EFEKTIFITAS PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MAN

BAB II KAJIAN TEORETIS. 1. Model pembelajaran Reciprocal Teaching. Menurut Palincsar dan Sullivan model reciprocal teaching memiliki 4

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 PAKISJAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBASIS RME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

HUBUNGAN ANTARA SELF-CONFIDENCE DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS XI DI MAN RENGASDENGKLOK

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA SMP KELAS VII

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING MODEL POLYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK DI KOTA CIMAHI

PENERAPAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

IMPLEMENTASI STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP 1 KARAWANG TIMUR

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA

BAB II KAJIAN TEORETIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION AUDITORY KINESTHETIC (VAK)TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTS AL-I ANAH KOSAMBI

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung

PENGARUH METODE BERBASIS PROYEK MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COMPLETE SENTENCE DAN TEAM QUIZ

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Depdiknas (2006) mengungkapkan bahwa dalam pendidikan, siswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MTS KELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA SMP NEGERI 1 RAWAMERTA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI TIPE MAKE A MATCH DENGAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A

Malia 1, Dodik Mulyono², Reny Wahyuni³ STKIP-PGRI Lubuklinggau

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBASIS PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

I. PENDAHULUAN. disebut proses komunikasi. Proses komunikasi berguna untuk menciptakan

Implementasi Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DI MTs NEGERI I SUBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dimanapun dan kapanpun di dunia pasti terdapat pendidikan. Hakikat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SERTA SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SMP

BAB II KAJIAN TEORETIS. (2006:10) mengemukakan, Belajar matematika merupakan suatu perubahan. praktis bersikap positif, bertindak aktif dan kreatif.

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: Pembelajaran, hal.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan pesan dari satu orang ke

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW)

BAB II KAJIAN TEORITIK. dapat memperjelas suatu pemahaman. Melalui komunikasi, ide-ide

II. TINJAUAN PUSTAKA. Everett M Rogers dalam Latifah (2011:12) mengemukakan bahwa komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNSIKA, 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika UNSIKA,

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS

BAB II KAJIAN TEORETIS. A. Metode Pembelajaran Delikan, Kemampuan Komunikasi, Pembelajaran Konvensional, dan Sikap

MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PADA SISWA SMP

IMPLEMENTASI MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KARAWANG BARAT

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA. MAZRO ILLAH LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi Dan Penalaran Matematis

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL)

BAB III METODE PENELITIAN

, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

P-ISSN: September 2017

KEEFEKTIFAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MAHASISWA

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL TREFFINGER

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, dan mampu mengkomunikasikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI MATEMATIK SISWA SMP MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE

PERAN TEORI CONDITIONING-REINFORCEMENT- SCAFFOLDING BERBANTUAN BAHAN AJAR MASTERY LEARNING PADA KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR MATEMATIS SISWA

MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MTS

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik yang Menggunakan Model Creative Problem Solving (CPS)

PENCAPAIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING

PENERAPAN STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMPN 11 PADANG

METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TELUKJAMBE TIMUR

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasianal Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal 408-414 EFEKTIFITAS PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP ULFAH HASANAH 1, RAMLAH 2, NITA HIDAYATI 3 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang Jl. HS. Ronggowaluyo Telukjambe Karawang e-mail: 1 ulfah101994@gmail.com, 2 ramlah@staff.unsika.ac.id, 3 nita.hidayati@fkip.ac.id Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan komunikasi matematis pada siswa SMP kelas VIII, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching. Metode yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain Nonequivalen pretest-postest Control Group Desain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Purwasari Kabupaten Karawang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VIII E (kelas eksperimen) yang menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching, sedangkan kelas VIII G (kelas kontrol) menggunakan pembelajaran langsung yang masing-masing siswanya berjumlah 39 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan soal tes kemampuan komunikasi matematis dan non tes berupa catatan insidental. Kedua kelas tersebut diawali dengan pemberian pretest soal tes kemampuan komunikasi matematis, kemudian diberikan treatment dan Postest dengan soal tes kemampuan komunikasi matematis. Analisis data kuantitatif penelitian menggunakan software SPSS 23.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching lebih tinggi dari pada yang menggunakan pembelajaran langsung. Hal ini diartikan bahwa pendekatan Reciprocal Teaching efektif terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa. Kata kunci: Kemapuan komunikasi matematis, dan pendekatan Reciprocal Teaching. 1. Pendahuluan Komunikasi adalah bagian penting dari kehidupan salah satunya dalam hal pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan membutuhkan komunikasi yang baik, sehingga apa yang disampaikan, dalam hal ini materi pelajaran, oleh komunikator (guru) kepada komunikan (siswa) bisa dicerna dengan optimal, sehingga tujuan pendidikan yang ingin dicapai bisa terwujud. Salah satu pentingnya kemampuan komunikasi dalam pendidikan yaitu dalam pembelajaran matematika. Pentingnya kemampuan komunikasi dikarenakan Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan peserta didik dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog terjadi dilingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan baik secara lisan maupun tulisan (Malabali [5]). NCTM (Nerru [6]) yang menyatakan bahwa program pembelajaran matematika sekolah harus memberi kesempatan kepada siswa untuk: (a) menyusun dan mengaitkan mathematical thinking mereka melalui komunikasi, (b) mengomunikasikan mathematical thinking mereka secara logis dan jelas kepada teman-temannya, guru, dan orang lain, (c) menganalisis dan menilai mathematical thinking dan strategi yang 408

ULFAH HASANAH, RAMLAH DAN NITA HIDAYATI dipakai orang lain, (d) menggunakan bahasa matematika untuk mengekpresikan ide-ide matematika secara benar. Selain itu Sumarmo (Rachmayani [7]) mengemukaan kemampuan komunikasi yaitu: menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika; menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika; mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika; membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis, membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi; menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari. Sehingga kemampuan komunikasi menjadi hal yang penting dimiliki oleh siswa. Kenyataan dilapangan, kemampuan komunikasi siswa tidak seperti yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan penelitian awal yang dilakukan oleh (Nerru [6]) bahwa ratarata siswa di dalam mengerjakan soal hanya berfokus pada hasil tanpa memberikan argumentasi yang benar dan jelas pada setiap jawaban. Hal lain juga dilihat dari hasil penelitian (Ramlah [8]) yang menyimpulkan bahwa kemampuan komunikasi disekolah masih tergolong rendah ini dilihat dari kesulitan-kesulitan siswa saat mengerjakan soal-soal kemampuan komunikasi matematis. Masalah tersebut juga terlihat saat penulis melakukan observasi di salah satu sekolah menengah pertama di karawang, kemampuan komunikasi matematis masih tergolong rendah, karena diketahui 50% siswa tidak mampu menyelesaikan soal- soal kemampuan komunikasi matematis. Data ini diperoleh dari hasil survey dengan metode wawancara kepada guru mata pelajaran matematika. Bukti rendahnya komunikasi matematis juga dilihat dari hasil observasi dengan cara memberikan soal Dari pemberian soal tersebut terlihat dari 39 siswa, sebanyak 50% siswa tidak menjawab soal tersebut dan sebagian sisanya kurang tepat. Salah satu alasan lemahnya kemampuan komunikasi ini disebabkan pembelajaran disekolah yang masih berpusat pada guru (teacher centered) dimana guru yang bertindak sebagai peran utama dalam pembelajaran, sementara siswa diam dan mendengarkan. Sehingga inilah yang membuat siswa kurang meng-eksplor kemampuan komunikasi karena kapasitas siswa sangatlah kecil. Menyikapi permasalahan tersebut perlu adanya penggunaan metode pembelajaran yang tepat, sehingga siswa dapat memahami konsep matematik dengan baik serta mampu mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan dari konsep matematika tersebut. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Menyadari kenyataan seperti ini, peneliti berupaya untuk mencari dan merumuskan strategi. Dilihat dari permasalahan yang ada maka pembelajaran yang akan digunakan adalah pendekatan Reciprocal Teaching. Menurut (Rachmayani [7]) Reciprocal Teaching adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa. Manfaatnya adalah dapat meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran. hal ini sangat penting karena siswa dituntut untuk aktif berdiskusi, ini menyebabkan akan terbangunnya suatu kegiatan instruksional yang terjadi dalam bentuk dialog antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa mengenai teks bacaan dan menjelaskan hasil pekerjaannya dengan baik sehingga penguasaan konsep suatu pokok bahasan matematika dapat dicapai. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan diatas rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran langsung?. Adapun tujuan penelitian ini adalah Mengetahui dan menelaah peranan pendekatan Reciprocal teaching terhadap 409

410 Efektifitas Pendekatan Reciprocal Teaching Terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP. (Jazuli [4]) menyatakan bahwa komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam menjelaskan suatu algorirma dan cara unik pemecahan masalah, kemampuan siswa mengkontruksi dan menjelaskan sajian fenomena dunia nyata secara grafis, katakata/kalimat, persamaan, tabel dan sajian secara fisik atau kemampuan siswa memberi dugaan tentang gambar-gambar geometri. Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan untuk berkomunikasi yang meliputi kegiataan penggunaan keahlian menulis, menyimak, menelaah, menginterprestasikan, dan mengevaluasi ide, symbol, istilah serta informasi matematika yang diamati melalui proses mendengar, mempresentasi, dan diskusi. Menurut (Soemarmo [10]) mengidentifikasi indikator-indikator dalam komunikasi matematik yang meliputi: (a) Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika; (b) Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematik, secara lisan dan tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; (c) Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika; (d) Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika; (e) Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika; (f) Menyusun konjektur, menyusun argument, merumuskan definisi dan generalisasi; dan (g) Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematika dalam bahasa sendiri. Menurut Palincsar dan Brown (Nerru [6]) menyatakan bahwa: pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) merupakan sebuah strategi pembelajaran berdasarkan latihan melalui peragaan dan panduan, dimana bentuk latihan peragaan pertama dengan strategi pemahaman membaca dan kemudian sedikit demi sedikit menyerahkan tanggung jawab kepada siswa-siswa. Secara spesifik, pembelajaran terbalik ini terjadi dari tiga komponen yaitu: 1) strategi belajar dan mengajar, pemahaman membaca secara spesifik, 2) dialog antara pengajar dan siswa dimana pengajar menggunakan pertanyaan mengapa, kapan, dan dimana pada saat menggunakan strategi pemahaman membaca, 3) menyesuaikan peranan pengajar dengan siswa, yaitu siswa mulai memperagakan strategi pemahaman membaca tersebut kepada siswa lain. Dengan demikian, tujuan dari pembelajaran terbalik adalah siswa belajar strategi pemahaman membaca, belajar bagaimana menggunakan strategi tersebut dan menjadi aturan tersendiri dalam strategi tersebut. Langkah-langkah Reciprocal Teaching menurut Palinscar Brown dalam (Sardiyanti [9]) adalah sebagai berikut: (1) Pada tahap awal pembelajaran, guru bertanggung jawab memimpin tanya jawab dan melaksakan keempat strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) yaitu merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali dan mempresiksi; (2) Guru menerangkan bagaimana cara merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali dan memprediksi setelah membaca; (3) Selama membimbing siswa melakukan latihan menggunakan empat strategi pembelajaran Reciprocal Teaching, guru meminta siswa dalam menyelesaikan apa yang diminta dari tugas yang diberikan berdasarkan tugas kepada siswa; (4) Selanjutnya siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan atau tanpa adanya guru; (5) Guru bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan penilaian berkenaan dengan penampilan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam tanya jawab ketingkat yang lebih tinggi. 2. Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, dengan desain kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalen pretest-postest Control Group Desain. Desain penelitian digambarkan sebagai berikut:

ULFAH HASANAH, RAMLAH DAN NITA HIDAYATI Kelas Eksperimen : O X O Kelas Kontrol : O O Keterangan: O = Pretest dan Postest kelas eksperimen dan kontrol X = Pendekatan Reciprocal Teaching = Sampel tidak diambil secara acak Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 8 SMPN 1 Purwasari tahun ajaran 2016-2017 di kecamatan Purwasari kabupaten karawang. pengambilan sampel. Dalam penelitian ini, selanjutnya dilakukan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dimana penentuan sampel dengan pertimbangan yaitu kesamaan materi, karakteristik siswa dan kurikulum, sehingga sampel tidak diambil secara acak dan menganggap semua populasi bersifat homogen. Dari hasil pengambilan sampel peneliti memilih dua kelas, yaitu kelas 8E sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran Reciprocal Teaching dan kelas 8G sebagai kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran langsung, dimana masing-masing berjumlah 39 orang. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi masalah dan merumuskan permasalahan; (2) Pemilihan sampel sebanyak dua kelas satu kelas dijadikan sebagi kelas kontrol dan satu kelas lainnya adalah kelas eksperimen; (3) Melaksanakan pretest, yang dimaksudkan sebagai pengumpulan informasi awal tentang kemampuan komunikasi matematis siswa Pretest diberikan kepada kelas kontrol dan juga kelas eksperimen; (4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap kelas eksperimen dan pembelajaran langsung terhadap kelas kontrol; (5) Memberiakan postest pada kedua kelompok kelas, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control; (6) Mengklasifikasikan data berdasarkan data hasil pretest dan posttest; dan (7) Mengolah dan menganalisis data untuk menguji hipotesis. 3. Hasil Dan Pembahasan penelitian ini data yang dianalisis meliputi skor pretest, postest dan N-gain kemampuan komunikasi matematis. Berikut ini merupakan deskripsi skor pretest, postest dan N-gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 1. Hasil Analisis Deskripsi Data Kemampuan Komunikasi Matematis Data Statistik Pendekatan Reciprocal Teaching Pembelajaran Langsung Skor pretest Posttest N-gain pretest postest N-gain Rata-rata 2,33 33,64 0,83 2,69 28,59 0,69 % 5,83 84,10-6,73 71,47 - S 1,63 4,90 0,13 1,85 2,78 0,07 SMI 40 40-40 40 - N 39 39 Berdasarkan Tabel 1. diatas menunjukan bahwa rata-rata skor pretest pada kelas yang diberi pendekatan pembelajaran Reciprocal Teaching dan pembelajaran langsung adalah 2,33 411

412 Efektifitas Pendekatan Reciprocal Teaching Terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP atau 5,83% dan 2,69 atau 6,73% terlihat bahwa rata-rata skor pretest kedua kelas tidak jauh berbeda. Adapun rata-rata posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol adalah 33,64 atau 84,10% dan 28,59 atau 71,47% menunjukan bahwa rata-rata posttest pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Sedangkan rata-rata N-gain pada kedua kelas adalah 0,83 dan 0,69. Sehingga dapat dikatakan keberhasilan pendekatan Reciprocal Teaching lebih tinngi dibandingkan pembelajaran langsung. Sedangkan simpangan baku dari hasil pretest kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen yaitu 1,85 dan 1,63. Akan tetapi sebaliknya simpangan baku pada skor postest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 4,90 dan 2,78. Hal ini menunjukan bahwa sebaran data kemampuan komunikasi pada kelas eksperimen lebih variasi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dari hasil analisis deskriptif tersebut dapat disimpulkan bahwa ratarata kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pendekatan Reciprocal Teaching lebih tinggi dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Hasil lain ditunjukan dari hasil uji normalitas data posttest dengan Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa data tidak berdistribusi normal sehingga menggukan uji mann-whitney diperoleh nilai signifikan 0,000 nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Reciprocal teaching lebih tinggi dari siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Hal ini menunjukan tahapan pada pendekatan Reciprocal Teaching memberikan kontribusi yang positif terhadap perkembangan kemampuan komunikasi matematis para siswa. Hal ini dikarenakan siswa kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan reciprocal teaching lebih banyak berdiskusi secara aktif dalam pembelajaran, sedangkan pada kelas kontrol siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat mereka. Untuk lebih jelasnya perhatikan salah satu jawaban siswa dari salah satu soal kemampuan komunikasi matematis pada kelas eksperimen dibawah ini. Gambar 1. Hasil jawaban posttest Kemampuan Komunikasi Berdasarkan Gambar 1. terlihat bahwa jawaban siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan Reciprocal Teaching sudah runtut dan benar, siswa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal yang diberikan, menyelesaikan sesuai model matematika dengan perhitungan yang benar, lengkap, teliti dan sistematis dan menarik kesimpulan dari hasil jawabannya. Dengan dilakukannya diskusi kelompok pada saat pembelajaran dapat mempermudah siswa membentuk pengetahuannya sendiri. Sehingga siswa mampu membuat kesimpulan dari informasi-informasi yang diperoleh berdasarkan aktivitas kerjasama yang sudah dilakukan. Dengan demikian mempermudah siswa saat mengerjakan dan menyelesaikan soal kemampuan komunikasi matematis. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Atiqah [1]) dengan pendakatan Reciprocal Teaching pada siswa SMP, menyatakan bahwa suasana belajar dalam kelompok

ULFAH HASANAH, RAMLAH DAN NITA HIDAYATI dapat membantu siswa untuk saling memberikan umpan balik diantara anggota kelompok. Selain itu, belajar berkelompok merupakan aspek penting dalam proses mengkontruksi pengetahuan karena karena dapat membuka peluang untuk terjadinya tukar pendapat, mempertahankan argumentasi, negosiasi antar siswa atau kelompok, sehingga memancing siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut yang akhirnya dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis para siswa, karena pada dasarnya para siswa dapat memecahkan masalahnya dengan baik dan aktif serta mengambil tanggung jawab dalam lingkungan bekerjasama. Hal tersebut sejalan dengan (Arends dikutip dalam Irjayanti [3]) Reciprocal Teaching sebagai salah suatu prosedur pengajaran yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang strategi-strategi kognitif dan membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran dengan baik. Trianto (Irjayanti [3]) juga mengatakan bahwa Reciprocal Teaching merupakan suatu pendekatan kontruktivis akan strategi-strategi belajar yang siswa yang berdasar pada prinsip-prinsip pembuatan/pengajuan pertanyaan dimana strategi-strategi kognitif diajarkan melalui pengajaran langsung oleh guru untuk memperbaiki kinerja membaca siswa yang membaca pemahamannya rendah. Strategi kognitif adalah suatu strategi yang membutuhkan keterampilan berpikir siswa. Adapun keunggulan dari pendekatan Reciprocal Teaching Menurut Aris Shoimin (Fajar [2]) pada strategi pembelajaran Reciprocal Teaching siswa berperan sebagai guru untuk menyampaikan materi kepada teman-temannya. Hal tersebut dapat membantu melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan komunikasi matematis didalam pembelajaran karena siswa dilatih untuk berbicara dan berpendapat di depan kelas dan siswa dilatih untuk menyelasaikan persoalan matematik dan mampu memprediksi kemungkinan soal yang lebih sulit yang akan diberikan guru diwaktu-waktu berikutnya. Selain itu keunggulan dari strategi pembelajaran Reciprocal Teaching yaitu : mengembangkan krativitas siswa, memupuk kerjasama antarsiswa, siswa belajar dengan mengerti, karena belajar dengan mengerti maka siswa tidak mudah lupa, siswa belajar dengan mandiri, menumbuhkan bakat siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan sikap siswa lebih memperhatikan pelajaran kerena menghayati sendiri, memupuk keberanian berpendapat dan berbicara di depan kelas dan melatih siswa untuk menganalisis masalah dan mengambil kesimpulan dalam waktu singkat. Dari uraian diatas disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Maka dari itu jika pendekatan Reciprocal Teaching diterapkan secara konsisten tidak menutup kemungkinan kemampuan komunikasi matematis siswa dapat dikembangkan secara optimal. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data sebelumnya diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Referensi [1] Atiqah, Ayu. (2014). Pengaruh Model Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 lubuklinggau. Skripsi STKIP Lubuklinggau. Tidak diterbitkan. [2] Fajar, W. P..(2016). Penerapan Strategi Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematika. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.Tidak diterbitkan. [3] Irjayanti, R. P.(2011). Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi 413

414 Efektifitas Pendekatan Reciprocal Teaching Terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Matematis Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Dikelas VIII-D SMP Negeri 4 Magelang. Skripsi Pendidikan Matematika UNY: Tidak Diterbitkan. [4] Jazuli, Akhmad. (2009). Berfikir kreatif dalam kemampuan komunikasi matematika. Prosiding Pendidikan Matematika Universitas Negri Yogyakarta. ISBN: 978-979-16353-3-2. [5] Malabali, Fredi A.(2011). Pengaruh model pembelajaran kontruktivisme terhadap kemampuan komunikasi matematik ditinjau dari pemahaman matematik siswa sekolah dasar. Tesis Universitas Negri Gorontalo (UNG): Tidak dierbitkan. [6] Nerru P. M. dkk.(2013).pembelajaran Metode Reciprocal Teaching Berbantuan Cabri Untuk meningkatkan Komunikasi Matematik Siswa [7] Kelas X. Unnes Journal of Mathematics Education research. Volume 2 Nomor 1. ISSN: 2252 6455. [8] Rachmayani, Dwi.(2014).Penerapan Pembelajaran Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan UNSIKA. Volume 2 Nomor 1. ISSN: 2338 2996. [9] Ramlah. (2016). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kreatif Matematis Serta Kebiasaan Berpikir Pada Siswa MTs Melalui Pendekatan Problem Solving. Tesis STKIP Siliwangi Bandung: Tidak diterbitkan. [10] Sardiyanti, Ria. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Terbalik (Recprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa. Skripsi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Tidak diterbitkan. [11] Soemarmo, Utari dan Heris Hendriana.2014. Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: Aditama.