dan Grab Indonesia di harian Suara Pembaruan periode Maret 2016. 3. Untuk mengetahui arah isu pemberitaan pemblokiran Aplikasi Uber dan Grab Indonesia di harian Kompas periode Maret 2016. 4. Untuk mengetahui arah isu pemberitaan pemblokiran Aplikasi Uber dan Grab Indonesia di harian Suara Pembaruan periode Maret 2016. 1.4. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis memaparkan manfaat penelitian secara 2 aspek yaitu : a. Manfaat Praktis 1. Bagi perusahaan, ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atas isu dan arah isu yang berkembang di masyarakat. Perusahaan atau organisasi khusunya Uber dan Grab Indonesia dapat menjadikan isu dan arah isu tersebut sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran agar dapat mempertimbangkan segala aspek terutama regulasi pada saat pendirian sebuah perusahaan. 2. Bagi media, tentu ini menjadi pembelajaran dalam menyajikan sebuah berita. Media harus dapat memberitakan isu-isu secara objektif kepada

9 masyarakat agar opini yang berkembang tidak mengarah pada kepentingan pribadi dan penguasa media saja. b. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran pada ilmu komunikasi khusunya Public Relations dalam penggunaan metode evaluasi yaitu Audit Program Monitoring Lingkungan untuk mengetahui isu dan arah isu sebuah pemberitaan pada media massa. 1.5. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam pembuatan skripsi, maka perlu memperhatikan penyusunannya. Oleh karena itu sistematika ini disusun sedemikian rupa yang dibuat secara sederhana dan sesuai dengan sistematika skripsi secara umum. Adapun sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari : 1. Bagaian awal skripsi yang terdiri dari halaman judul, lembar persetujuan halaman pengesahaan, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar serta daftar lampiran 2. Bagian isi skripsi terdiri dari 5 bab yaitu ; BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan

10 penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menguraikan tentang kerangkakerangka teori dan kerangka pemikiran yang relevan dengan objek penelitian yang diambil. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini, penulis menguraikan desain penelitian, unit analisis, populasi dan sampel, kategori dan definisi kategori, reliabilitas kategori dan analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, penulis menguraikan hasil penelitian mengenai trend isu dan arah isu Pemberitaan Pemblokiran Aplikasi Uber dan Grab Indonesia di harian Kompas dan Suara Pembaruan Periode Maret 2016 serta membahas hasil penelitiannya. BAB V : PENUTUP Bagian ini berisi kesimpulan dan saran penulis 3. Bagian Akhir skirpsi ini berisi daftar pustaka beserta lampiran-lampiran pendukung dalam penelitian ini.